Anda di halaman 1dari 11

DEGRADASI KEIMANAN DI ERA GLOBALISASI

“Pengaruh Budaya Barat Terhadap Sikap dan Prilaku Remaja”

Oleh :

I Gede Galih Darma Saputra

A3

PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI


KESEHATAN
STIKES WIRAMEDIKA DENPASAR

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia Nya sehingga kami dapat menyusun Makalah Degradasi Keimanan Di Era
Globalisasi ini. Dalam menyusun makalah ini saya mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak
yang baik yang berupa saran, petunjuk ataupun yang lainnya yang tidak dapat kami sebutkan
satu demi satu.
Makalah ini memenuhi kebutuhan pembelajaran Program Studi Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan yang membangun mahasiswa agar memiliki sikap, jujur, berfikir kritis dan
mampu meningkatkan keimanan.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunannya, tetapi penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca
dan semoga dapat membantu proses belajar mengajar. Kritik dan saran yang membangun dari
semua pengguna makalah ini sangat penyusun diharapkan.
Semoga ilmu yang kiat pelajari dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Denpasar, 20 September 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELANG
Di era globalisasi ini ada gelombang dahsyat yang menimpa kaula muda, yaitu
gelombang budaya barat yang mempengaruhi sikap dan prilaku remaja saat ini.
Gelombang itu pada hakikatnya lebih ganas dibanding senjata-senjata nuklir yang sering
dipersoalkan secara internasional. Karena gelombang dahsyat tersebut mempengaruhi
kehidupan remaja.
Masa-masa remaja merupakan masa yang paling indah dan menyenangkan,
banyak hal-hal penting yang akan dilewati baik itu sebuah keburukan atau kebaikan,
karena pada masa ini juga seseorang tumbuh dan berkembang dari masa anak-anak ke
masa dewasa. Pada masa ini pergaulan sangat berpengaruh terhadap sikap dan prilaku
remaja. Disinilah peran orang tua sangat berpengaruh terhadap pembentukan sikap dan
prilaku remaja kedepannya saat tumbuh lebih dewasa agar tidak terpengaruh budaya
barat yang bersifat negative yang bisa mengakibatkan terjadinya degradasi keimanan
pada remaja.
Pada saat ini juga para remaja mempunyai kepercayaan diri, harga diri dan
mempunyai kemampuan untuk mengatasi masalah pribadinya. Di era globalisasi ini tidak
dapat dipungkiri bahwa budaya barat sangat mempengaruhi sikap dan prilaku remaja
kedepan, orang tua harus lebih selektif untuk membantu memfilter pergaluan remaja
terhadap sikap dan prilaku anak-anaknya. Karena ego yang dimiliki oleh remaja, para
orang tua harus lebih hati-hati untuk melakukan larangan-larangan terhadap anak agar
tidak memberontak atau tidak merasa tertekan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud budaya barat?
2. Apakah dampak dari budaya barat?
3. Apa pengaruh budaya barat bagi degradasi keimanan dikalangan remaja?
4. Bagaimana cara mengatasi degradasi keimanan remaja akibat budaya barat?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengaruh budaya barat terhadap degradasi keimanan remaja.
2. Mengetahui cara menyaring budaya barat agar tidak berdampak negatif bagi remaja.
3. Menambah pengetahuan tentang pengaruh budaya barat bagi degradasi keimanan
remaja.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Budaya Barat
Budaya Barat (kadang-kadang disamakan dengan peradaban Barat atau peradaban
Eropa), mengacu pada budaya yang berasal dari Eropa. Istilah "budaya Barat" digunakan
sangat luas untuk merujuk pada warisan norma-norma sosial, nilai-nilai etika, adat
istiadat, keyakinan agama, sistem politik, artefak budaya khusus, serta teknologi. Secara
spesifik, istilah budaya Barat dapat ditujukan terhadap:
1. Pengaruh budaya Klasik dan Renaisans Yunani-Romawi dalam hal seni, filsafat,
sastra, dan tema hukum dan tradisi, dampak sosial budaya dari periode migrasi dan
warisan budaya Keltik, Jermanik, Romanik, Slavik, dan kelompok etnis lainnya,
serta dalam hal tradisi rasionalisme dalam berbagai bidang kehidupan yang
dikembangkan oleh filosofi Helenistik, skolastisisme, humanisme, revolusi
ilmiah dan pencerahan, dan termasuk pula pemikiran politik, argumen
rasional umum yang mendukung kebebasan berpikir, hak asasi
manusia, kesetaraan dan nilai-nilai demokrasi yang
menentang irasionalitas dan teokrasi.
2. Pengaruh budaya Alkitab-Kristiani dalam hal pemikiran rohani, adat dan dalam
tradisi etika atau moral, selama masa Pasca Klasik.
3. Pengaruh budaya Eropa Barat dalam hal seni, musik, cerita rakyat, etika dan tradisi
lisan, dengan tema-tema yang dikembangkan lebih lanjut selama
masa Romantisisme.
Konsep budaya Barat umumnya terkait dengan definisi klasik dari Dunia Barat.
Dalam definisi ini, kebudayaan Barat adalah himpunan sastra, sains, politik, serta prinsip-
prinsip artistik dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar
rangkaian tradisi dan pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam kanon
Barat. Istilah ini juga telah dihubungkan dengan Negara Indonesia amat dipengaruhi oleh
wisatawan dan pekerja dari remaja Eropa, misalnya seperti negara-negara di benua
Amerika dan Australia, dan tidak terbatas hanya oleh wisatawan dari Eropa Barat. Eropa
Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat.
Beberapa kecenderungan yang dianggap mendefinisikan masyarakat Barat modern,
antara lain dengan adanya pluralisme politik, berbagai subkultur atau budaya
tandingan penting (seperti gerakan-gerakan Zaman Baru), serta
peningkatan sinkretisme budaya sebagai akibat dari globalisasi.

B. Pengaruh Budaya Barat Terhadap Degradasi Keimanan Remaja


Budaya barat merupakan budaya yang paling dominan dan paling menguasai
budaya timur, dengan memiliki teknologi yang lebih canggih dari teknologi budaya
timur. Sehingga mudah untuk mempengaruhi budaya timur seperti di Indonesia sudah
banyak budaya-budayanya orang barat masuk ke Indonesia dan ditirukan oleh orang
Indonesia. 
Dengan globalisasi tentunya membawa pengaruh besar bagi kehidupan
masyarakat. Sekarag ini kebiasaan-kebiasaan budaya barat semakin berkembang bisa kita
lihat sendiri setiap hari di media elektronik dan cetak  sehingga cenderung mempengaruhi
serta melanggar norma-norma ketimuran kita sehingga ditonton dan ditiru oleh orang-
orang budaya timur yaitu orang Indonesia. 
Apalagi dikalangan anak remaja sangat mudah sekali terpengaruhi oleh budaya
orang barat yang menginginkan kebebasan dalam pergaulan, berpakaian seperti remaja
barat, pergi ke clubbing, mabuk-mabukan, bahkan berciuman dengan lawan jenisnya di
tempat umum layaknya seperti budaya barat bahkan dapat merusak norma-norma yang
dimiliki oleh budaya timur. 
Contoh kebudayaan-kebudayaan barat tersebut dapat kita lihat dari cara mereka
berpakaian dan style, film-film barat, sampai pada pergaulan lawan jenis yang semakin
bebas dan hal ini jika terus menerus dikonsumsumsi oleh remaja akan terjadi degradasi
keimanan dikalangan remaja. Meskipun memiliki kecendurangan hal yang negatif dengan
berkembangnya budaya barat di Indonesia namun ada hal positifnya juga budaya barat
dapat mempengaruhi dengan hal yang positif di Indonesia.
Seperti berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga masyarakat
lebih bisa mengetahui informasi yang ada di Indonesia dan di dunia dan ilmu
pengetahuan masayarakat lebih luas lagi, pola pikir masyarakat menjadi modern dan
lebih berkembang, dapat memperkaya keberagaman budaya Indonesia bila di manfaatkan
dengan baik, mengetahui bahasa barat lewat lagu-lagu. 
Hal yang berdampak negatif dengan masuknya budaya barat di Indonesia yaitu
gaya hidup seperti kebarat-baratan misalnya dengan menggunakan pakaian seperti
gayanya orang barat, gaya hidup seperti orang barat, pesta pora, sikap menjadi
inividualistis, materialistis, kesenjangan sosial, pola hidup yang konsumtif, jiwa
nasionalisme menjadi memudar dan berujung berkurangnya taqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
Budaya barat yang masuk akibat globalisasi ke Indonesia turut mengubah perilaku
dan  kebudayaan remaja Indonesia, baik itu kebudayaan nasional maupun kebudayaan
murni yang ada disetiap daerah di Indonesia dengan hal seperti ini bisa dilihat dari
ketidakmampuannya remaja di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap budaya
barat sehingga menjadi terpengaruh sehingga cenderung bergaya hidup dengan ke barat-
baratan dan memudarnya budaya timur sendiri. 
Hal tersebut terlihat dengan seringnya remaja Indonesia terutama para remaja di
Indonesia sering sekali keluar masuk ke tempat club ataupun hiburan malam lainnya,
nongkrong-nongkrong di cafe sampai larut malam hingga melupakan ajaran kepercayaan
yang dianut seperti remaja menjadi sering lupa beribadah, biasanya hal ini terjadi di
Indonesia berada di kota-kota besar karena di dikota-kota besar sangat mudah untuk
dipengaruhi oleh budaya barat aksesnya sangat mudah. 
Dengan nilai-nilai budaya tersebut bukan berarti kita harus tertutup dengan
budaya barat tetapi kita harus bisa mengambil dari nilai positifnya dan para orang tua
yang mempunyai peran untuk menyeimbangkan tentang pemahaman budaya barat yang
mana bisa remaja ikuti dan mana yang tidak boleh dijadikan contoh atau dilakukan.
Orang tua harus pintar untuk mengarahkan para remaja untuk menjadikan budaya barat
sebagai sumber insprirasi dan kreativitas bagi remaja Indonesia bukan mengambil dari
sisi yang tidak baiknya. Kita sebagai orang Indonesia harus memiliki sikap dan kesadaran
diri untuk mempertahankan budaya kita sendiri agar tidak tidak terpengaruh oleh budaya
barat yang bersifat hal yang negatif. 
Dengan seperti itu kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan barat dapat
berkesinambungan dengan baik tanpa merusak nilai -- nilai kebudayaan Indonesia dan
tanpa merusak keimanan remaja yang ada di Indonesia. Sebagai remaja Indonesia kita
harus pintar-pintar dalam menyikapi budaya barat yang masuk ke Indonesia.

C. Cara Mengatasi Pengaruh Buruk Budaya Barat Agar Tidak Menimbulkan


Degradasi Keimanan
Untuk mengatasi hal tersebut khususnya untuk membentengi kalangan remaja
dari pengaruh negative diperlukan keterlibatan semua pihak terutama pemerintah dan
tokoh- masyarakat seperti, para tokoh agama, budayawan serta keterlibatan orang tua
dirumah.
1. Peranan Pemerintah
Pemerintah hendaknya dapat mengambil kebijakan strategis melalui penataan
ulang system pendidikan terutama mengenai pengaturan kurikulum. Umumnya
disetiap sekolah menerapkan system pengajaran pengetahuan mengenai ilmu
keagamaan kepada para remaja sekolah dengan waktu yang berjalan selama dua jam
dalam seminggu saja. Tentu saja ini kurang memadai waktunya untuk mengharapkan
sebuah perubahan prilaku siswa sehingga memerlukan penambahan jam pelajaran
atau kreatifitas guru bidang studi tersebut dalamm bentuk kegiatan keagamaan
dilingkungan sekolah.
2. Peranan Tokoh Agama Dan Budaya
Melalui program kerja organisasi dan keagamaan dan sanggar-sanggar
budaya sangat strategis untuk menangkal masuknya budaya barat yang
mengakibatkan degradasi keimanan dalam masyarakat khususnya kalangan generasi
muda.keterlibatan para tokoh agama dan bydaya melalui program kerja organisasi
keagamaan seperti Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dapat diarahkan pada
pembinaan remaja agar memiliki ketahanan budaya yang berbasis agama. Begitu
juga peranan para budayawan dan seniman melalui organisasi atau sanggar seni
dapat merancang program kerja yang diminati oleh kalangan remaja sehingga mereka
tidak tertarik dengan budaya hura-hura yang dating dari budaya barat.
3. Peranan Orang Tua Dan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan anak yang paling banyak waktunya. Orang
tua adalah figure utama dalam keluarga yang paling bertanggung jawab terhadap
masa depan anak-anaknya. Oleh karena itu, lingkungan keluarga sangat berkontribusi
terhadap kualitas sikap dan prilaku anaknya. Lingkungan keluarga harus tetap
beriklim positif dalam artian orang-orang yang ada dalam sekitar harus orang-orang
yang tidak membawa kita kedalam kesesatan.
Orang tua harus bias mengambil porsi lebih banyak diantara porsi yang
lainnya. Peran orang tua sangat dibutuhkan, selain mengawasi anak-anak dan dengan
siapa bergaul, tetapi sesekali orang tua harus turun langsung mengawasi anak-
anaknya agar jangan sampai anak salah bergaul. Pada masyarakat modern seperti saat
ini, seorang remaja sangat tergantung dengan cara orang tuanya mendidiknya.
Melalui interaksi dalam keluarga, remaja akan mempelajari pola prilaku, sikap,
keyakinan dan cita-cita serta nilai dalam keluarga dan masyarakat.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Pengaruh budaya barat terhadap sikap dan prilaku remaja dapat mengakibatkan
degradasi keimanan terhadap remaja, karena sudah tidak menghiraukan norma-norma
yang berlaku.
2. Pengaruh budaya barat bias berdampak positif dan negatif, tergantung bagaimana
pemerintah, tokoh agama dan orang tua mengajari norma-norma yang ada di kalangan
masyarakat kepada para remaja.
3. Upaya mengatasi dampak negative budaya barat diperlukan semua pihak terutama
pemerintah, tokoh agama dan budayawan, dan orang tua para remaja dirumah.

B. SARAN
1. Masyarakat harus lebih jeli dan teliti dan bersikap selektif untuk mengajarkan pada
generasi remaja agar tidak terpengaruh pada budaya barat yang mengarah kea rah
negative yang pada nantinya akan mengakibatkan degradasi keimanan dikalangan
remaja itu sendiri.
2. Pemerintah dan tokoh agama lebih menggalakkan program-program kepada remaja
yang bersifat positif sesuai dengan norma-norma yang berlaku dimasyarakat agar
keimanan para remaja dapat lebih ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/98283091/Kata-Pengantar

https://www.scribd.com/document/402999215/Degradasi-Keimanan-Di-Era-docx

https://www.scribd.com/document/390172132/degradasi-keimanan

https://www.scribd.com/document/325105662/Upaya-Mengatasi-Degradasi-Moral

https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Barat

https://www.kompasiana.com/dodi70053/5bfbdd62aeebe134460db473/pengaruh-budaya-barat-
di-indonesia

https://www.academia.edu/23236430/PENGARUH_BUDAYA_BARAT_TERHADAP_BUDA
YA_INDONESIA_DITINJAU_DARI_ASPEK_SOSIOLOGIS_DAN_ANTROPOLOGIS

Anda mungkin juga menyukai