Anda di halaman 1dari 3

TUGAS SUMMARY JURNAL

Kelompok 5
Rima Eka Juliarti (K011171306)
Muthmainnah.H (K011171312)
Astari Rhey Amalia
Sri Rahmayanti
Ariana Rahayu

Judul Jurnal : Characteristics of and Important Lessons From the


Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Outbreak in
China
Penulis : Zunyou Wu, MD, PhD; Jennifer M. McGoogan, PhD
Jenis Jurnal : Journal of the American Medical Association
Tahun : 2020
Dikutip : 114 kali

Virus Corona (COVID-19) disebabkan oleh virus corona baru yaitu SARS-
CoV-2 yang merupakan agen penyebab penyakit yang memiliki potensi yang fatal
dan kini menjadi perhatian kesehatan masyarakat global. Coronavirus merupakan
salah satu patogen utama yang sasarannya utamanya adalah sistem pernapasan
manusia. Virus mematikan ini pertama kali dilaporkan muncul di Wuhan, Provinsi
Hubei, pada akhir Desember 2019. Pada akhir Desember 2019, sekelompok
pasien dirawat di rumah sakit dengan diagnosis awal pneumonia dan etiologi yang
tidak diketahui. Beberapa dari mereka bekerja di Pasar Grosir Makanan Laut
Huanan di kota Wuhan. COVID-19 dengan cepat menyebar dari satu kota ke
seluruh negeri dengan jangka waktu hanya dalam 30 hari.
Penyebaran virus corona sejauh ini kerap dikaitkan dengan virus serupa
yakni SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Dibandingkan Covid-19,
tingkat kematian (CFR) akibat SARS yang penyebarannya masuk dalam
kategori epidemi justru lebih tinggi yakni mencapai 9,6%. Namun jumlah
pasien meninggal akibat SARS jauh lebih rendah dibanding COVID-19.
Selain SARS, Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV)
juga masuk dalam kategori penyakit epidemi lantaran penyakit menyebar
secara aktif. Jika sumber penyebaran SARS dan COVID-19 dari negara Asia,
MERS justru berasal dari Timur Tengah.
SARS pertama kali teridentifikasi pada November 2002 di Provinsi
Guandong, China selatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan
bahwa SARS merebak ke sejumlah negara di dunia pada 5 Juli 2003. Sebanyak
8.096 kasus SARS dan 774 kematian di seluruh 29 negara. Secara umum,
orang yang didiagnosa mengidap SARS merasakan demam tinggi lebih dari
38 derajat Celcius.
Selain itu, pasien akan merasakan gejala lain seperti sakit kepala,
gangguan pernapasan, dan sekujur tubuh terasa sakit. Virus SARS diduga
berasal dari kotoran kelelawar yang kemudian terkena kontak dengan
manusia. SARS disebut paling mudah menular melalui cairan batuk atau
bersin dari orang yang terinfeksi dalam jarak dekat. Virus ini disebut juga bisa
mengontaminasi permukaan atau benda sehingga orang yang menyentuhnya
kemungkinan besar akan tertular.
Adapun MERS, atau dikenal dengan sindrom pernapasan Timur Tengah
yang penyebarannya pertama kali dilaporkan di Arab Saudi pada 2012. Seperti
halnya SARS, MERS juga merupakan penyakit pernapasan yang disebabkan
oleh virus corona. Tercatat ada 2.494 kasus MERS yang dilaporkan di seluruh
dunia dengan 858 kematian. WHO mengatakan infeksi MERS terjadi terutama
dari kontan jarak dekat antara orang-ke-orang. Walaupun angka penyebaran
dan korban meninggal lebih kecil, namun tingkat kematian (CFR) akibat
MERS sangat tinggi yakni mencapai 34,4%.
Kembali berbicara mengenai COVID-19, hingga akhir 18 Februari 2020,
China telah melaporkan sebanyak 72.528 kasus telah dikonfirmasi (98,9% dari
total global) dan 1870 kematian (99,8% dari total global). Jumlah total kasus
COVID-19 kemungkinan akan lebih tinggi karena terjadi kesulitan dalam
mengidentifikasi dan menghitung kasus ringan maupun tanpa adanya gejala.
Sejak tahun 2003, pemerintah China telah meningkatkan kapasitas respon
epideminya. Beberapa upaya tersebut sudah jelas dalam menanggapi COVID-
19. Misalnya, saat wabah SARS menyebar pada tahun 2002-2003, 300 kasus
dan 5 kasus kematian sudah terjadi pada saat China melaporkan wabah SARS
pada WHO. Sedangkan wabah COVID-19, China melaporkannya pada WHO
saat masih hanya 27 kasus dan nol pada 3 Januari 2020.
Pasien COVID-19 yang telah diidentifikasi, segera diisolasi di bangsal
pada rumah sakit rujukan, dan 2 rumah sakit baru yang dibangun dengan cepat
untuk mengisolasi merawat pasien. Orang-orang yang telah memiliki kontak
langsung dengan pasien COVID-19 diminta untuk mengarantina diri sendiri di
rumah ataupun dibawa ke fasilitas karantina khusus, di mana mereka bisa
dipantau seiring timbulnya gejala. Seluruh acara-acara besar dibatalkan,
termasuk perayaan Tahun Baru Imlek dan lalu lintas di Kota Wuhan serta
kota-kota di seluruh Hubei dibatasi dan diawasi secara ketat. Merebaknya
wabah virus corona berimbas pada banyak sektor kehidupan. Angka
kunjungan pariwisata menurun drastis lantaran sejumlah negara menutup
akses masuk di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap corona.

Anda mungkin juga menyukai