Anda di halaman 1dari 43

MAKALAH PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN

(STRATEGI INSTRUKSIONAL)

Disusun Oleh :
KELOMPOK 6

DWI MARYANTO
(06032681923010)

Dosen Pengampu :

1. Prof. Dr. H. Fuad Abd. Rachman, M. Pd.

2. Dr. L.R. Retno Susanti, M. Hum.

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MARET 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami curahkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat
dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, di
sebabkan keterbatasan dan kemampuan pada diri penulis. Namun demikian
penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi semuanya.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen


Pengampu yang memberikan materi pada Mata Kuliah Pengembangan Sistem
Pembelajaran. Dalam penulisan makalah tidak lepas dari kesalahan dan
kekurangan, untuk itu kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi


pembaca, dan bagi penulis khususnya. Namun penulis tidak lupa mohon
maaf yang sebesar - besarnya apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan makalah ini.

Penulis
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengembangan sistem pembelajaran (instruksional) merupakan salah satu
bentuk pembaharuan sistem instruksional yang banyak dilakukan dalam rangka
pembaharuan sistem pendidikan, dengan maksud agar sistem tersebut dapat lebih
serasi dengan tuntutan kebutuhan masyarakat, serasi pula dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan utama meningkatkan produktivitas dan
efisiensi proses pembelajaran. Keberhasilan suatu proses pembelajaran tergantung
pada beberapa komponen yang ada di dalamnya. baik itu guru, siswa maupun
sistem yang terdapat dalam pembelajaran itu sendiri. Jika ditinjau dari segi guru,
akan sangat menentukan jika guru memiliki kemampuan dalam mengembangkan
strategi yang akan digunakan untuk menyampaikan suatu materi pembelajaran.
Setiap pendidik memiliki cara atau style yang berbeda dalam melaksanakan
proses pembelajaran. Ada yang cukup menggunakan satu model dan satu metode,
ada juga yang menggunakan satu model yang terdiri dari beberapa metode. Dalam
menggunakan model dengan berbagai metode atau yang lebih luas dikenal dengan
strategi instruksional ini yang terpenting bertujuan agar siswa dapat mencapai
tujuan dari pembelajaran.
Dick dan Carey dalam Suparman (2012:236) mengatakan bahwa suatu
strategi instruksional menjelaskan komponen-komponen umum dari suatu set
bahan instruksional dan prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama bahan-
bahan tersebut untuk menghasilkan hasil belajar tertentu pada siswa. Strategi
instruksional merupakan perpaduan dari urutan kegiatan instruksional, garis besar
isi instruksional dan sistem peluncuran yang terdiri dari metode instruksional,
media dan alat instruksional, serta alokasi waktu yang digunakan dalam proses
instruksional untuk mencapai tujuan instruksional yang telah ditentukan
(Suparman, 2012:245).
Berdasarkan latar belakang di atas, perlu adanya pemaparan tentang
pengembangan strategi pengajaran agar terdapat sinkronisasi antara strategi yang
digunakan dengan materi atau karakteristik siswa dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai definisi strategi
instruksional, komponen yang terlibat dalam pengembangan strategi instruksional,
urutan kegiatan dalam pengembangan strategi instruksional dan contoh kegiatan
strategi instruksional pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Indralaya Selatan
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dalam
makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian strategi instruksional ?
2. Apa saja komponen yang terlibat dalam pengembangan strategi instruksional?
3. Bagaimana langkah-langkah kegiatan dalam pengembangan strategi
instruksional ?
4. Bagiamana pengembangan strategi instruksional pada mata pelajaran SKD
siswa kelas X SMK Negeri 1 Indralaya Selatan KD 3.9 dan 4.9.

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian strategi instruksional.
2. Mengetahui komponen-komponen strategi instruksional.
3. Mengetahui langkah-langkah mengembangkan strategi instruksional.
4. Mengetahui langkah mengembangkan strategi instruksional pada mata
pelajaran SKD siswa kelas X SMK Negeri 1 Indralaya Selatan KD 3.9 dan
4.9.
1.4 Manfaat
1. Bagi siswa
Sebagai menambah wawasan dan kemampuan berfikir bagi siswa supaya
dapat memaksimalkan proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
mereka
2. Bagi guru
Sebagai pedoman bagi guru supaya dapat mempelajari tentang
pengembangan strategi instruksional dalam proses pembelajaran dengan
tujuan agar dapat diterapkan dalam proses pembuatan RPP dan pengajaran
dikelas.
3. Bagi lembaga
Sebagai referensi dan bahan masukan dalam penyusunan strategi
pembelajaran bagi lembaga sekolah yang ingin meningkatkan mutu
sekolahnya sehingga pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswanya
2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian strategi instruksional
Strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk
bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Jika dihubungkan
dengan pembelajaran, strategi dapat diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan
guru dan peserta didik dalam perwujudan pembelajaran untuk mencapai tujuan
yang telah digariskan (Trianto, 2007).
Pengertian strategi pembelajaran atau instruksional secara detail
diungkapkan oleh Suparman (2004:206), bahwa strategi instruksional merupakan
perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan
peserta didik, peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses
instruksional untuk mencapai tujuan instruksional yang telah ditentukan.
Dick dan Carey dalam Suparman (2004:204) mengatakan bahwa suatu
strategi instruksional menjelaskan komponen-komponen umum dari suatu strategi
bahan instruksional dan prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama bahan-
bahan tersebut untuk menghasilkan hasil belajar tertentu pada mahasiswa.
Dari pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa strategi
instruksional merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian
materi pelajaran dan peserta didik, peralatan dan bahan, serta waktu yang
digunakan dalam proses instruksional untuk mencapai tujuan instruksional yang
telah ditentukan. Di dalamnya terkandung empat pengertian sebagai berikut:
1. Urutan kegiatan instruksional, yaitu urutan kegiatan pengajar dalam
menyampaikan isi pelajaran kepada mahasiswa;
2. Metode instruksional, yaitu cara pengajar mengorganisasikan materi pelajaran
dan mahasiswa agar terjadi proses belajar secara efektif dan efisien;
3. Media instruksional, yaitu peralatan dan bahan instruksional yang digunakan
pengajar dan mahasiswa dalam kegiatan instruksional;
4. Waktu yang digunakan oleh pengajar dan mahasiswa dalam menyelesaikan
setiap langkah dalam kegiatan instruksional.
2.2 Komponen Metode Instruksional
Menurut Suparman (2004:208), strategi instruksional yang akan dijelaskan
pada dasarnya terbagi atas empat komponen utama, yaitu: urutan kegiatan
instruksional, metode, media, dan waktu. Dalam makalah ini akan dijelaskan satu
persatu komponen utama tersebut dan akan dibagi lagi menjadi subkomponen,
berikut ini penjabarannya.
1. Urutan Kegiatan Intruksional
Urutan kegiatan intruksional terdiri atas komponen pendahuluan,
penyajian dan penutup dan disetiap komponen terdiri ata beberapa langkah
yaitu sebagai berikut:
a. Sub Komponen Pendahuluan
Pendahuluan merupakan merupakan kegiatan awal dari kegiatan
intruksional yang sesungguhnya. Dick dan Carey (1985) menyebutkan pre-
intruksional activities dan model universitas terbuka menggunakan istilah
pengamatan atau kadang- kadang disebut pendahuluan. Adapun langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Penjelasan singkat tentang isi pelajaran, pada babak permulaan
pembelajaran, siswa inngin segera mengetahui apa yang akan
dipelajarinya maka seorang pengajar menjelaskanya secara singkat.
2) Penjelasan Relevansi isi pelajaran baru, siswa akan lebih cepat
mempelajari sesuatu yang baru bila sesuatu yang akan dipelajarinya itu
dikaitkan dengan sesuatu yang telah diketahuinya atau dengan sesuatu
yang biasa dilakukanya sehari- hari.
3) Penjelasan Tentang Tujuan Intruksional, siswa teruatma yang telah
dewasa atau matang akan belajar dengan lebih cepat bila ia mendapatkan
tanda- tanda yang mengarahkan proses pembelajarnya.
b. Sub Komponen Penyajian
Penyajian adalah sub komponen yang sering ditafsirkan secara awam
sebagai pengajaran karena memang merupakan inti kegiatan pengejaran.
Didalamnya terkandung tiga pengertian pokok yaitu:
1) Uraian, merupakan penjelasan tentang materi pelajaran atau konsep,
prinsip, dan prosedur yang akan dipelajari siswa
2) Contoh, adalah benda atau kegiatan yang terdapat dalam kegiatan siswa
sebagai wujud dari materi pengajaran yang sedang diuraikan
3) Latihan, merupakan kegiatan siswa dalam rangka menerapkan konsep,
prinsip, atau prosedur yang sedang dipelajarinya kedalam praktik yang
relevan dengan pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.
c. Sub Komponen Penutup
Penutup adalah subkomponen terakhir dalam urutan kegiatan intruksional.
Ia terdiri dari dua langkah yaitu langkah pertama tes formatif dan langkah
kedua tindak lanjut:
1) Tes Formatif, merupakan suatu set pertanyaan untuk dijawab atau
seperangkat tugas untuk dilakukan untuk mengukur kemajuan belajar
siswa setelah menyelesaikan suatu tahap pelajaran. tes ini dapat diajukan
secara terulis dan lisan.
2) Tindak lanjut, merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik setelah
melakukan tes formatif dan umpan balik. Peserta didik yang telah tuntas
belajar akan melanjutkan ke bagian pelajaran selanjutnya, dan peserta
didik yang belum tuntas harus mengulangi isi pelajaran tersebut dengan
menggunakan bahan instruksional yang sama atau berbeda.

2. Metode Intruksional
Metode intruksional berfungsi sebagai cara dalam menyajikan (mengurutkan,
memberi cantoh, dan memberi latihan) isi pelajaran kepada siswa untuk
mencapai tujuan tertentu. Berikut adalah metode yang dapat digunakan
pengajar dalam kegiatan intruksional :
a. Metode Ceramah (Lecture), berbentuk penjelasan mengajar kepada siswa
dan biasanya diikuti dengan tanya jawab. Yang dibutuhkan adalah topik
yang diuraikan dan media visual sederhana. Metode ini tepat digunakan
untuk :
1) Kegiatan intruksional baru dimulai
2) Keterbatasan waktu
3) Jumlah pengajar sedikit
Keterbatasan metode ini adalah :
1) Partisipasi siswa rendah
2) Kemajuan siswa sulit dipantau
3) Perhatian dan minat siswa tidak dapat dipantau
b. Metode Demonstrasi, metode ini mengambil bentuk sebagai contoh
pelaksanaan suatu keterampilan atau proses kegiatan. Penggunaan
mensyaratkan adanya suatu keahlian untuk mendemonstrasikan penggunaan
alat atau melaksanakan kegiatan tertentu. Metode demonstrasi tepat
digunakan :
1) Kegiatan intruksional bersifat formal atau magang
2) Materi pengajaran berbentuk keterampilan gerak psikomotor, petunjuk
sederhana untuk melakukan sesuatu
3) Pengajar bermaksud mengganti dan menyederhanakan penyelasaian
kegiatan yang panjang
4) Pengajar bermaksud menunjukkan suatu standar penampilan
Kesulitan penggunaan metode ini yaitu, mendapatkan orang yang bukan ahli
dalam mendemonstrasikan keterampilan atau prosedur yang akan diajarkan,
melainkan yang mampu juga menjelaskan setiap langkah yang
didemonstrasikannya secara verbal.
c. Metode Penampilan, metode ini berbentuk praktik yang dilaksanakan atas
dasar penjelasan atau demonstrasi yang telah diterima. Untuk menggunakan
metode ini pengajar harus :
1) Memberi penjelasan yang cukup selama praktik
2) Melakukan kegiatan pengamanan sebelum praktik
Metode ini tepat digunakan saat :
1) Pelajar telah mencapai tingakat lanjutan
2) Kegiatan intruksional bersifat formal, atau latihan kerja
3) Siswa mendapat kemungkinan untuk menerapkan apa yang telah
dipelajari
4) Kondisi praktik sama dengan kondisi kerja
5) Dapat disediakan pembimbing secara dekat selama praktik
Kesulitan metode ini adalah :
1) Membutuhkan waktu panjang
2) Membutuhkan fasilitas dan alat khusus
3) Membutuhkan pengajar yang lebih banyak
d. Metode Diskusi merupakan interaksi antar siswa dengan siswa atau dengan
pengajar untuk mendebatkan topik atau permasalah tertentu. Dalam
menggunakan metode ini pengajar harus :
1) Menyediakan topik yang akan didiskusikan
2) Menyebutka pokok-pokok masalah yang akan dibahas
3) Menugaskan siswa untuk menjelaskan, menganalisis, dan meringkas
4) Membimbing diskusi
5) Sabar terhadap kelompok yang lambat
6) Awas kepada kelompok yang kebingungan
Metode ini tepat digunakan untuk :
1) Tahap menengah atau tahap akhir pembelajaran
2) Pelajaran formal
3) Perluasan pengetahuan
4) Belajar mengidentifikasi, dan memecahkan masalah serta mengambil
keputusan
5) Menghadapi masalah secara kelompok
Keterbatasannnya adalah :
1) Menyita waktu lama
2) Mempersyaratkan siswa untuk mempunyai latar belakang yang cukup
dalam masalah yang didiskusikan
3) Tidak dapat digunakan pada awal pemebelajaran
e. Metode Studi Mandiri, metode ini berbentuk pelaksanaan tugas membaca
atau penelitian tanpa bimbingan khusus. Metode ini dilakukan dengan cara :
1) Memberi daftar bacaan
2) Menjelaskan hasil yang diharapkan
3) Mempersiapkan tes untuk menilai
Penerapan metode ini :
1) Pada tahap akhir proses belajar
2) Dapat digunakan pada semua mata pelajaran
3) Menunjang metode yang lain
4) Meningkatkan kemampuan kerja
5) Memberi kesempatan untuk memperdalam minat Akan tetapi metode ini
hanya dapat digunakan bila siswa mampu menentukan sendiri tujannya
dan dapat memperoleh sunmber-sumber yang digunakan.
f. Metode Kegiatan Intruksional Terprogram, metode ini menggunakan
intruksional yang disiapkan secara khusus, yang pelajaran di dalamnya
dipecah menjadi langkah-langkah kecil, diurutkan, diarahkan untuk
mengurangi kesalahan dan diikuti umpan balik. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penggunaan metode ini :
1) Harus benar-benar memiliki seluruh bahan, alat, dan perlengkapan
2) Harus benar-benar tahu bahwa bahan itu bukan tes, respon selama proses
belajar dimaksudkan untuk membantu belajar bukan sebagai dasar
penilaian
3) Tersedia sumber yang dapat membantu bila ada kesulitan
4) Secara periodik harus dicek kemampuannya
Metode ini diterapkan untuk :
1) Semua tahap belajar
2) Pelajar formal, belajar jarak jauh
3) Mengatasi kesulitan perbedaan individual
4) Mempermudah belajar dalam waktu yang diinginkan
Keterbatasannya adalah :
1) Metode ini kurang fleksibel
2) Biaya pengembangan tinggi
3) Kurang mendapat interaksi sosial
g. Metode Latihan dengan Teman Memanfaatkan seseorang yang telah lulus
dalam latihan untuk bertindak sebagai pelatih. Untuk menggunakan metode
ini perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1) Mula-mula memperhatikan seseorang yang telah mencapai tingkat lanjut
dalam melaksanakan tugas di bawah supervisi pelatih
2) Setelah itu dilatih dalam keterampilan melakukannya
3) Setelah lulus tes, selanjutnya menjadi pelatih untuk yang berikutnya.
Metode ini dapat diterapkan pada semua tahap yang dapat dilatihan satu
per satu serta latihan kerja, latihan formal, dan magang. Kesulitannya
adalah terbatasnya siswa yang dapat dilatih dalam suatu periode tertentu,
dan kegiatan latihan harus senantiasa dikontrol secara langsung untuk
melihat kualitas.
h. Metode Simulasi Metode ini menampilkan simbol-simbol atau peralatan
yang mengganikan proses, kejadian, atau benda yang sebenarnya. Untuk
menggunakan metode ini hal yang harus diperhatikan adalah :
1) Pada tahap awal diperlukan tingkat bawah realitas. Siswa diharapkan
mengidentifikasi lokasi tujuan, sifat-sifat benda, tindakan yang sesuai
dengan kondisi tertentu dan sebagainya
2) Pada tahp pertengahan diperlukan realitas yang memadai. Siswa
diharapkan dapat mempelajari sesuatu dalam kalimat dengan
pengetahuan yang lebih luas dan memulai mengkoordinasi keterampilan
3) Siswa diharapkan dapat melakukan pekerjaan seperti seharusnya. Metode
ini sesuai diterapkan untuk semua tahap belajar, memberikan kejadian-
kejadian yang analogis, memungkingkan prakti dan umpan balik dengan
resiko kecil dan diprogramkan sebagai alat pelajaran mandiri. Adapun
kelemahannya adalah biaya pengembangan yang tinggai dan butuh waktu
yang lama, fasilitas dan alat yang digunakan sulit diperoleh serta mahal,
dan resiko tinggi
i. Metode Sumbang Pendapat atau Sumbang Saran (BrainStorming), bila
menggunakan metode ini guru, tidak boleh berorientasi terhadap hasil
metode tersebut, tetapi terhadap prosesnya, yaitu mendorong keberaniaan
siswa memunculkan pendapatnya tanpa takut disalahkan. Metode ini tepat
digunakan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam mengajukan
pendapatnya. Tetapi, metode ini dapat menimbulkan frustasi dikalangan
siswa, karena tidak menemukan konsesus pada akhir proses tersebut.
Metode ini juga digunakan dalam mencari berbagai kemungkinan cara
memecahkan masalah.
j. Metode Studi Kasus, metode ini berbentuk penjelasan tentang masalah,
kejadian atau situasi tertentu, yang kemudian siswa ditugaskan untuk
mencari alternatif pemecahannya. Metode ini digunakan untuk
mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan mendapatkan persepsi baru
dari suatu konsep dan masalah. Metode ini tepat digunakan untuk siswa
yang cukup dalam masalah tersebut. Kesulitannya adalah mendapatkan
kasus yang ditulis dengan baik sebagai hasil penelitian lapangan dan sesuai
dengan lingkungan kehidupan siswa, dan mengembangkan kasus sangat
mahal.
k. Metode Computer Assisted learning (CAL), metode ini berbentuk seri
kegiatan belajar yang sangat bersetruktur dengan menggunakan komputer.
Isi pelajaran dimunculkan oleh komputer dalam bentuk masalah, siswa
diminta untuk memberikan jawaban dan jawab akan langsung diproses
secara elektronik, dan tidak lama siswa akan mendapat umpan balik atas
jawabannya. Kesulitan metode ini adalah pengembangan program CAL
membuthkan biaya tinggi dan waktu lama serta pengadaan dan perawatan
alat mahal.
l. Metode Insiden merupakan variasi dari metode studi kasus. Siswa diberi
data dasar yang tidak lengkap tentang suatu peristiwa, kemudian ia harus
mencari dat tambahan. Tambahan data dapat diminta pada pengajar. Untuk
itu, pengajar harus mempersiapkan berbagai lembaran data untuk diberika
kepada siswa jika mengajukan permintaan. Kelemahan metode ini siswa
belajar menyusun dan menyelami masalah lebih dahulu sebelum belajar
berfikir kritis untuk mencari pemecahannya.
m. Metode Praktikum, berbentuk pemberian tugas kepada siswa untuk
menyelesaikan suatu proyek dengan praktik dan menggunakan instrumen
tertentu.
n. Metode Proyek, berbentuk pemberian suatu tugas kepada semua siswa
untuk dikerjakan secara individual. Laporan dituangkan dalam bentuk
makalah
o. Metode Berbasis Peran, metode ini sering digunakan untuk memberi
kesempatan kepada siswa untuk mempraktikkan isi pelajaran yang baru saja
dipelajarinya dalam rangka menemukan kemungkinan masalah yang akan
dihadapi dalam pelaksanaan sesungguhnya. Metode ini memerlukan
observasi yang cermat dari pengajar untuk menunjukkan kekurangan setiap
peran yang dilakukan siswa.
p. Metode Seminar, metode ini berbentuk kegiatan belajar bagi sekelompok
siswa untuk membahas topik atau masalah terentu. Setiap anggota seminar
diharapkan aktif berpartisipasi. Penyelesaian tugas membahas topik atau
masalah tersebut menjadi tanggung jawab anggota seminar, sedangkan
pengajar bertindak sebagai narasumber.
q. Metode Simposium, metode ini mengetengahkan suatu seri ceramah
mengenai berbagai kelompok topik dalam bidang tertentu.
r. Metode Totorial, berbentuk pemberian bahan belajar yang telah
dikembangkan untuk dipelajari siswa secara mandiri dan kesempatan
berkonsultasi secara periodik tentang kemajuan dan masalah yang
dialaminya.
s. Metode Deduktif, metode ini dimulai dengan pemberian penjelasan tentang
prisip-prisip isi pelajaran, kemudian disusul dengan penerapannya atau
contoh-contohnya pada situasi tertentu. Metode ini bergerak dari yang
bersifat umum ke khusus. Metode ini tepat digunakan bila siswa belum
mengenal pengetahuan yang sedang dipelajari, isi pelajaran meliputi
terminologi, teknis dan bidang yang kurang membutuhkan proses berfikir
kritis, pengajaran mengenai pelajaran tersebut mempunyai persiapan yang
baik dan pembicara yang baik, serta waktu yang tersedia singkat.
t. Metode Induktif, dimulai dengan pemberian berbagai kasus, fakta, contoh,
atau sebab yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip. Kemudian siswa
dibimbing untuk berusaha keras mensintetis, menemukan, atau
menyimpulkan prinsip dasar dari pelajaran tersebut. Metode ini tepat
digunakan bila siswa telah mengenal atau telah mempunyai pengalaman
yang berhubungan dengan mata pelajaran tersebut, yang akan diajarkan
berupa keterampilan komunikasi antara pribadi, sikap, pemecahan masalah,
dan pengambilan keputusan, pengajar mempunyai keterampilan
mendengarkan yang baik, fleksibel, terampil mengajukan pertanyaan,
terampil mengulang pertanyaan, dan sabar serta waktu yang tersedia cukup
panjang. Masih banyak metode intruksional yang dapat pula dipergunakan.
Pemilihan metode untuk setiap komponen tersebut didasarkan pada TIK
yang telah dirumuskan sebelumnya.berikut ini adalah tabel yang
menunjukkan hubungan metode dan kemampuan dalam TIK.

Tabel 1. Hubungan Antara Metode dan Kemampuan yang Akan Dicapai.

NO METODE KEMAMPUAN DALAM TIK


1 Ceramah Menjelaskan konsep, prinsip, atau prosedur
2 Demonstrasi Melakukan sesuatu keterampilan berdasarkan standar
prosedur tertentu
3 Penampilan Melakukan suatu keterampilan
4 Diskusi Menganalisis/memecahkan masalah
5 Studi mandiri Menjelaskan/menerapkan/menganalisis/ mensintetis/
mengevaluasi/melakukan sesuatu, baik yang bersifat
kognitif maupun psikomotor
6 Kegiatan Menjelaskan kosep, prinsip, atau prosedur terprogram
intruksional
7 Latihan Melakukan suatu keterampilan
dengan teman
8 Simulasi Menjelaskan, menerapkan, dan menganalisis suatu
kosep dan prinsip
9 Sumbang Menjelaskan/menerapkan/menganalisis konsep,
saran prinsip, dan prosedur tertentu
10 Studi kasus Menganalisis/memecahkan masalah
11 CAL Menjelaskan, menerapkan/menganalisis/mensintetis/
mengevaluasi sesuatu
12 Insiden Menganalisis/memecahkan masalah
13 Praktikum Melakukan suatu keterampilan
14 Proyek Melakukan sesuatu/menyusun laporan kegiatan
15 Bermain peran Menerapkan suatu konsep, prinsip atau prosedur
16 Seminar Menganalisis/memecahkan masalah
17 Simposium Menganalisis masalah
18 Tutorial Menjelaskan/menerapkan/menganalisis suatu konsep,
prinsip, atau prosedur
19 Deduktif Menjelaskan/menerangkan/menganalisis suatu konsep,
prisip, prosedur
20 Induktif Mensintetis suatu konsep, prinsip atau prilaku

3. Media Intruksional
Media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau
informasi dari pengirim kepada penerima. Media digunakan dalam kegiatan
intruksional karena berbagai kemampuannya sebagai berikut :
a. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata menjada
lebih besar
b. Menyajikan benda atau peristiwa yang terletak jauh dari siswa ke hadapan
siswa
c. Menyajikan peristiwa yang kompleks, rumit, berlangsung dengan sangat
cepat atau sangat lambat menjadi lebih sistematik dan sederhana
d. Menampung sejumlah besar siswa untuk mempelajari materi pelajaran
dalam waktu yang sama
e. Menyajikan benda atau peristiwa berbahaya ke hadapan manusia
f. Meningkatkan daya tarik pelajaran dan perhatian manusia
g. Meningkatkan sistematika pengajaran, seperti penggunaan transparasi, kaset
audio, dan grafik dalam mengajar.
Banyak sekali media intruksional yang dapat digunakan, pengembang
dapat memilih memilih beberapa diantaranya. Allen memberikan petunjuk
yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih media yang sesuai dengan
tujuan intruksional tertentu. Ia menggambarkan tinggi rendahnya kemampuan
setiap jenis media bagi pencapaian berbagai tujuan belajar sebagai berikut :
Tabel 2. Petunjuk yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih media
Macam Belajar
Jenis Media
N Konsep, Menyajikan Mengembangkan
Intruksional Informas Pengenalan Prosedu
O Prinsi, & keterampilan sikap, opini, &
i Faktual Fisual r
Aturan persepsi gerak motivasi
1 Gambar diam Sedang Tinggi Sedang Sedang Rendah Rendah
2 Gambar hidup Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang
3 Televisi Sedang Sedang Tinggi Sedang Rendah Sedang
4 Objek tiga dimensi Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah
5 Rekaman Sedang Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang
6 Audio programed Sedang Sedang Sedang Tinggi Rendah Sedang
7 Intructiondemonstras Rendah Sedang Rendah Tinggi Sedang Sedang
i
8 Buku teks tercetak Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah Sedang
9 Sajian oral Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah Sedang
Untuk menggunakan tabel tersebut seorang pengembang intruksional
pertama-tama harus mempelajari macam belajar yang terkandung dalam tujuan
intruksional yang akan dicapai. Dalam suatu tujuan intruksional mungkin
terkandung salah satu atau beberapa macam belajar sebagai berikut :
a. Belajar informasi faktual
b. Belajar pengenalan visual
c. Belajar konsep, prinsip, dan aturan
d. Belajar prosedur
e. Belajar menyajikan keterampilan
f. Belajar mengembangkan sikap, opini dan motivasi.
Langkah selanjutnya adalah memilih salah satu atau dua media di
antarannya atas dasar berbagai pertimbangan sebagai berikut :
a. Biaya yang lebih murah, baik pada saat pembelian maupun pemeliharaan
b. Kesesuaian dengan metode intruksional
c. Keseuaian dengan karakteristik siswa
d. Pertimbangan praktis
e. Ketersediaan media tersebut berikut suku cadangnya di pasaran serta
ketersediaannya bagi siswa
Jenis media yang akan digunakan harus dipilih berdasarkan kriteria
utama, yaitu kesesuaiannya dengan tujuan instruksional dan lima kriteria
tambahan seperti telah diuraikaan sebelumnya. Bila media yang dipilih hanya
memenuhi sebagian dari kriteria tersebut, dapat terjadi hal-hal sebagai berikut:
a. Tampak baik dalam perencanaan tetapi tidak berhasil diproduksi, karena
terlalu mahal atau sulit diperoleh peralatan dan bahan bakunya.
b. Diproduksi dengan kualitas rendah, karena alasan yang sama dengan butir 1
di atas.
c. Tidak atau kurang digunakan, karena tidak sesuai dengan karakteristik
siswa, tidak praktis untuk digunakan, atau tidak sesuai dengan metode
instruksional.
d. Kurang efektif dalam mencapai tujuan instruksional.
4. Waktu
Komponen terakhir dalam strategi instruksional adalah waktu, yaitu
jumlah waktu dalam menit yang dibutuhkan oleh pengajar dan siswa untuk
menyelesaikan setiap langkah pada urutan kegiatan instruksional. Jumlah
waktu yang dibutuhkan untuk mengajar, terbatas kepada waktu yang digunakan
pengajar dalam pertemuan dengan siswa. Waktu untuk siswa adalah jumlah
waktu yang digunakan dalam pertemuan dengan pengajar ditambah dengan
waktu yang digunakan untuk melaksanakan tugas yang sehubungan dengan
mata pelajaran di luar pertemuan dengan pengajar.
Menghitung jumlah waktu yang digunakan oleh pengajar penting
artinya bagi pengajar sendiri dalam mengelola kegiatan instruksional. Ia harus
dapat membagi waktu untuk setiap langkah dalam pendahuluan, penyajian, dan
penutup. Bagi pengelola program pendidikan, penghitungan jumlah waktu ini
dapat digunakan untuk mengatur jadwal pertemuan dan menentukan jangka
waktu program secara keseluruhan.
Menghitung jumlah waktu yang dibutuhkan siswa penting artinya bagi
berbagai pihak. Bagi siswa jumlah waktu itu merupakan petunjuk dalam
mengelola waktu belajarnya. Bagi pengelola program pendidikan jumlah
waktu yang dibutuhkn siswa merupakan petunjuk tentang bobot mata
pelajaran.

2.3 Langkah-langkah mengembangkan Strategi Instruksional


Penyusunan strategi instruksional haruslah didasarkan atas tujuan
instruksional yang akan dicapai sebagai kriteria utama. Di samping itu,
penyusunan tersebut didasarkan pula atas pertimbangan lain, yaitu hambatan yang
mungkin di hadapi pengembang instruksional atau pengajar seperti waktu, biaya,
dan fasilitas. Tidak ada strategi yang tepat untuk mencapai semua tujuan misalnya
pada urutan kegiatan instruksional pada penyajian, belum tentu selalu UCL
(uraian, contoh, dan latihan) mungkin dapat berbentuk CUL. Sedangkan urutan
kegiatan instruksional pada pendahuluan yang tersusun DRT (deskripsi singkat,
relevansi, dan TIK) dan penutup yang terdiri dari TUT (tes formatif, umpan balik,
dan tindak lanjut) tampaknya tidak perlu mengalami perubahan.
Berikut ini akan diuraikan tahapan penyusunan strategi instruksional:
1. Isilah nomor TIK yang strategi instruksional yang akan disusun. Ini berarti
pengembang instruksional akan menyusun satu strategi instruksional untuk satu
TIK.
2. Kolom satu telah diisi dengan pendahuluan, penyajian, dan penutup, pada
kolom kedua diisi urutan kegiatan instruksional yang sesuai untuk
menghasilkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang tercantum pada TIK.
a. Kolom pendahuluan ada tiga kegiatan yang harus anda isikan, yaitu: D
(Deskripsi Singkat), R (Relevansi), dan T(Tujuan Instruksional Khusus).
b. Dalam penyajian anda kegiatan yang harus anda isikan dalam tabel, yaitu: U
(Uraian), C (Contoh), dan L (Latihan).
3. Kolom tiga diisi dengan garis-garis besar materi yang akan diberikan oleh
pengajar dalam setiap urutan kegiatan. Kolom 4 disikan tentang metode yang
digunakan, kolom 5 tentang media yang akan digunakan, sedangkan kolom 6
tentang waktu yang dibutuhkan
Untuk lebih jelasnya dapat memperhatikan tabel 2 tentang strategi
intruksional
Tabel 3. Strategi Instruksional
TIK No: Mata Pelajaran:
WATU (DALAM
M MENIT)
URAIAN M
E S JU
KEGIATAN ET G
D I M
INSTRUKSION O U
I S L
AL DE R
A W A
U
A H
2 3 4 5 6 7 8
P De
E skr
N ips
D i
A sin
H gk
U at
WATU (DALAM
M MENIT)
URAIAN M
E S JU
KEGIATAN ET G
D I M
INSTRUKSION O U
I S L
AL DE R
A W A
U
A H
2 3 4 5 6 7 8
L
U Rel
A eva
N nsi

TI
K
P Ur
E aia
N n
Y Co
A nto
J h
I
Lat
A
iha
N
n
P Te
E s
N For
U ma
T tif
U Tin
P da
k
La
nju
t

2.4 Langkah mengembangkan strategi instruksional pada mata pelajaran


SKD siswa kelas X SMK Negeri 1 Indralaya Selatan
Berikut ini merupakan langkah kerja penulis pada penyusunan strategi
instruksional pada mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital kelas X
dengan KD: 3.9 Menerapkan teknik penelusuran Search Engine dan 4.9
Melakukan penelusuran informasi. Pengembangan strategi instruksional ini dapat
dirinci sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi Kebutuhan Instruksional dan Menulis Tujuan Instruksional
Umum
Perilaku Umum:
3.9 Menerapkan teknik penelusuran Search Engine
4.9 Melakukan penelusuran informasi
2. Melakukan Analisis Instruksional
Perilaku umum di atas diuraikan menjadi perilaku-prilaku khusus
seperti berikut ini:
a. 3.9 Menerapkan teknik penelusuran Search Engine
1) Menjelaskan pengertian teknik
2) Menjelaskna pengertian penelusuran
3) Menjelaskan pengertian search engine
4) Mengidentifikasi jenis-jenis search engine
5) Menjelaskan pengertian internet
6) Menjelaskan pengertian web browser
7) Mengidentifikasi jenis-jenis web browser
b. 4.9 Melakukan penelusuran informasi
1) Membuka web browser
2) Membuka search engine
3) Menggunakan web browser
4) Menggunakan search engine

3. Mengidentifikasi Perilaku dan Karakteristik Awal Siswa


Berdasarkan identifikasi perilaku, terdapat sejumlah perilaku khusus
yang dimiliki dan belum dimiliki seperti terlihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Daftar Perilaku Khusus yang Dimiliki dan Belum Dimiliki


Siswa Kelas X Mata Pelajaran SKD pada SMK N 1 Indralaya Selatan
N Perilaku Khusus yang N Perilaku Khusus yang
o dimiliki o belum dimiliki
1 Menjelaskan pengertian 1 Menjelaskan pengertian
Teknik search engine
2 Menjelaskna pengertian 2 Mengidentifikasi jenis-
penelusuran jenis search engine
3 Menjelaskan pengertian 3 Menjelaskan pengertian
internet web browser
4 Membuka web browser 4 Mengidentifikasi jenis-
jenis web browser
5 Membuka search engine
6 Menggunakan web
browser
7 Menggunakan search
engine

4. Perumusan Tujuan Instruksional Khusus


Tujuan instruksional khusus dirumuskan berdasarkan perilaku khusus
yang belum dimiliki siswa dengan menggunakan unsur ABCD seperti dalam
tabel berikut.
Tabel 5 Rumusan Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Berdasarkan
Perilaku Khusus
Perilaku
Ko
Khusus
Tujuan Instruksional Khusus de
No Yang Belum
(TIK) TI
Dimiliki
K
Siswa
1 Menjelaskan Melalui kegiatan diskusi peserta 3.9
pengertian didik dapat menjelaskan .1
search engine pengertian search engine dengan
benar.
2 Mengidentifi Setelah dijelaskan jenis-jenis 3.9
kasi jenis- search engine, peserta didik dapat .2
jenis search mengidentifikasi jenis-jenis
engine search angine dengan benar.
3 Menjelaskan Melalui kegiatan diskusi peserta 3.9
pengertian didik dapat menjelaskan .3
web browser pengertian web browser dengan
benar.
4 Mengidentifi Setelah dijelaskan jenis-jenis web 3.9
kasi jenis- browser, peserta didik dapat .4
jenis web mengidentifikasi jenis-jenis web
browser browser dengan benar.
5 Membuka Melalui kegiatan demonstrasi 4.9
aplikasi peserta didik dapat melakukan .1
search engine langkah-langkah membuak
aplikasi search engine dengan
benar.
6 Menggunaka Melalui kegiatan praktik peserta 4.9
n aplikasi didik dapat menggunakan aplikasi .2
web browser web browser dengan benar.
7 Menggunaka Melalui kegiatan praktik peserta 4.9
n aplikasi didik dapat menggunakan aplikasi .3
search engine search engine dengan benar.

5. Menentukan Tes Acuan Patokan


Tes acuan patokan disusun mengacu kepada tabel spesifikasi pada
Suparman (2004: 189) dengan menyesuaikan kata kerja yang terdapat pada
Tujuan Instruksional Khusus (TIK) di atas yang kemudian dituangkan pada tabel
berikut.

Tabel 6 Tabel Spesifikasi Tes Acuan Patokan Mata Pelajaran SKD Kelas
X SMK Negeri 1 Indralaya Selatan
Daftar
Bobot
TIK Jumlah
Perilaku Jenis Tes
(Kode Butir Tes
(%)
TIK)
3.9.1 10 ESSAY 1
3.9.2 10 ESSAY 1
3.9.3 10 ESSAY 1
3.9.4 10 ESSAY 1
4.9.1 20 ESSAY 1
4.9.2 20 ESSAY 1
4.9.3 20 ESSAY 1
100 7

Berdasarkan Tabel 6. Butir tes dapat dituliskan sebagai berikut.


Tabel 7. TIK “3.9.1” dan Butir Tes
N TIK Melalui kegiatan diskusi peserta didik dapat
O menjelaskan pengertian search engine dengan benar.
1 Buti Deskripsikan yang kalian ketahui tentang search
r engine !
Soal

Tabel 8. TIK “3.9.2” dan Butir Tes


N TIK Setelah dijelaskan jenis-jenis search engine, peserta
O didik dapat mengidentifikasi jenis-jenis search engine
dengan benar.
1 Buti Tuliskan jenis-jenis search engine beserta dengan
r fungsinya !
Soal

Tabel 9. TIK “3.9.3” dan Butir Tes


N Melalui kegiatan diskusi peserta didik dapat
TIK
O menjelaskan pengertian web browser dengan benar.
1 Buti Deskripsikan yang kalian ketahui tentang web browser
r !
Soal

Tabel 10. TIK “3.9.4” dan Butir Tes


N TIK Setelah dijelaskan jenis-jenis web browser, peserta
O didik dapat mengidentifikasi jenis-jenis web browser
dengan benar.
1 Buti Tuliskan jenis-jenis web browser beserta dengan
r contohnya !
Soal

Tabel 11. TIK “4.9.1” dan Butir Tes


N TIK Melalui kegiatan demonstrasi peserta didik dapat
O melakukan langkah-langkah membuka aplikasi search
engine dengan benar.
1 Buti Tuliskan langkah-langkah membuka aplikasi search
r engine menggunakan google !
Soal

Tabel 12. TIK “4.9.2” dan Butir Tes


N TIK Melalui kegiatan praktik peserta didik dapat
O menggunakan aplikasi web browser dengan benar.
1 Buti Tuliskan langkah-langkah menyimpan sebuah situs
r pada aplikasi web browser menggunakan google
Soal chrome!

Tabel 13. TIK “4.9.3” dan Butir Tes


N TIK Melalui kegiatan praktik peserta didik dapat
O menggunakan aplikasi search engine dengan benar.
1 Buti Tuliskan langkah-langkah melakukan pencarian
r dengan tanda + (plus) dan – (minus) menggunakan
Soal google !

6. Pengembangan Strategi Instruksional


Dick & Carey (1985: 136) menyatakan bahwa suatu strategi instruksional
menjelaskan komponen-komponen umum dari suatu set bahan instruksional dan
prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama bahan-bahan tersebut untuk
menghasilkan hasil belajar tertentu pada peserta didik. Selanjutnya berdasarkan
penjelasan tersebut dan petunjuk Suparman (2004: 208-232), maka pada langkah
pengembangan strategi instruksional ini dapat dirinci sebagai berikut.
Tabel 14. Strategi Instruksional ke-1
Mata Pelajaran : Simulasi dan Komunikasi Digital
TIK Kode 3.9.1 : Melalui kegiatan diskusi peserta didik dapat menjelaskan pengertian search engine dengan benar
WATU (DALAM MENIT)
URAIAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL METODE MEDIA GUR
SISWA JUMLAH
U
1 2 3 4 5 6 7 8
P Materi ini mempelajari tentang search engine bagaimana Ceramah Laptop, slide, & 2 2
E Deskripsi situs melakukan pencarian terhadap keyword tertentu proyektor,
N singkat
D Siswa dapat mencari segala sesuatu di internet dengan Ceramah Laptop, slide, & 2 2
A melalui situs mesin pencari.. proyektor,
H Relevansi
U
L Melalui kegiatan diskusi peserta didik dapat menjelaskan Ceramah Laptop, slide, & 2 2
U pengertian search engine dengan benar proyektor,
A TIK
N
P Disiapkan bahan ajar Peserta didik malakukan kegiatan Diskusi Bahan ajar dan 2 13 15
E diskusi kelompok tentang : buku teks
N Uraian 1. pengertian search engine
Y 2. fungsi search engine
A 3. Cara kerja search engine
J Contoh Peserta didik menyebutkan dan memberikan contoh- Diskusi Laptop, slide, & 2 3 5
WATU (DALAM MENIT)
URAIAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL METODE MEDIA GUR
SISWA JUMLAH
U
I contoh bentuk search engine yang sudah pernah dan tanya proyektor
A dilakukan oleh siswa itu sendiri. jawab
N Siswa diminta menjelaskan pengertian, fungsi, dan caraDiskusi Laptop, slide, & 2 2
Latihan kerja search engine yag sudah didiskusikan. dan Tanya proyektor
jawab
P - Penugasan dalam bentuk essay yang ada pada bahan Penugasan Lembar kerja 3 3
E Tes Formatif ajar.
N dan Umpan - Penilaian terhadap jawaban peserta didik
U Balik - Mengidentifikasi kesulitan yang masih diraskan oleh
T peserta didik
U Penjelasan kembali bagian-bagian yang belum di pahami Diskusi Laptop, slide, & 2 2
P Tindak Lanjut oleh peserta didik dan menyampaikan bahan untuk dan tanya proyektor
pertemuan berikutnya. jawab

12 21 33
Tabel 15. Strategi Instruksional ke-2
Mata Pelajaran : Simulasi dan Komunikasi Digital
TIK Kode 3.9.2 : Setelah dijelaskan jenis-jenis search engine, peserta didik dapat mengidentifikasi jenis-jenis search angine
dengan benar
WATU (DALAM MENIT)
URAIAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL METODE MEDIA GUR SISW
JUMLAH
U A
1 2 3 4 5 6 7 8
P Materi ini mempelajari tentang jenis-jenis Ceramah Laptop, 2 2
E Deskripsi singkat search engine berdasarkan fungsinya. slide, &
N proyektor,
D Dengan menggunakan jenis-jenis search Ceramah Laptop, 2 2
A engine yang sesuai dengan fungsinya slide, &
H Relevansi
kegiatan pencarian di situs internet akan proyektor,
U lebiah efektif
L Setelah dijelaskan jenis-jenis search engine, Ceramah Laptop, 2 2
U peserta didik dapat mengidentifikasi jenis- slide, &
A TIK
jenis search angine dengan benar proyektor
N
P Penjelasan tentang jenis-jenis search engine: Ceramah Laptop, 2 13 15
E - Search engine pencari keyword slide, &
N Uraian - Search engine pencari video proyektor,
Y - Search engine pencari audio
A - Search engine pencari iklan
WATU (DALAM MENIT)
URAIAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL METODE MEDIA GUR SISW
JUMLAH
U A
J - Search engine system operasi
I Peserta didik menyebutkan dan memberikan Diskusi dan tanya Laptop, 2 3 5
A Contoh contoh-contoh dari jenis-jensi search engine jawab slide, &
N proyektor
Siswa diminta mengidentifikasikan jenis- Diskusi dan Laptop, 2 2
Latihan jenis search engine yag sudah didiskusikan. Tanya jawab slide, &
proyektor
P - Penugasan dalam bentuk soal essay yang Penugasan Lembar 3 3
E ada pada bahan ajar. kerja
N Tes Formatif - Penilaian terhadap jawaban peserta didik
U - Mengidentifikasi kesulitan yang masih
T diraskan oleh peserta didik
U Penjelasan kembali bagian-bagian yang Diskusi dan tanya Laptop, 2 2
P belum di pahami oleh peserta didik dan jawab slide, &
Tindak Lanjut
menyampaikan bahan untuk pertemuan proyektor
berikutnya.
12 21 33
Tabel 16. Strategi Instruksional ke-3
Mata Pelajaran : Simulasi dan Komunikasi Digital
TIK Kode 3.9.3 : Melalui kegiatan diskusi peserta didik dapat menjelaskan pengertian web browser dengan benar
WATU (DALAM MENIT)
URAIAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL METODE MEDIA GUR SISW
JUMLAH
U A
1 2 3 4 5 6 7 8
P Materi ini mempelajari tentang Web Ceramah Laptop, 2 2
E Browser bagaimana manggunakan aplikasi slide, &
Deskripsi singkat
N ini dapat mengakses dan menampilakan proyektor,
D halaman Web
A Peserta didik dapat membuka halaman web Ceramah Laptop, 2 2
H dari jaringan internet slide, &
Relevansi
U proyektor,
L
U Melalui kegiatan diskusi peserta didik dapat Ceramah Laptop, 2 2
A TIK menjelaskan pengertian Web Browser slide, &
N dengan benar proyektor,
P Disiapkan bahan ajar Peserta didik Diskusi Bahan ajar 2 13 15
E malakukan kegiatan diskusi kelompok dan buku
N tentang : teks
Uraian
Y 1. pengertian Web Browser
A 2. fungsi Web Browser
J 3. karakteristik Web Browser
WATU (DALAM MENIT)
URAIAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL METODE MEDIA GUR SISW
JUMLAH
U A
I Peserta didik menyebutkan dan memberikan Diskusi dan tanya Laptop, 2 3 5
A Contoh contoh-contoh Web Browser yang sudah jawab slide, &
N pernah dilakukan oleh siswa itu sendiri. proyektor
Siswa diminta menjelaskan pengertian, Diskusi dan Laptop, 2 2
Latihan fungsi, dan karakteristik Web Browser yang Tanya jawab slide, &
sudah didiskusikan. proyektor
P - Penugasan dalam bentuk essay yang ada Penugasan Lembar 3 3
E pada bahan ajar. kerja
N Tes Formatif - Penilaian terhadap jawaban peserta didik
U - Mengidentifikasi kesulitan yang masih
T diraskan oleh peserta didik
U Penjelasan kembali bagian-bagian yang Diskusi dan tanya Laptop, 2 2
P belum di pahami oleh peserta didik dan jawaw slide, &
Tindak Lanjut
menyampaikan bahan untuk pertemuan proyektor
berikutnya.
12 21 33
Tabel 17. Strategi Instruksional ke-4
Mata Pelajaran : Simulasi dan Komunikasi Digital
TIK Kode 3.9.4 : Setelah dijelaskan jenis-jenis web browser, peserta didik dapat mengidentifikasi jenis-jenis web browser dengan
benar
WATU (DALAM MENIT)
URAIAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL METODE MEDIA GUR SISW
JUMLAH
U A
1 2 3 4 5 6 7 8
P Materi ini mempelajari tentang jenis-jenis Ceramah Laptop,
E Deskripsi singkat Web Browser berdasarkan fungsinya. slide, & 2 2
N proyektor,
D Dengan menggunakan jenis-jenis Web Ceramah Laptop,
A Browser yang sesuai dengan fungsinya slide, &
H Relevansi 2 2
kegiatan mengakses dan membuka halam proyektor,
U Web akan lebih efektif
L Setelah dijelaskan jenis-jenis Web Browser, Ceramah Laptop,
U peserta didik dapat mengidentifikasi jenis- slide, &
A TIK 2 2
jenis search angine dengan benar proyektor,
N
P Uraian Penjelasan tentang jenis-jenis Web Browser: Ceramah Laptop, 2 13 15
E - Web Browser tampilan teks slide, &
WATU (DALAM MENIT)
URAIAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL METODE MEDIA GUR SISW
JUMLAH
U A
N - Web Browser tampilan grafis proyektor,
Y - Web Browser Android
A Peserta didik menyebutkan dan memberikan Diskusi dan tanya Laptop, 2 3 5
J Contoh contoh-contoh dari jenis-jensi Web Browser jawab slide, &
I proyektor,
A Siswa diminta mengidentifikasikan jenis- Diskusi dan Laptop,
N Latihan jenis Web Browser yag sudah didiskusikan. Tanya jawab slide, & 2 2
proyektor
P - Penugasan dalam bentuk soal essay yang Penugasan Lembar
E ada pada bahan ajar. kerja
N Tes Formatif - Penilaian terhadap jawaban peserta didik 3 3
U - Mengidentifikasi kesulitan yang masih
T diraskan oleh peserta didik
U Penjelasan kembali bagian-bagian yang Diskusi dan tanya Laptop,
P belum di pahami oleh peserta didik dan jawab slide, &
Tindak Lanjut 2 2
menyampaikan bahan untuk pertemuan proyektor
berikutnya.
12 21 33

Tabel 18. Strategi Instruksional ke-5


Mata Pelajaran : Simulasi dan Komunikasi Digital
TIK Kode 4.9.1 : Melalui kegiatan demonstrasi peserta didik dapat melakukan langkah-langkah membuka aplikasi search engine
dengan benar.
WATU (DALAM MENIT)
URAIAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL METODE MEDIA GUR SISW
JUMLAH
U A
1 2 3 4 5 6 7 8
P Materi ini mempelajari tentang melakukan Ceramah Laptop, 2 2
E Deskripsi singkat langkah-langkah membuka aplikasi search slide, &
N engine. proyektor,
D
A Siswa dapat melakukan langkah-langkah Ceramah Laptop, 2 2
H Relevansi membuka aplikasi search engine slide, &
U proyektor,
L Melalui kegiatan praktik peserta didik dapat Ceramah Laptop, 2 2
U melakukan langkah-langkah membuka slide, &
TIK
A aplikasi search engine dengan benar proyektor,
N
P Uraian Demonstrasi langkah-langkah membuka Demonstrasi dan Internet, 7 8 15
E search angine menggunakan google: tanya jawab Laptop,
N 1. Nyalakan komputer/notebok slide, &
Y 2. Ketika komputer kamu sudah menyala proyektor
A pastikan terkoneksi dengan internet
J 3. Buka web browser kesukaan kamu, bisa :
I chrome, modzila, opera, IE
A 4. Setalah terbuka Web Browsernya
WATU (DALAM MENIT)
URAIAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL METODE MEDIA GUR SISW
JUMLAH
U A
N langkah selanjutnya
5. Masukan address bar www.google.com
tekan enter
6. Tunggu sejenak tergantung kecepatan
internet kamu
7. Maka akan terbuka alamat google yang
kamu tuju.
Peserta didik menyebutkan urutan langkah- Diskusi dan tanya Laptop, 2 3 5
Contoh langkah mambuka search engina jawab slide, &
proyektor,
Siswa diminta mengulangi kegiatan Praktik Bersama Laptop, 15 15
Latihan langkah-langkah membuka search angine dan Tanya jawab slide, &
google. proyektor
P - Penugasan dalam bentuk soal essay yang Penugasan Lembar 3 3
E ada pada bahan ajar. kerja
N Tes Formatif - Penilaian terhadap jawaban peserta didik
U - Mengidentifikasi kesulitan yang masih
T diraskan oleh peserta didik
U Penjelasan kembali bagian-bagian yang Diskusi dan tanya Laptop, 2 2
P belum di pahami oleh peserta didik dan jawab slide, &
Tindak Lanjut menyampaikan bahan untuk pertemuan proyektor
berikutnya.
17 29 46
Tabel 19. Strategi Instruksional ke-6
Mata Pelajaran : Simulasi dan Komunikasi Digital
TIK Kode 4.9.2 : Melalui kegiatan praktik peserta didik dapat menggunakan aplikasi web browser dengan benar.
WATU (DALAM MENIT)
URAIAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL METODE MEDIA GUR SISW
JUMLAH
U A
1 2 3 4 5 6 7 8
P Materi ini mempelajari tentang penggunaan Ceramah Laptop,
E Deskripsi singkat Web Browser berdasarkan fungsinya. slide, & 2 2
N proyektor,
D Siswa dapat menngunakan Aplikasi Web Ceramah Laptop,
A Browser slide, &
H Relevansi 2 2
proyektor,
U
L Melalui kegiatan praktik peserta didik dapat Ceramah Laptop,
U menggunakan aplikasi web browser dengan slide, &
A TIK 2 2
benar proyektor,
N
P Demonstrasi langkah-langkah menyimpan Demonstrasi Internet,
E halaman web pada aplikasi Web Browser Laptop,
N Uraian menggunakan google chrome: slide, & 7 8 15
Y 1. Di komputer, buka Chrome. proyektor
A 2. Buka halaman yang ingin disimpan.
WATU (DALAM MENIT)
URAIAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL METODE MEDIA GUR SISW
JUMLAH
U A
J 3. Di bagian kanan atas, klik Lainnya
I Lainnya lalu Alat Lainnya lalu Simpan
A halaman sebagai.
N 4. Pilih tempat yang Anda inginkan untuk
menyimpan halaman.
5. Klik Simpan..
Peserta didik menyebutkan urutan langkah- Diskusi dan tanya Laptop,
Contoh langkah menyimpan halaman pada Web jawab slide, & 2 3 5
Browser. proyektor,
Siswa diminta mengulangi kegiatan Praktik Bersama Laptop,
Latihan langkah-langkah menyimpan halaman pada dan Tanya jawab slide, & 15 15
Web Browser. proyektor
P - Penugasan dalam bentuk soal essay yang Penugasan Lembar
E ada pada bahan ajar. kerja
N Tes Formatif - Penilaian terhadap jawaban peserta didik 3 3
U - Mengidentifikasi kesulitan yang masih
T diraskan oleh peserta didik
U Tindak Lanjut Penjelasan kembali bagian-bagian yang Diskusi dan tanya Laptop, 2 2
P belum di pahami oleh peserta didik dan jawab slide, &
menyampaikan bahan untuk pertemuan proyektor
berikutnya.
WATU (DALAM MENIT)
URAIAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL METODE MEDIA GUR SISW
JUMLAH
U A
17 29 46
Tabel 20. Strategi Instruksional ke-7
Mata Pelajaran : Simulasi dan Komunikasi Digital
TIK Kode 4.9.3 : Melalui kegiatan praktik peserta didik dapat menggunakan aplikasi search engine dengan benar.
WATU (DALAM MENIT)
URAIAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL METODE MEDIA GUR SISW
JUMLAH
U A
1 2 3 4 5 6 7 8
P Materi ini mempelajari tentang penggunaan search Ceramah Laptop,
E Deskripsi engine berdasarkan fungsinya. slide, &
N 2 2
singkat proyektor,
D
A
H Siswa dapat menngunakan Aplikasi Web search engine Ceramah Laptop,
U Relevansi slide, & 2 2
L proyektor,
U Melalui kegiatan praktik peserta didik dapat Ceramah Laptop,
A TIK menggunakan aplikasi search engine dengan benar slide, & 2 2
N
proyektor,
P Uraian Demonstrasi langkah-langkah melakukan pencarian Demonstrasi Internet, 7 8 15
E dengan tanda + (plus) dan – (minus) menggunakan Laptop,
N google: slide, &
Y 1. Buka web browser google chrome proyektor
WATU (DALAM MENIT)
URAIAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL METODE MEDIA GUR SISW
JUMLAH
U A
A 2. Setalah terbuka Web Browsernya langkah
J selanjutnya
I 3. Masukan address bar www.google.com tekan enter
A 4. Masukan kata pencarian dengan ditambahkan notasi
N + (plus).
5. Masukan kata pencarian dengan ditambahkan notasi
- (minus).
Peserta didik menyebutkan urutan langkah-langkah Diskusi dan Laptop,
Contoh melakukan pencarian dengan tanda + (plus) dan – tanya jawab slide, & 2 3 5
(minus) menggunakan google. proyektor,
Siswa diminta mengulangi kegiatan melakukan Praktik Laptop,
Latihan pencarian dengan tanda + (plus) dan – (minus) Bersama dan slide, & 15 15
menggunakan google. Tanya jawab proyektor
P - Penugasan dalam bentuk soal essay yang ada pada Penugasan Lembar
E bahan ajar. kerja
N Tes Formatif - Penilaian terhadap jawaban peserta didik 3 3
U - Mengidentifikasi kesulitan yang masih diraskan oleh
T peserta didik
U Penjelasan kembali bagian-bagian yang belum di Diskusi dan Laptop,
P pahami oleh peserta didik dan menyampaikan bahan tanya jawab slide, &
Tindak Lanjut 2 2
untuk pertemuan berikutnya. proyektor

17 29 46
Dari 7 strategi di atas, terlihat semua waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar sebanyak 270 menit.
Jika satu kali tatap muka 3 x 45 menit, waktu untuk semua kegiatan KBM direncanakan 2 kali tatap muka (135 x 2 = 270 menit).
3. PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Strategi instruksional merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara
pengorganisasian materi pelajaran dan peserta didik, peralatan dan bahan,
serta waktu yang digunakan dalam proses instruksional untuk mencapai
tujuan instruksional yang telah ditentukan.
2. Pada strategi intruksional terdapat 4 (empat) komponen utama yaitu urutan
kegiatan, metode, media, dan waktu.
3. Langkah-langkah dalam menyusun strategi intruksional antara lain
mengisi nomor TIK yang strategi instruksionalnya akan disusun, mengisi
uraian kegiatan intruksional, memilih dan menetapakan metode dan media
yang akan digunakan, kemudian menentukan waktu yang dibutuhkan
untuk kegiatan.
3.2 Saran
Strategi instruksional ini berbeda-beda menurut situasi, kondisi,
toleransi, dan jangkauan di suatu tempat pengajaran, walaupun materi atau isi
pelajaran sama. Oleh karena itu, seluruh pengajar harus bisa menyusun atau
mengembangkan strategi instruksionalnya agar dapat mencapai tujunnya dan
proses belajar mengajarnya dapat efektif dan efisien
DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya, P. D. (2008). Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta:


Kencana Group.

Suparman, M. A. (2004). Desain Instruksional. Jakarta: Universitas Terbuka.

Yaumi, M. (2017). Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran:Disesuaikan dengan


Kurikulum 2013. Jakarta: Kencana Group.

Trianto. (2007). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:


Kencana.

Anda mungkin juga menyukai