DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
WIJAYANTI WIJAYA
PENDIDIKAN IPA
2020
1. Latar Belakang
Guru merupakan salah satu komponen yang sangat berperan dalam menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas. Tugas dan tanggung jawab seorang guru bukan
hanya mentransformasikan ilmu pengetahuan, tetapi juga seorang sosok yang harus
diteladani dan diikuti dalam melaksanakan proses pendidikan dan pengajaran. Dalam
melaksanakan proses pendidikan, salah satu tugas guru adalah melakukan proses
pembelajaran kepada peserta didik, untuk itu proses pembelajaran merupakan pekerjaan
profesional yang memerlukan keahlian khusus dan harus ditempuh melalui pendidikan
dan pengalaman. Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara
profesional, guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan mengajar secara teori dan
praktek. Kemampuan melaksanakan pembelajaran merupakan perpaduan antara
kemampuan intelektual, keterampilan melaksanakan pembelajaran, bakat dan seni.
Kemampuan intelekual dapat dipelajari dari teori pendidikan dan teori belajar dan
pembelajaran. Sedangkan bakat dan seni melaksanakan pembelajaran dapat
dikembangkan melalui berbagai pengalaman pembelajaran.
2. Pengertian microteaching
Memahami dua pendapat ini pengajaran mikro pada dasarnya merupakan suatu
metode pembelajaran berdasarkan performa yang tekniknya dilakukan dengan cara
melatihkan komponen-komponen kompetensi dasar mengajar dalam proses
pembelajaran, sehingga calon guru benar-benar mampu menguasai setiap komponen satu
persatu atau beberapa komponen secara terpadu dalam situasi pembelajaran yang
disederhanakan.
Dengan demikian, dalam micro teaching bagian sangat penting adalah praktik
mengajar sebagai bentuk nyata ditampilkannya kompetensi yang telah dibekalkan kepada
calon pendidik. Pada umumnya praktik micro teaching dilakukan dengan model peer-
teaching (pembelajaran bersama teman sejawat), karena model ini fleksibel dilaksanakan
sebelum melakukan real-teaching dalam kelas yang sesungguhnya. Dalam micro teaching
calon pendidik dapat berlatih unjuk kebolehan dengan kompetensi dasar mengajar secara
terbatas dan secara terpadu dari beberapa kompetensi dasar mengajar dengan kompetensi
(tujuan), materi, peserta didik, dan waktu yang relatif dibatasi (dimikrokan).
c) Berlatih menjadi guru yang bertanggung jawab dan berpegang pada etika keguruan.
d) Dapat berbicara di depan kelas secara runtut dan runut sehingga mudah dipahami oleh
siswa.
g) Dapat mengamati keterampilan keguruan secara objektif, sistematis, kritis dan praktis
h) Dapat memerankan sebagai guru, supervisor, peserta didik maupun sebagai observer
dengan baik
i) Dapat menerapkan teori belajar dan pembelajaran dalam suasana didaktis, pedagogis,
metodik dan andragogi secara tepat dan menarik.
a) Korelasi di antara pengajaran mikro dan praktik keguruan sangat tinggi. Dengan
perkataan lain, calon guru yang berpenampilan baik dalam pengajaran mikro, akan baik
pula dalam praktik mengajar di sekolah/madrasah.
b) Praktikan yang lebih dulu menempuh program pengajaran mikro ternyata lebih baik
(terampil) daripada praktikan yang tidak mengikuti pengajaran mikro
d) Penyajian model rekaman mengajar lebih baik daripada model lisan sehingga signifikan
dengan keterampilan mengajar.
4. Karakteristik Micro
f) Pengajaran di laksanakan bagi para siswa dengan latar belakang yang berbeda-
beda dan berdasarkan pada kemampuan intelektual kelompok usia tertentu.
Secara umum istilah keterampilan dasar mengajar (Teaching skills) dapat diartikan
sebagai kemampuan guru yang bersifat khusus (most specific instructional
behaviours) sebagai modal dasar dalam melaksanakan tugas kegiatan pembelajaran
(As. Glicman,1991) Dengan demikian istilah keterampilan dasar mengajar menunjuk
kepada beberapa kemampuan dasar dan pokok yang bersifat khusus dan aplikatis
terkait dengan tugas-tugas pelaksanaan pembelajaran.
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa keterampilan dasar mengajar pada dasarnya adalah
kemampuan-kemampuan khusus berkenaan dengan aspek-aspek pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang harus dimiliki dan diterapkan oleh para guru dalam melaksnakan kegiatan
belajar mengajar. Adapun beberapa kemampuan khusus berkaitan dengan keterampilan dasar
mengajar tersebut, dikemukakan oleh Allen dan Ryan (1987) antara lain:
- Keterampilan Bertanya (question) yang harus dimiliki oleh guru, yaitu baik jenis
dan bentuk pertanyaan yang diajukan dimaksudkan agar siswa belajar. Melalui
pertanyaan yang diajukan, siswa difasilitasi untuk memperoleh pemahaman dan
meningkatkan daya pikir secara kritis, analitis dan aplikatis.
- Isyarat (silence and non verbal clue), dimaksudkan bahwa pembelajaran adalah
proses komunikasi. Oleh karena pembelajaran proses komunikasi, maka setiap
guru harus memiliki keterampilan menggunakan berbagai jenis komunikasi,
termasuk jenis komunikasi dalam bentuk isyarat. Pemberian isyarat secara tepat
dalam kondisi pembelajaran tertentu akan lebih efektif dibandingkan dengan jenis
komunikasi verbal maupun instrumental.
- Ilustrasi/contoh, tidak semua materi yang disajikan dengan cepat dan mudah dapat
langsung dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya membantu
pemahaman dan kejelasan terhadap materi yang dipelajarinya, pemberian ilustrasi
dan contoh yang tepat memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran.
Oleh karena itu guru harus kreatif dan inovatif membuat ilustrasi dan contoh-
contoh yang relevan dengan materi yang sedang dikaji.
- Kemampuan berkomunikasi
Pembelajaran adalah proses komunikasi, baik verbal, non verbal maupun intrumental.
Komunikasi verbal melalui lisan adalah jenis komunikasi yang tidak pernah terlewatkan dalam
setiap pembelajaran. Oleh karena itu kemampuan berkomunikasi lisan harus senantiasa dipupuk
dan ditingkatkan baik dari segi artikulasi, intonasi, kejelasan, dan unsur-unsur komunikasi lisan
lainnya. Kegagalan menjalankan komunikasi secara lisan akan menghambat terhadap proses dan
hasil pembelajaran.
Keterampilan memberikan penguatan dan balikan, pada dasarnya adalah upaya respon guru
terhadap perilaku belajar siswa. Untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran, terhadap
aktivitas belajar siswa, guru harus tepat memilih bentuk dan jenis penguatan yang diberikan.
Secara umum penguatan diklasifikasikan kedalam dua bentuk yaitu: reward dan funishment.
Keterampilan dasar mengajar sebagai bagian integral dari sistem pembelajaran, maka agar
penerapan setiap keterampilan dasar mengajar dapat berjalan dan membawa hasil yang efektif.
Brown dan Amstrong .(1975). Graduate And Profesional Education In Negro Institutions.
Marno dan M. Idris .(2008). Strategi & Metode Pengajaran Menciptakan Keterampilan