Edisi Khusus Kesehatan Mental dan Budaya 1 , 1-11 e-ISSN: 26544024; p-ISSN: 2354 5607
I Gusti Ayu Agung Prami Yulianarista dan Luh Made Karisma Sukmayanti Suarya
Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
karismasukmayanti@unud.ac.id
Abstrak
Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering terjadi pada perempuan. Kanker payudara dapat memberikan
dampak fisik, psikologis, dan sosial. Adanya dampak yang diakibatkan kanker payudara mendorong timbulnya perilaku
untuk mengobati kanker atau yang disebut dengan perilaku mencari pengobatan. Perilaku mencari pengobatan
merupakan tindakan yang dilakukan individu ketika merasa mengalami masalah kesehatan untuk mencari pengobatan
agar dapat memulihkan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku mencari
pengobatan yang dilakukan oleh perempuan dengan kanker payudara. Metode penelitian yang digunakan adalah
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi
pada tiga responden penelitian. Data kemudian dianalisis dengan theoretical coding dari Strauss dan Corbin. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perilaku mencari pengobatan yang dilakukan oleh perempuan dengan kanker payudara
dibagi menjadi empat kategori yaitu perilaku mencari pengobatan modern, pengobatan tradisional, pengobatan sendiri,
dan tidak melakukan pengobatan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor yang memengaruhi
perilaku mencari pengobatan perempuan dengan kanker payudara yaitu faktor psikologis (rasa takut, stres, motivasi,
kepercayaan, dan persepsi), faktor karakteristik pengobatan (efek samping, ketersediaan, fasilitas, kualitas,
kompleksitas, dan hasil pengobatan), faktor personal (usia, jenis kelamin, pengetahuan, waktu untuk berobat, serta
pengelolaan stres dan emosional) dan faktor lingkungan (dukungan sosial, faktor ekonomi, kondisi keluarga, dan
kebiasaan).
Abstract
Breast cancer is the most cancer in women. Breast cancer could cause physical, psychological, and social impact. The
impact of breast cancer encouraged a seeking-behavior to treat breast cancer that called as health-seeking behavior.
Health-seeking behavior is an act that individual was perform when experiencing health problem to seek a treatment.
This research aims to investigate and understand the health-seeking behavior in women with breast cancer. The method
of this research was qualitative with phenomenological approach. The data were collected from in depth interviews and
observations on three women with breast cancer. The data were analyzed using theoretical coding by Strauss and
Corbin. The result showed that health-seeking behavior of women with breast cancer divided into four categories such
as seeking modern treatment, traditional treatment, self treatment, and no treatment. The result also showed that there
were factors influenced health-seeking behavior of women with breast cancer such as psychological factors (fear,
stress, motivation, belief, and perception), treatment characteristic factors (side effect, availability, facility, quality,
complexity, and treatment result), personal factors (age, gender, knowledge, time for treatment, emotional and stres
management), and environment factors (social support, economic factor, family condition, and habit).
1
I. G. A. A. P. YULIANARISTA & L. M. K. S. SUARYA
LATAR BELAKANG tetapi bila juga merasakan sakit, maka baru akan timbul
berbagai macam perilaku dan usaha (Notoatmodjo, 2010).
Setiap individu pasti menginginkan kesehatan pada dirinya
agar dapat menjalani kehidupan dengan maksimal namun pada Perilaku mencari pengobatan merupakan perilaku suatu
kenyataannya, tidak semua orang dapat merasakan hal individu yang sedang mengalami sakit atau masalah kesehatan
tersebut. Salah satu penyebab adalah adanya penyakit yang dalam melakukan penanganan penyakit atau masalah
mengakibatkan fungsi tubuh seseorang terganggu sehingga kesehatan yang dialami. Terdapat empat macam bentuk
berdampak terhadap aktivitas sehari-hari. Saat ini, masalah perilaku mencari pengobatan, yaitu tidak melakukan apa-apa
kesehatan menjadi suatu topik yang penting untuk dibahas dan (no action), melakukan pengobatan sendiri (self treatment),
diteliti karena erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari mencari pengobatan modern, dan mencari pengobatan
terutama pada penyakit kronis. Taylor (2009) menyatakan tradisional (Notoatmodjo, 2007). Perilaku mencari pengobatan
bahwa penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang yang dipilih seseorang juga dapat dipengaruhi oleh beberapa
secara perlahan selama bertahun-tahun, namun biasanya tidak faktor seperti faktor psikologis, karakteristik pengobatan,
dapat disembuhkan melainkan hanya diberikan penanganan faktor personal, dan faktor lingkungan yang dapat
kesehatan. dikelompokkan menjadi faktor internal dan eksternal.
Kanker merupakan salah satu penyakit kronis yang memiliki Perilaku mencari pengobatan yang dipilih perempuan dengan
angka kejadian tertinggi di dunia. Penyakit kanker ditandai kanker payudara juga dapat memengaruhi kondisi fisik dan
dengan pertumbuhan sel yang tidak normal secara terus- psikologis menjadi lebih baik atau lebih buruk. Diperlukan
menerus dan tidak terkendali dan dapat merusak jaringan adanya pemahaman yang memadai terhadap suatu pengobatan,
sekitar serta dapat menjalar ke jaringan lain namun tidak agar dapat mencegah dampak negatif yang akan ditimbulkan.
menular (Depkes RI, 2009). Kanker payudara merupakan Selain itu, adanya berbagai faktor yang memengaruhi
salah satu kanker yang memiliki prevalensi terbanyak kedua di pemilihan perilaku mencari pengobatan juga perlu
dunia. Prevalensi kanker payudara dari seluruh kanker di diperhatikan. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka tujuan
dunia pada populasi adalah sebesar 19,2% dan pada dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggali
perempuan sebesar 36,3% (GLOBOCAN, 2012). Kanker bagaimana gambaran perilaku mencari pengobatan pada
payudara dapat memberikan dampak fisik, emosional, dan perempuan dengan kanker payudara.
sosial. Kanker payudara juga dapat menyebabkan stres
sehingga memengaruhi kemampuan tumor untuk tumbuh dan METODE PENELITIAN
menyebar.
Tipe Penelitian
Perempuan yang telah didiagnosis kanker payudara dapat Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
mengalami berbagai respon terutama respon negatif berupa dengan pendekatan fenomenologi. Pendekatan fenomenologi
emosi negatif, seperti menarik diri dari lingkungan sekitar, berusaha untuk mencari arti secara psikologis dari suatu
mengonsumsi obat penenang dan tidak mau menjalankan pengalaman individu terhadap suatu fenomena melalui
aktivitas sebagaimana mestinya bahkan, ada yang sampai penelitian yang mendalam dalam konteks kehidupan sehari-
menolak untuk melakukan pengobatan sehingga dapat hari individu (Herdiansyah, 2010). Pemilihan pendekatan
memperparah kanker payudara. Adanya berbagai macam fenomenologi di dalam penelitian ini bertujuan untuk
dampak yang ditimbulkan oleh penyakit kanker payudara mengetahui bagaimana gambaran perilaku mencari pengobatan
menyebabkan pentingnya pemilihan pengobatan yang tepat. pada perempuan dengan kanker payudara. Penelitian ini
Selain itu, keterlambatan dalam penanganan kanker payudara menggunakan teknik sampel bertujuan, dengan kriteria
juga akan memperburuk kondisi dan prognosis kanker responden yaitu perempuan berusia 40 tahun sampai 60 tahun,
payudara. Oleh karena itu, maka penting dilakukan pemilihan mengalami kanker payudara selama lebih dari satu tahun, dan
perilaku mencari pengobatan terkait kanker payudara yang berdomisili di Bali.
tepat dan sesuai dengan stadium kanker payudara. Perilaku
mencari pengobatan yang dilakukan suatu individu dikatakan Teknik Penggalian Data
tepat jika perilaku tersebut memberikan dampak yang positif Wawancara
seperti berkurangnya rasa sakit dan stres yang dirasakan serta Penelitian ini menggunakan metode wawancara semi
dapat melakukan kegiatan sehari-hari (Gibbs & Lurie, 2007). terstruktur dengan jenis wawancara yang termasuk ke dalam
kategori in-depth interview. Isi dari wawancara dalam
Perilaku mencari pengobatan yang ditunjukkan oleh individu penelitian bertujuan untuk mengungkapkan aspek tingkah laku
dengan kanker payudara dapat mengindikasikan adanya upaya mengenai apa yang dilakukan atau biasa dilakukan oleh
pengobatan. Namun, perilaku menolak mengonsumsi obat responden sebagai perempuan dengan kanker payudara dalam
atau tidak melakukan pengobatan juga merupakan salah satu melakukan perilaku mencari pengobatan.
bentuk perilaku mencari pengobatan (Julike & Endang, 2012). Observasi
Kondisi ini dapat terjadi karena individu yang mendapat Penelitian ini menggunakan teknik observasi tidak terstruktur.
penyakit dan tidak merasakan sakit (disease but no illness), Dalam observasi yang tidak terstruktur, peneliti tidak menentukan
tidak akan bertindak apa-apa dan yakin bahwa penyakit atau dan merumuskan garis besar dari aspek-aspek yang akan
masalah kesehatan yang dialami akan sembuh tanpa diobati diobservasi terlebih dahulu. Pada saat wawancara dimulai,
peneliti mulai melakukan observasi dengan mengamati perilaku
2
GAMBARAN PERILAKU MENCARI PENGOBATAN PADA PEREMPUAN DENGAN KANKER PAYUDARA
dan ekspresi responden secara bebas, mencatat perilaku serta payudara. Berdasarkan hasil wawancara terdapat beberapa
ekspresi yang ditampilkan responden, kemudian menghubungkan dampak psikologis akibat kanker payudara yang dialami
hasil observasi tersebut dengan pernyataan-pernyataan responden responden yaitu merasa takut akan penyakit kanker
selama wawancara dilakukan. payudara yang sedang dialami, mengalami perasaan
terkejut atau kaget pada saat didiagnosis mengalami
Tempat Penelitian kanker payudara, dan mengalami perasaan sedih ketika
Penelitian dilaksanakan di tempat yang telah disepakati antara mengetahui mengalami kanker payudara. Selain itu, saat
responden dan peneliti. Penelitian dilakukan di wilayah Kota didiagnosis mengalami kanker payudara, responden
Denpasar dan Kabupaten Badung. merasa perasaan tidak menerima dengan membandingkan
kondisi yang dialaminya dengan kondisi orang lain,
Teknik Analisis Data responden juga menyalahkan Tuhan mengenai diagnosis
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data theoretical kanker payudara yang didapatkan dan responden merasa
coding yang terdiri dari open coding, axial coding, dan jika pola hidupnya dahulu sebelum mengalami kanker
selective coding (Strauss & Corbin, 2017). Open coding payudara adalah pola hidup yang salah sehingga responden
adalah proses menguraikan, memeriksa, membandingkan, merasa bersalah atas pola hidup yang dijalaninya tersebut.
mengonsepkan, dan mengategorikan data. Tahap kedua adalah Dampak psikologis lainnya, yaitu responden mencoba
axial coding merupakan prosedur dimana data digabungkan untuk bisa menerima keadaan diri sendiri dan bersikap
kembali dengan cara baru setelah dilakukannya open coding pasrah sebagai bentuk spiritualitas responden terkait
dengan membuat hubungan antar kategori. Tahap terakhir dengan kanker payudara yang dialaminya, responden juga
adalah selective coding merupakan proses pemilihan kategori mulai menunjukkan sikap bersyukur atas semua keadaan
inti, pengaitan kategori inti terhadap kategori lainnya secara yang dijalaninya dan perubahan perilaku yang lebih positif.
sistematis, pengabsahan hubungannya, mengganti kategori c. Dampak sosial
yang diperbaiki, dan dikembangkan lebih lanjut. Dampak sosial merupakan perubahan yang dialami dan
dirasakan responden terkait dengan lingkungan sosial
HASIL PENELITIAN akibat kanker payudara. Berdasarkan hasil wawancara
terdapat beberapa dampak sosial akibat kanker payudara
Paradigma model dapat dilihat pada gambar 1 (terlampir). yang dialami responden yaitu lingkungan pertemanan
responden semakin bertambah, merasa tidak nyaman
Hasil dari penelitian ini akan dipaparkan berdasarkan lima ketika menghadiri acara adat, responden gencar untuk
kategori antara lain dampak kanker payudara pada perempuan memotivasi keluarganya agar menjalani pola hidup sehat,
dengan kanker payudara, perilaku mencari pengobatan pada dan responden sering memberikan motivasi dan saran
perempuan dengan kanker payudara, faktor-faktor yang dalam pengobatan maupun berbagi pengalaman dalam
memengaruhi perilaku mencari pengobatan pada perempuan menjalani hidup dengan kanker payudara kepada orang
dengan kanker payudara, dampak perilaku mencari lain. Selain itu, responden juga merasa lebih diperhatikan
pengobatan pada perempuan dengan kanker payudara dan oleh keluarganya, bersikap protektif terhadap anak, dan
kepuasan perempuan dengan kanker payudara terhadap berusaha menjalani pola hidup sehat dan menerapkannya
perilaku mencari pengobatan. pada keluarga.
1. Dampak Kanker Payudara pada Perempuan dengan 2. Perilaku Mencari Pengobatan pada Perempuan dengan
Kanker Payudara Kanker Payudara
Bagan dampak kanker payudara pada perempuan dengan Bagan perilaku mencari pengobatan pada perempuan
kanker payudara dapat dilihat pada gambar 2 (terlampir). dengan kanker payudara dapat dilihat pada gambar 3
a. Dampak fisik (terlampir).
Dampak fisik merupakan perubahan pada tubuh responden a. Perilaku tidak melakukan pengobatan (no treatment)
yang dialami dan dirasakan akibat kanker payudara. Perilaku tidak mencari pengobatan yang dilakukan
Berdasarkan hasil wawancara terdapat beberapa dampak responden dipengaruhi oleh adanya persepsi responden
fisik akibat kanker payudara yang dialami responden yaitu bahwa tidak sedang mengalami penyakit atau adanya
terdapat benjolan di payudara yang tidak terlihat jelas jika kondisi keluarga yang memerlukan perhatian lebih.
diperhatikan dari luar namun bisa dirasakan ketika Perilaku tidak mencari pengobatan yang dilakukan
responden meraba bagian payudara yang terdapat benjolan responden yaitu responden membiarkan gejala awal
tersebut. Responden juga merasakan benjolan di ketiak kanker payudara dan menunda pengobatan.
yang memiliki ciri yang sama seperti benjolan di payudara b. Perilaku mencari pengobatan tradisional
dan waktu tidur responden mengalami perubahan menjadi Perilaku yang dilakukan responden setelah tidak
lebih awal. Selain itu, responden juga mengalami rasa sakit melakukan pengobatan adalah perilaku mencari
pada bagian payudara yang terdapat benjolan, tubuh pengobatan tradisional. Perilaku mencari pengobatan
menjadi tidak sehat dan mudah lelah, serta responden tradisional yang dilakukan responden dipengaruhi oleh
mengalami penyebaran kanker pada ovarium. adanya kepercayaan terhadap pengobatan tradisional,
b. Dampak psikologis adanya rasa takut akan dampak pengobatan modern, dan
Dampak psikologis merupakan perubahan yang dialami adanya dukungan keluarga untuk melakukan pengobatan
dan dirasakan responden secara psikologis akibat kanker tradisonal. Perilaku mencari pengobatan tradisional yang
3
I. G. A. A. P. YULIANARISTA & L. M. K. S. SUARYA
4
GAMBARAN PERILAKU MENCARI PENGOBATAN PADA PEREMPUAN DENGAN KANKER PAYUDARA
5
I. G. A. A. P. YULIANARISTA & L. M. K. S. SUARYA
6
GAMBARAN PERILAKU MENCARI PENGOBATAN PADA PEREMPUAN DENGAN KANKER PAYUDARA
dengan dampak finansial, malu, depresi, stres, sehingga memengaruhi perilaku mencari pengobatan
penolakan, pengalaman negatif, kecemasan, motivasi, yang dilakukan (Brannon dkk. 2014).
persepsi terhadap penyakit dan pengobatan, harapan, Penelitian Atashbahar dkk. (2013) menunjukkan
keraguan, ketidakpuasan terhadap pengobatan, bahwa faktor personal yang memengaruhi perilaku
pertimbangan dan prasangka, kepercayaan terhadap mencari pengobatan adalah pengetahuan, usia, agama,
pengobatan, serta perilaku terhadap pengobatan. ras, riwayat penyakit, status pernikahan, pekerjaan,
Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor psikologis jenis kelamin, kemandirian, disabilitas, status
yang memengaruhi perilaku mencari pengobatan kesehatan, serta keparahan dan durasi mengalami
perempuan dengan kanker payudara adalah rasa takut masalah. Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor
dengan kanker, takut dengan dampak pengobatan, personal yang memengaruhi perilaku mencari
stres, motivasi untuk sembuh, kepercayaan terhadap pengobatan perempuan dengan kanker payudara
pengobatan, persepsi terhadap penyakit, dan persepsi adalah usia, perempuan, pengetahuan, waktu untuk
terhadap pengobatan. berobat, serta pengelolaan stres dan emosional.
b. Faktor karakteristik pengobatan d. Faktor lingkungan
Karakteristik pengobatan yang dapat memengaruhi Faktor lingkungan yang memengaruhi perilaku
perilaku mencari pengobatan adalah efek samping mencari pengobatan dapat berupa dukungan sosial,
pengobatan dan kompleksitas pengobatan. Efek faktor ekonomi, serta norma dan budaya. Dukungan
samping pengobatan sering menjadi alasan utama sosial baik dari keluarga, kerabat, teman, rekan kerja,
suatu pengobatan tidak dilanjutkan dan menjadi sahabat, maupun dari kelompok sosial berperan dalam
perhatian utama dalam memilih pengobatan. menentukan perilaku mencari kesehatan yang dipilih
Kompleksitas pengobatan berupa kesulitan prosedur seseorang. Adanya dukungan untuk melakukan suatu
dalam menjalani suatu pengobatan, metode pengobatan akan cenderung meningkatkan keinginan
pengobatan yang rumit, pengobatan yang suatu individu untuk melakukan pengobatan tersebut.
menggunakan terlalu banyak obat, aturan yang rumit Faktor ekonomi berupa biaya yang dikeluarkan untuk
dalam menjalani pengobatan, pengobatan yang sulit menjalani suatu terapi dapat memengaruhi perilaku
diakses, dan waktu pengobatan yang lama dapat mencari pengobatan. Semakin tinggi biaya yang
menjadi faktor yang memengaruhi seseorang untuk diperlukan untuk melakukan suatu pengobatan, maka
menghindari suatu pengobatan (Brannon dkk. 2014). semakin rendah keinginan untuk melakukan
pengobatan tersebut. Norma dan budaya yang dianut
Penelitian Atashbahar dkk. (2013) menunjukkan juga memengaruhi perilaku mencari pengobatan.
bahwa faktor karakteristik pengobatan yang Kebiasaan yang dilakukan ketika sakit atau aturan-
memengaruhi perilaku mencari pengobatan berupa, aturan yang dianut seseorang dalam berobat dapat
kualitas layanan, akses pengobatan, durasi pengobatan, memengaruhi pilihan pengobatan yang akan dilakukan
efek samping, metode pengobatan, dan dampak atau (Brannon dkk. 2014).
hasil pengobatan. Penelitian ini menunjukkan bahwa
faktor karakteristik pengobatan yang memengaruhi Penelitian Atashbahar dkk. (2013) menunjukkan
perilaku mencari pengobatan perempuan dengan bahwa faktor lingkungan yang memengaruhi perilaku
kanker payudara adalah efek samping pengobatan, mencari pengobatan adalah dukungan sosial
ketersediaan, fasilitas pengobatan, kualitas layanan, (dukungan dan dorongan dari keluarga dan teman),
kompleksitas pengobatan (lama pengobatan, pendapatan keluarga, tanggung jawab individu dalam
kemudahan akses, prosedur pengobatan), dan hasil keluarga dan sosial, kebiasaan membiarkan dan
pengobatan. mentoleransi penyakit, adanya masalah dalam
c. Faktor personal hubungan dengan penyedia layanan kesehatan, serta
Faktor personal yang dapat memengaruhi perilaku tradisi dan kepercayaan sosial. Penelitian ini
mencari pengobatan adalah usia, jenis kelamin, menunjukkan bahwa faktor lingkungan yang
personalitas, dan emosional. Individu dengan usia memengaruhi perilaku mencari pengobatan perempuan
lanjut biasanya lebih sulit dalam mencari pengobatan dengan kanker payudara adalah dukungan sosial
karena adanya penurunan fungsi tubuh sehingga (dukungan anak, suami, teman, dan orang lain yang
memerlukan bantuan orang lain seperti saat berjalan dipercaya), faktor ekonomi (adanya tanggungan biaya
dan adanya masalah memori sehingga terganggu pengobatan), kondisi keluarga, dan kebiasaan saat
dalam menentukan pilihan terapi. Perempuan sakit.
umumnya lebih memerhatikan diri dibandingkan laki-
laki sehingga memengaruhi keputusan dalam Perilaku mencari pengobatan yang dilakukan oleh suatu
menentukan pilihan pengobatan. Beberapa individu juga dapat memberikan dampak yang baik positif
personalitas dan masalah emosional yang dimiliki maupun negatif. Perilaku mencari pengobatan dapat
seseorang dapat memengaruhi pengobatan yang meningkatkan atau memperburuk kondisi psikologis individu.
dipilih. Individu dengan personalitas tertentu dan Perilaku mencari pengobatan dikatakan yang tepat apabila
adanya masalah emosional cenderung melakukan dapat meningkatkan kondisi psikologis individu yang
suatu perilaku untuk mengatasi masalah tersebut mengalami masalah kesehatan berupa berkurangnya rasa sakit
dan stres yang dirasakan akibat penyakit yang sedang
7
I. G. A. A. P. YULIANARISTA & L. M. K. S. SUARYA
dialami. Perilaku mencari pengobatan yang dipilih juga dapat kesulitan dalam proses pengambilan keputusan dalam
meningkatkan kemampuan menghadapi penyakit yang sedang pemilihan pengobatan. Selain itu, tindakan mengabaikan atau
dialami sehingga dapat melakukan aktivitas sehari-hari menunda pengobatan dapat mengakibatkan penyebaran
(Gibbs & Lurie, 2007). penyakit kanker payudara ke organ lain serta penurunan
kondisi kesehatan fisik dan psikologis sehingga perempuan
Penelitian yang dilakukan oleh Djatmiko, Octovianus, dengan kanker payudara diharapkan dapat menunjukkan
Fortunata, & Andaru (2013) menemukan bahwa tindakan perilaku yang lebih mengarah pada perilaku mencari
pengobatan yang dipilih oleh suatu individu juga dapat pengobatan. Stres yang diakibatkan kanker payudara
memengaruhi kondisi dan progresivitas perkembangan memengaruhi kemampuan tumor untuk tumbuh dan
penyakit yang dialami sehingga keadaan psikologis dari menyebar sehingga perempuan dengan kanker payudara
individu tersebut ikut terpengaruhi baik saat kondisi diharapkan untuk terus menumbuhkan emosi positif guna
kesehatan membaik maupun memburuk. Perilaku mencari meningkatkan kesejahteraan emosional dan psikologis
pengobatan dapat meningkatkan pengetahuan, kepuasan, dan perempuan dengan kanker payudara.
pengobatan penyakit serta dapat menurunkan rasa tidak dapat
diandalkan dan ketakutan akibat dari penyakit yang sedang Kepada pihak keluarga, diharapkan untuk membantu
dialami (Bahrami, Atashbahar, Shokohifar, & memberikan penjelasan dan informasi terkait perilaku
Montazeralfaraj, 2014). mencari pengobatan kepada perempuan dengan kanker
payudara sehingga memudahkan proses untuk mengambil
Ketiga responden menyatakan bahwa perilaku mencari keputusan dalam melaksanakan perilaku mencari pengobatan.
pengobatan modern memberikan dampak berupa hilangnya Keluarga juga disarankan untuk selalu menjadi sumber
benjolan pada payudara menghilang, dampak fisik, dukungan utama bagi perempuan dengan kanker payudara.
psikologis, dan sosial. Dampak perilaku pengobatan Bentuk dukungan yang bisa diberikan oleh keluarga dapat
tradisional yang dirasakan berupa masih merasakan sakit dan berupa dukungan secara psikologis, dukungan dalam
tidak memberikan perubahan. Dampak pengobatan sendiri pengasuhan anak, dukungan sosial, dan dukunan ekonomi.
yang dirasakan berupa tubuh terasa lebih segar dan Dukungan dari keluarga dibutuhkan oleh perempuan dengan
berkurangnya dampak kemoterapi. Dampak tidak melakukan kanker payudara khususnya pada penentuan perilaku mencari
pengobatan berupa meningkatnya ukuran benjolan pada pengobatan sehingga dapat melakukan perilaku mencari
payudara. Walaupun merasakan beberapa dampak akibat pengobatan yang tepat.
perilaku mencari pengobatan, adanya kepuasan menjalani
pengobatan modern menyebabkan keinginan untuk Kepada praktisi kesehatan, disarankan untuk membuat
melanjutkan pengobatan yang sedang dijalani dan program intervensi berupa penyuluhan yang dapat
menganggap perilaku mencari pengobatan yang dijalani meningkatkan pengetahuan perempuan dengan kanker
adalah perilaku yang tepat. payudara dalam memilih perilaku mencari pengobatan
sehingga dapat mengurangi tingkat keparahan dari penyakit
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kanker payudara dapat kanker payudara, mengurangi kondisi stres, rasa ketakutan,
menyebabkan beberapa dampak bagi perempuan, yaitu maupun dampak lain secara psikologis dan sosial. Praktisi
dampak fisik, psikologis, dan sosial. Adanya dampak tersebut kesehatan juga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan
mendorong timbulnya perilaku mencari pengobatan untuk dengan memberikan semangat dan motivasi kepada
mengatasi kanker payudara. Perilaku mencari pengobatan perempuan dengan kanker payudara, sehingga perempuan
yang dilakukan oleh perempuan dengan kanker payudara dengan kanker payudara dapat menerima kondisi yang
dapat dibagi menjadi empat perilaku, yaitu perilaku mencari dialaminya serta termotivasi menjalani pengobatan untuk
pengobatan modern, perilaku mencari pengobatan tradisional, mencapai kesembuhan.
perilaku mencari pengobatan sendiri, dan perilaku tidak
melakukan pengobatan. Faktor-faktor yang memengaruhi Kepada pemerintah maupun organisasi, disarankan untuk
perilaku mencari pengobatan pada perempuan dengan kanker membuat suatu kebijakan atau program layanan kesehatan
payudara dapat dibagi menjadi empat faktor, yaitu faktor yang dapat meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya
psikologis, faktor karakteristik pengobatan, faktor personal, kaum perempuan mengenai kanker payudara serta ikut
dan faktor lingkungan. Perilaku mencari pengobatan dapat berperan dalam menunjang perilaku mencari pengobatan pada
menyebabkan beberapa dampak bagi perempuan dengan perempuan dengan kanker payudara. Kepada masyarakat,
kanker payudara. Adanya dampak yang ditimbulkan dari diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
perilaku mencari pengobatan dapat memengaruhi keadaan perempuan dengan kanker payudara dengan berbagai cara
penyakit kanker payudara dan kelanjutan dari perilaku terutama dengan cara memaklumi keterbatasan waktu dan
mencari pengobatan yang dilakukan perempuan dengan tenaga yang dimiliki oleh perempuan dengan kanker
kanker payudara. payudara.
Saran yang dapat diberikan kepada perempuan dengan kanker Kepada peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan
payudara adalah penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penggalian data lebih mendalam, terutama terkait dengan
pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam keterbatasan penelitian ini, yaitu penggunaan koding dalam
melaksanakan perilaku mencari pengobatan, khususnya bagi analisis data sehingga kurang mengungkapkan aspek
perempuan dengan kanker payudara yang mengalami penelitian dan responden yang kurang heterogen dalam
8
GAMBARAN PERILAKU MENCARI PENGOBATAN PADA PEREMPUAN DENGAN KANKER PAYUDARA
9
I. G. A. A. P. YULIANARISTA & L. M. K. S. SUARYA
LAMPIRAN
Gambar 1.
Paradigma Model
Dampak Kanker Payudara pada Perempuan dengan Kanker Payudara
Dampak Fisik Dampak Psikologis Dampak Sosial
1) Benjolan di payudara 1) Merasa takut 1) Memiliki teman baru
2) Benjolan di ketiak 2) Merasa kaget 2) Merasa tidak nyaman ketika menghadiri
3) Tidur menjadi lebih awal 3) Merasa sedih acara adat
4) Merasa sakit pada payudara 4) Perasaan tidak terima 3) Memotivasi keluarga untuk hidup sehat
5) Merasa tidak sehat 5) Menyalahkan Tuhan 4) Memotivasi dan memberikan saran kepada Perempuan dengan
6) Tubuh mudah lelah 6) Merasa bersalah penderita lain
7) Penyebaran kanker ke 7) Menerima diri dan pasrah 5) Lebih diperhatikan keluarga Kanker Payudara
ovarium 8) Bersyukur 6) Bersikap protektif terhadap anak
9) Perubahan perilaku yang
7) Perubahan pola hidup keluarga
positif
10
GAMBARAN PERILAKU MENCARI PENGOBATAN PADA PEREMPUAN DENGAN KANKER PAYUDARA
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perilaku Mencari Pengobatan pada Perempuan dengan Kanker Payudara
Gambar 5.
11