Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN

Gangguan Tyroid Pada Pasien yang di Obati dengan Radioterapi Pada Kanker
Kepala dan Kanker Leher: Retrospektif Analisis Pada 73 Pasien

KELOMPOK:

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 2017/2018
I. RESUME JURNAL (Membuat resume singkat jurnal dan mewakil igambaran isi jurnal )
1. Judul
Gangguan Tyroid pada pasien yang di obati dengan radioterapi pada kanker
kepala dan kanker leher: Retrospektif analisis pada 73 pasien.
2. Introduction
Tyroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher,
tetap dibawah laring yang bertanggung jawab memproduksi hormon yang mengatur
metabolisme tubuh.
3. Methods
Evaluasi data secara retrospektif dari 73 pasien yang dirawat untuk kanker kepala
dan leher di departemen kami dilakukan. Fungsi tiroid dievaluasi terutama dengan
pengukuran tirotropin (thyroid stimulating hormone [TSH]). Analisis retrospektif
terhadap rencana pengobatan dilakukan untuk 57 pasien. Persentase volume kelenjar
tiroid yang menyerap 10, 30, dan 50 Gy (V10, V30, dan V50 masing-masing) adalah
dipertimbangkan untuk analisis statistik.
4. Results
Sebagian besar pasien (61%) memiliki fungsi tiroid normal sedangkan 19 pasien
(26%) memiliki hipotiroidisme. Volume tiroid rata-rata 30,39 cc. Titik 3 (terletak di
isthmus) menyerap dosis rendah dibandingkan dengan titik lainnya (p <0,0001). Nilai
median V10, V30, dan V50 masing-masing 92% (kisaran, 57-100%), 75% (kisaran, 28,5-
100%), dan 35% (kisaran, 3-83%). Jenis kelamin dikaitkan dengan toksisitas (adanya
jenis kelainan tiroid) (p <0,05), dengan betina menampilkan kadar TSHr yang lebih tinggi
(TSH relatif = nilai / maksimum pasien kisaran laboratorium) (p = 0,0005) dan volume
tiroid yang lebih kecil (p = 0,0012) dibandingkan dengan populasi laki-laki.
5. Discussion
Jender dan volume tiroid tampaknya memainkan peran penting dalam terjadinya
toksisitas tiroid, namun studi lebih lanjut tentang hubungan dosis-efek untuk toksisitas
tiroid yang diinduksi radioterapi sangat dibutuhkan.
II. ANALISIS KRITIK JURNAL (Buatanalisa per item dengannarasi)
AspekAnalisisJurnal Hasil analisis jurnal Kelompok
Judul Gangguan Tyroid Pada Pasien yang di Obati dengan Radioterapi pada
Kanker Kepala dan Kanker Leher: Retrospektif Analisis pada 73
Pasien.

Abstrak  Menjelaskan dengan jelas Definisi, Tujuan, penatalaksanaan dan


Hasil penelitian
 Menggunakan kata kunci
Introduction
Pernyataan masalah  Kanker tiroid yang sudah diobati bisa muncul kembali, meski
kelenjar tiroid sudah diangkat melalui prosedur operasi. Hal
ini bisa terjadi karena sel-sel kanker yang ada sudah menyebar
hingga ke luar kelenjar tiroid. Kemunculan kembali kanker
tiorid biasanya terjadi dalam kurun waktu lima tahun setelah
operasi, tapi bisa juga muncul puluhan tahun setelah
penanganan awal.
 Kemunculan kembali kanker ini bisa terjadi pada bagian
kelenjar getah bening di leher, jaringan kelenjar tiroid yang
masih tertinggal pada saat operasi, atau di bagian tubuh
lainnya. Untuk mendeteksi tanda-tanda kekambuhan, dokter
akan menganjurkan pasien melakukan tes darah dan
pemindaian tiroid secara berkala.

Review Literatur Diambil dari Sumber : International Journal of Radiation Oncology,


Biology, Physics. Jan 2007
Vol. 67 Issue 1
Dengan judul : Gangguan Tyroid Pada Pasien yang di Obati dengan
Radioterapi pada Kanker Kepala dan Kanker Leher: Retrospektif
Analisis pada 73 Pasien.
Kerangka Gangguan Thyroid
konseptual/teori
Pemeriksaan Radioterapi

pengobatan lanjutan diberikan setelah dosis pertama dengan jeda


sekitar 6 bulan hingga 1 tahun

resiko dan komplikasi gangguan thyroid menurun


Hipotesis/pertanyaan Ha :
penelitian  ada hubungan dosis-efek untuk kanker Tyroid yang diinduksi
radioterapi sangat dibutuhkan.
 ada hubungan antara volume tiroid dan usia, kemoterapi, dan
operasi.

Methods STATISTIK
Desain penelitian Desain penelitian mengguanakan eksperimental dengan desain pra-
eksperimental,pendekatan Variabel kontinyu menggunakan
Populasi dan sampel Analisis fungsi tiroid pada tindak lanjut terakhir
Kadar hormon tiroid dilakukan pada 73 pasien.
Pengumpulan data dan Pengumpulan data diambil dari semua 73 pasien.
perhitungan Sebagian besar pasien (61%) memiliki fungsi tiroid normal, 19
(26%) hipotiroidisme, 7 (10%) hipertiroidisme, dan 2
(3%) tiroiditis dengan fungsi tiroid normal. Pada 7 pasien
(10%), hipotiroidisme atau hipertiroidisme
juga asosiasi-
disertai dengan tiroiditis autoimun (dosis antibodi yang berubah).
Tidak ada kasus hipotiroidisme atau hipertiroidisme terkait dengan
disfungsi kelenjar pituitary (tingkat rendah TSH asso-berhubungan
dengan tingkat FT3 dan / atau FT4 atau tingkat TSH yang rendah
terkait dengan tingkat FT3 dan / atau FT4 yang tinggi, masing-
masing) atau tumor akibat radiasi dari kelenjar tiroid.Empat pasien
(5%) mengalami gangguan tiroid sebelumnya radioterapi: 1 pasien
memiliki diagnosis hipertiroidisme,2 tiroiditis, dan 1 gondok nodular.
Pada tindak lanjut terakhir,pertama 3 pasien mengalami
hipertiroidisme, sedangkan yang terakhir menunjukkan fungsi tiroid
yang normal. Dosis dasar TSH, ob-sebelum terapi radiasi pada 14
pasien, terbukti berkurang
nilai dalam 2 dan nilai normal pada 12 pasien lainnya.
 Pengambilan sample sudah cukup benar
 Jumlah populasi seluruhnya telah disebutkan

Prosedur penelitian Untuk toksisitas variabel biner, kami menunjukkan jumlah


pasien yang mengalami toksisitas relatif terhadap
jumlah total pria/wanita, dan persentase yang sesuai. Untuk variables,
nilai median dan kisaran interkuartil ditunjukkan.
Results
Analisa data

Penemuan
DI ISI
DANIELA,ALTERIO, M.D , DKK
Division of Radiation Therapy,Department of Medical Physics
Discussion
Interpretasi dari temuan Dari hasil penelitian yang dilakukan,
 ada hubungan dosis-efek untuk kanker Tyroid yang diinduksi
radioterapi sangat dibutuhkan.
 ada hubungan antara volume tiroid dan usia, kemoterapi, dan
operasi.
Implikasi/ rekomendasi Penelitian ini dilakukan terhadap penderita Hipertirodisem /
gangguan tiroid
 belum dicamtmkan tempat dan tahun

III. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JOURNAL

1. KELEBIHAN JOURNAL
a. Memaparkan jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan,tujuan,hasil,dan latar
belakang masalah
b. Kalimat yang digunakan mudah dipahami,serta bahasanya baku
c. Hasil dalam penelitianya jelas dan terpapar semua
d. Penulisan sudah sesuai dengan format

2. KEKURANGAN JOURNAL
a. Kekurangan pada jurnal ini adalah pada sebagaian pasien, dari hormon dasar nilai
yang dinilai sebelum terapi radiasi dan tidak adanya kelompok pembanding.
b. Hasil analisis jurnaltidak menghasilkan korelasi antara variabel terkait tumor dan
durasi tindak lanjut dan kejadian kelainan tiroid.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Jereczek-Fossa BA, Alterio D, Jassem J,et al. Radiotherapy-induced thyroid disorders. Treat
Rev Cancer 2004;30:369 –384.

Perez CA, Brady LW, Halperin EG, Schmidt-Ullrich RK. Principles and practice of
radiation oncology. 4th ed. Phila-delphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2004. p. 359.

Emami B, Lyman J, Brown A, et al. Tolerance of normal tissue to the therapeutic


irradiation. Int J Radiat Oncol Biol Phys 1991;21:109 –122.
Weissler MC, Berry BW. Thyroid stimulating hormone levels after radiotherapy and
combined therapy for head and neck cancer. Head Neck 1991;13:420 – 423.

Hancock SL, Cox RS, Mc Dougall IR. Thyroid diseases after treatment of Hodgkin’s disease. N
Engl J Med 1991;325:599 –605.

Selvin S. Modern applied biostatistical methods using SPLUS. Oxford: Oxford University
Press; 1998.

Collet D. Modelling survival data in medical research. London: Chapman & Hall; 1994.

Wolfram S. The Mathematica book. Cambridge: Cambridge University Press; 2000.

Paulino AC. Hypothyroidism in children with medulloblastoma: A comparison of 3600 and


2340 cGy craniospin
V. KORELASI ANTARA ISI JURNAL DENGAN REALITA KLINIS
No Hasil Penelitian di jurnal Kondisi riil di klinis / lapangan
Analisis retrospektif rencana perawatan radioterapi Kondisi riil gangguan thyroid dengan komplikasi kanker leher /
dari 57 pasien (78%) menunjukkan bahwa pengobatan hipertirodisme masih mengalami peningkatan
tiga dimensi perencanaan dengan dua lateral berbanding
terbalik bidang ditambah satu bidang anterior digunakan.
Iradiasi itu dilakukan menggunakan foton 6-MV dari
akselerator linier untuk semua pasien Dalam semua kasus,
untuk bidang lateral dua kali sehari jadwal terfraksionasi
(1,2 Gy masing-masing, dengan interfraksi selang
minimal 6 jam, 5 hari seminggu) dipekerjakan, sedangkan
medan anterior diobati dengan fraksi tunggal jadwal (1,8
-2 Gy / hari). Median dosis total untuk bidang lateral
adalah 74,4 Gy (kisaran, 50,4 -76,4 Gy) yang ditentukan
di Inter-Komisi Nasional Unit dan Pengukuran Radiasi
titik acuan. Serviks lebih rendah dan supraklavikular
Kelenjar getah bening diobati dengan sinar foton anterior
ke atas sampai 50 Gy Blok perisai garis tengah digunakan
untuk anterior Lapangan saat sumsum tulang belakang
melebihi 40 - 42 Gy.
Saat berkontur pada computed tomography scan,
Kelenjar tiroid ditemukan dilokalisasi di anterior lapangan
di 37 pasien (65%), di dalam bidang lateral di 2 (3,5%),
dan keduanya di bidang anterior dan lateral di 18 (31,5%).
Pada 43 pasien (75%) blok perisai midline digunakan di
lapangan anterior sejak awal perlakuan sedangkan pada 7
pasien itu hanya ditambahkan untuk Fraksi terakhir bisa
mendapatkan dosis maksimal 40 – 42 Gy ke sumsum
tulang belakang. Median tiroid volume adalah 27,66 cc
(kisaran, 7.93- 89.24 cc).
REFERENCES (*Daftarjurnalataubuku yang dibahasdansumberpembahasan )

Thomas O, Mahè MA, Campion L,et al.Long-term compli-cations of total body


irradiation in adults. Int J Radiat Oncol Biol Phys 2001;49:125–131

Ricardi U, Corrias A, Einaudi S,et al.Thyroid dysfunction as alate effect in childhood


medulloblastoma: A comparison of hy-perfractionated versus conventionally fractionated
cranio-spinal irradiation.Int J Radiat Oncol Biol Phys2001;50:1287–1294.

Yoden E, Maruta T, Soejima T,et al.Hypothyroidism afterradiotherapy to the neck


[Abstract].Int J Radiat Oncol BiolPhys2001;51(Suppl.):337–338.

DITAMBAHI

Anda mungkin juga menyukai