Anda di halaman 1dari 1

Nama : Arista Yuliana Sari

NIM : 041811333171
Tata Kelola Perusahaan
Kasus PT. Telekomunikasi Indonesia dan Pembahasannya

KASUS:
Berdasarkan artikel dari kompas.com, PT Telekomunikasi Indonesia disebut sebagai
badan usaha milik negara (BUMN) yang paling "korup” dari 144 BUMN induk berdasarkan
hasil pemeriksaan anggaran yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan tahun 2005-2011.
Potensi kerugian negara di BUMN itu sebesar Rp 12 miliar dan 130,2 juta dollar AS.
Menurut Koordinator Investigasi dan Advokasi Sekretaris Nasional Forum Indonesia, Uchok
Sky Khadafi, ditemukan 6 kasus yang diduga merupakan kasus penyalahgunaan keuangan di
PT. Telekomunikasi Indonesia. Potensi kerugian negara tersebut diakibatkan oleh lemahnya
sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan, pengendalian pelaksanaan anggaran, dan
pengendalian internal.

PEMBAHASAN:
Dari pemaparan kasus diatas, dapat diketahui bahwa penyebab terjadinya masalah
tersebut adalah kurangnya penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Kerugian negara yang disebabkan adanya korupsi di Badan Usaha Milik Negara ini terjadi
karena kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola PT. Telekomunikasi
Indonesia. Perbaikan dalam praktik tata kelola perusahaan mengarah pada sistem pengawasan
dan akuntabilitas yang lebih baik, sehingga meminimalkan risiko penipuan atau transaksi
sendiri oleh staf perusahaan. Akuntabilitas atas tindakan perusahaan, dikombinasikan dengan
manajemen risiko yang efektif dan pengendalian internal, dapat membawa potensi masalah
ke permukaan sebelum perusahaan menghadapi krisis besar-besaran. Tata kelola perusahaan
yang baik dapat merampingkan proses bisnis perusahaan, meningkatkan kinerja operasional,
dan menurunkan pengeluaran modal, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada
pertumbuhan penjualan dan laba. Sistem tata kelola yang efektif juga membantu memastikan
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, sehingga memungkinkan perusahaan
untuk menghindari litigasi yang mahal, termasuk biaya yang terkait dengan klaim pemegang
saham serta sengketa lain yang diakibatkan oleh penipuan, konflik kepentingan, korupsi dan
penyuapan, dan perdagangan orang dalam
Namun, saat ini PT. Telekomunikasi Indonesia telah menerapkan prinsip transparansi
dan akuntabilitas dengan baik, sehingga terjadi peningkatan laba yang cukup signifikan.
Menurut informasi dari cnbcindonesia.com, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) berhasil
mempertahankan laba bersih sebesar Rp 10,99 triliun pada semester I-2020.

Anda mungkin juga menyukai