Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH MICROTEACHING

DOSEN : Dr. Mariati Purnama Simanjuntak S.Pd, M.Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

HASRI INDAH ASIAH

REZA TONDI DEBORA SITOMPUL

WIJAYANTI WIJAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENDIDIKAN IPA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
1. Latar Belakang

Guru merupakan salah satu komponen yang sangat berperan dalam menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas. Tugas dan tanggung jawab seorang guru bukan
hanya mentransformasikan ilmu pengetahuan, tetapi juga seorang sosok yang harus
diteladani dan diikuti dalam melaksanakan proses pendidikan dan pengajaran. Dalam
melaksanakan proses pendidikan, salah satu tugas guru adalah melakukan proses
pembelajaran kepada peserta didik, untuk itu proses pembelajaran merupakan pekerjaan
profesional yang memerlukan keahlian khusus dan harus ditempuh melalui pendidikan
dan pengalaman. Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara
profesional, guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan mengajar secara teori dan
praktek. Kemampuan melaksanakan pembelajaran merupakan perpaduan antara
kemampuan intelektual, keterampilan melaksanakan pembelajaran, bakat dan seni.
Kemampuan intelekual dapat dipelajari dari teori pendidikan dan teori belajar dan
pembelajaran. Sedangkan bakat dan seni melaksanakan pembelajaran dapat
dikembangkan melalui berbagai pengalaman pembelajaran.

Salah satu kemampuan dasar pembelajaran dapat diperoleh melalui pengajaran


mikro atau micro teaching. Hal ini berdasarkan dari beberapa hasil penelitian, diketahui
bahwa manfaat dari micro teaching adalah seorang guru dapat berpenampilan baik dalam
melaksanakan proses pembelajaran, dapat melakukan evaluasi dan perbaikan dalam
praktik pembelajaran, dapat dengan mudah menyesuaikan sistem kurikulum, serta dapat
menumbuhkan rasa percaya diri seorang guru dalam kegiatan pembelajaran. Menurut
Marno dan M. Idris (2008), Micro teaching adalah bentuk simulasi praktik pembelajaran
yang mencakup teknik penyampaian materi, penggunaan metode, penggunaan media,
memberikan penilaian dan seterusnya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa micro teaching adalah salah satu model pelatihan praktik pembelajaran dalam
ruang lingkup terbatas atau micro, serta mengembangkan keterampilan pembelajaran atau
base teaching skill.

2. Pengertian microteaching

Sukirman mengatakan micro teaching adalah sebuah pembelajaran dengan salah


satu pendekatan atau cara untuk melatih penampilan mengajar yang dilakukan secara
“micro” atau disederhanakan. Penyederhanaan disini terkait dengan setiap komponen
pembelajaran, misalnya dari segi waktu, materi, jumlah siswa, jenis keterampilan dasar
mengajar yang dilatihkan, penggunaan metode dan media pembelajaran, dan unsur-unsur
pembelajaran lainnya.

Selanjutnya Hamalik mengatakan pengajaran mikro merupakan teknik baru dan


menjadi bagian dalam pembaruan. Penggunaan pengajaran mikro dalam rangka
mengembangkan keterampilan mengajar calon guru atau sebagai usaha peningkatan,
adalah suatu cara baru terutama dalam sistem pendidikan guru di negera kita. Sedangkan
Sardiman mengatakan micro teaching adalah meningkatkan performance yang
menyangkut keterampilan dalam mengajar atau latihan mengelola interaksi belajar
mengajar.

Memahami dua pendapat ini pengajaran mikro pada dasarnya merupakan suatu
metode pembelajaran berdasarkan performa yang tekniknya dilakukan dengan cara
melatihkan komponen-komponen kompetensi dasar mengajar dalam proses
pembelajaran, sehingga calon guru benar-benar mampu menguasai setiap komponen satu
persatu atau beberapa komponen secara terpadu dalam situasi pembelajaran yang
disederhanakan.

Dengan demikian, dalam micro teaching bagian sangat penting adalah praktik
mengajar sebagai bentuk nyata ditampilkannya kompetensi yang telah dibekalkan kepada
calon pendidik. Pada umumnya praktik micro teaching dilakukan dengan model peer-
teaching (pembelajaran bersama teman sejawat), karena model ini fleksibel dilaksanakan
sebelum melakukan real-teaching dalam kelas yang sesungguhnya. Dalam micro teaching
calon pendidik dapat berlatih unjuk kebolehan dengan kompetensi dasar mengajar secara
terbatas dan secara terpadu dari beberapa kompetensi dasar mengajar dengan kompetensi
(tujuan), materi, peserta didik, dan waktu yang relatif dibatasi (dimikrokan).

3. Tujuan Dan Manfaat Microteaching

Tujuan umum pengajaran mikro adalah untuk memberikan kesempatan kepada


mahasiswa untuk berlatih mempraktikkan beberapa keterampilan mengajar di depan
teman-temannya dalam suasana kondusif, suportif dan bersahabat sehingga memiliki
kesiapan mental, keterampilan dan kemampuan performance yang terintegrasi untuk
bekal praktik mengajar sesungguhnya di sekolah/madrasah. Adapun tujuan khusus
pengajaran mikro adalah :

a) Mahasiswa terampil untuk membuat persiapan mengajar.

b) Membentuk sikap profesional sebagai calon guru.

c) Berlatih menjadi guru yang bertanggung jawab dan berpegang pada etika keguruan.

d) Dapat berbicara di depan kelas secara runtut dan runut sehingga mudah dipahami oleh
siswa.

e) Terampil membuka dan menutup pelajaran

f) Dapat memotivasi belajar siswa

g) Dapat mengamati keterampilan keguruan secara objektif, sistematis, kritis dan praktis
h) Dapat memerankan sebagai guru, supervisor, peserta didik maupun sebagai observer
dengan baik

i) Dapat menerapkan teori belajar dan pembelajaran dalam suasana didaktis, pedagogis,
metodik dan andragogi secara tepat dan menarik.

j) Berlatih membangun rasa percaya diri

Manfaat Pengajaran Mikro

Pengajaran mikro dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan model praktik


pengajaran tradisional. Melalui pengajaran mikro, keterampilan mengajar yang potensial
dapat diorganisasikan dalam satu penampilan utuh. Praktikan akan lebih siap dan
terampil untuk mengantisipasi perilaku mengajar yang sebenanrnya di kelas.

Beberapa hasil menunjukkan bahwa pengajaran mikro memberikan sumbangan


positif dalam melatih keterampilan mengajar di kelas. Brown dan Amstrong (1975)
mencatat hasil riset tentang manfaat pengajaran mikro sebagai berikut:

a) Korelasi di antara pengajaran mikro dan praktik keguruan sangat tinggi. Dengan
perkataan lain, calon guru yang berpenampilan baik dalam pengajaran mikro, akan baik
pula dalam praktik mengajar di sekolah/madrasah.

b) Praktikan yang lebih dulu menempuh program pengajaran mikro ternyata lebih baik
(terampil) daripada praktikan yang tidak mengikuti pengajaran mikro

c) Praktikan yang menempuh program pengajaran mikro memunjukkan prestasi mengajar


yang lebih tinggi

d) Penyajian model rekaman mengajar lebih baik daripada model lisan sehingga signifikan
dengan keterampilan mengajar.

4. Karakteristik Micro

Konsep pengajaran mikro dilandasi oleh pokok-pokok pikiran, yaitu Pengajaran


yang nyata, artinya pengajaran di laksanakan tidak dalam bentuk sebenarnya, tetapi
berbentuk mini dengan karakteristik sebagai berikut :

a) Peserta berkisar antara 5 – 10 orang

b) Waktu mengajar terbatas sekitar 10-15 menit

c) Komponen mengajar dikembangkan terbatas

d) Latihan terpusat pada keterampilan mengajar.


e) Mempergunakan informasi dan pengetahuan tentang tingkat belajar

f) Pengajaran di laksanakan bagi para siswa dengan latar belakang yang berbeda-
beda dan berdasarkan pada kemampuan intelektual kelompok usia tertentu.

g) Pengontrolan secara ketat terhadap lingkungan latihan yang di selenggarakan


dalam laboratorium mikro teaching.

5. Pengelolaan Dan Pelaksanaan Microteaching

6. Keterampilan-Keterampilan Dasar Mengajar

A. Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar

Secara umum istilah keterampilan dasar mengajar (Teaching skills) dapat diartikan
sebagai kemampuan guru yang bersifat khusus (most specific instructional
behaviours) sebagai modal dasar dalam melaksanakan tugas kegiatan pembelajaran
(As. Glicman,1991) Dengan demikian istilah keterampilan dasar mengajar menunjuk
kepada beberapa kemampuan dasar dan pokok yang bersifat khusus dan aplikatis
terkait dengan tugas-tugas pelaksanaan pembelajaran.

B. Jenis-jenis Keterampilan Dasar Mengajar

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa keterampilan dasar mengajar pada dasarnya adalah
kemampuan-kemampuan khusus berkenaan dengan aspek-aspek pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang harus dimiliki dan diterapkan oleh para guru dalam melaksnakan kegiatan
belajar mengajar. Adapun beberapa kemampuan khusus berkaitan dengan keterampilan dasar
mengajar tersebut, dikemukakan oleh Allen dan Ryan (1987) antara lain:

- Siasat membuka pelajaran (set induction), dimaksudkan sebagai kegaiatan awal


untuk mengkondisikan siswa agar perhatian dan motivasinya tumbuh sehingga
baik secara fisik maupun psikhis memiliki kesiapan untuk melakukan kegiatan
pembelajaran.

- Variasi stimulus (stimulus variation), yaitu keterampilan untuk memberikan


stimulus pembelajaran secara bervariasi, baik melalui penggunaan multi metode
dan media maupun sumber pembelajaran secara bervariasi, sehingga
pembelajaran tidak monoton hanya terfokus pada satu kegiatan saja. Melalui
stimulus yang bervariasi, siswa akan didorong untuk melakukan berbagai aktivitas
belajar dan merespon terhadap setiap stimulus yang diterimanya.

- Keterampilan Bertanya (question) yang harus dimiliki oleh guru, yaitu baik jenis
dan bentuk pertanyaan yang diajukan dimaksudkan agar siswa belajar. Melalui
pertanyaan yang diajukan, siswa difasilitasi untuk memperoleh pemahaman dan
meningkatkan daya pikir secara kritis, analitis dan aplikatis.

- Isyarat (silence and non verbal clue), dimaksudkan bahwa pembelajaran adalah
proses komunikasi. Oleh karena pembelajaran proses komunikasi, maka setiap
guru harus memiliki keterampilan menggunakan berbagai jenis komunikasi,
termasuk jenis komunikasi dalam bentuk isyarat. Pemberian isyarat secara tepat
dalam kondisi pembelajaran tertentu akan lebih efektif dibandingkan dengan jenis
komunikasi verbal maupun instrumental.

- Ilustrasi/contoh, tidak semua materi yang disajikan dengan cepat dan mudah dapat
langsung dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya membantu
pemahaman dan kejelasan terhadap materi yang dipelajarinya, pemberian ilustrasi
dan contoh yang tepat memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran.
Oleh karena itu guru harus kreatif dan inovatif membuat ilustrasi dan contoh-
contoh yang relevan dengan materi yang sedang dikaji.

- Kemampuan berkomunikasi

Pembelajaran adalah proses komunikasi, baik verbal, non verbal maupun intrumental.
Komunikasi verbal melalui lisan adalah jenis komunikasi yang tidak pernah terlewatkan dalam
setiap pembelajaran. Oleh karena itu kemampuan berkomunikasi lisan harus senantiasa dipupuk
dan ditingkatkan baik dari segi artikulasi, intonasi, kejelasan, dan unsur-unsur komunikasi lisan
lainnya. Kegagalan menjalankan komunikasi secara lisan akan menghambat terhadap proses dan
hasil pembelajaran.

- Penguatan dan balikan (reinforcement and feed back)

Keterampilan memberikan penguatan dan balikan, pada dasarnya adalah upaya respon guru
terhadap perilaku belajar siswa. Untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran, terhadap
aktivitas belajar siswa, guru harus tepat memilih bentuk dan jenis penguatan yang diberikan.
Secara umum penguatan diklasifikasikan kedalam dua bentuk yaitu: reward dan funishment.

- Prinsip Penerapan Keterampilan Dasar Mengajar

Keterampilan dasar mengajar sebagai bagian integral dari sistem pembelajaran, maka agar
penerapan setiap keterampilan dasar mengajar dapat berjalan dan membawa hasil yang efektif.

- Kebermanfaatan; setiap jenis keterampilan dasar mengajar yang diterapkan dapat


berkontribusi atau memiliki nilai manfaat yang tinggi bagi pengembangan potensi
siswa baik secara akademik maupun non akademik.

C. Prosedur Melatih Keterampilan Dasar Mengajar


Untuk dimilikinya kemampuan menerapkan setiap jenis keterampilan
dasar mengajar secara profesional, tidak cukup hanya dengan dihapal. Mengingat
setiap jenis keterampilan dasar mengajar erat kaitannya dengan kecakapan yang
bersifat aplikatif, maka untuk dikuasainya setiap keterampilan tersebut perlu
diasah dengan latihan-latihan yang dilakukan secara teratur melalui mekanisme
yang terkontrol. Latihan untuk lebih meningkatkan kemampuan menerapkan
setiap jenis keterampilan dasar mengajar, bukan hanya diperuntukkan bagi para
calon guru saja (pre service training), melainkan juga menjadi ajang peningkatan
kemampuan mengajar bagi setiap orang yang sudah berprofesi sebagai tenaga
pengajar (in service training). Dalam bidang pendidikan dan pembelajaran, latihan
keterampilan dasar mengajar tersebut dilakukan melalui suatu pendekatan yang
disebut dengan “micro teaching”, yaitu suatu pendekatan atau laboratorium untuk
melatih dan mengembangkan kemampuan serta keterampilan-keterampilan
mengajar tertentu secara lebih spesifik dan terkontrol “Micro teaching is a
laboratory training procedure aimed at simplifying the complexities of regular
teaching-learning processes”. Sesuai dengan namanya yaitu “micro teaching”
maka proses latihan melalui pendekatan ini dilakukan dalam skala yang
disederhanakan, seperti jumlah siswa, waktu yang digunakan, materi yang
disajikan serta jenis keterampilan apa yang menjadi fokus latihannya.
DAFTAR PUSTAKA

Allen dan Ryan. (1987). Microteaching Massachusetts:Addison-Wasley Publishing Company.

Brown dan Amstrong .(1975). Graduate And Profesional Education In Negro Institutions.

Journal of Negro Education 27 no 3. 233-242

Marno dan M. Idris .(2008). Strategi & Metode Pengajaran Menciptakan Keterampilan

Mengajar Yang Efektif Dan Edukatif. Yogyakarta:Ar-ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas Rutin
    Tugas Rutin
    Dokumen5 halaman
    Tugas Rutin
    Hasri Indah Asiah Nadapdap
    Belum ada peringkat
  • CJR Mikrobiologi
    CJR Mikrobiologi
    Dokumen7 halaman
    CJR Mikrobiologi
    Hasri Indah Asiah Nadapdap
    Belum ada peringkat
  • Genom
    Genom
    Dokumen3 halaman
    Genom
    Hasri Indah Asiah Nadapdap
    Belum ada peringkat
  • Makalah Konservasi
    Makalah Konservasi
    Dokumen9 halaman
    Makalah Konservasi
    Hasri Indah Asiah Nadapdap
    Belum ada peringkat
  • CJR Biokima Kelompok 4
    CJR Biokima Kelompok 4
    Dokumen6 halaman
    CJR Biokima Kelompok 4
    Hasri Indah Asiah Nadapdap
    Belum ada peringkat
  • CJR Ipa Terpadu
    CJR Ipa Terpadu
    Dokumen6 halaman
    CJR Ipa Terpadu
    Hasri Indah Asiah Nadapdap
    Belum ada peringkat