Anda di halaman 1dari 9

Filsafat Sosial G.W.F.

Hegel

Kevin Dwi Ananta (18/429627/FI/04538)


Lusker Natanael Sidabutar (18/429630/FI/04541)
Georg Wilhelm Friedrich Hegel
1770 - 1831

 Hegel adalah seorang filsuf dari Jerman yang menganut


idealisme. Yang artinya Ia meyakini bahwa Roh Mutlak
adalah realitas tertinggi.
 Hegel hidup dalam keadaan gejolak sosial-politik saat
Revolusi Amerika (1775-1783), Revolusi Perancis (1789-
1799).
Metode Dialektika Hegel

 Dialektika Hegel di latar belakangi oleh pemikiran Fichte yang


bercorak idealisme subjektif dan Schelling yang bercorak idealisme
objektif.
 Hegel menjembatani pemikiran kedua tokoh diatas dengan menarik ke
ranah yang lebih tinggi.
 Tesis (pengiyaan) : Roh Subjektif
 Antitesis (pengingkaran) : Roh Objektif
 Sintesis (penggabungan) : Roh Mutlak
Filsafat Sosial Hegel

 Salah satu konsep yang peling sentral dan paling banyak


mendapat tanggapan serta merupakan konsep terpenting
dari Hegel adalah “Sittlichkeit” atau tatanan sosial-moral.
 Ada 3 konsep yang termasuk “Sittlichkeit”
1. Keluarga (die Familie) : Roh Objektif
2. Masyarakat (die Gesellschaft) : Roh Subjektif
3. Negara (der Staat) : Roh Mutlak
Keluarga (die Familie)

 Hegel mengatakan bahwa keluarga adalah bentuk kehidupan etis


paling dasar dan alami.
 Dalam keluarga orang tidak melihat dirinya sebagai individu partikular
yang bebas. Dalam keluarga masing-masing orang selalu memahami
dirinya dalam relasinya dengan anggota keluarga (timbulnya
kesadaran).
1. Ayah : Tesis
2. Ibu : Antitesis
3. Anak : Sintesis
Masyarakat

 Hegel mengatakan bahwa masyarakat adalah kerajaan kebebasan,


dimana individu-individu meninggalkan wilayah keluarga dan bertemu
satu sama lain atas kepentingan subjektifnya.
 Nilai kebersamaan yang ada dalam keluarga digantikan oleh
kebebasan individu.
 Setiap orang menjadikan orang lain sebagai pemuas kebutuhan
subjektifnya.
Negara

 Bagi Hegel Negara adalah manifestasi dari ide absolut dan sekaligus
menjadi sintesis dari tesis dan antithesis.
 Negara adalah suatu tujuan dari kebebasan subjektif masyarakat,
yang artinya kehendak subjektif masyarakat bertepatan dengan
prinsip universal Negara.
 Dalam pandangan ini masyarakat lah yang harus mengabdi kepada
Negara untuk mencapai suatu tujuan.
 Dalam hal ini dapat disimpulkan apabila Negara menggunakan konsep
keluarga lebih yang mementingkan sifat kebersamaan maka
kebebasan tidak pernah ada (Negara Diktator).
 Namun jika Negara hanya mementingkan kebebasan subjektif
masyarakat maka nilai-nilai kebersamaan hilang dan cenderung
menjadi Negara Anarkhi.
 Hegel menawarkan suatu konsep dimana Ia menyatukan antara aspek
objektif dan subjektif yang nantinya akan menjadi Negara
Konstitusional.
 Dimana Negara mampu mengorganisir dengan objektif tanpa
menghilangkan kebebasan subjektif masyarakat.
1. Tesis : Negara Diktator (tidak ada ruang untuk kebebasan)
2. Antitesis : Negara Anarkhi (kebebasan merajalela)
3. Sintesis : Negara Konstitusional

Anda mungkin juga menyukai