Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Agro Vol. III, No.

1, Juli 2016

EFEKTIVITAS JUMLAH TELUR Corcyra cephalonica TERPARASITASI Trichogramma sp.


TERHADAP PRESENTASI TELUR YANG TERPARASIT DAN JUMLAH LARVA PENGGEREK
BATANG TEBU BERGARIS (Chilo sacchariphagus)

EFFECTIVENESS OF EGGS NUMBER OF Corcyra cephalonica PARASITED BY


Trichogramma sp. ON PARASITED EGGS PERCENTAGE AND LARVAE NUMBER OF
STRIPED CANE STEM BORER (Chilo sacchariphagus)

Yati Setiati, Neneng Hayatul Mutmainah, M. Subandi

Jurusan Agroteknologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN SGD Bandung

Korespondensi: yati.setiati@ymail.com

Diterima 14 Juli 2016 / Disetujui 22 Juli 2016

ABSTRAK

Hama penggerek batang merupakan hama yang paling penting pada tanaman tebu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh telur Corcyra cephalonica yang
terparasitasi Trichogramma sp. terhadap hama penggerek batang tebu bergaris (Chilo
sacchariphagus). Serta untuk mengetahui jumlah telur Corcyra cephalonica yang terparasitasi
Trichogramma sp. yang paling efektif terhadap pengendalian hama penggerek batang tebu
bergaris (Chilo sacchariphagus) Penelitian ini dilaksanakan di PT. PG Rajawali II Unit Puslit Agro
(pusat penelitian Agronomi) Desa Sumber Jatitujuh-Majalengka, dari bulan April sampai bulan
Juni 2015. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada parasitasi penggerek batang tebu bergaris
(Chilo saccaripagus) perlakuan 5 pias (750 butir telur Trichogamma sp.) memiliki jumlah larva
terendah rata-rata 4,33 larva dengan persentasi telur yang terparasit 92,23%.

Kata kunci : Chilo saccaripagus, Corcyra cephalonica, Trichogramma sp.

ABSTRACT

Stem borer is the most important pest in sugarcane. This study aimed to determine the
effect of Corcyra cephalonica eggs which were parasited by Trichogramma sp. On striped cane
stem borer (Chilo sacchariphagus). As well as to determine the number of eggs of Corcyra
cephalonica parasited by Trichogramma sp. The research was conducted at PT. PG Rajawali II
Unit Center for Agro (Agronomy research centers) Sumber Jatitujuh Village Majalengka ,from
April to June 2015. The result showed that in parasitism of striped cane stem borer (Chilo
saccaripagus) treatment of 5 “pias” (750 eggs of Trichogamma sp.) had the lowest number of
larvae on average 4,33 larvae with parasited eggs percentage of 92,23%.

Keywords : Chilo saccaripagus, Corcyra cephalonica, Trichogramma sp.

PENDAHULUAN saat ini belum terpenuhi oleh produksi


dalam negeri (Hafsah, 2002), oleh karena itu
Kebutuhan gula di Indonesia selalu diperlukan upaya peningkatan produksi gula
meningkat dari tahun ke tahun dan hingga nasional secara optimal. Budidaya tanaman

43
Jurnal Agro Vol. III, No. 1, Juli 2016

tebu yang merupakan faktor kunci penentu terjangkau. Perbanyakan Trichogramma sp.
produksi gula harus terus menerus ini biasanya digunakan inang alternatif,
diperbaiki. Salah satu kendala dalam yaitu telur serangga gudang Corcyra
budidaya tebu adalah adanya serangan cephalonica yang dapat tersedia sepanjang
hama penggerek batang tebu (Ganeshan, waktu.
2001; Sunaryo, 2003). Penggerek batang Trichogramma sp. betina akan menyim-
tebu Chilo saccahariphagus (Lepidoptera) pan telur-telur mereka di dalam telur
adalah salah satu hama yang berbahaya Corcyra cephalonica yang menjadi inang.
pada tanaman tebu. Hama ini menyerang Trichogramma sp. muda akan segera
tanaman tebu sejak dari awal tanaman menetas dan memakan cairan tubuh inang
sampai panen. Populasi larva Chilo di dalam telur inang, sehingga membunuh
sacchariphagus mulai meningkat dari umur inang tersebut (Buchori et al.,2010).
tanaman 1,5 bulan dan mencapai
puncaknya pada saat tanaman berumur 9,5
bulan. Serangan hama ini dapat BAHAN DAN METODE
menimbulkan kerugian mencapai 30%-45%
(Meidalima et al., 2012). Penelitian ini dilaksanakan di PT. PG
Penelitian dilakukan untuk melihat Rajawali II Unit Puslit Agro (Pusat Penelitian
respon pengendalian hama secara hayati Agronomi) Desa Sumber Kecamatan
menggunakan musuh alami yaitu parasitoid Jatitujuh Kabupaten Majalengka, Jawa
Trichogramma sp. yang memiliki beberapa Barat. Pelaksanaan penelitian dilaksanaan
keuntungan diantaranya dapat mencegah dari bulan April-Juni 2015.
pencemaran lingkungan oleh bahan kimia Bahan yang digunakan dalam penelitian
dari insektisida, efisien, berkelanjutan, tidak ini adalah :
merusak keragaman hayati, dan kompatibel - Telur Corcyra cephalonica (telur Chilo
dengan cara pengendalian lainnya sacchariphagus yang berumur 1 hari
(Kartohardjono, 2011). setelah penggerek batang bertelur)
Penggunaan Trichogramma sp. sebagai - Pias telur Corcyra cephalonica yang
parasitoid telur diantaranya dapat dilakukan terparasitasi Trichogramma sp. Berumur
secara inundatif. Pada teknik inundatif 1 hari setelah terparasitasi
adalah pelepasan musuh alami pada saat - Tanaman tebu yang berusia 5-7 bulan
kritis, seperti halnya dengan penggunaan setelah tanam.
pestisida. Sehingga diperlukan teknik Rancangan percobaan yang akan
pembiakan alternatif yang tepat waktu, dilakukan menggunakan Rancangan Acak
murah, dan mudah. Tepat waktu, Lengkap (RAL) satu faktor yang terdiri atas
perbanyakan dapat dibuat secara terjadwal enam perlakuan, diantranya:
sehingga tersedia sepanjang waktu. Mudah, P1 = 1 Pias (dengan jumlah telur 150 Corcyra
dalam arti bahwa perbanyakan Tricho- cephalonica yang terparasit
gramma sp. dapat dilakukan dengan Trichogrammasp. dengan Chilo
metode sederhana antara lain dengan sacchariphagus)
menggunakan inang alternatif. Murah, P2 = 2 Pias (dengan jumlah telur 300 Corcyra
bahwa makanan serangga inang alternatif cephalonica yang terparasit
mudah didapatkan serta dengan harga yang

44
Jurnal Agro Vol. III, No. 1, Juli 2016

Trichogrammasp. dengan Chilo HASIL DAN PEMBAHASAN


sacchariphagus)
P3 = 3 Pias (dengan jumlah telur 450 Corcyra Persentasi Telur Penggerek Batang Ter-
cephalonica yang terparasit parasitasi
Trichogrammasp. dengan Chilo Hasil penelitian menunjukan bahwa
sacchariphagus) terdapat perbedaan nyata pada perlakuan
P4= 4 Pias (dengan jumlah telur 600 Corcyra parasitoid Trichogamma sp. terhadap
cephalonica yang terparasit tingkat parasitasi telur Chilo sacchari-
Trichogrammasp. dengan Chilo phagus terhadap tingkat parasitasi
sacchariphagus) Trichogamma sp.
P5= 5 Pias (dengan jumlah telur 750 Corcyra
cephalonica yang terparasit Tabel 1. Presentasi telur penggerek batang
Trichogrammasp. dengan Chilo terparasitasi
sacchariphagus) Perlakuan telur Presentase telurChilo
Trichogamma sp. sacchariphagus (%)
P6= 6 Pias (dengan jumlah telur 900 Corcyra
+ 100 telur C.
cephalonica yang terparasit
sacchariphagus
Trichogrammasp. dengan Chilo P1 (1 Pias) 46,67 a
sacchariphagus). P2 (2 Pias) 77,33 bc
P3 (3 Pias) 81,33 bc
Parameter pengamatan dalam penelitian P4 (4 Pias) 88,33 c
ini, diantaranya: P5 (5 Pias) 92,33 c
P6 (6 Pias) 89,00 c
1) Persentasi telur penggerek batang
Keterangan : Angka rata-rata pada tiap kolom
Terparasitasi (%) yang diikuti huruf yang sama
Persentasi terparasitasi diamati dengan menunjukan tidak berbeda nyata
menghitung parasitasi mulai dilakukan menurut Uji Jarak Berganda
Duncan pada taraf 5%.
± enam hari setelah aplikasi, kemudian
dihitung jumlah telur yang terparasit Tingkat parasitasi Trichogamma sp. yang
dengan menggunakan rumus sebagai paling efektif pada telur Chilo sacchari-
berikut: phagus adalah pada perlakuan P5 (5 pias)
P= dengan presentase parasitasi 92,23%,
Ket: (Tabel 1). Tingkat parasitasi Trichogamma
P = Persentasi terparasitasi sp. terhadap penggerek batang bergaris
A = Jumlah Telur yang terparasit termasuk tinggi, sesuai dengan penelitian
B = Jumlah seluruh telur Rauf (2000) menyatakan bahwa parasitasi
(Pabbage dan Tandiabang, 2007). Trichogamma sp. dengan tingkat parasitasi
2) Persentase Jumlah Larva Penggerek 68,4% hingga 94,8% termasuk tingkat
Batang yang Muncul (%) parasitasi tinggi. Menurut Corrigan & Laing
Jumlah imago yang muncul per pias (1994) bahwa kemampuan reproduksi
(Ekor) dihitung setelah imago Trichogramma sp. dapat meningkat atau
Trichogramma sp. semuanya mati mengalami penurunan sesuai dengan jenis
dengan menggunakan mikroskop atau inang dan jumlah betina dan jantan pada
lup (kaca pembesar). imago Trichogramma sp.

45
Jurnal Agro Vol. III, No. 1, Juli 2016

Pengaruh banyaknya jumlah kelamin Tabel 2. Persentase jumlah larva penggerek


jantan dan betina terhadap keberhasilan batang yangmuncul
parasitasi yaitu bila jumlah imago betina Perlakuan telur Jumlah larva
lebih besar maka kemampuan reproduksi Trichogamma sp. C. sacchariphagus
+ 100 telur yang muncul (%)
populasi tersebut tinggi, dan tingkat
C. sacchariphagus
parasitasi akan tinggi, karena pada imago 1 Pias (P1) 26,33 c
jantan hanya membuahi tidak melakukan 2 Pias (P2) 11,67 b
oviposisi. Sehingga pengaruh dari jumlah 3 Pias (P3) 9,00 ab
betina dan jantan imago Trichogamma sp. 4 Pias (P4) 11,33 b
yang tidak diketahui, maka yang seharus- 5 Pias (P5) 4,33 a
6 Pias (P6) 7,00 ab
nya dalam 1 pias bisa mencukupi untuk
Keterangan : Angka rata-rata pada tiap kolom
jumlah 100 telur Chilo sacchariphagus akan yang diikuti huruf yang sama
tetapi pada Chilo sacchariphagus parasitasi menunjukan tidak berbeda nyata
yang tinggi pada perlakuan 5 pias dengan menurut Uji Jarak Berganda
Duncan pada taraf 5%.
jumlah telur Corcyra cephalonica yang
terparasitasi Trichogamma sp. 750 butir.
Persentase jumlah penggerek untuk
Menurut Knutson (2002), tiap serangga
Chilo sacchariphagus yang muncul paling
betina Trichogramma sp. mampu
banyak pada satu pias yaitu 26,33% dengan
mereproduksi 1-5 telur selama hidupnya.
tingkat persentase parasitasi 46,67% (Tabel
Sebelum memarasit atau melakukan
1), karena nilai parasitnya rendah sehingga
oviposisi, imago betina akan melakukan
jumlah larva instar-1 yang keluar lebih
orientasi untuk memilih telur inang yang
banyak, sedangkan pada perlakuan 5 pias
berkualitas baik dengan cara menyentuh-
(P5) jumlah larva yang muncul lebih sedikit
kan antena dan palpus pada telur inang
karena telur yang terparasit lebih tinggi dari
(Yunus et al. 2004). Imago betina hanya
pada perlakuan lainnya. Berdasarkan nilai
akan meletakkan telur pada telur inang
korelasi 0,586 terdapat hubungan antara
yang dianggap layak untuk perkembangan
presentasi telur terparasitasi dengan jumlah
keturunannya. Kualitas telur inang yang
muncul larva penggerek batang yaitu
kurang baik menyebabkan imago betina
semakin tinggi presentasi telur terparasitasi
enggan meletakkan telur didalamnya
maka semakin rendah jumlah larva instar-1
sehingga persentase parasitisasi rendah
yang muncul. Karena keberhasilan larva
(Godfray, 1994). Tingginya tingkat para-
penggerek batang Chilo saccaripagus
sitisasi dari hasil evaluasi menunjukkan
tergantung dari ketahanan telur terhadap
keefektifan penggunaan Trichogramma sp.
parasitoid.
sebagai agen pengendalian hayati.
Menurut Pabbage dan Tandiabang
(2011) gangguan yang terjadi disebabkan
Presentase Jumlah Larva Penggerek Chilo
oleh beberapa faktor diantaranya yaitu
sacchariphagus yang Muncul
ruang gerak parasitoid tersebut dalam
Berdasarkan hasil analisis anova
tabung reaksi terbatas dan letak antara
presentasi jumlah larva penggerek batang
kelompok telur inang saling berdekatan
tebu bergaris memberikan pengaruh
sehingga inang tidak terparasit semuanya.
berbeda nyata.
Telur inang yang tidak terparasit bisa
menjadi larva instar-1 dan bisa menjadi

46
Jurnal Agro Vol. III, No. 1, Juli 2016

telur busuk atau telur yang tidak DAFTAR PUSTAKA


berkembang menjadi parasitoid atau larva
Buchori, D., P. Hidayat., A. Meilin., dan B.
penggerek instar-1.
Sahari. 2010. Species Distribution Of
Trichogramma And Tricho-
grammatoidea Genus (Tricho-
SIMPULAN grammatoidea: Hymenoptera) In
Java. Department of Plant
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik Protection, Bogor Agricultural
University. J. ISSAAS Vol. 16, No. 1:
kesimpulan sebagai berikut :
83-96.
1. Jumlah telur Trichogramma sp.
berpengaruh terhadap tingkat para- Ditjenbun (Direktorat Jenderal Per-
sitasi dan jumlah larva penggerek kebunan). 2008-2009. Statistik
batang tebu bergaris (Chilo Perkebunan Indonesia. Jakarta.
Departemen Pertanian, Direktorat
saccaripagus)
Jenderal Perkebunan.
2. Parasitasi penggerek batang tebu
bergaris (Chilo saccaripagus) per- Ganeshan, S. 2001. A Guide to the Insect
lakuan 5 pias telur Trichogamma sp. Pests of Sugar Cane in Mauritius.
750 butir telur memiliki jumlah larva Entomology Department. Mauritius
Sugar Industry Research Institute
terendah rata-rata 4,33 larva dengan
(MSIRI).
persentasi telur yang terparasit
92,23%. Godfray, H. C. J., 1994. Parasitoids.
Behavioral and Evolutionary
Ecology. Princeton University Press
Princ, New Yersey. 473p.
SARAN
Hafsah, M.J. 2002. Bisnis Gula di Indonesia.
Penelitian mengenai parasitoid telur Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Trichogramma sp. masih jarang dilakukan,
Kartohardjono, A. 2011. Penggunaan Musuh
perlu dilakukan pengamatan jumlah telur
Alami Sebagai Komponen
jantan dan betina pada telur Corcyra Pengendalian Hama Padi Berbasis
cephalonica yang terparasit Trichogamma Ekologi. Balai Besar Penelitian
sp. sebelum penelitian untuk itu diperlukan Tanaman Padi Sukamandi.
penelitian lebih lanjut. J.Pengembangan Inovasi Pertanian
4(1):29-46.

Knutson. 2002. The Trichogramma Manual:


UCAPAN TERIMA KASIH A Guide to the Use of
Trichogramma for Biological Control
Kami ucapkan terimakasih kepada PG with Special Reference to
Rajawali II Unit Puslit Agro (pusat penelitian Augmentative Releases for Control
of Bollworm and Budworm in
Agronomi) yang telah mem-berikan fasilitas
Cotton. [serial online]
laboratorium untuk penelitian ini. http://entowww.tamu.edu/extensio
n/bulletins/b-
6071.html#trichogramma (03
januari 2015).

47
Jurnal Agro Vol. III, No. 1, Juli 2016

Meidalima, D., S. Herlinda, Y. Pujiastuti dan Rauf A. 2000. Parasitasi Telur Pengerek
C. Irsan. 2012. Pemanfaatan Batang Padi Putih, Scirpophaga
Parasitoid Telur, Larva dan Pupa innotata (Walker) (Lepidoptera :
untuk Mengendalikan Penggerek Piralidae) : Saat Terjadi Ledakan di
Batang Tebu. Palembang: Kerawang pada Awal 1990-an. Bul.
Universitas Sriwijaya. Hama dan Penyakit Tumbuhan
12(1):1-10 (2000). ISSN 0854-3836.
Pabbage dan Tandiabang. 2007. Parasitasi Jur. HPT, IPB Bogor
Trichogramma evanescens
Westwood (Hymenoptera: Tricho- Yunus M, Shahabuddin, Buchori D, Hidayat
grammatidae) pada Berbagai P. 2004. Kemampuan Memarasit
Tingkat Populasi dan Generasi dan Ciri-ciri kebugaran
Biakan Parasitoid terhadap Telur Trichogramma japonicum Ashmead
Penggerek Batang Jagung Ostrinia dari Pertanaman Padi di Sulawesi
furnacalis Guenée. Tengah. Di dalam: Arifin M et al.,
editor. Entomologi dalam
______ . 2011. Parasitasi Trichogramma Perubahan Lingkungan dan Sosial.
evanescens Westwood Pada Prosiding Seminar Nasional
Berbagai Tingkat Populasi Dan Perhimpunan Entomologi Indonesia
Generasi Biakan Parasitoid (PEI); Bogor, 5 Oktober 2004. Bogor:
Terhadap Telur Penggerek Batang PEI. hlm 385-396
Jagung. Seminar Nasional Serealia
Balai Penelitian Tanaman Serealia.

48

Anda mungkin juga menyukai