Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya
saya dapat menyelesaikan makalah ini. kami menulis makalah ini dalam rangka
untuk memenuhi tugas Metodologi Penelitian dengan bahasan “Kerangka Kerja,
Defenisi Operasional, Populasi, Sempel Dan Sampling”. Makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Diharapkan dalam makalah
ini pembaca mampu memperkaya materi dan mampu menerapkan dan
mengaplikasi pengetahuan yang diperoleh dalam makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca sekalian demi penyempurnaan makalah
ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2.3. POPULASI
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian dapat ditarik kesimpulannya (sintesis).
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam
yang lain, misalnya: orang, benda, lembaga, organisasi, dan lain-lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek
atau objek yang diteliti itu. Yang menjadi sasaran penelitian merupakan
anggota populasi. Anggota populasi yang terdiri dari orang-orang biasa
disebut dengan subjek penelitian, sedangkan anggota penelitian yang terdiri
dari benda-benda atau bukan orang sering disebut dengan objek penelitian.
Populasi terdiri dari unsur sampling yaitu unsur-unsur yang diambil sebagai
sampel. Kerangka sampling (sampling frame) adalah daftar semua unsur
sampling dalam populasi sampling. Unsur sampling ini diambil dengan
menggunakan kerangka sampling (sampling frame).
Populasi diartikan sebagai seluruh unsur atau elemen yang menjadi
objek penelitian. Elemen populasi ini biasanya merupakan satuan analisis
dalam penelitian. Populasi merupakan himpunan semua hal yang ingin
diketahui, sebagai contoh seluruh pegawai perusahaan, himpunan pekerja,
dan seluruh anggota organisasi. Populasi dalam penelitian dapat pula
diartikan sebagai keseluruhan unit analisis yang karakteristiknya akan diteliti.
Unit analisis adalah unit/satuan yang akan diteliti atau dianalisis. Berikut ini
beberapa pengertian tentang populasi.
1. Populasi Berdasarkan Jenisnya
a. Populasi terbatas
Populasi terbatas adalah mempunyai sumber data yang jelas batasnya
secara kuantitif sehingga dapat dihitung jumlahnya. Contoh: Jumlah
pasien rawat jalan RS A pada tahun 2017 adalah 457.924 orang.
b. Populasi tak Terbatas (tak Terhingga)
Populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tidak dapat ditentukan batas-
batasnya sehingga relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk
jumlah.Contoh: Jumlah penduduk Indonesia yang mengalami pemutusan
hubungan kerja pada tahun 2017. Dalam hal ini jumlah penduduk
Indonesia yang mengalami pemutusan hubungan kerja merupakan
populasi tak terbatas karena tidak semua perusahaan melaporkan
kejadian tersebut.
2. Populasi Berdasarkan Sifatnya
a. Populasi homogen
Sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama dan tidak perlu
mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. Contoh: populasi pasien
rawat jalan dengan jenis asuransi yaitu BPJS Kesehatan kelas 3 di RS A
pada tahun 2017.
b. Populasi heterogen
Sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang berbeda
(bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batas - batasnya secara kualitatif
dan kuantitatif. Contoh: populasi pasien pasien rawat inap di RS A pada
tahun 2017.
3. Populasi Berdasarkan Kelompoknya
a. Populasi Umum
Populasi umum adalah dimana sumber datanya seluruh objek pada
lokasi penelitian
b. Populasi Target
Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran dalam
mengeneralisasi sebagai kesimpulan sebuah penelitian.
λ 2. N . P . Q
s=
d 2( N−1)+ λ 2 . P . Q
λ2 dengan dk 1 = taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10%.
P = Q = 0,5
d = 0,05
s = jumlah sampel
2.4.5. Penentuan sampel juga menggunakan kriteria pemilihan sampel, yaitu kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi.
1. Kriteria inklusi.
Kriteria inklusi adalah kriteria yang akan menyaring anggota populasi
menjadi sampel yang memenuhi kriteria secara teori yang sesuai dan terkait
dengan topik dan kondisi penelitian. Atau dengan kata lain, kriteria inklusi
merupakan ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang
dapat diambil sebagai sampel.
2. Kriteria eksklusi.
Kriteria ekslusi adalah kriteria yang dapat digunakan untuk mengeluarkan
anggota sampel dari kriteria inklusi atau dengan kata lain ciri-ciri anggota
populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel. atau dengan kata lain
ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel.
2.5. SAMPLING
Sampling adalah proses dalam pemilihan porsi dari populasi yang dapat
mewakili populasi yang akan diteliti. Teknik sampling adalah cara yang
dilakukan dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang sesuai
dengan keseluruhan subjek peneliti (Sastroasmoro & Ismail,1995 : Nursalam,
2008 dalam Nursalam 2016). Teknik dalam pengambilan sampling dibagi
menjadi dua, yakni : probability sampling dan non probability sampling
(Nursalam, 2016). Teknik pengambilan sampling dalam penelitian ini
menggunakan teknik non probability sampling dengan purposive sampling.
Purposive Sampling adalah suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih
sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti
(tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili
karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam,2016).
2.5.1. TEKNIK SAMPLING
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara
pengambilan sampel yang representatif dari populasi. Untuk menentukan
sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.
Secara skematis, macam teknik sampling dapat dilihat pada Gambar 1.
Dari gambar tersebut terlihat bahwa teknik sampling pada dasarnya
dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability sampling dan Nonprobability
Sampling.
Teknik
Sampling
Snowball sampling
Sampling jenuh
Purposive Sampling
Sampling Insidental
Sampling kuota
Sampling sistematis
Simple random sampling
Proportionate stratified random sampling
Disporpotionate stratified random sampling
Area (cluster) sampling (sampling menurut daerah)
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel.
Jenis-jenis Probability sampling:
a) Simple Random Sampling
Simple random sampling ialah cara pengambilan sampel dari anggota populasi
secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam anggota
populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap
homogen (sejenis).
Pengambilan sampel acak sederhana dapat dilakukan dengan cara undian,
memilih bilangan dari daftar bilangan secara acak, dsb.
b) Proportionate Stratified Random Sampling
ialah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata
secara proporsional. Dilakukan ini apabila ada anggota populasi yang tidak
sejenis (heterogen).
c) Disproportionate stratified random sampling
ialah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata
tetapi ada sebagian data yang kurang proporsional pembagiannya. Dilakukan
ini apabila anggota populasi heterogen.
d) Area sampling
ialah teknik sampling yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari setiap
wilayah atau daerah geografis yang ada.
2. Non Propability Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama
bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Jenis-jenis Non Probability Sampling
a) Sampling Sistematis
Adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi
yang telah diberi nomor urut.
b) Sampling Kuota
Adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-
ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
c) Sampling insidental
Adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data.
d) Sampling Purposive
Adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan
melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya
adalah orang yang ahli makanan. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk
penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan
generalisasi.
e) Sampling Jenuh
Adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil,
kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan
kesalahan yang sangat kecil.
f) Snowball Sampling
Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian
membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi
besar.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
1) Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat
dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Dalam
kenyataannya, konsep dapat mempunyai tingkat generalisasi yang berbeda.
Semakin dekat suatu konsep pada realita, maka semakin mudah pula konsep
tersebut diukur dan diartikan
2) Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel
dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun
memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel
tersebut. Definisi operasional yang dibuat dapat berbentuk definisi operasional
yang diukur, ataupun definisi operasional eksperimental.
3) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian dapat ditarik kesimpulannya (sintesis). Jadi populasi
bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain, misalnya:
orang, benda, lembaga, organisasi, dan lain-lain. Populasi juga bukan sekedar
jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau objek yang diteliti itu. Yang
menjadi sasaran penelitian merupakan anggota populasi.Sampel adalah sebagian
dari populasi yang nilai / karakteristiknya kita ukur dan yang nantinya kita pakai
untuk menduga karakteristik dari populasi.
4) sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti).
Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber
data dan dapat mewakili seluruh populasi.
5) Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara pengambilan
sampel yang representatif dari populasi. Untuk menentukan sampel dalam
penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Secara skematis,
macam teknik sampling, teknik sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi
dua yaitu Probability sampling dan Nonprobability Sampling.
3.2. Saran
1) Agar dapat menambah pengetahuan dan menerapkan kerangka kerja, definisi
operasional, populasi, sampel, sampling dalam tugas-tugas yang berhubungan
dengan biostatistik.
2) Dari referensi ini dapat digunakan dan diterapkan sebagai bahan edukasi di
pendidikan khususnya tugas akhir (pembuatan skripsi) dengan menggunakan
metode distribusi sampling, terutama yang berkaitan dengan penelitian di
bidang keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Luknis sabri & Susanto Priyo Hastono. 2014. Statistik Kesehatan. Jakarta : PT Raja
Gravindo Persada
Nurssalam. 2015. Metodologi penelitian ilmu keperawatan pendekatan praktis.
Jakarta : Salemba Medika
Syaodih Sukmadinata, Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidkan. Bandung : PT
Remaja RosdaKarya