A. Pendahuluan
Frankfurt School atau juga sering disebut Mazhab Frankfurt merupakan
mazhab Marxis kristis yang berkembang di Franfurt, Jerman, pada tahun 1920-1930,
yang berpusat di Institute for Social Research yang secara resmi dididikaran pada
tahun 1923. Salah satu tokoh yang cukup popular dari Mazhab Frankfurt adalah
Theodor W. Adorno. Mazhab Frankfurt biasa disebut juga dengan neomarxisme atau
ada juga yang menyebutnya sebagai teori kritis. Berawal dari marxisme yang hendak
menghapuskan hak milik perseorangan. Hal itu merupakan bentuk protes Marx
terhadap kaum kapitalis yang sewenang-wenang mempekerjakan kaum proletar
namun keuntungan hasil kerjanya di ambil oleh kaum kapitalis. Marx berkeinginan
bahwa paham kapitalisme harus diganti dengan paham komunisme, yaitu paham yang
ada di bidang politik yang hendak menghapuskan hak milik perseorangan. Inilah
dasar dari teori marxisme.
Mazhab Frankfurt melahirkan pemikiran berupa teori kritis. Teori ini adalah
lanjutan dari marxisme atau biasa disebut sebagai bentuk kristis terhadap marxisme,
tetapi pada perkembangannya tidak meninggalkan inti dari ajaran marxisme itu
sendiri. Inti dari teori kritis ini adalah ide dan pengetahuan harus bebas dan tidak
menjadi pokok ajaran yang memaksa dan harus meinggalkan suatu perubahan yang
positif.
B. Biografi
Adorno lahir dengan nama Theodor Wiesengrund Adorno pada tahun 1903 di
Frankfurt. Ayahnya Wiesengrund adalah seorang pedagang anggur keturunan
Yahudi. Ibunya dikenal sebagai penyanyi terkenal sebelum ia menikah (Bertens,
2002: 205-207). Menurut Martin Jay, ia menghapus Wiesengrund dari namanya
karena dianggap agak berbau Yahudi. Pada saat berusia 15 tahun, antara tahun 1918
dan 1919 ia belajar dibawah asuhan Siegfried Kracauer di tingkat Gymnasium.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Gymnasium, ia masuk di universitas
Frankfurt tempat ia belajar filsafat, sosiologi dan musik. Ia menerima gelar doktor
filsafat pada tahun 1924. Pada tahun 1925, ia pergi ke wina untuk belajar komposisi
dibawah bimbingan Alban Berg dan mulai menerbitkan beberapa artikel tentang
music (Lechte, 2001: 270)
Pada waktu terjadi huru-hara di Jerman, dimana Partai Nazi yang dipimpin
Adolf Hitler berusaha menghabiskan semua bangsa Yahudi yang berada di Jerman
dengan cara membantai mereka. Maka Adorno yang notabene keturunan Yahudi dari
garis ayahnya, bersama beberapa tokoh mazhab Frankfurt yang lain, diantaranya Max
Horkheimer, Herbet Marcuse, dan Erich Fomm, memutuskan untuk pindah ke
Amerika Serikat.
Kemudian pada tahun 1937, Adorno berkunjung ke New York dan
memutuskan untuk menetap di sana dan berpisah dengan sahabat dekatnya
(Benjamin) yang tetap tinggal di Eropa. Sejak saat itu komunikasi Adorno dengan
Benjamin hanya sebatas melalui surat. Adorno mulai memfokuskan diri untuk aktif di
sebuah Institut Penelitian Sosial di Columbia University dan selebihnya perhatiannya
dicurahkan sebagai direktur musik pada sebuah proyek radio yang dipimpin oleh
seorang sosiolog Austria, Paulus Lazarsfeld, di Universitas Princeton (Lechte, 2001:
275)
Bersama Max Horkheimer, Adorno tampak menampilkan nada pesimistik
terhadap akal budi zaman pencerahan dan hal itu ditulisnya dalam Dialectic of
Enlightenment yang pertama kali terbit pada 1947(Lechte, 2001: 270) Adapun
karyanya yang paling masyhur dalam kalangan paling luas ialah The Authoritarian
Personality (1950), yang ditulis oleh Adorno bekerja sama dengan Else Frenkel-
Brunswik, Daniel J. Levinson, dan R. Nevitt Sanford. Studi tentang kepribadian
otoriter ini dilatarbelakangi pengalamannya dengan fasisme di Eropa. Sebagai studi
tentang psikologi sosial, buku ini mengaitkan dengan cara memuaskan gagasan-
gagasan Mazhab Frankfurt dengan metode empiris yang lazim di Amerika Serikat.
Mazhab Frankfurt ini lebih memberi perhatian besar kepada masalah otoritarianisme
(Bertens, 2002: 205-207).
Selain tinggal di New York, Adorno juga pernah tinggal di California dan
kembali ke Jerman pada tahun 1949 setelah berlalunya huru-hara di Jerman yang
cukup mencekam bagi bangsa Yahudi. Di Jerman ia mengambil posisi sebagai filosof
di bagian departemen filosofi. Pada tahun 1949 itu juga, Adorno mendirikan kembali
Institut Penelitian Sosial bersama sahabatnya, Horkheimer dan serentak juga menjadi
profesor di Universitas Frankfurt. Jika Horkheimer mencapai umur pensiun pada
1958, Adorno menggantikannya sebagai direktur Institut Penelitian Sosial di
Frankfurt sampai saat kematiannya yaitu pada tahun 1969 (Bertens, 2002: 208).