1. Hak untuk memberikan suara pada resolusi RUPS tentang manajemen perusahaan
2. Hak atas dividen
3. Hak atas aset perusahaan (sebanding dengan kepemilikan saham) dalam likuidasi /
penutupan
Setiap saham memiliki nilai nominal, juga dikenal sebagai nominal yang dapat
dipertanggungjawabkan, yang merupakan bagian dari modal perusahaan. AoA perusahaan
akan menentukan jumlah, nilai nominal/par yang dapat dipertanggung jawabkan, dan hak
yang melekat pada saham biasa. Semua saham biasa memiliki hak, kepentingan, dan
kewajiban yang sama sesuai dengan ICL dan AoA perusahaan.
Saham Pilihan
Perusahaan di Indonesia memiliki hak untuk menerbitkan berbagai kelas saham pilihan.
Semua saham di kelas yang sama harus memberikan hak yang sama kepada pemegang
saham. Dalam kasus perusahaan terbuka yang memiliki berbagai kelas saham preferen,
RUPS harus menyetujui hak dan kewajiban yang melekat pada masing-masing kelas, yang
harus diungkapkan secara bebas kepada semua pemegang saham. ICL membedakan saham
pilihan berdasarkan hak khusus yang mereka berikan. Berikut ini adalah jenis umum saham
pilihan:
1. Perusahaan harus melindungi hak pemegang saham sesuai dengan hukum Indonesia
dan peraturan OJK, serta ketentuan yang relevan dari AoA. Hak-hak pemegang saham
setidaknya harus mencakup: (1) Hak untuk menghadiri, mengungkapkan pendapat,
dan memberikan suara dalam RUPS sesuai dengan prinsip satu saham, satu suara. (2)
Hak untuk mendapatkan informasi dalam jangka waktu yang wajar, kecuali
sehubungan dengan hal- hal rahasia. (3) Hak untuk berbagi dalam laba perusahaan
(seperti melalui dividen atau pengaturan pembagian keuntungan lainnya) secara
proporsional dengan jumlah saham yang dimiliki. (4) Hak untuk menerima
pemberitahuan RUPS dan temuan lain tentang prosedur RUPS untuk berpartisipasi
secara efektif dalam keputusan perusahaan. (5) Jika perusahaan memiliki lebih dari
satu kelas saham, setiap pemegang saham berhak untuk memberikan suara dan
menerima perlakuan yang adil sesuai dengan klasifikasi sahamnya dan jumlah saham
yang dimiliki.
2. Pemegang saham (termasuk pemegang saham minoritas) juga harus mematuhi
hukum, peraturan , dan AoA, sebagai berikut: (a) Pemegang saham pengendali harus
(1) mempertimbangkan kepentingan pemegang saham minoritas dan pemangku
kepentingan lainnya sesuai dengan hukum dan peraturan; dan (2) mengungkapkan
informasi yang relevan kepada lembaga penegak hukum jika mereka diduga
melakukan pelanggaran hukum dan peraturan atau ketika diminta oleh otoritas terkait.
(b) Setiap pemegang saham harus (1) memisahkan aset perusahaan dari aset
pribadinya; dan (2) di mana pemegang saham juga merupakan anggota Dewan
Komisaris atau Direksi, ia harus memisahkan fungsi-fungsinya dalam setiap
kapasitas. (c) Jika pemegang saham adalah pemegang saham pengendali di lebih dari
satu perusahaan, akuntabilitas dan hubungan antar perusahaan harus dilakukan dengan
jelas.
1. Mengubah AoA
2. Mengembangkan strategi perusahaan
3. Mengesahkan peningkatan / penurunan modal saham
4. Memilih dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi
5. Menyetujui transaksi luar biasa, seperti investasi atau divestasi 50 persen atau lebih
dari aset perusahaan
6. Menyetujui dividen dan laporan keuangan tahunan
7. Menyetujui reorganisasi perusahaan
Saham Perusahaan umumnya masing-masing memiliki satu suara, namun hak suara tidak
akan berlaku untuk:
Berikut ini adalah konsekuensi hukum ketika saham diklasifikasikan sebagai tidak memilih:
1. Surat pengantar
2. Prospektus
3. Dokumen lain yang diperlukan sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran
sebagaimana dirinci dalam peraturan OJK
Hak untuk Menuntut Penukaran Saham
Seorang pemegang saham berhak untuk meminta perusahaan membeli sahamnya dengan
harga yang wajar jika perusahaan mengambil tindakan yang merugikan kepentingannya.
Tindakan yang dapat memicu pelaksanaan hak ini meliputi:
1. Mengubah AoA
2. Menetapkan atau mengamankan aset perusahaan yang terdiri lebih dari 50 persen dari
aset bersih perusahaan
3. Merger, konsolidasi, akuisisi, atau spin-off
1. Penukaran saham tidak boleh mengurangi aset bersih perusahaan di bawah jumlah
total modal yang dikeluarkan ditambah cadangan wajib yang telah disisihkan.
2. Nilai nominal semua saham yang dibeli perusahaan, termasuk jaminan atas saham
atau jaminan fidusia atas saham yang dipegang baik oleh perusahaan itu sendiri atau
perusahaan lain yang sahamnya dimiliki langsung atau tidak langsung, tidak melebihi
10 persen dari perusahaan modal yang dikeluarkan atau tingkat maksimum lainnya
yang mungkin diatur oleh peraturan pasar modal yang berlaku.
Daftar pemegang saham harus disimpan di kepala kantor perusahaan. Semua pemegang
saham memiliki hak untuk memeriksa, merujuk, mengekstrak, dan menyalin konten dari
daftar pemegang saham setiap saat selama jam kerja perusahaan. Adapun perusahaan publik,
administrasi pemegang saham dapat ditugaskan ke perusahaan swasta yang secara khusus
didirikan untuk terlibat dalam bisnis pendaftaran pemegang saham.
Daftar Perusahaan
Daftar Perusahaan adalah daftar catatan resmi yang memuat hal-hal yang harus didaftarkan
oleh masing-masing perusahaan. Daftar ini harus mencakup data tentang struktur
kepemilikan saham perusahaan (modal dasar, jumlah, dan nilai nominal dari masing-masing
saham, dan jumlah modal ditempatkan dan disetor). Tujuan Daftar Perusahaan adalah untuk
mencatat informasi material mengenai perusahaan Indonesia, yang berfungsi sebagai sumber
informasi resmi untuk semua pihak yang berkepentingan mengenai identitas, data, dan
informasi perusahaan penting lainnya. Kementerian Perdagangan adalah otoritas yang
bertanggung jawab untuk memelihara Perusahaan. Perusahaan yang telah terdaftar dalam
Daftar Perusahaan akan diberikan Sertifikat Pendaftaran Perusahaan untuk jangka waktu lima
tahun, yang harus diperbarui setidaknya tiga bulan sebelum tanggal kedaluwarsa.
4.6 PERLINDUNGAN HAK PEMEGANG SAHAM
Perlindungan hak-hak pemegang saham adalah pusat tata kelola perusahaan, dan khususnya
penting bagi perusahaan yang beroperasi di pasar negara berkembang atau ekonomi transisi.
Di Indonesia, perlindungan bagi pemegang saham ada di bawah ICL, peraturan OJK (yang
berlaku untuk perusahaan terdaftar), dan peraturan internal tambahan yang dapat dipilih
perusahaan untuk diadopsi.
Jaminan dalam Hukum Perusahaan Indonesia
ICL menyediakan banyak jaminan untuk realisasi hak-hak pemegang saham. Beberapa dari
jaminan ini bersifat prosedural dan berhubungan dengan organisasi RUPS. Yang lain berasal
dari kewajiban masing-masing badan pengurus perusahaan (Dewan Komisaris dan Direksi)
untuk melindungi pemegang saham.
Anggaran Dasar
Penting bagi AoA untuk memastikan bahwa hak-hak pemegang saham, dan mekanisme yang
dirancang untuk memastikan dan melindungi hak-hak ini, didefinisikan dengan jelas. Sistem
ini diperlukan untuk memastikan perusahaan memperlakukan pemegang saham secara adil
dan mendukung pemegang saham untuk sepenuhnya menggunakan hak hukum mereka.
Perusahaan yang terdaftar harus mengikuti model OJK untuk mengembangkan AoA. AoA
perusahaan yang terdaftar harus mencakup:
Kewajiban Lainnya
Pemegang Saham bertanggung jawab untuk mematuhi AoA dan hukum dan peraturan yang
berlaku; untuk memperhatikan keputusan RUPS, Dewan Komisaris, dan Direksi; dan untuk
memberikan alamat yang benar ketika dia mendaftar untuk berbagi. Kewajiban lainnyadapat
mencakup kewajiban pengungkapan yang berlaku ketika pemegang saham melewati ambang
batas kepemilikan tertentu, atau pengungkapan niat untuk memperoleh saham lebih lanjut
atau mendapatkan kendali atas perusahaan. Tanggung jawab tambahan ini umumnya berlaku
untuk pemegang saham yang lebih besar.