Komposisi :
Licorice 15 %
Zingiberis officinale rhizoma 20%
Thymus vulgaris herba 20 %
Mentha arventis folia 15 %
Kaempferia galanga rhizome 20 %
Bahan tambahan lain sd 10 %
Khasiat : membantu meringankan gejala pilek, flu dan batuk
Aturan Pakai : 3X1 tablet perhari
buatlah prosedur analisis untuk pengujiaanya serta alasan pemilihan metode tersebut !
1. Standarisasi produk dan bahan
A. Sifat sediaan obat
Pengujian ini dilakukan dengan melihat buku senyawa atau bahan alam, sehingga
disesuaikan kelarutan dan organoleptisnya
Licorice 15 %
Liquiritin adalah bahan aktif utama dari ekstrak licorice, dengan kelarutan larut dalam air
dingin, air panas, dan sukar larut dalam alkoho. Sifat organoleptisnya untuk bentuk bubuk
padat, warna kekuningan sampai kuning muda, rasa agak manis sedikit pedas.
Zingiberis officinale rhizoma 20%
Ekstrak jahe merah kelarutan nya dapat larut dalam air panas
Thymus vulgaris herba 20 %
Bau dan rasa aromatik, warna abu kehijauan, untuk bubuk coklat kehijauan, mengandung
sekitar 2,5% tetapi tidak kurang dari 1,0% dari minyak atsiri.
Mentha arventis folia 15 %
Kandungan utama dari minyak daun mint (Mentha piperita L.) adalah menthol, menthone
dan metil asetat.
Kaempferia galanga rhizome 20 %
B. Pengujian indentitas
Pengujian identitas dilakukan dengan metode kromatografi (KLT/KLT-densitometri)
merupakan salah satu metode yang dapat mendeteksi senyawa-senyawa atas dasar
kromatogram secara keseluruhan(fingerprint) sebelum dipisahkan lebih lanjut.
Menggunakan metode ini karena bahan-bahan sediaan
C. Pengujian kemurnian ekstrak
Pengujian kemurnian dilakukan dengan metode KLT densitometri dikarenakan memiliki
spesifitas yang tinggi, pengerjaan nya relatif mudah dan cepat, biaya pengoperasian lebih
murah, polaritas pelarut dan pelarut campuran dapat diubah dalam waktu yang singkat dan
dalam jumlah pelarut yang digunakan sedikit.
D. Kadar air
Pengujian kadar air dilakukan dengan destilasi, dikarenakan metode destilasi Dapat
memisahkan zat dengan perbedaan titik didih yang tinggi dan Produk yang dihasilkan benar-
benar murni.
E. Logam berat
Dilakukan pengujian kadar logam berat secara total maupun secara individual menggunakan
(Spektrofotometer Serapan Atom).
F. Senyawa logam
Senyawa logam Dilakukan dengan cara peraksi Mayer untuk melihat adakah kandungan
kimia senyawa logam dalam bahan ekstrak serta dilakukan pengujian kadar abu dan kadar
abu sulfat
G. Kontaminan alkali dan asam
Pengujian ini dilakukan dengan jika lebih baik menggunakan pH meter dibandingkan
indikator pH, dikarenakan indikator pH terkadang di pengaruhi oleh warna dari sediaan
H. Susut pengeringan
Pengujian ini dilakukan menggunakan oven, menggunakan oven dibandingkan dengan sinar
matahari langsung akan lebih cepat dalam melakukan pengujian
I. Kadar residu pestisida
Pengujian ini dilakukan dengan metode HPLC, dikarenakan metode HPLC dengan prinsip
kromatografi , Zat- zat dengan kepolaran berbeda yaitu antara sedikit polar sampai polar
dapat dipisahkan dengan HPLC berdasarkan partisi cair-cair dan metode ini juga banyak
digunakan pada industri farmasi dan hanya butuh waktu yang singkat.
J. Cemaran mikroba
Pengujian ini dilakukan dengan cara metode difusi agar dikarenakan mudah dilakukan dan
banyak yang menggunakan metode ini untuk melihat cemaran mikroba
K. Cemaran kapang, khamir dan Aflatoksin
Pengujian kapang, khamir dilakukan dengan cara metode difusi agar sedangkan Aflatoksin
dilakukan dengan metode KLT
L. Parameter spesifik
Identitas ekstrak (nama ekstrak, nama latin tumbuhan, bagian tumbuhan Yang
digunakan, nama Indonesia, dan senyawa aktif yang bertanggung jawab dalam
aktivitas dalam ekstrak tersebut),
Identitas ekstrak dapat dilakukan dengan melihat dalam buku bahan obat alam,
ataupun jurnal-jurnal bahan ekstrak
Uji toksisitas dan organoleptik (bentuk, warna, bau, dan rasa)
Uji ini dapat dilakukan dengan menggunakan panca Indera dan dibandingkan
dengan bahan ekstrak yang seharusnya
Kelarutan senyawa aktif dalam pelarut tertentu
Uji ini dilakukan dengan mencari terlebih dahulu kelarutan dari setiap bahan produk,
lalu dilarutkan dengan pelarut yang sesuai dengan bahan aktif tersebut