DASAR-DASAR AGRONOMI
I. PENDAHULUAN
Menurut De Data,S.K., (1987), Mencangkok adalah menguliti hingga bersih dan menghilangkan kambium
pada cabang atau ranting. Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan tumbuhan
yang ditanam dari biji dan memiliki sifat yang sama dengan induknya. Akan tetapi, tumbuhan hasil
cangkokan mudah roboh, karena sistem perakarannya adalah serabut, dan umurnya lebih pendek
dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji.
Menurut Rochiman dan Harjadi (1973), Cangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan
yang bertujuan untuk mendapatkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat
menghasilkan.
hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pencangkokan tanaman adalah :
(1) waktu mencangkok, sebaiknya pada musim hujan karena tidak perlu melakukan penyiraman
berulang-ulang,
(2) Memilih batang cangkok, pohon induk yang digunakan adalah yang umurnya tidak terlalu tua atau
terlalu muda, kuat, sehat dan subur serta banyak dan baik buahnya,
(3) Pemeliharaan cangkokan, pemeliharaan sudah dianggap cukup bila media cangkokan cukup lembab
sepanjang waktu.
Tehniknya hampir sama dengan cara mencangkok yang biasa, bedanya adalah media tanah sudah lebih
dulu dimasukkan ke dalam kantong plastik. Media tadi dimasukkan ke dalam kantong plastik ukuran ¼k
guntuk diameter batang yang kecil dan ½ kg untuk diameter batang yang lebih besar (ukuran kantong
plastik disesuiakan dengan diameter batang yang akan dicangkok).
Cara penggunaan media tersebut tinggal menyobek/mengiris memanjang satu sisi kantong plastik dan
sisi sobekan tadi dimasukkan dari bagian bawah luka bila posisi batang melintang atau datar, pada posisi
batang tegak memasukkan bebas, kemudian diselubungkan secara merata ke keratan batang tanaman.
Lakukan pengikatan, agar media pada posisi yang benar (letak sobekan menghadap ke atas (bila posisi
batang mendatar) dan media rata menyelubungi/menutup keratan/luka di batang tanaman)(Malian, 2004).
Mencangkok adalah salah satu bentuk perkembangbiakan vegetative tanaman yang dilakukan seseorang
karena beberapa factor, diantaranya karena menginginkan tanaman baru yang persis seperti induknya
dan menginginkan tanaman yang dapat menghasilkan buah dalam waktu yang relative singkat.
Pada umumnya jambu air dimakan segar, tetapi dapat juga dibuat puree, sirop, jeli, jam/berbentuk
awetan lainnya. Selain sebagai “buah meja” jambu air juga telah menjadi santapan canggih dengan
dibuat salada dan fruit coctail. Kandungan kimia yang penting dari jambu air adalah gula dan vitamin C.
Buah jambu air masak yang manis rasanya, selain disajikan sebagai buah meja juga untuk rujak dan
asinan. Kadang-kadang kulit batangnya dapat digunakan sebagai obat (Wikipedia, 2010).
1.5 Mengeringanginkan
Waktu pengeringan sangat bergantung dengan jenis tanaman karena pada berbagai tanaman yang
bergetah, memerlukan waktu yang lebih lama karena getah yang terbungkus media cangkok akan
menjadi tempat bakteri. Lama waktu diantaranya 2-4 hari dan 2-3 minggu.
Mencangkok batang tak berkayu umumnya dengan memanfaatkan luka tanaman dengan memberi media
tumbuh pada luka tanaman. Luka tanaman tersebut diharapkan akan menghasilkan akar. Untuk melukai
tanaman dapat dilakukan dengan berbagai cara, pada papaya dimanfaatkan patahan dari cabang, pada
dieffenbachia(sri rejeki) diadakan goresan pada ruas tanaman. Pada tanaman salak dengan
memanfaatkan pangkal tunas tanaman. Yaitu pada tunas pohon salak diberi media tumbuh dan tanpa
penyayatan.
3. Waktu Mencangkok
Banyak orang mencangkok dilakukan pada musim penghujan agar menghemat penyiraman dan
menghindari stress tanaman karena kering. Padahal musim hujan maupun musim kemarau sebenarnya
bukanlah masalah. Kedua musim itu dapat digunakan untuk mencangkok, walaupun keduanya ada
kelebihan dan kekurangannya. Bila kita mencangkoknya pada awal musim hujan, dalam musim itu juga
cangkokan telah jadi dan dapat ditanam. Bila menangkok pada musim kemarau, memang kita harus rajin
menyiraminya agar kelembapan media tetap terjaga. Tapai lazimnya cangkokan pada musim kemarau
lebih cepat terjadi, karena pada saat ini pertumbuhan akar sedang aktif.
4 Sarana Mencangkok
4.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam mencangkok adalah sangat sederhana dan tidak perlu biaya mahal.
Diantaranya yaitu pisau, dan tali. Pisau yang digunakan adalah pisau yang sederhana tapi tajam. Tajam
pisau sangat perlu karena agar goresan halus, rapi bersih dan tidak perlu mengulang-ulang. Tali yang
digunakan adalah tali yang memungkinkan dapat bertahan sampai cangkokan siap diambil.
4.2. Media
Media yang digunakan dalam mencangkok adalah banyak sekali macamnya. Biasanya seseorang
memilih media karena hasil yang didapatkan. Dalam pemilihan media hindari penggunaan tanah yang
masih mentah. Ini karena pada tanah yang seperti itu, mudah kering dan mengeras dan hanya memiliki
sedikit nutrisi dan dapat mematahkan cabang. Media yang digunakan antara lain adalah mos(akar
tanaman), bubuk sabut kelapa, pupuk kandang, pupuk kompos, lumut. Jenis media sangat menentukan
hasil pencangkokan karena perbedaan nutrisi.
5 Pemeliharaan Cangkokan
Pemeliharaan cangkokan yang utama adalah menjaga agar tetap lembab. Kelembapan sangat penting
untuk menjaga daya tumbuh akar dan memberi makanan akar. Karena akar akan tumbuh setalah
beberapa waktu penyangkokan.
Cara agar tetap lembab adalah dengan menyiram tanaman secara rutin. Caranya adalah bisa dengan
menyuntikkan, dengan membuka bagian atas pembungkus dan menyiram atau dengan memberi
cadangan air diatas cangkokan dengan meneteskan air tersebut.
6 Pemotongan Cangkokan
Pemotongan cangkokan biasanya dilakukan setelah 1-3 bulan setelah pencangkokan. Karena pada
priode ini cangkokan telah berakar. Atau setelah akar nampak keluar dari media.
Sebelum dipotong agar cangkokan tidak kaget, maka akar yang nampak diatas media bisa dipotong agar
dapat memproduksi akar yang lebih banyak. Tempat pemotongan cangkokan harus tepat dibawah
pembungkus cangkokan. Agar tidak ada cabang yang kering dicangkokan yang bisa dimakan rayap.
Setelah dipotong, daun cangkokan perlu dikurangi agar mengurangi penguapan. Dan tanaman siap
ditanam ataupun disemaikan terlebih dahulu.
4.1 Hasil
Dari praktikum mencangkok yang telah dilakukan ini belum ada hasil karena pada tahap ini pengamatan
hasil belum dilakukan, sehingga hasil tidak tercantum untuk data dari lahan simalingkar. Sedangkan data
pengamatan hasil cangkokan disekitar kampus diketahui hasilnya tumbuh bagus hingga mencapai 90%
dari keseluruhan.
4.2 Pembahasan
Dari hasil yang diketahui yaitu pencangkokan disekitar kampus. Pencangkokan bukanlah hal yang
mustahil untuk dikerjakan. Hanya saja butuh parawatan dan pemeliharaan yang bagus.
Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pencangkokan tanaman adalah :
(1) waktu mencangkok, sebaiknya pada musim hujan karena tidak perlu melakukan penyiraman
berulang-ulang,
(2) Memilih batang cangkok, pohon induk yang digunakan adalah yang umurnya tidak terlalu tua atau
terlalu muda, kuat, sehat dan subur serta banyak dan baik buahnya,
(3) Pemeliharaan cangkokan, pemeliharaan sudah dianggap cukup bila media cangkokan cukup lembab
sepanjang waktu.
V. KESIMPULAN
Dari hasil yang diketahui yaitu pencangkokan disekitar kampus maka dapat disimpulkan bahwa :
Dalam hal mencangkok yang perlu diperhatikan salah satunya adalah penyiraman yang rutin (dalam hal
ini sangat dibutuhkan parawatan)
Cangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk mendapatkan
tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan, berbeda dengan
menggunakan biji (benih) pada benih atau biji membutuhkan proses yang sangat lama dan hasilnya tidak
sama dengan induknya.
Tumbuhan hasil cangkokan mudah roboh, karena sistem perakarannya adalah serabut, dan umurnya
lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji