Anda di halaman 1dari 16

MATA KU;IAH PPAM

MAKALAH KRISIS KESEHATAN PADA


SITUASI TERKINI COVID-19

Dosen Pengampuh:
Yetti Purnama.S.ST., M. Keb

Disusun Oleh : Tiara Angraini


NPM : F0G018050
Tingkat : II B

PRODI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Virus Corona adalah bagian dari keluarga virus yang menyebabkan


penyakit pada hewan ataupun pada manusia. Di indonesia, masih melawan
virus Corona hingga saat ini, begitupun juga di negara-negara lain. Jumlah
kasus virus Corona terus bertambah dengan beberapa melaporkan
kesembuhan, tapi tak sedikit yang meninggal. Usaha penanganan dan
pencegahan terus dilakukan demi melawan COVID-19 dengan gejala mirip
flu. Virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau
radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan
dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging
binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan
berbagai jenis tikus. Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak
ditemukan di pasar hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga
dibawa kelelawar dan hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi
penularan. Coronavirus sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan,
tapi hanya beberapa jenis yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi
penyakit radang paru. Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh
dengan SARS dan MERS, yang juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan
latar belakang tersebut, virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia
panik. Memiliki gejala yang sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang
cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ.

B. MANFAAT
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, agar selalu menjaga kehetan agar tidak tertatar oleh Covid-
19
C. TUJUAN
Mengetahui apa itu Covid-19 ?
Mengetahui bagaimana gejala Covid-19 ?
Mengathui penyebab Covid-19 ?
Mengetahui bagaimana pencegahan Covid-19 ?
Mengetahui bagaimana penanganan Covid-19 ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Covid-19

Covid-19 merupakan singkatan dari Coronavirus disease 2019. Penyakit


ini disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan pertama kali pada akhir
Desember 2019 di Wuhan, Tiongkok 2020. Serupa dengan penyakit akibat
coronavirus lainnya, virus Covid-19 juga menyerang sistem pernapasan.
Pemerintah Tiongkok mengonfirmasi kebenaran adanya virus baru ini pada
badan kesehatan dunia, WHO, pada 7 Januari. Virus ini pertama kali
diperkenalkan sebagai novel coronavirus 2019 (2019-nCoV). Novel berarti
baru, sehingga memiliki arti bahwa ini adalah virus corona yang baru
ditemukan dan belum pernah menginfeksi ke orang lain. Awalnya, virus
penyebab Covid-19 ini diduga menular dari hewan kelelawar dan ular ke
manusia. Tempat penularan pertama diduga terjadi di pasar hewan liar
Huanan, Provinsi Hubei, Tiongkok.

Namun, melihat perkembangannya kini, para ahli meyakini bahwa virus ini
telah bermutasi lagi dan dapat menyebar dari manusia ke manusia. WHO
kemudian menyepakati nama virus penyebab Covid-19 sebagai SARS-CoV-2.
Pada 30 Januari 2020, WHO menetapkan wabah Covid-19 sebagai darurat
global. Status tersebut kemudian ditingkatkan menjadi pandemi global pada
11 Maret 2020. Indonesia sendiri termasuk ke dalam salah satu negara yang
“menyusul” negara-negara lain dalam wabah ini. Presiden Republik Indonesia
melalui kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNPB), telah
menetapkan Wabah Corona Virus atau Covid-19 sebagai bencana nasional
pada 14 Maret 2020.

Penyakit coronavirus (COVID-19) adalah penyakit menular yang


disebabkan oleh coronavirus yang baru ditemukan.(WHO).
Sebagian besar orang yang terinfeksi virus COVID-19 akan mengalami
penyakit pernapasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa memerlukan
perawatan khusus. Orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki
masalah medis mendasar seperti penyakit kardiovaskular, diabetes,
penyakit pernapasan kronis, dan kanker lebih mungkin mengembangkan
penyakit serius.

Perbedaan ODP, PDP, dan suspect virus corona

Agar tidak bingung dan salah sangka, berikut ini perbedaan antara ODP, PDP, dan
suspect virus corona.

a. ODP
ODP adalah singkatan dari orang dalam pemantauan. Seseorang dikatakan
masuk dalam kategori ODP apabila ia sempat bepergian ke negara lain
yang merupakan pusat penyebaran virus corona. Anda juga akan masuk
sebagai ODP apabila pernah berkontak langsung dengan pasien yang
positif corona. Orang yang masuk dalam kelompok ini adalah mereka
yang belum menunjukkan gejala sakit.

b. PDP
PDP adalah singkatan dari pasien dalam pengawasan. Artinya, orang yang
masuk ke dalam kategori ini sudah dirawat oleh tenaga kesehatan (menjadi
pasien) dan menunjukkan gejala sakit seperti demam, batuk, pilek, dan
sesak napas

c. Suspect
Suspect corona adalah orang yang diduga kuat terjangkit infeksi COVID-
19, dengan menunjukkan gejala virus corona dan pernah melakukan
kontak dekat dengan pasien positif corona. Pasien yang masuk dalam
kategori ini akan diperiksa menggunakan dua metode, yaitu Polymerase
Chain Reaction (PCR) dan Genome Sequencing. Pemeriksaan ini akan
dilakukan untuk melihat status infeksi corona di tubuh suspect tersebut:
positif atau negatif.

Status ODP, PDP, dan suspect, didapat dari proses tracking yang dilakukan
pemerintah dengan mengaitkan data-data yang ada di lapangan. Pasien yang
masuk sebagai salah satu dari ketiga kelompok tersebut akan diberitahu oleh
petugas kesehatan terkait, dan umumnya diinstruksikan untuk menjalani karantina
selama 14 hari.

Pada awal kemunculannya, kasus ini diyakini menular dari melakukan


kontak langsung dengan hewan pembawa coronavirus.

Meski begitu, jumlah infeksi yang kian meluas bahkan di luar Tiongkok diyakini
bahwa Covid-19 menular dari manusia ke manusia melalui cairan yang
dikeluarkan oleh sistem pernapasan (droplets). Air liur yang keluar saat bicara
atau bersin adalah droplets.

Beberapa kemungkinan yang dapat menularkan virus corona baru (SARS-CoV-2)


ini, antara lain:

1. Melalui droplets (cairan/liur yang keluar saat batuk dan bersin tanpa
menutup mulut, bahkan berbicara). 
2. Melalui sentuhan atau jabat tangan orang yang terinfeksi. 
3. Menyentuh permukaan atau benda yang terdapat virus, kemudian
menyentuh hidung, mata, atau mulut. 

SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19 memiliki masa hidup yang


berbeda-beda ketika berada di luar tubuh (permukaan benda), misalnya:

1. Permukaan tembaga, mampu hidup hingga 4 jam


2. Karton/kardus, hingga 24 jam
3. Plastik dan stainless steel, hingga 2-3 jam
Hingga saat ini, belum ada bukti penelitian yang memadai apakah SARS-CoV-2
dapat menular melalui udara atau tidak.

Kemampuan virus baru ini dalam hal bermutasi juga menjadi salah satu teori yang
dipercaya membuatnya mudah menular.

Pasien yang dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona (SARS-CoV-2) pun
masih bisa menularkan Covid-19 ke orang lain. Hal ini dinyatakan dalam sebuah
studi terbaru berjudul Positive RT-PCR Test Results in Patients Recovered From
COVID-19 sebagaimana dilansir dari Jurnal JAMA.

erikut ini adalah beberapa kelompok orang yang berisiko terjangkit virus corona
baru SARS-CoV-2:

1. Lansia 
2. Orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung,
diabetes, dan penyakit paru-paru

Selain lebih berisiko terhadap Covid-19, orang-orang dalam kelompok di atas


juga memiliki risiko perburukan apabila terinfeksi virus corona tipe SARS-CoV-
2. Artinya, tingkat kematian orang dalam kelompok tersebut jika terkena penyakit
ini jauh lebih besar dibandingkan mereka yang berusia lebih muda dan tanpa
kondisi kesehatan terdahulu.

Hingga saat ini, tingkat kematian orang tua (lansia) adalah sebesar 17-18% dari
total jumlah kematian di dunia.

B. Gejala Covid-19

Virus COVID-19 mempengaruhi orang yang berbeda dengan cara yang berbeda.
COVID-19 adalah penyakit pernapasan dan sebagian besar orang yang terinfeksi
akan mengalami gejala ringan hingga sedang dan sembuh tanpa memerlukan
perawatan khusus. Orang yang memiliki kondisi medis yang mendasarinya dan
mereka yang berusia di atas 60 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit
parah dan kematian.
Gejala umum meliputi:
1. Demam
2. Kelelahan
3. batuk kering.
Gejala lain termasuk:
1. sesak napas
2. sakit dan nyeri
3. sakit tenggorokan dan sangat sedikit orang yang akan melaporkan diare,
mual atau pilek.
Orang dengan gejala ringan yang dinyatakan sehat harus mengisolasi diri dan
menghubungi penyedia medis mereka atau saluran informasi COVID-19 untuk
nasihat tentang pengujian dan rujukan.
Orang dengan demam, batuk atau kesulitan bernapas harus menghubungi dokter
mereka dan mencari perhatian medis.

C. Penyebab Covid-19

Seperti yang telah disebutkan, Covid-19 disebabkan oleh virus corona jenis
baru yang belum pernah teridentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus
corona baru ini kemudian diberi nama SARS-CoV-2.

Journal of Medical Virology menyebutkan bahwa kasus awal penyakit ini


diakibatkan oleh paparan daging hewan liar di pasar makanan laut Huanan,
yang juga menjual hewan-hewan liar, seperti unggas dan kelelawar.

Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa virus corona yang menginfeksi


manusia pada akhir Desember 2019 adalah berasal dari ular.
D. Mencegah Covid-19

Untuk mencegah infeksi dan memperlambat transmisi COVID-19, lakukan hal


berikut:
 Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, atau bersihkan dengan
usapan berbasis alkohol. Pertahankan jarak minimal 1 meter antara dan orang
yang batuk atau bersin., Hindari menyentuh wajah, Tutupi mulut dan hidung
saat batuk atau bersin, Tetap di rumah jika merasa tidak sehat. Jangan
merokok dan aktivitas lain yang melemahkan paru-paru. Berlatih menjaga
jarak dengan menghindari perjalanan yang tidak perlu dan menjauh dari
kelompok besar orang. (WHO)

1. Cuci tangan lebih sering dengan sabun dan air, setidaknya 20 detik
Apabila tidak tersedia sabun dan air, gunakan hand sanitizer berbasis
alkohol.
2. Hindari menyentuh permukaan benda di tempat/transportasi umum.
3. Hindari berjabat tangan dengan orang lain untuk sementara waktu
4. Hindari menyentuh hidung, mulut, atau bagian wajah lainnya dengan
tangan yang belum dicuci. 
5. Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit. 
6. Bersihkan barang/permukaan benda yang sering Anda sentuh dengan
disinfektan atau alkohol. 
7. Tutupi mulut Anda saat batuk dan bersin dengan tisu dan segera cuci
tangan. 
8. Tetaplah di rumah jika sakit alias lakukan isolasi diri.  
9. Lakukan social distancing atau memberi jarak setidaknya 1 meter dari
orang lain, khususnya yang sedang batuk atau bersin. 
10. Menghindari tempat keramaian.
11. Konsumsi makanan sehat dan bergizi untuk membantu menjaga daya
tahan tubuh.
Dalam rilisnya, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia menganjurkan beberapa hal
untuk mencegah infeksi virus corona baru, terutama jika Anda terpaksa harus
bepergian ke daerah wabah, yaitu:

1. Hindari menyentuh hewan atau burung.


2. Hindari mengunjungi pasar basah, peternakan atau pasar hewan hidup.
3. Hindari kontak dekat dengan pasien yang memiliki gejala infeksi saluran
napas.
4. Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan.
5. Jika merasa kesehatan tidak nyaman ketika di daerah wabah, terutama
demam atau batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan.
6. Setelah kembali dari daerah wabah, konsultasi ke dokter jika terdapat
gejala demam atau gejala lain dan informasikan kepada dokter riwayat
perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penularan penyakit.

E. Penanganan Covid-19

Pemerintah Indonesia telah menerbitkan Protokol Kesehatan yang


harus dilakukan jika Anda atau orang terdekat di sekitar Anda
menunjukkan gejala awal virus corona COVID-19.
1. Jika Anda merasa tidak sehat dengan kriteria:
a) Demam lebih dari 38°C; dan
b) Batuk/ pilek/nyeri tenggorokan, istirahatlah yang cukup di rumah dan
minum air yang cukup. Bila tetap merasa tidak nyaman, keluhan
berlanjut, atau disertai dengan kesulitan bernapas (sesak atau napas
cepat), segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan
(fasyankes).
Pada saat berobat ke fasyankes, Anda harus lakukan tindakan berikut:
a) Gunakan masker.
b) Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk/bersin yang benar
dengan cara menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan
atas bagian dalam.
c) Usahakan tidak menggunakan transportasi massal.
2. Tenaga Kesehatan (nakes) di fasyankes akan melakukan screening pasien
dalam pengawasan COVID-19:
a) Jika memenuhi kriteria pasien dalam pengawasan COVID-19,
maka Anda akan dirujuk ke salah satu rumah sakit (RS) rujukan.
b) Jika tidak memenuhi kriteria pasien dalam pengawasan COVID-
19, maka Anda akan dirawat inap atau rawat jalan tergantung
diagnosa dan keputusan dokter fasyankes.
3. Jika akan diantar ke RS rujukan menggunakan ambulans fasyankes
didampingi oleh nakes yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
4. Di RS rujukan, bagi Anda yang memenuhi kriteria pasien dalam
pengawasan COVID-19 akan dilakukan pengambilan spesimen untuk
pemeriksaan laboratorium dan dirawat di ruang isolasi.
5. Spesimen akan dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
(Balitbangkes) Jakarta. Hasil pemeriksaan pertama akan keluar dalam
waktu 1 x 24 jam setelah spesimen diterima.
a) Jika hasilnya positif : I. maka Anda akan dinyatakan sebagai kasus
konfirmasi COVID-19. II. Sampel akan diambil setiap hari. III. Anda
akan dikeluarkan dari ruang isolasi jika pemeriksaan sampel 2 (dua)
kali berturut-turut hasilnya negatif.
b) Jika hasilnya negatif, Anda akan dirawat sesuai dengan penyebab
penyakit. Jika Anda sehat, namun: 1. Ada riwayat perjalanan 14 hari
yang lalu ke negara dengan transmisi lokal COVID-19, lakukan self
monitoring melalui pemeriksaan suhu tubuh 2 kali. Jika muncul
demam lebih dari 38°C atau gejala pernapasan seperti batuk/
pilek/nyeri tenggorokan/sesak napas segeralah periksakan diri Anda ke
fasyankes.
6. Merasa pernah kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19, segeralah
melapor ke petugas kesehatan dan periksakan diri Anda ke fasyankes.
Untuk selanjutnya, Anda akan diperiksa spesimennya.
Adapun berita terkini mengenai covid-19 diIndonesia

Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan


Covid-19 mencatat jumlah pasien Covid-19 yang sembuh di Indonesia telah
mencapai 103 orang, sedangkan kasus positif menjadi 1.677 orang hingga Rabu
(1/4) pukul 12.00 WIB. Dibanding sehari sebelumnya, jumlah pasien sembuh
bertambah sebanyak 22 orang dari 81 pasien, sedangkan kasus positif bertambah
149 orang dari 1.528 pasien. "Ada penambahan kasus konfirmasi positif yang
baru sebanyak 149 kasus. Sehingga total menjadi 1.677 orang. Saya
mengingatkan kembali kepada kita semua bahwa kunci keberhasilan
penanggulangan COVID-19 ini ada pada kita, karena itu patuhi betul dalam
menjaga jarak," ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19
Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Rabu (1/4)

Dari data sertebut, sementara pasien yang meninggal dunia bertambah 21


kasus. Sebelumnya pada Selasa (31/3), tercatat 136 orang meninggal dunia
menjadi 157 orang. Data tersebut merupakan pembaruan yang dilakukan sejak
Selasa pukul 12.00 WIB hingga Rabu pukul 12.00 WIB, Gugus Tugas merincikan
data positif Covid-19 di Indonesia yaitu Provinsi Aceh sebanyak lima kasus, Bali
(25 kasus), Banten (152 kasus), Bangka Belitung (dua kasus), Bengkulu (satu
orang), DI Yogyakarta 28 kasus), DKI Jakarta (808 kasus). Selanjutnya di Jambi
(dua kasus), Jawa Barat (220 kasus), Jawa Tengah (104 kasus), Jawa Timur (104
kasus), Kalimantan Barat (10 kasus), Kalimantan Timur (21 kasus), Kalimantan
Tengah (sembilan kasus) Kalimantan Selatan (delapan kasus) dan Kalimantan
Utara (dua kasus). Kemudian di Kepulauan Riau (tujuh kasus), NTB (enam
kasus), Sumatera Selatan (lima kasus), Sumatera Barat (delapan kasus), Sulawesi
Utara (tiga kasus), Sumatera Utara (22 kasus), dan Sulawesi Tenggara (tiga
kasus). Adapun di Sulawesi Selatan (66 kasus), Sulawesi Tengah (dua kasus),
Lampung (delapan kasus), Riau (tiga kasus), Maluku Utara dan Maluku masing-
masing satu kasus, Papua Barat (dua kasus), Papua (10 kasus), serta satu kasus
positif di Sulawesi Barat. Sehingga total 32 provinsi di Indonesia telah terpapar
penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV2 atau corona tersebut.(BNPB)
BAB III
KESIMPULAN

Virus Corona adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia
dan hewan. Sebagian virusnya dapat mengingeksi manusia serta menyebabkan
berbagai penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu, hingga penyakit-
penyakit yang lebih fatal, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Seringkali virus ini menyebar antara manusia ke manusia melalui tetesan


cairan dari mulut dan hidung saat orang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin,
mirip dengan cara penularan penyakit flu. Tetes cairan dari mulut dan hidung
pasien tersebut bisa jatuh dan tertinggal pada mulut dan hidung orang lain yang
berada di dekatnya, bahkan dihisap dan terserap ke dalam paru-paru orang
tersebut melalui hidungnya. Gejalanya yaitu demam, batuk, dan napas yang
pendek. The Center for Disease Control and Prevention (CDC) percaya bahwa
pasien Virus Corona dapat mengalami gejala-gejala ini 2 dari 2 hari sampai 14
hari setelah terpapar virusnya.

1. Cuci tangan lebih sering dengan sabun dan air, setidaknya 20 detik
2. Apabila tidak tersedia sabun dan air, gunakan hand sanitizer berbasis
alkohol.
3. Hindari menyentuh permukaan benda di tempat/transportasi umum.
4. Hindari berjabat tangan dengan orang lain untuk sementara waktu
5. Hindari menyentuh hidung, mulut, atau bagian wajah lainnya dengan
tangan yang belum dicuci. 
6. Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit. 
7. Bersihkan barang/permukaan benda yang sering Anda sentuh dengan
disinfektan atau alkohol. 
8. Tutupi mulut Anda saat batuk dan bersin dengan tisu dan segera cuci
tangan. 
9. Tetaplah di rumah jika sakit alias lakukan isolasi diri.  
10. Lakukan social distancing atau memberi jarak setidaknya 1 meter dari
orang lain, khususnya yang sedang batuk atau bersin. 
11. Menghindari tempat keramaian.
12. Konsumsi makanan sehat dan bergizi untuk membantu menjaga daya
tahan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.who.int/health-topics/coronavirus#tab=tab_2

https://www.sehatq.com/artikel/sering-muncul-di-berita-apa-beda-odp-pdp-dan-
suspect-virus-corona

https://hellosehat.com/coronavirus/covid19/virus-corona-covid-19-sars-cov-2/

https://bnpb.go.id/berita/sebanyak-103-pasien-sembuh-dan-1-677-positif-covid19-
di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai