Disusun Oleh :
ILYAS MUNIF AL GHOFIQI
1911040068
A. Resume Jurnal
1. Judul Jurnal Penelitian
Departemen obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Universitas klinis Mostar pada
periode dari 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014
4. Tujuan Peneliti
Untuk mengevaluasi hasil perinatal bayi yang baru lahir setelah ketuban pecah dini
(PROM) di jangka sesuai dengan waktu pemberian antibiotik awal.
5. Pendahuluan (Introduction)
Pecahnya Prelabour dari membran (PROM) di atau dekat jangka (didefinisikan dalam
tinjauan ini sebagai usia kehamilan 36 minggu atau di luar) meningkatkan risiko
infeksi bagi wanita dan bayinya. Penggunaan rutin antibiotik untuk wanita pada saat
termPROMmay mengurangi risiko ini. Namun, karena meningkatnya masalah dengan
resistensi bakteri dan risiko anafilaksis ibu dengan penggunaan antibiotik, penting
untuk menilai bukti menangani risiko dan manfaat dalam rangka untuk memastikan
penggunaan bijaksana antibiotik.Ulasan ini dilakukan untuk menilai keseimbangan
risiko dan manfaat untuk ibu dan bayi profilaksis antibiotik untuk PROM di atau
dekat jangka.
6. Metode (Method)
Ini adalah retrospektif, penelitian kohort menyelidiki hasil perinatal bayi yang baru
lahir pada wanita Bahan dan metode: Ini adalah retrospektif, penelitian kohort
menyelidiki hasil perinatal bayi yang baru lahir pada wanita hamil dengan PROM di
jangka yang diobati dengan ampisilin dalam atau setelah 6 jam dari PROM. Analisis
statistik dilakukan dengan menggunakan Mahasiswa t uji untuk uji variabel kontinyu
dan chi-square atau untuk data kategorikal.
7. Hasil (Result)
Penelitian ini melibatkan 144 wanita hamil dengan PROM dan bayi mereka,
angka yang lebih rendah diterima antibiotik setelah hasil: Penelitian ini melibatkan
144 wanita hamil dengan PROM dan bayi mereka, angka yang lebih rendah diterima
antibiotik setelah lahir berada di kelompok yang menerima antibiotik dalam waktu 6
jam PROM (26,4% vs 73,6%), nilai-nilai mediane protein C-reaktif lebih rendah
( 3,0 ± 2.9mg / l vs 6,1 ± 7.3mg / l; p 5 0,001), bayi yang baru lahir mereka tetap
pendek di rumah sakit setelah lahir lebih rendah ( 3,0 ± 2.9mg / l vs 6,1 ± 7.3mg / l; p
5 0,001), bayi yang baru lahir mereka tetap pendek di rumah sakit setelah lahir lebih
rendah ( 3,0 ± 2.9mg / l vs 6,1 ± 7.3mg / l; p 5 0,001), bayi yang baru lahir mereka
tetap pendek di rumah sakit setelah lahir lebih rendah ( 3,0 ± 2.9mg / l vs 6,1 ±
7.3mg / l; p 5 0,001), bayi yang baru lahir mereka tetap pendek di rumah sakit setelah
lahir (4.13 vs 4,94; p ¼ 0,023) dan waktu antara PROM dan pengiriman lebih pendek
( p 5 0,001).
Dalam kelompok yang menerima (4.13 vs 4,94; p ¼ 0,023) dan waktu antara
PROM dan pengiriman lebih pendek ( p 5 0,001). Dalam kelompok yang menerima
(4.13 vs 4,94; p ¼ 0,023) dan waktu antara PROM dan pengiriman lebih pendek ( p 5
0,001). Dalam kelompok yang menerima (4.13 vs 4,94; p ¼ 0,023) dan waktu antara
PROM dan pengiriman lebih pendek ( p 5 0,001). Dalam kelompok yang menerima
(4.13 vs 4,94; p ¼ 0,023) dan waktu antara PROM dan pengiriman lebih pendek ( p 5
0,001). Dalam kelompok yang menerima (4.13 vs 4,94; p ¼ 0,023) dan waktu antara
PROM dan pengiriman lebih pendek ( p 5 0,001). Dalam kelompok yang menerima
(4.13 vs 4,94; p ¼ 0,023) dan waktu antara PROM dan pengiriman lebih pendek ( p 5
0,001). Dalam kelompok yang menerima antibiotik profilaksis setelah 6 jam dari
PROM memiliki frekuensi secara signifikan lebih tinggi dari infeksi pada bayi baru
lahir (45,3% vs 15,4%), dan jumlah yang lebih tinggi dari korioamnionitis (9,72%
dibandingkan 3,47%) dibandingkan dengan kelompok yang menerima antibiotik
dalam 6 jam
8. Analisa (Analysis)
Penggunaan tepat waktu profilaksis antibiotik dan waktu yang lebih pendek antara
PROM dan pengiriman meningkatkan hasil Kesimpulan: penggunaan tepat waktu
profilaksis antibiotik dan waktu yang lebih pendek antara PROM dan pengiriman
meningkatkan hasil perinatal.
9. Diskusi (Discussion)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antibiotic dalam 6 jam sebelumnya
dapat mengurang resiko infeksi daripada penggunaan antibiotic seteelah 6 jam setelah
ketuban pecah dini
B. Analisis PICO
JUDUL :
POPULATION :
Peserta populasi dipilih dari salah satu pusat bersalin, sebanyak 144 wanita
hamil dengan PROM dan bayi mereka. Usia rata-rata wanita hamil adalah
29,43.
INTERVENTION :
Pada jurnal ini. Peneliti melakukan pemberian antibiotic pada ibu melahirkan
dengan ketuban pecah dini dengan waktu yang lebih ppendek yaitu selama 6
jam pertama dan sebagaian diberikan antibiotic setelah 6 jam.
COMPARATION
OUTCOME :
Penggunaan tepat waktu profilaksis antibiotik dan waktu yang lebih pendek
antara PROM dan pengiriman meningkatkan hasil Kesimpulan: penggunaan
tepat waktu profilaksis antibiotik dan waktu yang lebih pendek antara PROM
dan pengiriman meningkatkan hasil perinatal.