Oleh:
Rahdian Husa
17014101160
Masa KKM 06 Agustus 2018 – 14 Oktober 2018
Supervisor Pembimbing
dr. Anastasia M. Lumentut, Sp.OG
1
BAB II
LAPORAN KASUS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. LW
RM : 54.10.78
Umur : 36 tahun
Pendidikan : SMA
2. ANAMNESIS
Keluhan Utama:
2
Pasien datang ke datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri perut bagian bawah
sejak ± 3 jam SMRS. Nyeri perut dirasakan hilang timbul. Keluhan perdarahan
dari jalan lahir disangkal. Riwayat keluar air dari jalan lahir disangkal. Pergerakan
Riwayat Obstetrik :
Riwayat Ginekologi :
Menarche saat usia 13 tahun. Siklus haid teratur setiap 28 hari dengan lama haid
3-4 hari. Saat haid pasien mengganti 1-2 kali pembalut dalam sehari. Nyeri haid
Riwayat ANC:
Pasien sudah melakukan ANC sebanyak 7 kali. 5 kali di posyandu dan 2 kali di
Riwayat KB :
3
Riwayat Perkawinan :
Keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti ini. Riwayat penyakit jantung,
Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pasien tinggal bersama dengan suami.
3. PEMERIKSAAN FISIK
Status Praesens
Nadi : 85 x/m
Respirasi : 18 x/m
Suhu : 36,1 °c
Berat badan : 83 kg
Kepala
4
Telinga : Sekret (-/-)
Thoraks
Abdomen
Inspeksi : Cembung
Palpasi :
Leopold 4: -
4. PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
Inspekulo : fluksus (-), vagina tidak ada kelainan, portio livide, licin,
PD : tidak dilakukan
RT : tidak dilakukan
5
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan USG
Hasil USG :
VU terisi cukup
BPD 7,34
AC 26,14
FL 5,71
FFW: 1000-1600 gr
Kesan : Hamil 29-30 minggu janin intrauterine tunggal hidup letak kepala
b. Pemeriksaan Laboratorium
10 Agustus 2018
Hematologi
6
Eritrosit : 3.59 10^6/uL
Hematokrit : 29,9 %
MCH : 25.7 pg
MCV : 83,4 fL
Hemostasis
PT : 12,7 detik
Urinalisis
Makroskopis
Warna : Kuning
Kekeruhan : Jernih
Mikroskopis
Eritrosit : 15-20/LPB
Leukosit : 0-3/LPB
Epitel : 0-5/lpk
Bakteri : -/LPB
Jamur : -/LPB
Amoeba :-
Kimia
pH :7
7
Leukosit : Negatif
Nitrit : Negatif
Protein : +1
Glukosa : Negatif
Keton : Negatif
Urobilinogen : Negatif
Bilirubin : Negatif
Darah/Eritrosit : 5+
Silinder : -/LPB
Kristal : -/LPB
6. DIAGNOSIS
7. RENCANA TERAPI
Terapi Konservatif
8. RESUME MASUK
anemia dalam kehamilan. Keluhan utama nyeri perut bagian bawah sejak ± 3 jam
SMRS. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda vital tekanan darah: 130/80
mmHg, nadi: 85 x/m, respirasi: 18 x/m, suhu: 36,1 °c, abdomen cembung dan
teraba tinggi fundus uteri 24 cm. HPHT pasien 23 Januari 2018. Pada
pemeriksaan inspekulo fluksus (-), vagina tidak ada kelainan, portio livide, licin,
8
erosi (-), OUE tertutup. Pada pemeriksaan USG kesan hamil 29-30 minggu janin
9. FOLLOW UP
Tanggal S O A P
9-8-2018 Nyeri KU : Cukup G3P1A1 36 tahun Rawat konservatif
(23. perut Kes : CM hamil 28-29 USG & NST
10 Wita) bagian T: 130/80 minggu dengan DL & UL
/ IGDO bawah mmHg ancaman partus Konseling &
ingin N: 80 x/m prematur + Edukasi
melahir R: 20 x/m Plasenta previa Nifedipine 3x10 mg
kan S: 36,6 °c totalis + bekas SC
BJJ : 150- + anemia dalam
155x/m kehamilan,
JIUTHLK
Tanggal S O A P
10-8- Nyeri KU : Cukup G3P1A1 36 tahun Rawat konservatif
2018 perut Kes : CM hamil 28-29 Konseling &
(07.00 bagian T: 120/80 minggu dengan Edukasi
Wita) / bawah mmHg ancaman partus Observasi Tanda-
Kamar hilang N: 80 x/m prematur + tanda vital, His,
Bersalin timbul, R: 20 x/m Plasenta previa DJJ
Perdarah S: 36,5 °c totalis + bekas SC Nifedipine 3x10 mg
an dari BJJ : 140-145 + anemia dalam Cefadroxyl 3x500
jalan x/m kehamilan, mg
lahir JIUTHLK Advis: Transfusi
minimal PRC 1 bag
Tanggal S O A P
10-8- Nyeri KU : Cukup G3P1A1 36 tahun Rawat konservatif
2018 perut Kes : CM hamil 28-29 Konseling &
(14.00 bagian T: 120/80 minggu dengan Edukasi
Wita) / bawah mmHg ancaman partus Observasi Tanda-
Kamar hilang N: 84 x/m prematur + tanda vital, His,
Bersalin timbul, R: 20 x/m Plasenta previa DJJ
perdarah S: 36 °c totalis + bekas SC Nifedipine 3x10 mg
an dari Konjungtiva + anemia dalam Rencana Transfusi
9
jalan anemis +/+ kehamilan, PRC 1 bag
lahir His (-) BJJ : JIUTHLK
minimal 140-145 x/m
Tanggal S O A P
10-8- Nyeri KU : Cukup G3P1A1 36 tahun Rawat konservatif
2018 perut Kes : CM hamil 28-29 Konseling &
(18.00 bagian T: 130/80 minggu dengan Edukasi
Wita) / bawah mmHg ancaman partus Observasi Tanda-
Kamar hilang N: 84 x/m prematur + tanda vital, His,
Bersalin timbul, R: 20 x/m Plasenta previa DJJ
perdarah S: 36 °c totalis + bekas SC Nifedipine 3x10 mg
an dari Konjungtiva + anemia dalam Cefadroxyl 3x500
jalan anemis -/- kehamilan, mg
lahir (-) BJJ : 145-150 JIUTHLK Sulfus Ferosus
x/m 1x10 mg
Dexametason
Rencana Transfusi
PRC 1 bag
Tanggal S O A P
11-8- Nyeri KU : Cukup G3P1A1 36 Rawat konservatif
2018 perut Kes : CM tahun hamil Konseling & Edukasi
(08.00 bagian T: 100/70 28-29 minggu Observasi Tanda-tanda
Wita) / bawah mmHg dengan vital, His, DJJ
Ruangan hilang N: 80 x/m ancaman Nifedipine 3x10 mg
timbul, R: 22 x/m partus Cefadroxyl 3x500 mg
perdarah S: 36,5 °c prematur + Sulfus ferosus 1x10
an dari Konjungtiva Plasenta previa mg
jalan anemis -/- totalis + bekas Dexametason
lahir (-) TFU: 24 cm SC + anemia
BJJ : 145-150 dalam
x/m kehamilan,
JIUTHLK
Tanggal S O A P
12-8- Nyeri KU : Cukup G3P1A1 36 Rawat konservatif
2018 perut Kes : CM tahun hamil Bed rest total
(10.00 bagian T: 120/80 28-29 minggu Konseling & Edukasi
Wita) / bawah mmHg dengan Observasi Tanda-tanda
Ruangan hilang N: 80 x/m ancaman vital, His, DJJ
timbul, R: 22 x/m partus Nifedipine 3x10 mg
perdarah S: 36,5 °c prematur + Cefadroxyl 3x500 mg
an dari Konjungtiva Plasenta previa Sulfus ferosus 1x10
10
jalan anemis -/- totalis + bekas mg
lahir (-) TFU: 26 cm SC + anemia Dexametason
BJJ : 145-150 dalam
x/m kehamilan,
BJJ (10.00 JIUTHLK
WITA) 155-
160 x/menit
BJJ (14.00
WITA) 150-
155 x/menit
BJJ (17.00
WITA) 155-
160 x/menit
BJJ (20.00
WITA) 150-
155 x/menit
BJJ (23.00
WITA) 150-
155 x/menit
Tanggal S O A P
13-8- Nyeri KU : Cukup G3P1A1 36 Rawat konservatif
2018 perut Kes : CM tahun hamil Bed rest total
(07.00 bagian T: 125/80 28-29 minggu Konseling & Edukasi
Wita) / bawah mmHg dengan Observasi Tanda-tanda
Ruangan (-), N: 88 x/m ancaman vital, His, DJJ
perdarah R: 22 x/m partus Nifedipine 3x10 mg
an dari S: 36,6 °c prematur + Cefadroxyl 3x500 mg
jalan Konjungtiva Plasenta previa Sulfus ferosus 1x10
lahir (+) anemis -/- totalis + bekas mg
minimal TFU: 26 cm SC + anemia Dexametason
His (-) dalam
BJJ : 145-150 kehamilan,
x/m JIUTHLK
Tanggal S O A P
14-8- Nyeri KU : Cukup G3P1A1 36 Rawat konservatif
2018 perut Kes : CM tahun hamil Bed rest total
(07.00 bagian T: 125/80 28-29 minggu Konseling & Edukasi
Wita) / bawah mmHg dengan Observasi Tanda-tanda
Ruangan Hilang N: 88 x/m ancaman vital, His, DJJ
timbul, R: 22 x/m partus Nifedipine 3x10 mg
perdarah S: 36,6 °c prematur + Cefadroxyl 3x500 mg
an dari Konjungtiva Plasenta previa Sulfus ferosus 1x10
jalan anemis -/- totalis + bekas mg
lahir (+) SC + anemia Dexametason
11
±1 dalam
pembalut kehamilan,
JIUTHLK
Tanggal S O A P
15-8- Nyeri KU : Cukup G3P1A1 36 Jika tidak ada
2018 perut Kes : CM tahun hamil pembukaan, tidak ada
(07.00 bagian T: 130/70 28-29 minggu perdarahan Rawat
Wita) / bawah mmHg dengan konservatif
Ruangan (-), N: 80 x/m ancaman
perdarah R: 20 x/m partus Jika perdarahan aktif,
an dari S: 36,5 °c prematur + inpartu kala I, rencana
jalan His (-) Plasenta previa SC cito
lahir (-) BJJ 150-155 totalis + bekas
x/menit SC + Observasi Tanda-tanda
JIUTHLK vital, His, DJJ
Nifedipine 3x10 mg
Cefadroxyl
Sulfus ferosus
Dexametason
IVFD RL DS 5% 28
tpm
Tanggal S O A P
16-8- Nyeri KU : Cukup G3P1A1 36 Observasi Tanda-tanda
2018 perut Kes : CM tahun hamil vital, His, DJJ
(07.00 bagian T: 130/70 28-29 minggu Cefadroxyl
Wita) / bawah mmHg dengan Sulfus ferosus
Ruangan (-), N: 80 x/m ancaman
perdarah R: 20 x/m partus Rawat jalan
an dari S: 36,5 °c prematur +
jalan His (-) Plasenta previa Konseling dan edukasi
lahir (-) BJJ 150-155 totalis + bekas Bila perdarahan
x/menit SC + segera kembali ke RS
JIUTHLK
12
BAB III
PEMBAHASAN
Multiparitas dan jarak kehamilan. Plasenta previa terjadi pada 1 dari 1500
wanita yang baru pertama kali hamil. Bagaimanapun, pada wanita yang telah 5
kali hamil atau lebih, maka resiko terjadinya plasenta previa adalah 1 diantara 20
kehamilan. Secara teori plasenta yang baru berusaha mencari tempat selain bekas
plasenta sebelumnya. Perempuan multiparitas memiliki risiko 5 % lebih tinggi
13
menderita plasenta previa.6 Pada kasus, saat ini adalah kehamilan ketiga pasien,
pada kehamilan pertama terjadi abortus dan pada kehamilan kedua di tahun 2003
dilakukan persalinan dengan operasi sesar.
Gejala utama plasenta previa adalah pendarahan tanpa sebab, tanpa rasa nyeri,
dan biasanya berulang. Perdarahan biasanya tidak muncul sampai pada akhir
trimester kedua. Sering dijumpai kelainan letak janin. Pendarahan pertama (first
bleeding) biasanya tidak banyak dan tidak fatal, kecuali bila dilakukan periksa
dalam sebelumnya, sehingga pasien sempat dikirim ke rumah sakit. Tetapi
perdarahan berikutnya (reccurent bleeding) biasanya lebih banyak. Janin biasanya
masih baik.5 Pada kasus, pasien mengeluhkan nyeri perut bagian bawah hilang
timbul dan perdarahan dari jalan lahir hilang timbul.
14
tergantung pada dilatasi serviks pada saat dilakukan pemeriksaan inspekulo.
Contohnya, plasenta letak rendah mungkin akan menjadi plasenta previa parsial
karena dilatasi serviks telah mengekspos bagian plasenta sebagian.11 Pada
pemeriksaan inspekulo pada kasus didapatkan fluksus (-), vagina tidak ada
kelainan, portio livide, licin, erosi (-), OUE tertutup.
15
Gambar 3. A. Transabdominal sonogram memperlihatkan plasenta (panah
putih) menutupi serviks (panah hitam). B. Transvaginal sonogram
memperlihatkan plasenta (panah), berada diantara serviks dan kepala
janin.5
Pada pasien dengan umur kehamilan yang dekat dengan umur aterm, dapat
dijadwalkan untuk dilakukan operasi sesar. Hal yang perlu diperhatikan adalah
pemberian waktu yang cukup untuk maturitas janin. National Health Workshop
16
menyimpulkan bahwa pasien dengan plasenta previa paling baik dilakukan
persalinan dengan operasi sesar secara elektif pada umur kehamilan 36-37
minggu.12
Prognosis ibu dan anak pada plasenta previa dewasa ini lebih baik jika
dibandingkan dengan masa lalu. Hal ini berkat diagnosis yang lebih dini dan tidak
invasif dengan USG, disamping ketersediaan transfusi darah dan infus cairan telah
ada di hampir semua rumah sakit kabupaten. Namun, nasib janin masih belum
terlepas dari komplikasi kelahiran prematur baik yang lahir spontan maupun
karena intervensi seksio sesarea. Karenanya kelahiran prematur belum
sepenuhnya bisa dihindari sekalipun tindakan konservatif diberlakukan.6
Prognosis pasien dengan plasenta previa juga bergantung pada komplikasi yang
terdapat pada ibu dan janin, yang dimana pada kasus, belum terdapat komplikasi
signifikan yang didapatkan baik pada ibu dan janin.15 Berdasarkan pertimbangan
yang telah disebutkan, prognosis pasien pada kasus adalah dubia ad bonam.
17
BAB IV
PENUTUP
18
supplemental besi, antibiotik, dan kortikosteroid. Prognosis pasien dengan
plasenta previa juga bergantung pada komplikasi yang terdapat pada ibu dan
janin, yang dimana pada kasus, belum terdapat komplikasi signifikan yang
didapatkan baik pada ibu dan janin. Berdasarkan pertimbangan yang telah
disebutkan, prognosis pasien pada kasus adalah dubia ad bonam.
19
Daftar Pustaka
1. Khan KS, Wojdyla D, Say L, Gülmezoglu AM, Van Look PF. WHO
analysis of causes of maternal death: a systematic review. Lancet
2006;367:1066–74.
2. Berg CJ, Callaghan WM, Syverson C, et al: Pregnancy-related mortality in
the
United States, 1998–2005. Obstet Gynecol 116(6):1302, 2010
3. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pusat Data dan Informasi
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia: Situasi Kesehatan Ibu. Jakarta:
2014
4. Londok THM, Lengkong RA, Suparman E. Karakteristik Perdarahan
Antepartum Dan Perdarahan Postpartum. Jurnal e-Biomedik (eBM),
Volume 1, Nomor 1, Maret 2013.
5. Cunningham F G, Gant NF. Williams Obstetrics. Edisi ke-24.Volume 2.
United States: McGraw-Hill Education; 2014
6. Chalik, T.M.A. Perdarahan Pada Kehamilan Lanjut dan Persalinan.
Dalam Saifudin, AB, Rachimhadhi, T dan Winkjosastro, GH. Ilmu
Kebidanan. ed. 4. Jakarta. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2009
7. Cresswell JA, Ronsmans C, Aalvert C, Fillipi V. Placenta previa:
Epidemiology, clinical features, diagnosis, morbidity and mortality. Trop
Med Int Health. 2013;18(6):712. Epub 2013 Apr 1
8. Martin JA, Hamilton BE, Sutton PD, et al: Births: final data for 2003. Natl
Vital Stat Rep 54(2):1, 2005
9. Biro MA, Davey MA, Carolan M, et al: Advanced maternal age and
obstetric morbidity for women giving birth in Victoria, Australia: a
population-based study. Aust N Z J Obstet Gynaecol 52(3):229, 2012
10. Silver RM, Landon MB, Rouse DJ, et al: Maternal morbidity associated
with multiple repeat cesarean deliveries. Obstet Gynecol 107:1226, 2006
11. Dashe JS: Toward consistent terminology of placental location. Semin
Perinatol 37(5):375, 2013
12. Spong CY, Mercer BM, D’alton M, et al: Timing of indicated late-preterm
and early-term birth. Obstet Gynecol 118 (2 Pt 1):323, 2011
20
13. Bose DA, Assel BG, Hill JB, et al: Maintenance tocolytics for preterm
symptomatic placenta previa: a review. Am J Perinatol 28(1):45, 2011
14. Boyle RK, Waters BA, O’Rourke PK: Blood transfusion for caesarean
delivery complicated by placenta praevia. Aust N Z J Obstet Gynaecol
49(6):627, 2009
15. Bakker R. Placenta Previa: Complication. Medscape. [Internet]. Available
from: www.emedicine.medscape.com
21
22
23