Obat kumur adalah cairan mengandung komponen aktif seperti antiseptik, antibiotik, astringent,
anti jamur dan efek anti inflamasi bagi rongga mulut dan faring. Obat kumur umumnya
digunakan untuk menjaga nafas tetap segar, mencegah penyakit mulut, seperti karies dan
gingivitis serta mengurangi pembentukan plak.
Beberapa bahan-bahan aktif beserta fungsinya secara umum dapat dijumpai dalam obat kumur,
antara lain:
a) Bahan antibakteri dan antijamur, mengurangi jumlah mikroorganisme dalam rongga mulut,
contoh: hexylresorcinol, chlorhexidine, thymol, benzethonium, cetylpyridinium chloride,
boric acid, benzoic acid, hexetidine, hypochlorous acid
b) Bahan oksigenasi, secara aktif menyerang bakteri anaerob dalam rongga mulut dan busanya
membantu menyingkirkan jaringan yang tidak sehat, contoh: hidrogen peroksida, perborate
c) Astringents (zat penciut), menyebabkan pembuluh darah lokal berkontraksi dengan demikian
dapat mengurangi bengkak pada jaringan, contoh: alkohol, seng klorida, seng asetat,
aluminium, dan asam-asam organik, seperti tannic, asetic, dan asam sitrat
d) Anodynes, meredakan nyeri dan rasa sakit, contoh: turunan fenol, minyak eukaliptol, minyak
watergreen
e) Bufer, mengurangi keasaman dalam rongga mulut yang dihasilkan dari fermentasi sisa
makanan, contoh: sodium perborate, sodium bicarbonate
f) Deodorizing agents (bahan penghilang bau), menetralisir bau yang dihasilkan dari proses
penguraian sisa makanan, contoh: klorofil
g) Deterjen, mengurangi tegangan permukaan dengan demikian menyebabkan bahan-bahan
yang terkandung menjadi lebih larut, dan juga dapat menghancurkan dinding sel bakteri yang
menyebabkan bakteri lisis. Di samping itu aksi busa dari deterjen membantu mencuci
mikroorganisme ke luar rongga mulut, contoh: sodium laurel sulfate