Anda di halaman 1dari 23

ODONTEKTOMI

Nama : A. Umar Jufri


NIM : J014192044
Pembimbing : drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM(K)

Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial


Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS
Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial
Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS

Gigi Impaksi
Keadaan ketika suatu gigi yang gagal
mengalami erupsi secara sempurna atau
sebagian pada posisi yang tepat ke dalam
lengkung gigi
Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial
Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS
Etiologi
Gigi Impaksi
Faktor Lokal Faktor Sistemik
 Kurangnya ruang pada lengkung gigi  Pre natal (Herediter)
 Ankylosis gigi desidui atau permanen  Post natal (Gg.Endokrin, Anemia, dll)
 Posisi ektopik dari benih gigi
Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial
Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS

Klasifikasi
Impaksi
Gigi Molar Tiga RB
Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial
Rumah Sakit Gigi dan Mulut

Klasifikasi
Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS

Pell & Gregory (1933)


Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial
Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS

Klasifikasi
Archer (1975)
dan Kruger (1984)
Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial
Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS

Klasifikasi
Impaksi
Gigi Molar Tiga RA
Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial
Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS

Klasifikasi
Archer (1975)
Kedalaman Molar Tiga Terhadap Molar Dua

Angulasi Molar Tiga Terhadap Molar Dua


Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial
Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS

Klasifikasi
Hubungannya dengan Sinus Maksilaris
Sinus Approximation (SA) No Sinus Approximation (NSA)
Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial
Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS

Odontektomi

Tindakan pengeluaran gigi yang tidak erupsi/sebagian erupsi dan tidak dapat
dicabut dengan tang serta harus dikeluarkan dengan cara bedah eksisi
Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial
Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS
Indikasi
Odontektomi

1 Perawatan/pencegahan perikoronitis

2 Pencegahan penyakit periodontal

3 Pencegahan gigi karies

4 Neuralgia
Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial
Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS

Metode
Odontektomi

Secara In Toto Secara Inseparasi


Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial
Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS

 Diagnostik set  Lidokain


 Syringe, needle, anastesi  Betadine


local
Scalpel + Blade no. 15
 Tampon + kapas Bahan
 Larutan Saline 0,9 %
 Bur Tulang
 Handpiece
 Benang jahit
Bone file
Alat

 Periosteal Elevator
 Tang Rongeur
 Retraktor
 Needle & Needle Holder
 Surgical forceps &
anatomical forceps
 Suction tip
 Suturing material
Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial
Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS

Scalpel
(Blade & Handle)
Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial
Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS

Syringe Bur Tulang Handpiece


Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial
Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS

Bone File Periosteal Elevator Rounger Forceps


a. Seldin
b. Freer
c. No. 9 Molt
Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial
Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS

Anatomical Surgical
Forceps Forceps
a. Standar a. Standar
b. Adson dissecting b. Adson tissue
forceps forceps

Suction Retractor
Tip
Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial
Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS

Needle &
There are many
variations of passages
of Lorem Ipsum
Needle Holder
available, but the
majority have suffered
alteration in some form
by inject.

Suturing Material
Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial
Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS

Prosedur
Pembedahan

1. Desinfeksi daerah operasi


2. Anastesi daerah operasi
3. Dilakukan insisi triangular dengan flap
horizontal pada bagian distal molar tiga.
Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial
Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS

4. Menyingkap flap dengan menggunakan rasparatorium/


periosteal elevator.
5. Menghilangkan tulang bagian bukal disekitar gigi impaksi
dengan menggunakan bur tulang.
Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial
Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS

6. Setelah retensi hilang, gigi diungkit


dengan bein.
7. Setelah gigi goyang diangkat dengan
menggunakan tang ekstraksi.
8. Bersihkan soket, jika ada tulang yang
tajam, dipotong dengan knabel tang
dan dihaluskan dengan bone file.
Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial
Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS

9. Irigasi dengan larutan saline (NaCl


0,9%).
10. Flap dikembalikan.
11. Dilakukan penjahitan dengan teknik
simple interrupted suture.
12. Olesi bekas lapangan operasi dengan
Kenalog
13. Pasien diinstruksikan menggigit
tampon.
Instruksi
Pasca Bedah
1. Hindari makanan keras/kasar (makan yang lunak)
2. Jangan mengisap/ memainkan daerah bekas operasi
menggunakan lidah atau menyentuh dengan tangan
3. Jangan terlalu sering meludah
4. Jangan mengunyah permen karet/merokok
5. Hindarkan daerah operasi dari panas
6. Hindari aktivitas berat 48 jam pertama
7. Jangan minum alkohol

Anda mungkin juga menyukai