1 Ketentuan Umum
Pemegang saham memiliki hak untuk membagi keuntungan perusahaan sebanding dengan
jumlah saham yang dimilikinya. Mereka dapat melakukannya dengan menikmati capital gain
(peningkatan nilai pasar saham yang mereka pegang di perusahaan) dan melalui pembayaran
dividen. Dengan demikian, dividen merupakan komponen penting dari hak pemegang saham.
Di tingkat perusahaan, manajemen harus menghormati kewajiban untuk membagikan
dividen. Untuk tujuan ini, ICL menetapkan bahwa kecuali RUPS menentukan lain,
perusahaan harus mengalokasikan laba bersih (dikurangi potongan yang disetujui untuk
disisihkan sebagai cadangan) untuk dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen.
Namun, perusahaan juga harus memenuhi kewajibannya kepada kreditor. Membayar dividen
berarti membayar tunai kepada pemegang saham, yang dapat menurunkan tingkat kas dan
ekuitas perusahaan (saldo laba atau laba cadangan) yang tersedia untuk membayar utang
secara tepat waktu. Undang-undang Indonesia dengan demikian memberlakukan batasan
pada jenis dan cara di mana perusahaan dapat melakukan pembayaran dividen untuk
memastikan perusahaan memenuhi tanggung jawab mereka kepada kreditor.
Di Indonesia, ICL menetapkan kewajiban minimum terkait pembagian keuntungan
perusahaan dan perlindungan kepentingan kreditur. Persyaratan utama bagi perusahaan
adalah menyimpan cadangan wajib yang akan dikumpulkan setiap tahun buku dari proporsi
laba bersih perusahaan. Cadangan wajib tidak selalu dalam bentuk uang tunai, tetapi dapat
berupa aset lain yang mudah dilikuidasi dan tidak dapat dialokasikan sebagai dividen.
Selanjutnya, perusahaan hanya dapat mengalokasikan dividen ketika mereka memiliki saldo
laba positif (ketika laba bersih perusahaan pada tahun keuangan saat ini cukup untuk
menutupi akumulasi kerugian dari tahun keuangan sebelumnya).
AoA perusahaan akan mengatur prosedur penggunaan laba perusahaan dan alokasi dividen
kepada pemegang saham.268 Dewan Komisaris / Direksi dapat memberikan rekomendasi
kepada RUPS tentang jumlah pembayaran dividen; Namun demikian, RUPS memiliki
kewenangan tertinggi untuk menentukan nilai semua pembayaran dividen, selain dividen
interim. Untuk dividen interim, Direksi dapat memutuskan untuk membagikan dividen
interim dan menetapkan nilai pembayaran ini dengan mengeluarkan keputusan Direksi, yang
juga harus disetujui oleh Dewan Komisaris.