Maret 2021
METODE
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif dengan fokus
penelitian adalah mendeskripsikan atau menggambarkan mengenai faktor-faktor penyebab
terjadinya misfile di bagian filing dokumen rekam medis rumah sakit universitas udayana.
pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni 2022. Penelitian dilaksanakan di
bagian filing dokumen rekam medis instalasi rekam medis rumah sakit universitas
udayana, badung, bali. jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 6 orang petugas rekam
medis yaitu diantaranya, 5 petugas filling, , 1 koordinator filing di rumah sakit universitas
udayana dengan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik
nonprobability sampling yaitu dengan total sampling (sugiyono, 2016) dan sampel dalam
penelitian ini adalah keseluruhan populasi yaitu 6 orang petugas rekam medis yaitu
diantaranya, 5 petugas filling, 1 koordinator filing di rumah sakit universitas udayana dari
segi faktor man, money, materials, methods, mechine.
Responden
1. 31 D3 6 Koordinator Filing
1/R1
Responden
2. 30 S1 4 Petugas filing
2/R2
Responden
3. 26 D4 3 Petugas filing
3/R3
Responden
4. 26 S1 1 Petugas filing
4/R4
Responden
5. 26 S1 1 Petugas filing
5/R5
Responden
6. 25 S1 3 Petugas filing
6/R6
2. Dari layanan dan tanggal kunjungan terakhir di cek kembali pada buku
ekspedisi ruangan atau poliklinik apakah sudah dikembalikan atau masih
berada di ruang pelayanan.
3. Jika dokumen masih di ruang perawatan maka ruang maupun poli
langsung dihubungi dan informasikan bahwa dokumen rekam medis akan
diambil oleh petugas filing untuk dibawa ke ruang Instalasi Rekam Medis.
4. Dokumen rekam medis yang sudah diolah di bagian pengelolaan dokumen
rekam medis, di cek kembali pada buku pengendalian penyimpanan untuk
memastikan apakah sudah disimpan, jika sudah tercatat dalam buku
pengendalian berarti sudah disimpan tetapi salah simpan (misfile).
5. Apabila tetap tidak ditemukan dibuatkan dokumen rekam medis
sementara.
6. Setelah selesai diperiksa dokter, dokumen rekam medis sementara
disatukan kembali dengan dokumen rekam medis lama (bila ditemukan
kembali)
7. Apabila rekam medis tetap tidak ditemukan setelah dicari selama dua
minggu (dua belas hari kerja), maka dibuatkan berita acara kehilangan
rekam medis sesuai dengan peraturan yang berlaku.
8. Melaporkan berita acara kehilangan rekam medis kepada Direktur Utama.
No Observasi Keterangan
1 Dokumen Rekam Medis pasien Sesuai
yang telah diproses secara
lengkap di Instalasi Rekam Medis,
dilakukan sortir berdasarkan
penomoran rak penyimpanannya.
2 Dokumen Rekam Medis pasien Sesuai
ditempatkan di rak penyimpanan
sesuai dengan penomorannya.
3 Tracer yang digunakan untuk Tidak sesuai karena ada beberapa
menggantikan posisi dokumen dokumen rekam medis yang disimpan
rekam medis diambil, digantikan sesuai dengan penomoran sebelumnya
dengan dokumen rekam medis tidak diletakkan/diselipkan tracer
yang telah selesai dipergunakan.
Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa pelaksanaan penyimpanan dokumen
rekam medis yang telah lengkap diproses dilakukan sortir berdasarkan penomoran
rak penyimpanannya kemudian ditempatkan di rak penyimpanan sesuai dengan
penomorannya dan tracer yang digunakan untuk menggantikan posisi dokumen
rekam medis diambil, digantikan dengan dokumen rekam medis yang telah selesai
dipergunakan tidak sesuai karena ada beberapa dokumen rekam medis yang
disimpan tidak berisi tracer pada nomor dokumen rekam medis yang akan
disimpan. Hal ini diperkuat dengan pendapat R2 sebagai berikut :
“Less yang telah disortir sesuai dengan nomor raknya akan dimasukkan
ke dalam rak penyimpanan sesuai dengan urutan nomor rekam medisnya
terkadang ada beberapa saya lupa menempatkan tracer pada less yang saya
diambil dikarenakan terburu-buru untuk segera mendistribusikan dokumen
rekam medis tersebut ke ruang pelayanan.” (R2/Petugas Filing)
No Observasi Keterangan
1 Menerima permintaan Sesuai
pengambilan dokumen rekam
medis dari unit pengguna untuk
pelayanan pasien atau pengguna
lain yang digunakan untuk
keperluan tertentu
2 Dokumen rekam medis diambil Tidak sesuai karena ada beberapa
pada lokasi rak nomor yang pengambilan dokumen rekam medis
bersangkutan. Kemudian print out tidak meletakkan atau menyelipkan
tracer diletakkan/diselipkan pada print out tracer
lokasi rak nomor dokumen rekam
medis yang dikeluarkan dari rak
penyimpanan.
3 Dokumen rekam medis siap Sesuai
didistribusikan setelah mengisi
buku kendali dokumen rekam
medis
Man yang dimaksud dalam penelitian ini merujuk pada sumber daya
manusia yang terlibat atau berperan secara langsung dalam kegiatan
pengambilan dokumen rekam medis dan penyimpanan dokumen rekam medis.
Faktor man yang diteliti adalah pendidikan, umur, lama kerja dan ketelitian
petugas filing.
Berdasarkan hasil wawancara penulis terhadap R1 menunjukkan
bahwa penyebab masih sering terjadi misfile dokumen rekam medis
dikarenakan kurang ketelitian petugas filing dalam proses penyimpanan
sehingga salah meletakkan dokumen rekam medis di rak penyimpanan
yang tidak sesuai dengan penomoran dokumen rekam medis. Selain itu,
petugas filing kurang teliti dalam pencarian dokumen rekam medis dimana
petugas filing tidak meletakkan/menyelipkan tracer sebagai pengganti
dokumen rekam medis yang diambil. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat
R1 sebagai berikut :
“Sering kali staff saya kurang teliti menyimpan less ndak sesuai
dengan nomor lessnya, kadang maju 1 nomor kadang mundur satu nomor
jadinya sudah termasuk kejadian misfile, apalagi saat pasien banyak
berkunjung dipoliklinik pagi-pagi, staff saya sampai lupa menaruh tracer di
rak karena dikejar perawat poli untuk segera distribusi lessnya. Nah karena
tidak berisi tracer di less yang sebelumnya diambil, bikin salah penyimpanan
nantinya saat less disimpan selesai pelayanan dan pengelolaan lessnya
seperti yang saya bilang tadi.” (R1/Koordinator Filing)
2. Faktor Penyebab Terjadinya Misfile Berdasarkan Faktor Money
No Observa Keteran
si gan
1 Penggun Tidak sesuai karena
aan ada beberapa
tracer pengambilan
dokumen rekam
medis tidak
meletakkan
/menyelipkan print
out tracer
2 Penggun Sesuai
aan meja
sortir
3 Penggun Sesuai
aan rak
penyimp
aan
“Less yang telah disortir sesuai dengan nomor raknya akan dimasukkan ke
dalam rak penyimpanan sesuai dengan urutan nomor rekam medisnya,
terkadang pada proses pencarian ada beberapa saya lupa menempatkan
tracer pada less yang saya diambil dikarenakan terburu-buru untuk segera
mendistribusikan dokumen rekam medis tersebut ke ruang pelayanan.”
(R2/Petugas Filing)
No Observasi Keterangan
1 SPO (Standar Prosedur Sesuai
Operasional )
2 Pelaksanaan SPO Tidak sesuai karena petugas filing
(Standar Prosedur kurang teliti sehingga melupakan
Operasional ) meletakkan tracer
Berdasarkan table 6 diketahui bahwa Method/cara yang digunakan
dalam proses penyimpanan dan pencarian dokumen rekam medis tidak
sesuai dengan SPO (Standar Prosedur Operasional) karena petugas
filing petugas filing kurang teliti sehingga melupakan meletakkan
tracer. Hal ini diperkuat oleh hasil wawancara peneliti dengan R2 dan
R6 sebagai berikut :
“Less yang telah disortir sesuai dengan nomor raknya akan
dimasukkan ke dalam rak penyimpanan sesuai dengan urutan nomor
rekam medisnya, terkadang pada proses pencarian ada beberapa
saya lupa menempatkan tracer pada less yang saya diambil
dikarenakan terburu-buru untuk segera mendistribusikan dokumen
rekam medis tersebut ke ruang pelayanan.” (R2/Petugas Filing)
“Pernah saya dalam proses penyimpanan less salah
meletakkan less tidak sesuai dengan nomornya karena saat
proses tersebut saya tidak melihat adanya tracer jadi saat
meletakkannya maju lagi 1 nomor lessnya dan saya ngehnya 2 hari
berikutnya saat pasien datang kontrol kembali dan pada saat itu
kebetulan saya yang ngambil lessnya dan baru ngeh salah letak
lessnya.” (R6/Petugas Filing)
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan tentang
Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Missfile Di Bagian Filing Dokumen
Rekam Medis Rumah Sakit Universitas Udayana dapat disimpulkan
bahwa Faktor Man pada petugas filing dokumen rekam medis
didapatkan bahwa penyebab terjadinya misfile dokumen rekam medis
yaitu penyebab masih sering dikarenakan kurang ketelitian petugas
filing dalam proses penyimpanan sehingga salah meletakkan dokumen
rekam medis di rak penyimpanan yang tidak sesuai dengan penomoran
dokumen rekam medis. Selain itu, petugas filing kurang teliti dalam
pencarian dokumen rekam medis dimana petugas filing tidak
meletakkan/menyelipkan tracer sebagai pengganti dokumen rekam
medis yang diambil. Dilihat dari karakteristik responden pada bagian
lama bekerja terlihat petugas filing dokumen rekam medis tergolong
sangat baru sehingga belum hafal dalam hal kegiatan penyimpanan dan
pencarian dokumen rekam medis. Faktor Money tidak menjadi
penyebab kejadian misfile dokumen rekam medis. Faktor Materials
tidak menjadi penyebab kejadian misfile dokumen rekam medis. Faktor
Machines penyebab terjadinya misfile dokumen rekam medis yaitu
machines/sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses
penyimpanan dan pencarian dokumen rekam medis tidak sesuai
karena ada beberapa pengambilan dokumen rekam medis oleh peyugas
filing tidak meletakkan /menyelipkan tracer sehingga berpengaruh
dalam penyebab terjadinya misfile. Faktor Method yang menjadi
11
penyebab terjadinya misfile dokumen rekam medis yaitu Method/cara
yang digunakan dalam proses penyimpanan dan pencarian dokumen
rekam medis tidak sesuai dengan SPO (Standar Prosedur Operasional)
karena petugas filing kurang teliti sehingga melupakan meletakkan
tracer.
DAFTAR PUSTAKA
1. Amalia Putri. (2016). Faktor Penyebab Missfile Pada Berkas Rekam
Medis Di Rumah Sakit. STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo
Surabaya
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2006). Pedoman
Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi II. Direktorat Jendral
Bina Pelayanan Medik.
3. Gemala R. Hatta. (2012). Pedoman Manajemen Informasi
Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan (G. R. Hatta (ed.)).
Universitas Indonesia UII press.
4. Kemenpan RI. (2013). Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 30
Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Perekam Medis dan Angka
Kreditnya. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),
287. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/132797/permen-pan-
rb-no-30- tahun-2013
5. Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. PT
Rineka Cipta. PMK No 10. (2018). Pengawasan Di Bidang
Kesehatan. Kementrian Kesehatan. PMK No 269. (2008). Rekam
Medis. Permenkes Ri No 269/Menkes/Per/Iii/2008. PMK No 340.
(2010). Klasifikasi Rumah Sakit. III.
6. PMK No 55. (2013). Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis.
PMK No 75. (2014). Pusat Kesehatan Masyarakat.
7. R.Terry, G. (2017). Prinsip- Prinsip Manajemen (G. R.Terry (ed.)).
Bumi Aksara.
8. Rano Indradi Sudra. (2017). Rekam Medis (Rano Indradi Sudra
(ed.); II).
9. UU No 44. (2009). Rumah Sakit.
10. WHO. 2002. The World Health Report-Reducing Risks, Promoting
Healthy Life.
Email : galih010890@gmail.com
12