A.TUJUAN
C.TEORI DASAR
a.Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan merupakan sifat permukaan suatu zat cair yang berperilaku layaknya selapis
kulit tipis yang kenyal atau lentur akibat pengaruh tegangan. Pengaruh tegangan tersebut disebabkan oleh
adanya gaya tarik-menarik antar- molekul di permukaan zat cair tersebut. Besarnya tegangan permukaan
merupakan usaha yang diperlukan cincin untuk menciptakan suatu permukaan baru, sifat permukaan yang
dimiliki oleh zat cair yang berperilaku layaknya selapis kulit tipis yang kenyal atau lentur akibat pengaruh
tegangan. Tegangan ini terjadi jika molekul- molekul di permukaan suatu cairan saling tarik menarik satu sama
lain, sehingga menciptakan pembatas antara udara dengan cairan itu (Ermawati, 2008).
Dimana :
g adalah tegangan muka dan q adalah sudut kontak.
Pada kesetimbangan, gaya kebawah sama dengan gaya keatas (dari persamaan 1 dan 2) :
2.p.r.g.cosq = p.r2.h.r.g
untuk air dan kebanyakan cairan organik umumnya q 0 atau dapat dianggap batas lapisan
pararel dengan kapiler, sehingga harga cosq =1 maka persamaan 3 :
g = ½.r. h.r.g
sehingga :
gair ½.r. hair.rair.g
gx = ½.r. hx.rx.g
gx hx.rx.g
D.CARA KERJA
1.Tulislah diameter lubang kapiler.
2.Tuangkanlah air kedalam bejana transparan sepertiga volume bejana.
3.Lalu gunakan termometer untuk mengukur suhu air tersebut.
4.Biarkan air mengalir melalui lubang kapiler dan tampung airnya pada nampan.
5.Tunggu sampai air yang keluar dari pipa kapiler terhenti dan membentuk bola.
6.Bila sudah terhenti,tulis ketinggian h yang diukur dalam bejana sampai pipa kapiler
7.Ulangi langkah langkah diatas sebanyak 7 kali.
8.Lalu ganti air dengan air es,ulangi langkah 1-7 .Ukur pula suhu air es yang digunakan
E.DATA PENGAMATAN
Data pengamatan mengukur tengangan permukaan air
NO h(m) h2
1 0,9 0,09
2 0,8 0,064
3 0,7 0,49
4 0,8 0,64
Rata2 0,8
∆h 0,8
F.PERHITUNGAN
Perhitungan pada air biasa
NO H h2
1 0,9 0,81
2 0,8 0,64
3 0,7 0,49
4 0,8 0,64
∑XI-4=3,2
(∑XI-4)2=10,24
¿
√ h (∑X I2 ¿+ ( ∑X I )2 h(h-1)
∆h =
=
√ 4 ( 10,29 ) +(3,2)2
4(3)
=
√ 40,96−10,24
12
=
√30,72
12
= √ 2,56
hl-a= 0,8±1,6mm
1
∆s = r(Pdalam-Pluar)
2
1 1
= Pgv - (101.292,8)
2 2
∂s Pgh 101.292,8
= . ∆r + – .h.∆h
∂r 2 2
1000.10 .3,2 101.292,8 1000.10 .3,2 101.292 .8
= – . 2+ – .2 . 1,6
2 2 2 2
= 1600 - 50646,4 . 2 + 16000 – 162.068
= -34,646,4 . 2 – 146.068
= -69,2 – 146.068
= -215,2
1
S = r (rgh – 101.292,8)
2
1
= 2(1000 . 10 . 3,2 – 101.292,8)
2
= 69
N
= (69 ± 215,2)
M
G.PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan penentuan tegangan permukaan pada air biasa dan air es.Tegangan
permukaan adalah gaya atau tarikan kebawah yang menyebabkan permukaan cairan berkontraksi dengan
benda dalam keadaan tegang. Hal ini disebabkan oleh gaya-gaya tarik yang tidak seimbang pada antar muka
cairan. Gaya ini biasa segera diketahui pada kenaikan cairan biasa dalam pipa kapiler dalam bentuk suatu
tetesan kecil cairan. Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat cair (fluida)
yang berada dalam keadaan diam (statis).
Besarnya tegangan permukaan ditentukan oleh beberapa faktor seperti : jenis cairan, suhu, tekanan,
konsentrasi zat terlarut, dan kerapatan.
H.KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Semakin besar densitasnya, maka massa zat yang ada pada volume tertentukan semakin
besar dan interaksi antar partikelnya pun makin besar sehingga tegangan permukaannya
semakin besar.
2. Semakin tinggi konsentrasi larutannya, maka tegangan permukaan semakin besar
I.DAFTAR PUSTAKA
1. Herinaldi.2004.Mekanika Fluida, terjemahan dari “Fundamental of Fluids Mechanic”
oleh 2.Donald F. Young. Erlangga.Jakarta.
3.Atkins, P. W. 1994.Kimia Fisik edisi ke-4 jilid 1.Erlangga: Jakarta.
4.Giancoli, Douglas C. 2001.Fisika jilid 1. Erlangga:Jakarta.
5.Hamid, Rimba. 2010.Penuntun Kimia Fisik.Universitas Hauoleo: Kendari.