SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan
ABSTRAK
ABSTRACT
Objective: This study aimed to determine the factors affecting the inactivity of
working mothers with balita in Posyandu activities at Bajong Village.
Method: This research is a descriptive analytic study which explained the correlation
of variables through hypothesis testing by using Cross Sectional method since the
retrieval of independent variables and dependent variables was conducted at the same
time.
Results: The age of respondents affected the inactivity of working mothers with balita
in Posyandu activities at Bajong Village with a value of p = 0,0009 (p= <0.05), the
education of respondents affected the inactivity of working mothers with balita in
Posyandu activities at Bajong Village with p= 0.012 (p=< 0.05), occupation affected
the inactivity of working mothers with balita in Posyandu activities at Bajong Village
with a value of p= 0.004 (p= < 0.05), the number of children affected the inactivity of
working mothers with balita in Posyandu activities at Bajong Village with p = 0.001
(p= 0.05), income influenced the inactivity of working mothers with balita in Posyandu
activities at Bajong Village with a value of p= 0.026 (p = <0.05), knowledge influenced
the inactivity of working mothers with balita in Posyandu activities at Bajong with a
value of p = 0.001 (p = <0.05), and there was no dominant factor affecting the
inactivity of working mothers with balita in Posyandu activities at Bajong Village.
Keywords: Age, Education, Employment, Number of Children, Income, Knowledge
vi
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Faktor-faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Ketidakaktifan Ibu Balita Pekerja dalam Kegiatan Posyandu di Desa Bajong”. Skripsi
ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi
ini, bukan semata-mata kemampuan penulis sendiri. Namun banyak pihak yang telah
turut membantu dalam memberikan dorongan, bimbingan, saran maupun kritik.
Dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terima kasih
kepada :
1. Dr. Anjar Nugroho, M.Si., M.H.I, Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto
yang telah membuat keputusan dalam penulisan skripsi ini.
2. Drs. H. Ikhsan Mujahid, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Purwokerto yang telah menyetujui penulisan skripsi ini.
3. Ns. Sri Suparti, S.Kep, M.Kep, Ketua Program Studi Keperawatan S1 Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang telah menerbitkan
surat Keputusan Tentang Permohonan Izin Penelitian Penyusunan Skripsi.
4. Dr. Supriyadi, S.KM., M.K.M, selaku dosen pembimbing yang penuh sabar dan
tanggung jawab sehingga terselesaikannya skripsi ini.
5. Sodikin, A.Kep., M.Kes selaku penguji I yang telah memberikan saran dan
bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini menjadi baik.
6. Ns. Meida Laely Ramadani, S,Kep., MNS selaku penguji II yang telah memberikan
saran dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini menjadi
baik.
7. Bapak dan Ibu staf pengajar FIKES, yang telah memberikan bekal mental ilmu,
hingga penulis mampu menyelesaikan skripsi.
vii
Penulis
viii
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ORISINALITAS ii
HALAMAN PERSETUJUAN iii
HALAMAN PENGESAHAN iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI v
ABSTRAK vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xiv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Perumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 5
E. Penelitian Terkait 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10
A. Posyandu 10
1. Definisi Posyandu 10
2. Prinsip Dasar Posyandu 12
3. Fungsi Posyandu 12
4. Manfaat Posyandu 13
5. Tujuan Posyandu 15
6. Sasaran Posyandu 15
7. Kegiatan Posyandu 15
8. Tingkat pengembangan Posyandu 16
ix
1. Faktor Pemudah 25
a. Usia Ibu 25
b. Pengetahuan Ibu 26
f. Jumlah Anak 31
2. Faktor Pendukung 31
b. Peralatan Posyandu 32
a. Petugas Kesehatan 33
b. Kader Kesehatan 34
D. Kerangka Teori 36
E. Kerangka Konsep 37
F. Hipotesis 38
A. Desain Penelitian 39
E. Pengumpulan Data 45
I. Etika Penelitian 52
A. Hasil Penelitian 57
xi
1. Analisa Univariat 66
2. Analisa Bivariat 76
3. Analisa Multivariat 82
C. Keterbatasan Penelitian 85
A. Kesimpulan 86
B. Saran 87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,
Saat ini Indonesia memiliki penduduk lebih dari 230 juta orang dengan
prosentase jumlah perempuan sebesar 49.9 %. Hal itu menunjukkan potensi yang
besar untuk bisa melibatkan perempuan dalam bidang ekonomi. Berbeda dengan
zaman dahulu, kini perempuan bukan cuma berperan sebagai ibu rumah tangga
saja. Meraka juga bukan kaum yang berada di bawah dominasi pria. Kini konsep
persamaan gender telah bisa diterima masyarakat, bahkan pria dan wanita setara.
sebelah mata. Bahkan tidak sedikit yang sukses dalam bidang yang mereka geluti.
mengelola sebuah pengembangan karir mereka antara lain halangan kultural yaitu
Partisipasi tersebut dapat berupa partisipasi dalam bentuk tenaga, pikiran maupun
dalam bentuk dukungan materi. Kegiatan posyandu dikatakan meningkat jika peran
aktif ibu balita atau peran serta masyarakat semakin tinggi yang terwujud dalam
pemeriksaan ibu hamil, dan KB yang meningkat. Keaktifan ibu pada setiap
kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh pada keadaan status gizi anak balitanya.
Karena salah satu tujuan posyandu adalah memantau peningkatan status gizi
masyarakat terutama anak balita dan ibu hamil. Agar tercapai itu semua maka ibu
yang memiliki anak balita hendaknya aktif dalam kegiatan posyandu agar status
posyandu dilihat dari balita yang terdaftar di wilayah tempat tinggal dan terdaftar
target kunjungan ibu balita dalam kegiatan posyandu mencapai 80%, sementara
cakupan kunjungan posyandu bayi Provinsi Jawa Tengah dari tahun 2008-2011
tejadi penurunan kunjungan. Jumlah kunjungan ibu balita pada tahun 2008
(96.04%), 2009 (95,07%) 2010 (93,73%) dan 2011 (92,64%) dengan rata-rata
94,37) (Dinkes Jawa Tengah, 2011). Target Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Dari data awal yang telah dilakukan peneliti pada tahun 2018 di wilayah Desa
kunjungan Posyandu pada bulan Maret (78,15%), April (80,03%), Mei (78,02%),
Juni (81,38%), Juli (79,78%), Agustus (74,63%), September (79,29%) dengan rata-
rata 78,89%. Target standar kunjungan Posyandu Kecamatan Bukateja tahun 2018
yaitu 100%. Berdasarkan data tersebut kunjungan ibu balita di Desa Bajong
kesehatan), faktor penguat (peran petugas kader dan peran kader Posyandu)
(Notoatmodjo, 2010).
mempengaruhi minat kunjungan ibu balita ke posyandu meliputi : umur ibu balita,
Dampak yang terjadi pada ibu yang tidak efektif datang ke Posyandu adalah
balitanya bisa terkena gizi buruk, karena ibu yang tidak memeriksakan kondisi
kemungkinan besar juga dapat terkena ISPA, dan akan sering sakit karena kurang
balita, jumlah balita, umur balita, jarak keposyandu, dan sarana penunjang
didapatkan dengan jumlah kunjungan tidak aktif setiap bulannya, sehingga pada
balitanya tidak terpantau pertumbuhan dan perkembangan, selain itu pada balita
dan kasih sayang (“ASUH”) kasih sayang orang tua akan meningkatkan ikatan
yang erat, kebutuhan akan stimulasi dan mental (“ASAH”) akan mengembangkan
Ibu sebagai tahap awal agar anak dapat tumbuh kembang efektif, dengan
mencegah berbagai penyakit yang timbul pada anak maka ibu harus melakukan
balitanya untuk mencegah cacat dan kematian pada balita, menimbangkan secara
rutin ke posyandu agar ibu mengetahui tahapan tumbuh dan kembang anaknya,
dan minat untuk berkunjung harus timbul pada ibu karena masa balita ini
merupakan masa yang menentukan dalam tumbuh kembangnya. Ibu sebagai salah
satu orang yang penting dalam pengasuhan balita harus meluangkan waktu dalam
Posyandu dari 5 dusun tersebut masih belum mencakup keseluruhan jumlah semua
balita yang terdaftar dalam kegiatan posyandu dan melihat harapan target yang
dari lima Posyandu di Desa Bajong Kecamatan Bukateja belum mencapai target.
Oleh karena itu perlu diketahui apa yang menyebabkan masyarakat khususnya ibu
balita tidak aktif dalam kunjungan Posyandu di Desa Bajong Kecamatan Bukateja,
dan untuk menyikapi hal itu maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Aplikatif
a. Institusi Pendidikan
b. Profesi
Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi bidan dan kader
c. Masyarakat
balitanya
sehingga ibu balita berperan aktif dalam kegiatan tersebut yang akan
E. Penelitian Terkait
tingkat pendidikan, sikap dan pekerjaan kader dengan keaktifan kader pada
dan pekerjaan.
ini dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti adalah pada
penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti adalah
pekerjaan, peran kader dan sosial ekonomi dengan keaktifan ibu dalam
penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti adalah
uji korelasi Chi Square dengan nilai p<0,05. Berbasis pada statistik, ada
hubungan yang signifikan antara status pekerjaan dan praktek ibu balita,
nilai p 0,001. Ada hubungan antara pengetahuan dan praktek ibu balita, nilai
p 0,003.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Posyandu
1. Definisi Posyandu
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,
yang bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal (Depkes RI,
2006).
layanan 5 kegiatan utama Kesehtan Ibu Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB),
Gizi, Imunisasi dan P2 Diare dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama
terutama untuk ibu hamil dan anak balita. Keaktifan keluarga dalam setiap
posyandu tentu akan berpengaruh pada status gizi anak balitanya karena salah
Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh pada
keadaan status gizi anak balitanya. Karena salah satu tujuan posyandu adalah
memantau peningkatan status gizi masyarakat terutama anak balita dan ibu
hamil. Agar tercapai itu semua maka ibu yang memiliki anak balita hendaknya
aktif dalam kegiatan posyandu agar status gizi balitanya terpantau (Risqi,
2013).
masyartakat).
d. Mempunyai sasaran penduduk yang sama (bayi 0-1 tahun, anak balita 1-5
(AKBA).
keberadaan Posyandu sendiri yang dilihat dari sisi Masyarakat dan dari sisi
7) Apabila terdapat kelainan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan
lengkap.
5. Tujuan Posyandu
6. Sasaran Posyandu
(Nasrul, 1998):
2) Keluarga Berencana
3) Imunisasi
4) Peningkatan Gizi
5) Penatalakasanaan Diare
2) Keluarga Berencana
3) Imunisasi
4) Peningkatan Gizi
5) Penatalaksanaan Diare
6) Sanitasi Dasar
a. Posyandu Pratama
b. Posyandu Madya
Sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali pertahun, jumlah kader
tugas 5 orang atau lebih, cakupan program utamanya masih rendah yaitu
c. Posyandu Purnama
Posyandu yang frekuensinya lebih dari 8 kali setahun, jumlah kader 5 orang
atau lebih, cakupan 5 program utamanya lebih dari 50% sudah ada program
tambahan bahkan mungkin sudah ada dana sehat yang masih sederhana.
d. Posyandu Mandiri
orang atau lebih, cakupan 5 orang program utama sudah bagus, ada program
tambahan dan dana sehat telah menjangkau lebih dari 50% KK.
b. Pos imunisasi
d. Pos kesehatan
a. Pelaksanaan Kegiatan
masyarakat.
karya mini.
kesehatan.
b. Pengelola Posyandu
Pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal dari kader PKK,
Tokoh Masyarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang ada di
b. Penimbangan bulanan
g. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur:
penambahan darah.
a. Meja 1
1) Pendaftaran
2) Pencatatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia
subur
b. Meja II
1) Penimbangan balita
c. Meja III
Pengisian KMS
d. Meja IV
1) Diketahui berat badan anak yang naik atau tidak naik, ibu hamil dengan
2) Penyuluhan kesehatan
3) Pelayanan TMT, oralit, vitamin A, tablet zat besi, pil ulangan, dan
kondom
e. Meja V
1) Pemberian imunisasi
2) Penarikan kehamilan
Untuk meja I sampai IV dilakukan oleh kader kesehatan dan untuk meja
a. Pendekatan Internal
b. Pendekatan Eksternal
terbentuk).
kecamatan.
1. Pengertian
aktivitas atau segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi
baik fisik maupun nin fisik. Ketidakaktifan adalah kegiatan yang tidak
2. Macam-macam Keaktifan
mungkin.
b. Keaktifan akal; akal peserta didik harus aktif atau dikaitkan untuk
keputusan.
c. Keaktifan ingatan; pada saat proses belajar mengajar peserta harus aktif
dalam otak.
d. Keaktifan emosi dalam hal ini peserta didik hendaklah senantiasa berusaha
mencintai pelajarannya.
a. Aspek fisiologis, yaitu kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot)
pelajaran.
semua itu semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi
belajar seseorang.
antaranya;
1) Lingkungan sosial
materi tertentu.
a. Faktor intern (faktor dari dalam diri manusia itu sendiri) yang meliputi
b. Faktor ekstern (faktor dari luar manusia) yang meliputi faktor sosial dan
non sosial.
Kegiatan Posyandu
adalah teori Lawrence Green (1980), yang menyatakan bahwa perilaku seseorang
a. Usia Ibu
keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang
Sedangkan pada usia tua (>60 tahun) adalah usia tidak poduktif lagi dan
pengetahuan.
b. Pengetahuan Ibu
Trial (orang telah mulai mencoba prilaku baru), adoption (subyek telah
setelah melihat anak tetangganya kekurangan gizi atau gizi buruk karena
< 0,05.
proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
(Sisidiknas, 2003).
dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa
atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam
dapat melaksanakan pendidikan ini dengan baik, para wanita juga perlu
208).
pekerja lainnya. Adapun waktu kerja bagi pekerja yang dikerjakan yaitu
waktu siang 7 jam satu hari dan 40 jam satu minggu untuk 6 hari kerja
dalam satu minggu, atau dengan 8 jam satu hari dan 40 jam satu minggu
untuk 5 hari kerja dalam satu minggu. Sedangkan waktu malam hari yaitu
6 jam satu hari dan 35 jam satu minggu untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu
Anoraga, 2005).
kegiatan posyandu adalah jika ibu bekerja untuk mencari nafkah maka
bekerja dan 46 orang atau 54,8% responden belum bekerja. Ibu tidak
bekerja lebih banyak memiliki waktu dengan anak sehingga mereka aktif
penerimaan baik berupa uang maupun barang baik dari pihak lain maupun
dari hasil sendiri. Jadi yang dimaksud pendapatan dalam penelitian ini
dan pekerjaan sampingan dari orang tua dan anggota keluarga lainya.
f. Jumlah Anak
partisipasi masyarakat. Hal ini dapat terjadi karena jika seorang ibu
telah dialami oleh dirinya atau orang lain, sehingga menjadi pembelajaran
bagi ibu tersebut. Pengalaman ibu dalam merawat anak pertama menjadi
bekal untuk merawat anak kedua, ketiga, dan seterusnya. Pada ibu yang
bulannya.
sarana dan prasarana atau sumber daya atau fasilitas kesehatan yang
desa, dokter atau bidan swasta, dan sebagainya, serta kelengkapan alat
2005: 27):
sakit, poliklinik, posyandu, polindes, pos obat desa, dokter, atau bidan
b. Peralatan Posyandu
1) Timbangan bayi
3) Timbangan dewasa
4) Termometer anak
6) KMS
ada dan mudah dijangkau merupakan salah satu faktor yang memberi
pelayanan kesehatan.
meningkat.
Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku para petugas termasuk
daya kesehatan termasuk tenaga kesehatan yang ada dan mudah dijangkau
merupakan salah satu faktor yang memberi kontribusi terhadap perilaku sehat
a. Petugas Kesehatan
yang baik dan memenuhi standar yang baik, komitmen dan motivasi
b. Kader kesehatan
pengembangan PKMD.
1) Persiapan
2) Pelaksanaan
3) Pembinaan
D. Kerangka Teori
(Enabling Factors)
Keterjangkauan ke Tempat
Pelayanan Kesehatan
(Reinforcing
Factors) Peran Kader Posyandu
(2010),
E. Kerangka Konsep
Tingkat Pengetahuan
Ibu Balita
Tingkat Pendidikan
Ibu Balita Ketidakefektifan Ibu Balita
pekerja dalam kegiatan
Posyandu
Tingkat Ekonomi
Keluarga
F. Hipotesis Terikat
Ada pengaruh usia ibu balita, pengetahuan, pendidikan, status pekerjaan, jumlah
anak, dan faktor tingkat ekonomi terhadapat ketidakaktifan ibu balita pekerja dalam
kegiatan Posyandu.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
metode Cross Sectional karena pengambilan data variabel independen dan variabel
dependen dilakukan pada saat yang bersamaan. Desain ini digunakan karena mudah
dilaksanakan, sederhana, murah, ekonomis dalam hal waktu dan hasilnya dapat
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah ibu balita yang tidak hadir dalam kegiatan
Purbalingga.
Sempel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang di teliti
Arikunto (2006) menyatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari
mengambil dari penelitian Evie Purwati (2016), dengan mengambil data dari
Keaktifan Total
Aktif Tidak Aktif
Pekerjaan Bekerja 5 39 44
11,4% 88,6%
Tidak 24 14 38
Bekerja 63,2% 36,8%
Total 29 53 84
sebagai berikut:
𝛼
{𝑍1 ˗ ₂ √2𝑃₂(1 − 𝑃₂) + 𝑍₁˗ᵦ√𝑃₁(1 − 𝑃₁) + 𝑃₂(1 − 𝑃₂)} ²
n=
(𝑃₁ − 𝑃₂)²
Keterangan:
𝑃₁+𝑃₂
P = rata-rata dua proporsi ( )
2
Jadi penjabarannya:
𝛼
{𝑍1 ˗ ₂ √2𝑃₂(1 − 𝑃₂) + 𝑍₁˗ᵦ√𝑃₁(1 − 𝑃₁) + 𝑃₂(1 − 𝑃₂)} ²
n=
(𝑃₁ − 𝑃₂)²
{1,33 + 0,72}²
n=
0,27
𝑛 = 15,55 = 16
mengatasi drop out maka jumlah sampel ditambah 10% sehingga menjadi 35
pengambilan sample secara acak sederhana dimana setiap anggota atau unit dari
a. Kriteria Inklusi
3) Jumlah kunjungan kurang dari 8 kali dalam 1 tahun (Depkes RI, 2008)
b. Kriteria Eksklusi
1. Variabel Penelitian
Variabel independent atau bebas adalah variabel resiko atau sebab yang
2. Definisi Operasional
definisi operasional penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut:
yang
diperoleh
B. Variabel
Terikat
(Variabel
dependen)
Ketidakaktifan Kehadiran Melihat a. Ya Nominal
ibu balita ibu balita data b. Tidak
dalam
kegiatan
Posyandu
E. Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dan
didapat langsung dari responden pada saat penelitian berlangsung. Data ini
diperoleh pernyataan dalam bentuk kuesioner yang diisi oleh ibu balita
Bukateja.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain selain ibu balita.
Data sekunder digunakan sebagai data penunjang lain dan data pelengkap dari
data primer yang ada relevensinya dengan keperluan penelitian, data sekunder
dalam penelitian ini diambil dari Posyandu Desa Bajong Kecamatan Bukateja,
1. Alat Ukur
ibu balita pekerja dalam kegiatan Posyandu di Desa Bajong. Responden diminta
membuat kuesioner sendiri dan akan dilakukan Uji Validitas di Posyandu Desa
a. Kisi-kisi kuesioner
1. Validitas
Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-
benar mengukur apa yang diukur. Alat yang memenuhi validitas memiliki ciri
(sensitivitas) dan tidak terukur hal lain selain yang akan diukur (spesifitas)
Menurut Arikunto (2013) uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini
𝑁(Σ𝑋𝑌) − (Σ𝑋Σ𝑌)
𝑟=
√{𝑁Σ𝑋 2 − (Σ𝑋 2 )}{𝑁Σ𝑌 2 − (Σ𝑌 2 )}
Keterangan:
N = Jumlah responden
Kriteria Penguji:
a. Jika r hitung > r tabel (α= 0,05) berarti item pernyataan tersebut valid.
b. Jika r hitung atau < r tabel (α= 0,05) berarti item pernyataan tersebut
tidak valid.
kuesioner 17 pertanyaan didapatkan r hitung lebih dari r tabel 0,05 maka dapat
2. Reabilitas
Reabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur
bahwa kuesioner tersebut dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data, maka
2𝑟𝑏
r₁₁ =
(1 + 𝑟𝑏)
Keterangan:
r = Reliabilitas Instrumen
maka bila:
Hasil uji reabilitas dengan nilai Alpha Cronbach’s (α) = 0,877, maka dapat
1. Pengolahan data
sebagai berikut:
a. Editing
Pada tahap ini dilakukan editing data untuk memastikan bahwa data yang
diperoleh adalah bersih, yaitu data tersebut terisi semua secara konsisten.
b. Coding data
c. Tabulating data
dibuat sesuai maksud dan tujuan baik secara univariat ataupun bivariat.
d. Processing data
e. Cleaning
apakah ada kesalahan atau tidak dengan cara mengetahui data yang hilang,
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
𝑓
p= 𝑥 100%
𝑛
Keterangan:
p = presentase
n = jumlah sampel
b. Analisis Bivariat
hubungan yang signifikan antara dua variabel (Hastono, 2007). Uji statistik
pada analisis bivariat yang digunakan oleh peneliti yaitu menggunakna uji
Chi Square adalah suatu uji statistik untuk menganalisi hubungan antara
𝛴(𝑓𝑎 − 𝑓ℎ)
x² =
𝑓ℎ
Keterangan
x² = nilai chi-kuadrat
I. Etika Penelitian
yang sama kepada responden tanpa membedakan agama, suku, dan warna kulit
5. Beneficen (manfaat)
BAB IV
A. Hasil Penelitian
penelitian ini adalah ibu balita yang tidak hadir dalam kegiatan Posyandu di
1. Analisa Univariat
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel
Variabel F %
Usia
20 – 30 Tahun 19 54,3
31 - 45 Tahun 16 45,7
Pendidikan
Rendah 20 57,1
Tinggi 15 42,9
Pekerjaan
Tidak Bekerja 17 48,6
Bekerja 18 51,4
Jumlah Anak
<2 22 62,9
>2 13 37,1
Penghasilan
< UMR 18 51,4
> UMR 17 48,6
Pengetahuan
Rendah 18 51,4
Tinggi 17 48,6
Keaktifan
Tidak Aktif 19 54,3
Aktif 16 45,7
Total 35 100,0
yang mempunyai penghasilan < UMR sebanyak 18 orang (51,4%), dan > UMR
orang (54,3%), dan aktif dalam kegiatan posyandu sebanyak 16 orang (45,7%).
2. Analisa Bivariat
kegiatan posyandu). Dalam penelitian ini digunakan analisis chi square dengan
a. Hubungan antara usia ibu balita dengan ketidakaktifan ibu balita pekerja
Tabel 4.2 Hubungan antara usia ibu balita dengan ketidakaktifan ibu balita
berusia 20-30 tahun dengan tidak aktif kegiatan posyandu sebanyak 6 orang
tahun.
Tabel 4.3 Hubungan antara pendidikan ibu dengan ketidakaktifan ibu balita
dan responden yang tidak bekerja dengan aktif kegiatan posyandu sebanyak
Tabel 4.5 Hubungan antara jumlah anak dengan ketidakaktifan ibu balita
jumlah anak < 2 anak dengan tidak aktif kegiatan posyandu sebanyak 17
orang (77,3%) dan responden yang jumlah anak < 2 anak dengan aktif
> 2 anak dengan tidak aktif kegiatan posyandu sebanyak 2 orang (15,4%)
dan responden yang jumlah anak > 2 anak dengan aktif kegiatan posyandu
responden yang memiliki jumlah anak < 2 anak berpeluang tidak aktif
orang (33,3%) dan responden berpenghasilan < UMR dengan aktif kegiatan
kegiatan posyandu
3. Analisa Multivariat
regresi logistik yaitu usia, pendidikan, jumlah anak, dan pengetahuan. Semua
kegiatan posyandu karena nilai signifikansi lebih besar dari p value < 0,05
B. Pembahasan
a. Usia
karakteristik ibu balita meliputi variabel usia ibu balita, dapat dilihat hasil
orang (54,3% )lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok usia 31-45
umur ibu yang baik untuk hamil dan melahirkan karena organ-organ
reproduksi dalam keadaan baik, sedangkan pada usia kurang dari 20 tahun,
organ-organ reproduksi belum tumbuh optimal dan pada usia lebih dari 35
yang lebih tua, perubahan fisik mental yg menurun dengan sosial secara
dikarenakan umur.
Usia dari orang tua terutama ibu yang relatif muda, maka cenderung
keluarganya. Sebagian besar ibu yang masih berusia muda memiliki sedikit
sekali pengetahuan tentang gizi yang akan diberikan pada anaknya dan
2018).
terdapat pada masa dewasa, wanita yang cepat dewasa tetap aktif dibidang
sosial seperti ikut serta dalam Posyandu. Para ibu muda merupakan suatu
mereka sangat besar dan mudah diberi instruksi untuk ikut serta dalam
b. Pendidikan
rendah sebesar 20 orang (57,1%). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
berpendidikan rendah akan sulit beradaptasi dengan situasi dan kondisi dari
pelaksanaan Posyandu.
pengetahuan seseorang. Hal ini juga terkait dengan partisipasi ibu dalam
diperkenalkan.
(Siswono, 2009).
c. Status Pekerjaan
yang bekerja sebanyak 18 orang (51,4%). Ibu yang bekerja lebih sedikit
memiliki waktu dengan anak sehingga tidak aktif dalam kegiatan posyandu.
memilih bekerja di sektor informal. Hal ini dilakukan agar dapat membagi
waktu antara pekerjaan dan keluarga (Handayani dan Artini . 2009; h. 1-2).
Salah satu hambatan ibu bekerja adalah hambatan sosial yang menyatakan
persoalan.
berbagai persoalan, seperti pelecehan seksual dari laki-laki, upah dan posisi
masyarakat yang kian komersial, istilah kerja sering terkonotasi pada satu
tugas atau jabatan yang dilakukan dengan memperoleh upah atau gaji,
sehingga perempuan yang bekerja dari pagi sampai sore, bahkan sampai
tidur sekalipun, seperti pekerjaan rumah tangga untuk mengasuh anak dan
d. Jumlah Anak
anak sebesar 22 (62,9%) lebih besar dibandingkan dengan jumlah anak >
posyandu seorang ibu akan sulit mengatur waktu untuk hadir di posyandu.
Jumlah anak sebagai salah satu aspek demografi yang akan berpengaruh
pada partisipasi masyarakat. Hal ini dapat terjadi karena jika seorang ibu
mempunyai anak lebih dari satu biasanya ibu semakin berpengalaman dan
telah dialami oleh dirinya atau orang lain, sehingga menjadi pembelajaran
bagi ibu tersebut. Pengalaman ibu dalam merawat anak pertama menjadi
bekal untuk merawat anak kedua, ketiga, dan seterusnya (Handayani, 2013).
e. Penghasilan
(2014) hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara usia ibu,
2 tahun. Ada hubungan antara energi dan asupan protein dengan status gizi
Dikategorikan < UMR dan > UMR. Jumlah ibu balita yang berpenghasilan
< UMR lebih banyak prosentasenya 51,4% (18 responden), sedangkan ibu
f. Pengetahuan
terdapat hubungan yang signifikan antara sikap ibu balita dengan perilaku
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah
dan anak serta tidak terpantaunya status gizi pada balita (Kemenkes, RI.
2011).
orang tua dengan motivasi baik akan lebih aktif membawa anaknya ke
sedangkan ibu dikatakan tidak aktif jika ibu hadir dalam mengunjungi
2. Analisi Bivariat
posyandu
ketidakaktifan ibu balita pekerja dalam kegiatan posyandu. Hal ini sejalan
sebesar 81,3% tidak aktif dalam kegiatan posyandu lebih besar dari usia
responden 20-30 tahun sebesar 31,6% tidak aktif dalam kegiatan posyandu.
kegiatan posyandu.
semakin baik maka kepuasan yang diambil akan lebih tepat. Penelitian
maupun dari media-media lain (Ariyani, 2012). Hasil penelitian ini sejalan
=0,333).
kegiatan posyandu
ibu balita pekerja dalam kegiatan posyandu. Artinya ibu balita yang bekerja
dan tidak bekerja akan mempengaruhi kegiatan posyandu. Ibu balita yang
tidak bekerja memiliki waktu yang lebih banyak untuk kegiatan posyandu,
sedangkan ibu yang bekerja memiliki waktu yang sedikit untuk kegiatan
Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa ibu balita yang tidak
bekerja dengan tidak aktif sebesar 82,4% lebih besar dari ibu balita yang
bekerja dengan tidak aktif sebesar 27,8%. Ibu yang bekerja namun aktif
jenis pekerjaan ibu. Pengetahuan dan sikap ibu yang cukup sehingga
memiliki perhatian dan kepedulian yang besar terhadap balitanya. Selain itu
balitanya ke posyandu.
petani atau buruh yang dimana pekerjaan ibu tersebut dapat diatur sendiri
bekerja setelah dari posyandu. Ibu balita yang tidak bekerja namun tidak
aktif kegiatan posyandu disebabkan oleh jarak tempat tinggal dan akses
transportasi. Jarak tempat tinggal ibu yang jauh dari lokasi posyandu dan
posyandu.
ketidakaktifan ibu balita dalam kegiatan posyandu. Jumlah anak < 2 anak
rentang tidak aktif kegiatan posyandu dapat dikaitkan dengan sikap ibu.
sikap perhatian dan kasih sayang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
karakteristik responden dengan jumlah anak < 2 anak tidak aktif dalam
bayi akan medorong sikap dan perilaku ibu untuk mengikuti kegiatan
posyandu.
dipungut biaya apapun, tetapi posyandu itu sendiri dibentuk sebagai hasil
tidak aktif kegiatan posyandu, dan responden yang memiliki penghasilan <
ke posyandu.
dengan ketidakaktifan ibu balita pekerja dalam kegiatan posyandu. Hal ini
sejalan dengan penelitian Astuti dan Rivqoh (2010) hasil penelitian dari
akan mendorong seseorang untuk aktif dan ikut serta dalam pelaksanaan
posyandu. Tanpa adanya pengetahuan maka para ibu balita sulit dalam
3. Analisis Multivariat
Dari hasil analisa multivariat diketahui tidak ada variabel yang paling
dominan. Hal ini disebabkan karena faktor usia, pendidikan, pekerjaan, jumlah
Maulana (2014), ibu yang aktif ke posyandu pada usia dewasa dini (20-29
ibu akan meningkatkan status gizi balita yang pada akhirnya dapat
khususnya dalam hal kesehatan dan gizi. Pendidikan merupakan hal penting
pada hari dan jam kerja, akan tetapi ada kemungkinan memanfaatkan fasilitas
kesehatan lain atau menitipkan pada orang lain untuk dibawa ke posyandu.
Ibu yang aktif ke posyandu yaitu pada ibu primipara yang disebabkan
status gizi balitanya, sehingga mendorong ibu untuk membawa balitanya untuk
posyandu. Ibu yang tidak aktif ke posyandu yaitu ibu multipara, hal ini
disebabkan oleh pengalaman dan persepsi ibu pada saat mengikuti kegiatan
posyandu yaitu hanya kegiatan kegiatan menimbang balita saja, sehingga pada
mendukung perbaikan kesehatan dan gizi anggota keluarga, hal ini berkaitan
jika ibu mengetahui manfaat posyandu dan pelayanan yang dilakukan posyandu
kesehatan balitanya, maka ibu dapat menilai dan berbuat sesuatu untuk
pengetahuan yang baik dan juga dapat merubah perilaku ibu ke arah lebih baik
C. Keterbatasan Penelitian
mengetahui isi kuesioner dan responden tidak mengisi kuesioner dengan keadaan
yang sebenarnya. Ibu balita tidak konsentrasi dalam pengisian kuesioner karena
faktor lingkungan.
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
rehabilitatif.
2. Bagi Responden
pentingnya posyandu.
faktor lain yang mempengaruhi seperti dukungan keluarga dan jarak tempat
Anggarini, Silvia. 2015. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan ibu balita
dalam kegiatan Posyandu di Provinsi Lampung (Analisa Lanjut Data
Riskesdas Tahun 2010). J. Kebidanan Adila Bandar Lampung Volume 8
Edisi 2. ISSN 2088.9011.
Ariyani, R, D., Rini Susanti & Eko Mardiyaningsih. 2012. Faktor-faktor yang
berhubungan dengan frekuensi penimbangan balita di Posyandu. Jurnal
Keperawatan Soedirman, Vol 7. No. 3. Hal. 166
Atmarita. 2009. Pola asuh dalam hubungannya dengan status gizi anak balita ditinjau
dari pekerjaan, pendapatan, dan pengeluaran Orang Tua di Daerah
Sulawesi Selatan. Artikel. [serial online]
http://astaqauliyah.com/2006/12/pola-asuh-dalam-hubungan-dengan-
status-gizi-anak-balita-di-tinjau-dari-pekerjaan-pendapatan-dan-
pengeluaran-orang-tua-di-daerah-sulawesi-selatan/ [diakses pada tanggal 1
Juli 2019]
Damanik, M.R., et al. 2010. Analisis Pengaruh Pendidikan Ibu terhadap Status Gizi
Balita di Provinsi Kalimantan Barat. Junal Gizi dan Pangan [serial online]
http://journal.ipb.ac.id/index.php/gizipangan/article/view/4554/3054
[diakses tanggal 20 Juli 2019]
Evie Purwati, 2016. Hubungan pekerjaan, pengetahuan, pendidikan, dan usia balita
dengan keaktifan ibu berkunjung ke Posyandu. Jurnal S1 Keperawatan
UMP.
Hasan, N.A. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi ibu balita
dalam kegiatan Posyandu di kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto
Kabupaten Gorontalo. Jurnal S1 Keperawatan UNG.
Ismawati, C. 2010. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) dan Desa Siaga. Yogyakarta:
Nuha Medika
Kader. 2018. Laporan Bulanan Kegiatan UPGK di Posyandu. Bukateja: Desa Bajong.
Kurnia, N. 2011. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Partisipasi Ibu Balita dalam
Memanfaatkan Pelayanan Gizi Balita di Posyandu Kelurahan Sukasari
Kecamatan Tangerang. Skripsi. Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah. Jakarta.
Maulana, Agung. 2014. Hubungan keaktifan ibu dalam posyandu dengan penurunan
jumlah balita bawah garis merah (BGM) Di Desa Suko Jember Kecamatan
Mauludi, Nur Faiz (2018). Hubungan Keaktifan Ibu Dalam Kegiatan Posyandu
Dengan Status Gizi Bayi 0-12 Bulan Di Desa Triwung Lor Kecamatan
Kademangan Probolinggo. Skripsi: Program Studi S-1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Media Jombang
Nila Eriza. 2017. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan ibu balita dalam
kegiatan Posyandu Dusun Mlangi Kabupaten Sleman. Skripsi. Tidak
dipublikasikan.
Niven, N. 2000. Psikologi Kesehatan. Alih Bahasa. Agung Waluyo. Jakarta: EGC.
Pamungkas, Lia. 2008. Hubungan antara faktor pengetahuan, sikap dan kepercayaan
dengan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu III kelurahan Grubag
Magelang. Thesis Program Studi IlmuKeperawatan, Universitas
Diponegoro, Semarang.
Syafrudin. 2012. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Diakses pada Oktober 2018 dari
http:/materi.paksyaf.blogspot.co.id/2012/07/pos-pelayanan-terpadu-
posyandu.html
Dengan hormat,
Saya mahasiswi Program Studi S1 Keperawatan Universtas Muhammadiyah
Purwokerto, akan melakukan penelitian yang berjudul ” Faktor-faktor yang
mempengaruhi ketidakaktifan ibu balita pekerja dalam kegiatan Posyandu di Desa
Bajong”
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
ketidakaktifan ibu balita pekerja dalam kegiatan Posyandu di Desa Bajong.
Oleh karena itu, saya mohon ketersediaan ibu untuk dapat menandatangani
lembar persetujuan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan pada lembar kuesioner ini
dengan sukarela. Jawaban ibu akan saya jaga kerahasiaannya dan hanya digunakan
untuk kepentingan penelitian.
Atas kesediaan dan kerjasama ibu saya mengucapkan terimakasih.
Purwokerto, Januari 2019
Pemohon
Responden
A. PETUNJUK PENGISIAN
1. Untuk mengisi data umum yang menyangkut tentang anda, anda diminta
memberikan jawaban secara tertulis dengan jelas dan benar
2. Bacalah dengan teliti pernyataan terlebih dahulu
3. Jawablah semua pertanyaan dengan cara memberikan check list (√) pada
pilihan jawaban yang paling benar
B. DATA UMUM
a. Umur :
b. Jumlah Anak :
c. Pendidikan : SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
d. Pekerjaan : Buruh
Swasta
Pedagang
PNS
e. Pengahasilan : 1.000.000
1.500.000
2.000.000
Correlations
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.877 17
Item-Total Statistics
KUESIONER PENGETAHUAN
UJI VALIDITAS
UJI RELIABILITAS
Reliability Statistics
.877 17
Nilai Alpha Cronbach’s (α) = 0,877, maka dapat dinyatakan kuesioner yang diberikan
dinyatakan valid dengan tingkat reliabilitas yang sangat tinggi.
ststus pengetah
usia Pendidikan pekerjaan jumlah anak penghasilan keaktifan uan
N Valid 35 35 35 35 35 35 35
Missin
0 0 0 0 0 0 0
g
Mean 1,46 1,43 1,51 1,37 1,49 1,46 1,49
Median 1,00 1,00 2,00 1,00 1,00 1,00 1,00
Mode 1 1 2 1 1 1 1
Std. Deviation ,505 ,502 ,507 ,490 ,507 ,505 ,507
Minimum 1 1 1 1 1 1 1
Maximum 2 2 2 2 2 2 2
Sum 51 50 53 48 52 51 52
Frequency Table
usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20-30 tahun 19 54,3 54,3 54,3
31-45 tahun 16 45,7 45,7 100,0
Total 35 100,0 100,0
pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid rendah 20 57,1 57,1 57,1
tinggi 15 42,9 42,9 100,0
Total 35 100,0 100,0
ststus pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak bekerja 17 48,6 48,6 48,6
bekerja 18 51,4 51,4 100,0
Total 35 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < 3 anak 22 62,9 62,9 62,9
> 2 anak 13 37,1 37,1 100,0
Total 35 100,0 100,0
penghasilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < UMR 18 51,4 51,4 51,4
> UMR 17 48,6 48,6 100,0
Total 35 100,0 100,0
keaktifan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak aktif 19 54,3 54,3 54,3
aktif 16 45,7 45,7 100,0
Total 35 100,0 100,0
pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid rendah 18 51,4 51,4 51,4
tinggi 17 48,6 48,6 100,0
Total 35 100,0 100,0
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
usia * keaktifan 35 100,0% 0 ,0% 35 100,0%
pendidikan * keaktifan 35 100,0% 0 ,0% 35 100,0%
ststus pekerjaan *
keaktifan 35 100,0% 0 ,0% 35 100,0%
jumlah anak * keaktifan 35 100,0% 0 ,0% 35 100,0%
penghasilan * keaktifan 35 100,0% 0 ,0% 35 100,0%
pengetahuan * keaktifan 35 100,0% 0 ,0% 35 100,0%
usia * keaktifan
Crosstab
keaktifan Total
tidak aktif aktif tidak aktif
Usia 20-30 tahun Count 6 13 19
Expected Count 10,3 8,7 19,0
% within usia 31,6% 68,4% 100,0%
% within keaktifan 31,6% 81,3% 54,3%
% of Total 17,1% 37,1% 54,3%
31-45 tahun Count 13 3 16
Expected Count 8,7 7,3 16,0
% within usia 81,3% 18,8% 100,0%
% within keaktifan 68,4% 18,8% 45,7%
% of Total 37,1% 8,6% 45,7%
Total Count 19 16 35
Expected Count 19,0 16,0 35,0
% within usia 54,3% 45,7% 100,0%
% within keaktifan 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 54,3% 45,7% 100,0%
Symmetric Measures
Asymp.
Std. Approx.
Value Error(a) T(b) Approx. Sig.
Interval by Interval Pearson's R -,497 ,144 -3,288 ,002(c)
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -,497 ,144 -3,288 ,002(c)
N of Valid Cases 35
a Not assuming the null hypothesis.
b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c Based on normal approximation.
Risk Estimate
keaktifan Total
tidak aktif aktif tidak aktif
pendidikan rendah Count 15 5 20
Expected Count 10,9 9,1 20,0
% within pendidikan 75,0% 25,0% 100,0%
% within keaktifan 78,9% 31,3% 57,1%
% of Total 42,9% 14,3% 57,1%
tinggi Count 4 11 15
Expected Count 8,1 6,9 15,0
% within pendidikan 26,7% 73,3% 100,0%
% within keaktifan 21,1% 68,8% 42,9%
% of Total 11,4% 31,4% 42,9%
Total Count 19 16 35
Expected Count 19,0 16,0 35,0
% within pendidikan 54,3% 45,7% 100,0%
% within keaktifan 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 54,3% 45,7% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp.
Std. Approx.
Value Error(a) T(b) Approx. Sig.
Interval by Interval Pearson's R ,480 ,149 3,144 ,004(c)
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation ,480 ,149 3,144 ,004(c)
N of Valid Cases 35
a Not assuming the null hypothesis.
b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c Based on normal approximation.
keaktifan Total
tidak aktif aktif tidak aktif
ststus pekerjaan tidak bekerja Count 14 3 17
Expected Count 9,2 7,8 17,0
% within ststus pekerjaan 82,4% 17,6% 100,0%
% within keaktifan 73,7% 18,8% 48,6%
% of Total 40,0% 8,6% 48,6%
bekerja Count 5 13 18
Expected Count 9,8 8,2 18,0
% within ststus pekerjaan 27,8% 72,2% 100,0%
% within keaktifan 26,3% 81,3% 51,4%
% of Total 14,3% 37,1% 51,4%
Total Count 19 16 35
Expected Count 19,0 16,0 35,0
% within ststus pekerjaan 54,3% 45,7% 100,0%
% within keaktifan 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 54,3% 45,7% 100,0%
Symmetric Measures
Asymp.
Std. Approx.
Value Error(a) T(b) Approx. Sig.
Interval by Interval Pearson's R ,548 ,140 3,759 ,001(c)
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation ,548 ,140 3,759 ,001(c)
N of Valid Cases 35
a Not assuming the null hypothesis.
b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c Based on normal approximation.
Risk Estimate
keaktifan Total
tidak aktif aktif tidak aktif
jumlah < 3 anak Count 17 5 22
anak Expected Count 11,9 10,1 22,0
% within jumlah anak 77,3% 22,7% 100,0%
% within keaktifan 89,5% 31,3% 62,9%
% of Total 48,6% 14,3% 62,9%
> 2 anak Count 2 11 13
Expected Count 7,1 5,9 13,0
% within jumlah anak 15,4% 84,6% 100,0%
% within keaktifan 10,5% 68,8% 37,1%
% of Total 5,7% 31,4% 37,1%
Total Count 19 16 35
Expected Count 19,0 16,0 35,0
% within jumlah anak 54,3% 45,7% 100,0%
% within keaktifan 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 54,3% 45,7% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp.
Std. Approx.
Value Error(a) T(b) Approx. Sig.
Interval by Interval Pearson's R ,600 ,133 4,312 ,000(c)
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation ,600 ,133 4,312 ,000(c)
N of Valid Cases 35
a Not assuming the null hypothesis.
b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c Based on normal approximation.
Risk Estimate
penghasilan * keaktifan
Crosstab
keaktifan Total
tidak aktif aktif tidak aktif
penghasilan < UMR Count 6 12 18
Expected Count 9,8 8,2 18,0
% within penghasilan 33,3% 66,7% 100,0%
% within keaktifan 31,6% 75,0% 51,4%
% of Total 17,1% 34,3% 51,4%
> UMR Count 13 4 17
Expected Count 9,2 7,8 17,0
% within penghasilan 76,5% 23,5% 100,0%
% within keaktifan 68,4% 25,0% 48,6%
% of Total 37,1% 11,4% 48,6%
Total Count 19 16 35
Expected Count 19,0 16,0 35,0
% within penghasilan 54,3% 45,7% 100,0%
% within keaktifan 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 54,3% 45,7% 100,0%
Symmetric Measures
Asymp.
Std. Approx.
Value Error(a) T(b) Approx. Sig.
Interval by Interval Pearson's R -,433 ,152 -2,758 ,009(c)
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -,433 ,152 -2,758 ,009(c)
N of Valid Cases 35
a Not assuming the null hypothesis.
b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c Based on normal approximation.
Risk Estimate
keaktifan Total
tidak aktif aktif tidak aktif
pengetahuan rendah Count 15 3 18
Expected Count 9,8 8,2 18,0
% within pengetahuan 83,3% 16,7% 100,0%
% within keaktifan 78,9% 18,8% 51,4%
% of Total 42,9% 8,6% 51,4%
tinggi Count 4 13 17
Expected Count 9,2 7,8 17,0
% within pengetahuan 23,5% 76,5% 100,0%
% within keaktifan 21,1% 81,3% 48,6%
% of Total 11,4% 37,1% 48,6%
Total Count 19 16 35
Expected Count 19,0 16,0 35,0
% within pengetahuan 54,3% 45,7% 100,0%
% within keaktifan 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 54,3% 45,7% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp.
Std. Approx.
Value Error(a) T(b) Approx. Sig.
Interval by Interval Pearson's R ,600 ,135 4,308 ,000(c)
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation ,600 ,135 4,308 ,000(c)
N of Valid Cases 35
a Not assuming the null hypothesis.
b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c Based on normal approximation.
Risk Estimate
Missing Cases 0 .0
Total 35 100.0
Unselected Cases 0 .0
Total 35 100.0
Dependent Variable
Encoding
Original
Value Internal Value
tidak aktif 0
aktif 1
Classification Tablea,b
Predicted
keaktifan
Percentage
Observed tidak aktif aktif Correct
aktif 16 0 .0
Score df Sig.
Chi-square df Sig.
Predicted
keaktifan
Percentage
Observed tidak aktif aktif Correct
aktif 2 14 87.5
aktif 1 15 93.8
aktif 1 15 93.8
Score df Sig.