Cont’d
Redudancy test, menentukan bahwa suatu aplikasi memproses setiap catatan hanya
sekali. Termasuk meninjau catatan jumlah dan perhitungan kembali total hash dan
total kontrol keuangan
Audit Trail Tests, memastikan bahwa aplikasi menciptakan jejak audit yang
memadai.
rounding error test, memverifikasi kebenaran prosedur pembulatan. Kesalahan
pembulatan dapat terjadi dalam informasi akuntansi ketika tingkat ketepatan yang
digunakan dalam perhitungan lebih besar daripada yang digunakan dalam pelaporan.
Parallel Simulation
Program simulasi dapat ditulis dalam bahasa pemrograman apa pun. Namun, karena sifat dari
pekerjaan ini hanya satu kali saja dilakukan, maka pekerjaan ini lebih tepat dikerjakandengan
generator bahasa generasi keempat. Langkah-langkah yang terlibat dalam melakukan
pengujian simulasi paralel diuraikan sebagai berikut:
1. Auditor harus terlebih dahulu mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang aplikasi yang
sedang dikaji. Dokumentasi lengkap dan terkini dari aplikasi diperlukan untuk
merekonstruksi simulasi yang akurat.
2. Auditor kemudian harus mengidentifikasi proses dan pengendalian dalam aplikasi yang
penting bagi audit. Proses-proses inilah yang akan disimulasikan.
3. Auditor membuat simulasi menggunakan 4GL atau peranti lunak audit yang digeneralisasi
(generalized audit software – GAS).
4. Auditor menjalankan program simulasi dengan menggunakan berbagai file transaksi
produksi dan file master pilihan untuk menghasilkan serangkaian hasil.
5. Terakhir, auditor mengevaluasi dan merekonsiliasi berbagai hasil uji dibandingkan dengan
hasil-hasil yang diperoleh dalam operasi sebelumnya.
Referensi :
A Hall James. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Terjemahan Dewi Fitriasari. Salemba
Empat.
Jakarta
[Online] http://fitharikhadir.blogspot.com/2016/01/audit-sistem-informasi.html, diakses pada
3 April 2020