Disusun Oleh
Kelompok 1 :
1. Abdul Syakroni
2. Dieta Natasya
3. Fedrico Adhikarya
4. Ismi Agustin P.S
5. Fahri Akbar
6. M. Reza Umari
7. Rieke Amanda Putri
8. Tiara Maydar
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Posisi Strategis Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia”.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari Ibu Neni Marni, S.Pd. sehingga
kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
maritim Indonesia berbasis kelautan, yang kami sajikan berdasarkan resensi dari
berbagai sumber informasi dan berita. Makalah ini di susun oleh kami dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri kami maupun yang datang dari
luar. Namun,dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kepada
guru pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan
makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca.
Penyusun
MATERI BAB I
POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI
POROS MARITIM DUNIA
Indonesia terletak pada daerah tropis dengan suhu rata-rata 27°C atau
antara 18°C-33°C. Hal ini, tentu saja akibat pengaruh dari garis lintang,
Indonesia menjadi Negara beriklim tropis, dengan curah hujan yang tinggi,
menerima penyinaran matahari sepanjang tahun, dan banyak penguapan
sehingga kelembapan udara tinggi. Namun, wilayah yang sangat menerima
dampak disaat kemarau tinggi yaitu Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku atau
dengan kata lain bagian timur Indonesia (selain Papua). Hal ini, dikarenakan
daerah tersebut merupakan pulau-pulau dengan daratan yang kecil sehingga,
ketika kemarau cadangan air tanah sedikit akibat kurangnya infiltrasi ketika
hujan. Sementara itu, hujan masih turun ketika musim kemarau, hal ini
terjadi pada wilayah pesisir barat sumatera, Bengkulu, Jawa barat. Hujan
yang turun ini merupakan hujan Zenit, merupakan suatu proses hujan yang
berdasarkan atas pengembangan dari udara yang dipanasi, jadi akan terus
naik dimana pada waktu naik temperature akan turun sampai suatu saat
terjadi kondensasi, maka timbul hujan.
a. Secara Astronomis
Letak negara Indonesia jika dilihat dari letak astronomis atau posisi
koordnatnya adalah antara 95° BT – 141° BT dan 6° LU - 110° LS.
Indonesia kalau dilihat dari letaknya maka termasuk dalam wilayah tropis.
Batas wilayah tropis adalah 23, 5° LU - 23,5° LS.
b. Secara Geografis
Adapun letak geografis indonesia terletak di antara 2 benua yaitu
benua asia dan benua australia. Kemudian juga terletak diantara 2
samudera yaitu samudera pasifik dan samudera hindia.
c. Secara Geologis
Posisi Indonesia juga bisa dilihat dari letak geologis yaitu berada di
jalur pertemuan 3 lempeng antara lain Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik,
dan Lempeng Hindia. Dengan posisi tersebut maka akan membuat
Indonesia mempunyai banyak gunung berapi. Keuntungan letak geologi
Indonesia adalah berbagai macam potensi dari sumber energi dan mineral.
b. Batas Fisik
Merupakan batas wilayah indonesia berdasarkan daratan dan
perairan. Dan batas Negara Indonesia yaitu :
a) Utara : Negara Malaysia dengan perbatasan sepanjang 1.782
km, Singapura, Filipina, dan Laut Cina Selatan
b) Selatan: Negara Australia, Timor Leste, dan Samudra Indonesia
c) Barat : Samudra Indonesia
d) Timur : Negara Papua Nugini dengan perbatasan sepanjang 820
km, Timor Leste, dan Samudra Pasifik
b. Dataran rendah
Dataran rendah merupakan wilayah dataran yang relatif datar,
luas dan memiliki ketinggian kurang dari 200 meter di atas
permukaan laut. Di Indonesia daerah dataran rendah merupakan
daerah yang penuh dengan kedinamisan dan kegiatan penduduk
yang sangat beragam.
Daerah dataran rendah cocok dijadikan wilayah pertanian,
perkebunan, peternakan, kegiatan, industri, dan sentra-sentra
bisnis.
Lokasi yang datar, menyebabkan pengembangan daerah
dapat dilakukan seluas mungkin.Pembangunan jalan raya dan jalan
tol serta kelengkapan saran transportasi ini telah mendorong daerah
dataran rendah menjadi pusat ekonomi penduduk.Kemudahan
transportasi dan banyaknya pusat-pusat kegiatan di daerah dataran
rendah menarik penduduk untuk menetap disana.
Oleh karena, itu penduduknya semakin bertambah dan
kebutuhan tempat tinggal serta tempat usaha juga
meningkat.Lahan-lahan seperti sawah dan hutan sebagai
penyangga keseimbangan alam semakin berkurang digantikan oleh
tumbuhnya bangunan bertingkat.
Hal ini banyak menimbulkan permasalahan, seperti daerah
resapan air berkurang yang mengakibatkan banjir pada saat musim
hujan dan kekeringan pada saat musim kemarau.Pada umumnya,
daerah dataran rendah terdapat banyak aliran sungai dan keadaan
udaranya panas.Dataran rendah di wilayah Indonesia membentang
luas di sepanjang Pulau Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Jawa,
Bali, Papua, Nusa Tenggara serta pulau-pulau kecil.
1) Pegunungan
2) Gunung
3) Pantai
4) Tanjung
5) Delta
2) Sungai
Sungai merupakan bagian dari permukaan bumi yang rendah
dan aliran air yang mengalir dari dataran tinggi menuju dataran
rendah dan bermuara di laut. Sungai pada bagian awal berukuran
kecil yang bermula dari daerah pegunungan. Sedangkan yang
mengalir ke tempat yang lebih rendah akhirnya bermuara di
danau/laut.
Semakin dekat ke arah laut, maka semakin melebar. Sungai
dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat memelihara ikan dan
digunakan untuk irigasi mengairi sawah.
Selain itu, sebagai sarana transportasi yang menghubungkan
antar daerah, sumber tenaga listrik, perikanan, olahraga, dan
rekreasi serta digunakan untuk pengangkutan kayu hasil
penebangan dan pasar terapung.
3) Laut
Laut merupakan bagian permukaan bumi yang luas,
digenangi air yang dalam dan paling rendah. Laut menghubungkan
antar pulau yang satu dengan pulau lainnya.
Wilayah Indonesia sekitar dua pertiganya merupakan lautan,
namun, kondisinya kurang terjaga sehingga mudah mendatangkan
ancaman sengketa batas wilayah dengan negara tetangga. Untuk
landas kontinen negara kita berhak atas segala kekayaan alam yang
terdapat di laut sampai dengan kedalaman 200 meter.
Batas laut teritorial sejauh 12 mil dari garis dasar lurus dan
perbatasan laut zona ekonomi ekslusif (ZEE) sejauh 200 mil dari
garis dasar laut. Kedalaman laut di wilayah Indonesia berbeda-
beda, ada yang dalam maupun dangkal. Biasanya mencapai 1.000
meter atau lebih. Air laut rasanya asin karena mengandung garam.
Di dalam laut terdapat banyak kehidupan antara lain tumbuhan
laut, kerang dan beragam jenis ikan yang dapat diolah menjadi
makanan dan obat-obatan.
4) Rawa
Rawa adalah tanah yang rendah (umumnya di daerah pantai)
dan digenangi air, biasanya banyak terdapat tumbuhan air. Rawa
terbentuk secara alami, genangannya dapat bersifat musiman
ataupun permanen dan ditumbuhi oleh tumbuhan.Indonesia
memiliki lebih dari 23 juta ha rawa. Ada tiga jenis rawa :
a) Hutan rawa air tawar, memiliki permukaan tanah yang kaya
akan mineral. Biasanya ditumbuhi hutan lebat.
b) Hutan rawa gambut, terbentuk dari sisa-sisa hewan dan
tumbuhan yang proses penguraiannya sangat lambat sehingga
tanah gambut memiliki kandungan bahan organik yang sangat
tinggi.
c) Rawa tanpa hutan, merupakan bagian dari ekosistem rawa
hutan. Namun, hanya ditumbuhi tumbuhan kecil seperti semak
dan rumput liar.
Peran dan manfaat hutan rawa yaitu,sebagai berikut :
Sumber cadangan air, dapat menyerap dan menyimpan
kelebihan air dari daerah sekitarnya dan akan mengeluarkan
cadangan air tersebut pada saat daerah sekitarnya kering.
Mencegah terjadinya banjir.
Mencegah intrusi air laut ke dalam air tanah dan sungai
Sumber energi
Sumber makanan nabati maupun hewani
5) Teluk
6) Selat
Selat merupakan perairan/laut sempit yang berada di antara
dua pulau.Kedalamannya berkisar antara 200-1.000 meter.Negara
Indonesia dikenal sebagai Negara Maritim karena memiliki
wilayah laut yang terbentang luas.
Letak Indonesia yang dibatasi oleh lautan yang menjadi
jarak antara pulau yang satu dengan lainnya.Selat dimanfaatkan
sebagai jalur angkutan antar pulau.Alat angkutan yang biasa
digunakan adalah kapal feri yang termasuk kapal penumpang.
7) Samudera
b. Transportasi Darat
Dalam bidang perhubungan darat, peranan jalan raya sebagai
media lalu-lintas semakin penting. Untuk itu, pemerintah telah
mengarahkan pembangunan transportasi pada upaya rehabilitasi dan
pemeliharaan jalan raya yang sudah ada. Pembangunan jalan raya yang
baru dilakukan untuk membuka daerah-daerah yang terisolasi guna
menghubungkan ke pusat-pusat industri di berbagai daerah di seluruh
wilayah Indonesia.
Sampai tahun 1988 jalan raya yang sudah dibangun pemerintah
sudah mencapai sepanjang 42.982 km. Selama tahun 1990-an perhatian
difokuskan pada pembangunan jalan raya di daerah-daerah pusat
produksi dan jalan raya yang menghubungkan ke daerah-daerah tempat
pemasaran hasil industri. Pada tahun 1993/1994, 152 km jalan raya di
bangun di wilayah Irian Jaya (Papua), di daerah Sulawesi sepanjang 46
km, di daerah Kalimantan sepanjang 248 km, dan di daerah Maluku
sepanjang 23 km.
Pembangunan sarana angkutan juga dilakukan dengan
menggunakan kereta api. Pembanguan jalur kereta api pertama di
Indonesia yang dibangun pada masa colonial Belanda, terdapat di Pulau
Jawa. Jalur rel yang dibangun untuk pertama kali itu menghubungkan
Desa Kamijen dengan Desa Tanjung ( Semarang Jawa Tengah )
sepanjang 25 kilometer. Pembangunan rel kereta api ini ditandai dengan
pencangkulan pertama oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J
Baron Sloet van Den Beele ( 17 Juni 1864 ).
Pembangunan jalur rel kereta api ini merupakan prakarsa dari
perusahaan kereta api Hindia Belanda, Naamlooze Venootschap
Nederlandsch Indische Spoorwe Maatschappij ( NV NISM )yang
dipimpin oleh Ir. J. p. de Bordes. Jalur kereta api ini dibuka untuk umum
tanggal 10 Agustus 1867. Jalur kereta api yang pertama dilanjutkan
hingga sampai Yogyakarta dan Solo. Keberhasilan pembangunan jalur
kereta api di Pulau Jawa ini, dilanjutkan pada daerah-daerah lainnya di
Indonesia, seperti pembangunan jalur kereta api di Pulau Sumatera dan
Sulawesi, namun di Pulau Kalimantan belum berhasil dibangun jalur
kereta api.
Di Sumatera, pembangunan jalur kereta api dilakukan di
Sumatera Selatan (1914), Sumatera barat(1891), Sumatera Utara (1886),
Aceh (1874). Pada Tahun 1922 di Sulawesi Selatan juga telah di bangun
jalur kereta api sepanjang 47 kilometer yang menghubungkan Makasar
dengan Takalar. Jalur Makassar-Takalarini mulai dioprasikan tanggal 1
Juli 1923. Selanjutnya dibangun jalur Makassar-Maros (namun belum
selesai). Sementara itu, di Pulau Kalimantan belum sempat dibangun
jalur kereta api, tetapi studi kelayakan telah dilakukan sepanjang 22
kilometer antar Pontianak-Sambas. Hingga tahun 1939, jalur kereta api
yang telah dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda di Indonesia
mencapai panjang 6.811. Namun hingga tahun 1950, jalur kereta api itu
menyusut menjadi 5.910 kilometer. Penyusutan ini terjadi lebih dari 901
kilometer jalur kereta api itu hilang. Hilangnya jalur kereta api ini
diduga dibongkar oleh pasukan Jepang dan diangkut ke Myanmar untuk
pembangunan jalur kereta api di sana. Pada masa pendudukan Jepang,
pembangunan jalur kereta api dilakukan antara bayah-Cikara (Banten)
sepanjang 83 kilometer, kemudian dilakukan pembangunan jalur Muaro-
Pakanbaru sepanjang 22 kilometer. Pembangunan jalur kereta api yang
dilakukan pada masa kedudukan Jepang ini mengerahkan tenaga
romusha atau pekerja paksa dan banyak menelan korban.
Setelah Indonesia merdeka (17 agustus 1945), karyawan kereta
api yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api ( AMKS )
mengambil-alih perusahaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa
bersejarah ini terjadi tanggal 28 September 1945 dan kemudian
diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia. Hari pentingdengan
pembentukan Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI).
Sejak Indonesia merdeka, perkembangan perkeretaapian di
Indonesia semakin bertambah pesat, walaupun telah berkali-kali
mengalami perubahan nama perusahaan yang mengolanya seperti
menjadi Perusahaan Negara kereta api (PNKA, 25 Mei 1963),selanjutnya
menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA, 15 September 1971),
dan tanggal 2 Januari diubah namanya menjadi Perusahaan Umum
Kereta Api ( PERUMKA ).
Untuk mempersingkat waktu dan mempercepat jarak tempuh,
maka Perumka dengan persetujuan pemerintak Republik Indonesia
mengoperasikan kereta cepat. Oleh karena itu, pada bulan Agustus 1995
penggunakan kereta api cepat yang dinamakan Argo Bromodan Argo
Gede telah diresmikan oleh Presiden Soeharto. Untuk menanggapi
kebutuhan akan kereta api yang semakin tinggi, Perumka yang pada
tanggal 1 Juni 1999 menjadi PT (Persero) Kereta Api Indonesia
meluncurkan kereta api penumpang yang baru sperti Dwipangga,
Mahesa, dan Sancaka.
Di Pulau Jawa, yang menjadi pusat perkembangan peradaban
Nusantara sejak abad ke-4, jalur perhubungan yang berkembang adalah
jalur darat. Kuda banyak dipakai untuk bepergian karena kekuatan dan
kecepatannya. Alat transportasi yang berkembang pun menggunakan jasa
kuda, misalnya, kereta kuda yang kemudian berkembang menjadi andong
atau delman. Sedangkan untuk mengangkut barang, selain menggunakan
jasa kuda, juga ada pedati yang ditarik sapi atau kerbau.
Awal masuknya transportasi darat modern di Indonesia dimulai
pada masa pendudukan Belanda, di pusat pemerintahannya saat itu yang
berada di Batavia atau Jakarta. Pemerintah Belanda membangun jalur
kereta api dengan rute Batavia-Buitenzorg (Bogor), tahun 1873.
Sedangkan alat transportasi yang digunakan di dalam kota adalah trem
yang digerakkan oleh mesin uap. Trem merupakan angkutan massal
pertama yang ada di Jakarta. Pada 1910, Jakarta sudah mempunyai
jaringan trem. Tahun 1960-an, Presiden Sukarno memerintahkan
penghapusan trem karena dianggap tidak cocok lagi untuk kota sebesar
Jakarta. Trem pun digantikan bus-bus besar.
Untuk transportasi jarak dekat, ada oplet dan becak. Ada pula
bemo yang mulai dipakai sejak tahun 1962. Tahun 1970-an, muncul
helicak dan bajaj. Meski sudah dilarang beroperasi, kita masih bisa
menemukan beberapa jenis alat transportasi ini. Saat ini, alat transportasi
darat yang biasa dimanfaatkan masyarakat adalah bus dan kereta listrik.
Pemerintah pun berusaha mengembangkan transportasi massal yang
modern dan murah seperti bus TransJakarta.
Di masa depan, rencananya, akan ada monorel yang lebih cepat
dan canggih.Meski sarana transportasi sudah semakin canggih, alat
transportasi tradisional seperti andong atau delman masih banyak kita
temui. Misalnya, di Yogyakarta.
c. Transportasi Udara
Sejarah transportasi udara di Indonesia terkait dengan sejarah
kemerdekaan. Untuk kemudahan transportasi, pada 1948, mantan
presiden Soekarno membeli dua pesawat tipe DC-3 dari Singapura.
Pembelian pesawat tersebut didanai para pengusaha asal Aceh. Wilayah
Aceh kala itu merupakan bagian Indonesia yang belum tersentuh
Belanda.
Sebagai bentuk penghargaan kepada Aceh, dua pesawat tersebut
dinamai RI-001 Seulawah Agam dan RI-002 Seulawah Inong. Pesawat
tersebut melakukan penerbangan pertama pada 26 Januari 1949 dengan
rute penerbangan Calcutta-Rangoon. Kedua pesawat tersebut menjadi
cikal bakal perusahaan penerbangan pertama tanah air yaitu Garuda
Indonesia.Industri penerbangan nasional dirintis tahun 1946 di
Yogyakarta oleh tim Angkatan Udara Republik Indonesia yang
dipelopori Wiweko Soepono, Nurtanio Pringgoadisurjo, dan J.
Sumarsono. Salah satu hasil rancangannya adalah pesawat Si Kumbang
yang melakukan penerbangan pertama pada 1 Agustus 1954.
2. Potensi Geopolitis
Indonesia memiliki posisi strategis, antar benua yang
menghubungkan negaranegara ekonomi maju, posisi geopolitis strategis
tersebut memberikan peluang Indonesia sebagai jalur ekonomi, misalnya
beberapa selat strategis jalur perekonomian dunia berada di wilayah
NKRI yakni Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, Selat Makasar
dan Selat Ombai-Wetar.
Potensi geopolitis ini dapat digunakan Indonesia sebagai kekuatan
Indonesia dalam percaturan politik dan ekonomi antar bangsa.
4. Potensi Pembangunan
Pada poin ini, mencakup juga potensi sumberdaya pulih dan
sumberdaya tak pulih. Setelah pendataan potensi kelautan yang ada
dengan jelas maka kita dapat merencanakan beberapa pola
pengembangan pembangunan potensi di dua bidang itu, dengan terarah
sehingga kita dapat memprediksi hasil yang memuaskan. Tetapi yang
perlu digarisbawahi disini adalah perlunya evaluasi dalam jangka waktu
tertentu.
Pengolahan Sumber Daya Kelautan di Indonesia
1) Penetapan batas wilayah laut Indonesia yakni batas laut teritorial, zona
tambahan dan zona ekonomi eksklusif,
2) Pengelolaan tata ruang laut Indonesia, termasuk pemanfaatan wilayah
pesisir dan pulau - pulau kecil,
3) Pengelolaan sumberdaya kelautan Indonesia, khususnya berkaitan
dengan sumberdaya perikanan.
a. Batas Laut
1. Batas Tetorial
b. Batas Daratan
Indonesia-Malaysia Indonesia-Malaysia
Indonesia-Timor Leste Indonesia-Singapura
Indonesia-Papua Nugini Indonesia-Filipina
Indonesia-Australia
a. Iklim
Negara indonesia memiliki tiga ciri iklim yang berbeda-beda
pengaruhnya, yakni:
1) Iklim tropis
Suhu udara rata-rata tinggi sepanjang tahun dan tidak terdapat
perbedaan musim, seperti di daerah sedang dan daerah dingin.
2) Iklim laut
Pengaruh laut sangat dominan dan bersifat memiliki banyak hujan
dengan perbedaan suhu tidak begitu besar. Iklim ini mempengaruhi
kehidupan manusia, misalnya pakaian, bentuk rumah, corak
pertanian dan pelayaran.
3) Iklim muson
Dipengaruhi oleh angin muson dengan sifat setiap setengah tahun
berganti(setengah tahun basah dan setengah tahun kering).Indonesia
terletak diantara benua asia dan australia.
Pada bulan oktober sampai april angin muson berat dari benua asia
bertiup ke benua australia. Angin tersebut melintasi lautan yang luas
sehingga mendapatkan hujan di indonesia. Sebaliknya pada bulan-
bulan april sampai oktober bertiup angin muson timur dari benua
autralia ke benua asia.
Pada musim hujan aktivitas pertanian di indonesia sangat sibuk.
Angin ini kering karena melintasi lautan yang luas, sehingga
mendatangkan kemarau.
b. Angin
Angin ialah udara yang bergerak dari tempat yang bertekanan
maksimum tinggi ketempat yang bertekanan udara rendah. Arah
angin beubah-ubah, oleh karena itu angin diberi nama menurut
arahnya.
2) Angin katulistiwa
Angin katulistiwa adalah angin yang naik didaerah
katulistiwa akibat pemanasan matahari. Angin ini menyebabkan
timbulnya hujan didaerah katulistiwa yang disebut hujan
katulistiwa (hujan zenital).
5) Angin Fohn
Angin Fohn adalah angin yang turun dari pegunungan yang
bersifat panas serta kering. Di daerah Deli, angin fohn disebut
dengan angin Bahorok, karena berasal dari lembah Bahorok.
Angin ini bertiup si Samudra Hindia pasa bulan Juli-September,
kemudian naik ke bukit barisan bagian barat dan menurunkan
hujan.
c. Curah hujan
Angin yang bertiup melewati lautan yang luas banyak
mengandung uap air, kemudian turun sebagai hujan. Di daerah
indonesia banyak turun hujan. Curah hujan rata-rata lebih dari
2.000 mm per tahun. Adapun curah hujan yang kurang dari 1.000
mm terdapat di daerah bayangan hujan(utara pegunungan Ijen,
pantai timur laut sumbawa, dan lembah palu).
Faktor-faktor yang menyebabkan curah hujan di indonesia :
1) Adanya angin laut yang mendaki gunung. Uap air yang menjadi
awan terkena udara dingin di atas gunung beubah menjadi
hujan. Hal ini dinamakan hujan naik pegunungan atau hujan
frontal.
2) Indonesia terletak di daerah katulistiwa. Akibat kuatnya sinar
matahari menyebabkan uap air laut naik menjadi awan
kemudian beubah menjadi hujan, hujan ini dinamkan hujan
katulistiwa.
3) Bertiupnya angin muson barat yang banyak membawa uap air.
d. Bentang alam
Bentuk-bentuk yang tampak dipermukaan bumi,seperti
dataran, gunung, pegunungan, sungai, dan sebagainya dinamakan
bentang alam. Kepulauan indonesia terdapat banyak gunung dan
juga dataran rendah. Gunung terdiri dari puncak(bagian atas),
lereng(tengah), dan kaki(bagian bawah). Lereng gunung yang
kemiringannya 40’ dinamakan landai, jika kemiringannya lebih
dari 45’ dinamkan curam, sedangkan jika kemiringan lereng 90’
disebut tegak dinding.
e. Tanah
Tanah merupakan sumber yang penting bagi kehidupan
manusia. Bahan-bahan pokok makanan manusia tumbuh langsung
dari tanah. Begitu pula hewan yang dagingnya dikonsumsi oleh
manusia, memakan tanaman yang tumbuh pada tanah tersebut.
Di dalam tanah tersimpan pula bahan-bahan galian atau
bahan tambang, misalnya minyak bumi, timah, aluminium,
tembaga, besi, batu bara, dan lain-lain. Adapun jenis tanah yang
terdapat di indonesia yaitu, tanah humus, tanah aluvial, tanah
vulkanik, tanah regosol, tanah gambut, tanah laterit, tanah litosol,
dan tanah kapur.
a. Jumlah Penduduk
Penduduk indonesia berdasarkan sensus badan pusat (BPS) tahun
2010 yaitu 237.556.363 jiwa, dengan jumlah penduduk laki laki
sebanyak 119.507.580 jiwa, sedangkan penduduk perempuan jumlahnya
118.048.783 jiwa.
d. Kualitas Penduduk
Kualitas penduduk suatu negara dapat memengaruhi maju atau
tidaknya sebuah negara. Suatu negara dapat dikatakan sebagai negara
maju apabila memiliki penduduk dengan kualiatas SDM yang unggul.
Suatu negara dengan kekayaan alam yang melimpa namun tidak
diimbangi dengan kualitas SDM yang unggul akan sulit memposisikan
negaranya menjadi sebuah negara maju.