LATAR BELAKANG
1.1 PENDAHULUAN
Pada umumnya gambaran sistem informasi yang berjalan saat ini masih
terfragmentasi, setiap program memiliki basis data yang berdiri sendiri. Pada
kondisi ini jika pengguna menginginkan informasi atau kebutuhan data dari
sumber yang berbeda maka kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan
menggunakan mekanisme manual. Hal ini berimplikasi pada sulitnya memenuhi
kebutuhan informasi komposit yang harus merelasikan dua atau lebih basis data.
Selain masalah integritas data yang dapat terjadi, kondisi tersebut mengakibatkan
rasio beban administrasi di fasilitas pelayanan kesehatan menjadi lebih besar. Hal
ini secara tidak langsung akan berdampak pada gangguan kinerja pelayanan
publik.
Sulitnya mengakses data pada sistem yang tidak terintegrasi akan menjadi kendala
dalam penyediaan informasi sehingga manajemen program kesehatan masyarakat
yang berbasis bukti sulit dilakukan. Berbagai kebijakan nasional sistem informasi
dan tata kelola egovernment telah dirumuskan, diantaranya adalah Strategi
Teknologi Informasi dan Komunikasi, Instruksi Presiden nomor 3 tahun 2003
tentang Pengembangan e-Gevernment, UndangUndang nomor 14 tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Peraturan Pemerintah nomor 82
tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.
Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan,
serta Peraturan Presiden nomor 96 tahun 2014 tentang Rencana Pitalebar
Indonesia. Namun kebijakan nasional tersebut belum secara signifikan
memberikan dampak positif dalam penyelenggaraan system informasi kesehatan,
baik di daerah maupun di pusat.
1.2 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Teranalisanya situasi sistem kesehatan nasional
2. Tujuan Khusus
a. Teranalisanya Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan
b. Teranalisanya Sistem Informasi Kesehatan yang dikembangkan
c. Teranalisanya Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
1.3 MANFAAT
2. Mahasiswa mampu mengetahui situasi sistem kesehatan nasional
3. Mahasiswa mampu menganalisa situasi sistem informasi kesehatan
4. Mahasiswa mampu menganalisa sistem informasi kesehatan yang
dikembangkan
5. Mahasiswa mampu menganalisa sistem informasi manajemen puskesmas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mencakup semua data kesehatan dari sumber data (fasilitas kesehatan). Oleh
karena itu di unit-unit program tidak perlu lagi melakukan pengumpulan data
langung ke sumber data.
Data kesehatan yang sudah diterima di bank data kesehatan nasional dapat
dimanfaatkan oleh semua unit-unit program di Kementerian Kesehatan dan
UPT-nya serta dinas kesehatan dan UPT/D-nya.
7. Pengguna data