Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PATOFISIOLOGI

“PROSES IMUNITAS”

DOSEN PENGAMPU

Ns. H.Abdul Kadir Hasan SST.,M. Kes

KELOMPOK 2 :

1. Daniel Tri Agustin 191440104


2. Diana Agustina 191440105
3. Farah Wita Wardhany 191440109
4. Nurul Fuadah 191440126
5. Rori Reviza 191440134
6. Irvinny Zalza 191440116

PRODI DIII KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah subhanahu


wata΄ala, karena berkat rahmat-nya kami dapat menyelesaikan“Makalah
Patofisiologi Tentang Proses Imunitas”Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Patofisiologi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan
waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi
dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Pangkalpinang, 06 Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar isi

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Bab II Pembahasan
2.1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sistem Imun bekerja untuk melindungi tubuh dari infeksi oleh


mikroorganisme, membantu proses penyembuhan dalam tubuh, dan
membuang atau memperbaiki sel yang rusak apabila terjadi infeksi atau
cidera. Sistem ini juga dapat mengidentifikasi sendiri faktor-faktor yang
bukan berasal dari dirinya (non-self): sel, jaringan,dan organ pejamu vs.
sel dan jaringan asing. Selain itu, sistem imun mengenali dan
mengeliminasi sel pejamu yang telah dipengaruhi oleh virus intrasel atau
sel kanker. Perubahan pada repons imun dapat menyebabkan timbulnya
serangan terhdap sel-sel tubuh sendiri, perkembangan kanker, atau
ketidakmampuan berespons dan menyembuhkan tubuh dari infeksi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari sistem imun?
2. Bagaimana bakteri dan virus sebagai sasaran?
3. Mengapa Leokosit sebagai sel-sel elefaktor?
4. Bagaimana Respon imun yang spesifik?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem imun
2. Untuk mengetahui proses bakteri dan virus sebagai sasaran
3. Untuk mengetahui leukosit sebagai sel-sel elefaktor
4. Untuk mengetahui respo imun yang spesifik
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Imun

Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem


perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan
organ khusus pada suatu organisme sehingga tidak mudah terkena
penyakit. Jika sistem imun bekerja dengan benar, sistem ini akan
melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan
sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Sebaliknya, jika sistem imun
melemah, maka kemampuannya untuk melindungi tubuh juga berkurang,
sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus penyebab demam dan flu,
dapat berkembang dalam tubuh. Sistem imun juga memberikan
pengawasan terhadap pertumbuhan sel tumor. Terhambatnya mekanisme
kerja sistem imun telah dilaporkan dapat meningkatkan resiko terkena
beberapa jenis kanker.

2.2 Bakteri dan virus

1. Bagaimana sistem imunitas bekerja

Untuk bisa memahami reaksi vaksin yang terjadi di dalam tubuh


manusia maka, pertama kali kita harus mengerti tentang sistem imunitas.
Sistem imunitas didesain untuk mengenal dan menghancurkan benda asing
yang masuk kedalam tubuh manusia termasuk pathogen.
Sistem imun adalah Sistem yang sangat komplek di dalam tubuh, yang
bertanggung jawab untuk melawan penyakit. Tugas utama adalah
mengidentifikasi benda asing dalam tubuh (termasuk bakteri, virus, jamur, parasit,
organ atau jaringan transplantasi) dan menghasilkan pertahanan tubuh untuk
melawan benda asing tersebut. Pertahanan ini dikenal sebagai respon imun.
Patogen, yaitu Suatu penyakit yang disebabkan oleh substansi, pada umumnya
dipergunakan untuk organisme (bakteri, virus) dan produk biologisnya (misalnya
toksin).
Bakteri (contoh).

Patogen adalah benda atau bahan yang dapat menimbulkan penyakit pada
manusia. Istilah patogen secara umum dipakai untuk organisme penyebab
penyakit seperti bakteri, virus dan produk biologisnya seperti toksin yang
dihasilkan oleh organisme tersebut.
Penyakit : Penyakit-penyakit yang ada vaksinnya untuk memberikan
perlindungan sebagian atau lengkap. pada manusia.

 Bakteri adalah mikroorganisme sel tunggal, punya inti sel, yang dapat
membelah sendiri dengan cepat.
 Virus tidak dapat membelah sendiri, mereka membutuhkan sel dan
jaringan hidup tubuh inang/pejamu untuk membelah/memperbanyak diri.
2. Sel virus yang terinfeksi. 

Sistem imunitas yang ada dalam tubuh manusia merespon


masuknya bakteri dan virus ke dalam tubuh manusia melalui mekanisme
yang sangat rumit dan komplek. Sistem imunitas ini mengenal molekul
(antigen) yang unik dari bakteri atau virus yang merangsang timbulnya
antibodi (sejenis protein) dan sejenis sel darah putih yang disebut limfosit.
Limfosit ini menandai antigen yang masuk dan kemudian
menghancurkannya.
Antigen : Substansi asing didalam badan yang memicu untuk menghasilkan
antibodi.
Awal terjadinya proses reaksi imunitas yaitu mekanisme pertahanan tubuh untuk
melawan setiap benda asing masuk ke dalam tubuh, sejumlah limfosit yang
disebut dengan sel memory segera berkembang menjadi limfosit yang mempunyai
kemampuan membuat zat kekebalan yang bertahan lama (long lasting immunity).
Seperti telah disebutkan diatas, imunitas adalah mekanisme tubuh manusia untuk
melawan dan memusnahkan benda asing yang masuk ke dalam tubuh manusia.
Benda asing tersebut bisa berupa bakteri, virus, organ transplantasi dll. Apabila
suatu sel atau jaringan seperti bakteri atau organ tubuh ditransplantasikan ke
dalam tubuh seseorang maka tubuh orang tersebut akan menolaknya karena benda
asing tersebut dianggap bukan sebagai bagian dari jaringan tubuh mereka. Benda
asing tersebut dianggap sebagai pendatang (invader) yang harus diusir. Jadi secara
sederhana dapat didefinisikan kembali bahwa sistem kekebalan (immune system)
ialah mekanisme tubuh manusia untuk melawan/ mengusir benda asing yang
masuk kedalam tubuh mereka. Pertama-tama “memory cells” berupaya mengenal
benda asing yang masuk dan disimpan dalam “ingatan” sel memori ini. Ini disebut
dengan reaksi imunitas primer. Apabila benda asing yang sama masuk lagi ke
dalam tubuh orang tersebut untuk kedua kali dan seterusnya, maka sel memori ini
dengan lebih cepat dan sangat efektif akan merangsang sistem imunitas untuk
mengusir dan melawan benda asing yang sudah dikenal tersebut. Reaksi tubuh
akan lebih cepat dan lebih efektif dibandingkan dengan reaksi saat perjumpaan
untuk pertama kalinya dengan benda asing tersebut.

Respon imun primer dan sekunder.

Grafik dibawah ini membandingkan respon imun primer dengan sekunder


terhadap patogen yang sama. Respon sekunder akan dieliminasi oleh patogen
sebelum terjadi kerusakan.
Respon imun primer dan sekunder terhadap patogen yang sama.

2.3 Leukosit sebagai sel-sel elefakktor


Lekosit (White Blood Cell) adalah sel yang membentuk komponen darah.
Sel darah putih berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit
infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Nilai normal Lekosit berbeda-
beda pada masing-masing umur manusia. Untuk terbentuknya Lekosit terdapat
proses terjadinya pembentukan Lekosit tersebut, terdapat dua proses pembentukan
Lekosit, yaitu: Granulopoeisis, Limfopoesis.
Berdasarkan terdapatnya butiran atau granula dalam sitoplasmanya, lekosit terbagi
menjadi dua, yaitu : Granulosit (Eosinofil, Basofil, Neutrofil) dan Agranulosit
(Limfosit dan Monosit).
Kadar sel darah putih atau leukosit dapat dipicu karena naiknya produksi leukosit
guna melawan infeksi, reaksi obat-obatan, penyakit pada sumsum tulang,
sehingga produksi leukosit menjadi abnormal, gangguan sistem imun, infeksi
virus, kelainan kongenital yang terkait dengan fungsi sumsum tulang, kanker,
Gangguan autoimun, dan obat-obatan yang merusak sel darah putih. Metode
pemeriksaan hitung lekosit ada dua, yaitu cara manual dan cara elektronik/otomik.
Prosedur Kerja Pemeriksaan Hitung Lekosit, yaitu membuat pengenceran,
mengisi kamar hitung, dan menghitung jumlah sel.
Sumber kesalahan yang sering terjadi pada saat pemeriksaan hitung lekosit, yaitu:
Tahap Pra-analitik, Analitik dan Pasca Analitik

2.4 Respon imun yang spesifik


Sistem imun spesifik mempunyai kemampuan untuk mengenali benda
yang dianggap asing. Benda asing yang pertama kali muncul akan segera dikenali
dan terjadi sensitisasi sel-sel sistem imun tersebut. Benda asing yang sama, bila
terpajan ulang akan dikenal lebih cepat dan kemudian dihancurkan.1 Respon
sistem imun spesifik lebih lambat karena dibutuhkan sensitisasi oleh antigen
namun memiliki perlindungan lebih baik terhadap antigen yang sama. Sistem
imun ini diperankan oleh Limfosit B dan Limfosit T yang berasal dari sel
progenitor limfoid.

a. Sistem imun spesifik humoral

Limfosit B atau sel B berperan dalam sistem imun spesifik humoral


yang akan menghasilkan antibodi. Antibodi dapat ditemukan di serum darah,
berasal dari sel B yang mengalami proliferasi dan berdiferensiasi menjadi sel
plasma. Fungsi utama antibodi sebagai pertahanan terhadap infeksi
ekstraselular, virus dan bakteri serta menetralisasi toksinnya.1 Sel B memiliki
reseptor yang spesifik untuk tiap-tiap molekul antigen dan dapat dideteksi
melalui metode tertentu melalui marker seperti CD19, CD21 dan MHC II.

b. Sistem imun spesifik selular

Limfosit T berperan pada sistem imun spesifik selular. Pada orang


dewasa, sel T dibentuk di sumsung tulang tetapi proliferasi dan
diferensiasinya terjadi di kelenjar timus. Persentase sel T yang matang dan
meninggalkan timus untuk ke sirkulasi hanya 5-10%. Fungsi utama sistem
imun spesifik selular adalah pertahanan terhadap bakteri intraselular, virus,
jamur, parasit dan keganasan.
Sel T terdiri atas beberapa subset dengan fungsi yang berbeda-beda yaitu sel
Th1, Th2, Tdth, CTL atau Tc, Th3 atau Ts atau sel Tr. CD4+ merupakan
penanda bagi sel T helper dan CD8 merupakan penanda dari CTL yang
terdapat pada membran protein sel.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem imun adalah Sistem yang sangat komplek di dalam tubuh,


yang bertanggung jawab untuk melawan penyakit. Tugas utama adalah
mengidentifikasi benda asing dalam tubuh (termasuk bakteri, virus, jamur,
parasit, organ atau jaringan transplantasi) dan menghasilkan pertahanan
tubuh untuk melawan benda asing tersebut. Pertahanan ini dikenal sebagai
respon imun. Patogen, yaitu Suatu penyakit yang disebabkan oleh
substansi, pada umumnya dipergunakan untuk organisme (bakteri, virus)
dan produk biologisnya (misalnya toksin). Antigen : Substansi asing
didalam badan yang memicu untuk menghasilkan antibodi. Lekosit (White
Blood Cell) adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih
berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi
sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Respon sistem imun di bagi
menjadi dua, yaitu : sistem imun spesifik humoral dan sistem imun
spesifik selural

3.2 Saran

Diharapkan dengan disusunnya makalah ini, dapat menjadi suatu


bahan pembelajaran bagi pembaca.Serta untuk selanjutnya makalah
(Imunologi) yang dibuat penyusun, diharapkan adanya saran-saran yang
membangun.Dikarenakan penyusun menyadari masih banyak kekurangan
dalam penyusunannya.

DAFTAR PUSTAKA
Elizabeth J.corwin,1795. Handbook of pathophysiology,3rd Ed.

Sutedjo, AY. 2008. Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan


Laboratorium. Yogyakarta: Amara Books.
Riswanto. 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta: Alfamedia
dan Kanal Media.
World Health Organization. 2003. Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium
Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Tjokronegoro, Arjatmo & Utama, Hendra. 1992. Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi Sederhana. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Price, Sylvia A & Wilson, Lorraine M. 1992. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
proses Penyakit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai