Makalah k3 Hot Job
Makalah k3 Hot Job
Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan
edukasi mengenai pengertian dam macam-macam hot job serta prosedur keselamatannya
dalam K3. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk kemudian makalah kami ini dapat kami perbaiki dan menjadi lebih
baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Kami juga
yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan kritik serta
saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini lebih baik ke depannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Page | ii
COVER.......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................1
C. Tujuan .......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................3
A. Pengertian Hot Job....................................................................................................3
B. Izin Kerja dan rambu dalam Hot Job.........................................................................3
C. Jenis-jenis Hot Job.....................................................................................................3
D. Welding/Pengelasan...................................................................................................4
1. Macam-macam Proses Welding............................................................................4
2. Klasifikasi Pengelasan..........................................................................................8
3. Prosedur sebelum memulai Welding....................................................................9
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Welding..................................................9
5. APD dalam Welding...........................................................................................10
E. Cutting/Pemotongan.................................................................................................11
1. Laser Cutting.......................................................................................................11
2. Metal Cutting......................................................................................................12
F. Grinding/Penggerindaan .........................................................................................12
1. Fungsi dan Jenis-jenis mesin gerinda..................................................................12
2. Keselamatan menggerinda dalam
K3..................................................................14
BAB III PENUTUP..................................................................................................................18
A. Kesimpulan..............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................iv
Page | iii
DAFTAR PUSTAKA
Gunara Santoso. 2017. Buku Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Jakarta:Danayasa Arthatama
Hutagaol Armein (2014). Welding and Cutting Safety Procedure. Media k3 Indonesia
[Online]. Tersedia : http://mediak3.com/welding-and-cutting-safety-procedure/ (9 September
2019)
Achmadi (2018). Alat Keselamatan Kerja Las dan Pelindung Diri K3 Beserta Fungsinya.
Pengelasan.net [Online]. Tersedia : https://www.pengelasan.net/alat-keselamatan-kerja-las/ (9
September 2019)
Achmadi (2019). Pengertian Welding Beserta Macam-macam Las dan Pengertiannya.
Pengelasan.net [Online]. Tersedia : https://www.pengelasan.net/welding-adalah/ (9
September 2019)
Isya Putra (2019). Keselamatan Menggerinda/Safety For Grinding. Academia.edu [Online].
Tersedia :
https://www.academia.edu/32406240/A._KESELAMATAN_MENGGERINDA_SAFETY_F
OR_GRINDING_Topik_Safety (9 September 2019)
Klikmro (2017). Jenis-jenis Mesin Gerinda Beserta Fungsinya. Klikmro.com. Tersedia :
https://blog.klikmro.com/ketahui-fungsi-setiap-jenis-mesin-gerinda/ (9 September 2019)
Unknown (2017). Laser Cutting. Wikipedia. Tersedia :
https://id.wikipedia.org/wiki/Laser_cutting (9 September 2019)
Unknown (2016). Proses Mnufaktur:Pemotongan Logam. Blogspot. Tersedia :
http://xindustri.blogspot.com/2016/06/proses-manufaktur-pemotongan-logam-a.html (9
September 2019)
Unknown (2018). Pemotongan. Wikipedia. Tersedia :
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemotongan ( 9 September 2019)
Page | iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hot Job atau Pekerjaan panas adalah setiap pekerjaan yang menggunakan atau
menghasilkan api terbuka seperti pengelasan (welding), pemotongan (cutting), dan
penggerindaan (grinding), dan pekerjaan lainnya. Pekerjaan panas ini memiliki potensi
bahaya ledakan, atau kebakaran, tersengat listrik, atau gangguan kesehatan dari gas yang
dihasilkan yang akibatnya bisa fatal sehingga diperlukan panduan khusus mengenai
segala hal terkait welding, cutting, grinding dan tata cara penggunaan alat-alat berat
dalam hot job yang sesuai dengan prosedur K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari hot job?
2. Apa saja izin kerja dan rambu dalam hot job?
3. Apa saja jenis-jenis hot job dan pengetiannya?
4. Apa saja macam-macam proses pengelasan/welding?
5. Bagaimana klasifiikasi pengelasan/welding?
6. Apa saja prosedur welding sebelum memulai pekerjaan?
7. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan welding?
8. Apa saja APD dalam welding?
9. Apa yang dimaksud dengan laser cutting?
10. Apa yang dimaksud dengan metal cutting dan hal-hal yang perlu diperhatikan
sebelum melakukan metal cutting?
11. Apa saja fungsi dan jenis-jenis mesin gerinda yang digunakan dalam proses grinding?
12. Bagaimana keselamatan menggerinda/grinding dalam K3?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian hot job
2. Mengetahui dan memahami izin kerja dan rambu dalam hot job
3. Mengetahui dan memahami jenis-jenis hot job dan pengertiannya
4. Mengetahui dan memahami macam-macam proses pengelasan/welding
5. Mengetahui dan memahami klasifikasi pengelasan/welding
6. Mengetahui dan memahami prosedur welding sebelum memulai pekerjaan
Page | 1
7. Mengetahui dan memahami hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksaan welding
8. Mengetahui dan memahami APD dalam welding
9. Mengetahui dan memahami pengertian laser cutting
10. Mengetahui dan memahami pengertian metal cutting dan hal-hal yang perlu
diperhatikan sebelum melakukan metal cutting
11. Mengetahui dan memahami fungsi dan jenis-jenis mesin gerinda yang digunakan
dalam proses grinding
12. Mengetahui dan memahami keselamatan menggerinda/grinding dalam K3
BAB II
PEMBAHASAN
Page | 2
A. Pengertian Hot Job
Hot Job atau Pekerjaan panas adalah setiap pekerjaan yang menggunakan atau
menghasilkan api terbuka seperti pengelasan (welding), pemotongan (cutting), dan
penggerindaan (grinding), dan pekerjaan lainnya. Pekerjaan panas ini memiliki potensi
bahaya ledakan, atau kebakaran, tersengat listrik, atau gangguan kesehatan dari gas yang
dihasilkan yang akibatnya bisa fatal.
D. Welding / Pengelasan
a. Pengelasan Gas
Page | 4
Pengelasan Gas adalah pengelasan dimana sumber panas berasal dari
pembakaran gas. Beberapa proses las yang termasuk dalam pengelasan gas
contohnya seperti OFW (Oxy-Fuel Welding) dimana gas yang digunakan adalah
campuran oksigen dengan LPG (Liquid Petroleum Gas), dan OAW (Oxy-
Acetylene Welding) dimana gas yang digunakan adalah campuran oksigen
dengan asetilen atau yang lebih banyak dikenal dengan karbit. Pengelasan gas
merupakan pengelasan yang sangat tua, ditemukan pada awal tahun 1900an
sebelum las busur listrik ditemukan. Namun hingga saat ini pengelasan gas
terutama OAW masih banyak digunakan karena sifatnya yang praktis dan relatif
lebih murah dari proses las yang lain walaupun kualitas sambungan yang
dihasilkan cenderung kurang bagus. Selain digunakan untuk mengelas, aplikasi
lain dari nyala api oksigen dengan asetilen adalah untuk pemotongan logam dan
brazing.
b. Pengelasan Busur Listrik
Pengelasan Busur Listrik merupakan jenis las yang paling banyak dipakai
di dunia industri karena pengelasan ini praktis, murah, efisien, dan memiliki
produktivitas tinggi dengan hasil sambungan yang cukup berkualitas. Pengelasan
busur listrik mendapatkan panas dari busur listrik yang tercipta antara ujung
elektroda dengan logam induk. Busur listrik tersebut tercipta dari reaksi arus
pendek akibat dari terjadinya kotak ujung elektroda dengan logam induk.
Reaksi tersebut menciptakan panas yang cukup untuk meng ionisasi udara
disekitarnya, udara yang ter ionisasi mampu untuk menghantarkan elektron
diantara kedua media tersebut. Sehingga nyala busur listrik yang konstan akan
tercipta, menjadi sumber panas bagi pengelasan busur listrik. Contoh pengelasan
busur listrik seperti SMAW (Shielded Metal Arc Welding), GMAW (Gas Metal
Arc Welding), GTAW (Gas Tungsten Arc Welding), dll. Selanjutnya pengelasan
busur listrik juga terbagi menjadi pengelasan elektroda terumpan dan tidak
terumpan. Pada pengelasan elektroda terumpan, elektroda yang digunakan untuk
Page | 5
menciptakan busur listrik ikut mencair dan menjadi filler metal. Sedangkan pada
elektroda tak terumpan, elektroda tersebut terbuat dari bahan yang memiliki titik
lebur yang tinggi sehingga tidak ikut mencair menjadi filler metal.
c. Pengelasan Resistansi Listrik
Page | 6
Pengelasan Fase Padat (Solid State Welding) sedikit berbeda dengan
proses pengelasan yang lain dimana fase cair logam merupakan kunci, tetapi pada
pengelasan fase padat kebanyakan prosesnya tidak mengubah logam menjadi fase
cair dahulu. Sehingga proses las ini memiliki nama lain yaitu Penyambungan
Fase Padar (Solid State Bonding). Memiliki banyak kemiripan dengan pengelasan
resistansi listrik, hanya saja pada proses ini pengelasan sepenuhnya menggunakan
energi mekanik tanpa menggunakan energi listrik.
Waktu, tekanan, dan temperatur adalah variabel kunci dalam
penyambungan logam dengan menggunakan pengelasan fase padat. Keunggulan
dari proses pengelasan fase padat adalah tidak adanya daerah terpengaruh panas
(HAZ) pada sekitar sambungan pengelasan seperti pada pengelasan busur listrik
pada umumnya. Hal ini membuat material yang di las memiliki sifat mekanik
yang tidak banyak berubah akibat dari HAZ. Proses las yang termasuk pengelasan
fase padat antara lain: Friction Stir Welding (FSW), Cold Welding (CW),
Diffusion Welding (DFW), Explosion Welding (EXW), Forge Welding (FRW),
Hot Pressure Welding (HPW), Roll Welding (ROW), Ultrasonic Welding (USW),
dan lainnya.
e. Pengelasan Termokimia
Page | 7
Contoh pengelasan termokimia yang hingga saat ini masih banyak
digunakan adalah pengelasan aluminothermic atau thermite welding. Panas las
termit berasal dari bubuk aluminium dan oksida besi yang memiliki prinsip kerja
seperti bubuk mesiu. Bubuk termit tersebut akan bereaksi ketika dibakar dan
reaksi tersebut menghasilkan panas hingga mencapai 2.800 derajat C melelehkan
logam di dalam sebuah wadah yang digunakan untuk menampung proses
pencairan dan pembekuan logam tersebut. Karena prosesnya yang sangat praktis
dan alat – alat yang dibutuhkan mudah dibawa, pengelasan termokimia banyak
digunakan pada daerah – daerah yang sulit dijangkau dan jauh dari sumber listrik
seperti pada pengelasan untuk menyambung rel kereta api.
2. Klasifikasi Pengelasan/Welding
a. Selain dari sumber panasnya terdapat beberapa klasifikasi lain. Seperti pada
pengelasan busur listrik ada klasifikasi berdasarkan elektroda terumpan atau tidak
terumpan.
b. Pengelasan Manual adalah dimana welder memiliki kendali penuh untuk
mengumpankan elektroda dan logam pengisi serta mengarahkan elektroda
tersebut sepanjang jalur pengelasan. contoh dari pengelasan manual adalah OAW,
SMAW, dan GTAW.
Page | 8
Periksa dan pastikan bahwa tidak ada bahaya kebocoran gas atau cairan mudah
terbakar dari pipa, tank, ventilasi dari tank, saat melakukan pekerjaan panas;
Pastikan ventilasi yang memadai;
Atur regulator dari tabung gas tekanan kerja yang direkomendasikan;
Siapkan divisi struktural atau perlindungan, jika berlaku, terutama untuk daerah-
daerah di mana risiko kebakaran atau kerusakan peralatan, pipa, kabel dll bisa
terjadi;
Pastikan jenis kualitas baja, elektroda dan prosedur pengelasan yang tepat. (Via
lembar kerja, gambar dll);
Semua bahan yang mudah terbakar harus dibersihkan dari area kerja, atau
ditutupi, sebelum pekerjaan dimulai;
Pekerjaan panas harus dipasang papan pengaman mencegah percikan api dan
logam panas dari terbang luar ke luar areal kerja;
Gunakan selimut tahan api ;
Pastikan bahwa fireguard ada dilokasi ketika pekerjaan panas sedang
berlangsung;
Izin Kerja harus sudah disetujui oleh pihak yang berkepentingan.
Semua tindakan pencegahan dan persyaratan isolasi yang disebutkan pada izin
kerja harus dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan;
Siapkan alat pemadam api ringan saat melakukan pengelasan
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan welding
Daerah yang akan dikerjakan harus bebas dari karat, minyak, deposito, dan bahan
mudah terbakar, dll, sebelum pengelasan dimulai.
Dimana ada persyaratan prosedur pengelasan yang ditentukan, Welder harus
mengikuti langkah-langkah dalam prosedur atau seperti yang diperintahkan oleh
Welder Foreman.
Pengelasan harus dilakukan oleh welder yang terampil dan berkompeten. Dimana
ada persyaratan untuk pemeriksaan pengelasan, Welder harus memberitahukan
kepada welding inspektur.
Ketika pengelasan, dan setiap inspeksi telah selesai dilakukan, Welder akan
memastikan bahwa daerah tersebut dibersihkan, bahwa semua peralatan
dikembalikan ke lokasi yang benar dan izin relevan dengan formalitas pekerjaan
telah selesai.
Page | 9
Elektroda yang tidak terpakai akan disimpan sesuai dengan Instruksi Kerja untuk
penyimpanan elektroda.
E. Cutting / Pemotongan
1. Laser Cutting
Laser cutting adalah teknologi yang menggunakan laser untuk memotong bahan,
dan biasanya digunakan untuk aplikasi industri manufaktur, tetapi juga mulai
digunakan oleh sekolah, usaha kecil, dan penggemar. Laser cutting bekerja dengan
mengarahkan output dari laser daya tinggi oleh komputer, pada material yang akan
dipotong. Materi akan mencair, terbakar, menguap, atau terhembus oleh jet gas,
menghasilkan tepi dengan finishing permukaan yang berkualitas tinggi. Pemotong
laser industri yang digunakan untuk memotong sheet bahan datar serta bahan
struktural dan pipa. Laser cutting bisa diterapkan pada berbagai macam bahan, seperti
metal, akrilik, kayu, kulit dan juga kertas. Beberapa contoh penerapan teknologi laser
pada bahan-bahan ini adalah pada pembuatan ukiran pagar (besi), merek (akrilik),
pigura (kayu), undangan (kertas), dll.
F. Grinding / Penggerindaan
1. Fungsi dan jenis-jenis mesin gerinda
a. Fungsi mesin gerinda secara umum
Memotong benda kerja yang ketebalanya yang tidak relatif tebal.
Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja.
Sebagai proses jadi akhir ( finishing ) pada benda kerja.
Mengasah alat potong agar tajam.
Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.
Membentuk suatu profil pada benda kerja ( baik itu elips, siku, dan lain-lain )
b. Jenis-jenis mesin gerinda
1) Mesin Gerinda Permukaan (Surface Grinding)
Page | 12
Mesin Surface Grinding adalah mesin gerinda yang diperuntukan untuk
membuat bentuk datar dan permukaan yang rata pada sebuah benda kerja yang
diletakan di bawah batu gerinda yang berputar. Pada umumnya mesin gerinda
ini digunakan untuk penggerindaan permukaan yang meja mesinnya bergerak
horizontal bolak-balik. Benda kerja dicekam pada meja kerja kemudian
digerakkan maju mundur di bawah batu gerinda. Meja pada mesin gerinda
datar dapat dioperasikan secara manual atau otomatis yang dapat diatur pada
bagian tuasnya. Hasil pengerjaan mesin gerinda permukaan diperuntukan
untuk Parallel block, Jangka Sorong, Bed Mesin, dan lain-lain. Prinsip kerja
utama dari mesin surface grinding adalah gerakan bolak-balik benda kerja dan
gerak rotasi dari tool.
2) Mesin Gerinda Tangan
Page | 13
juga, mesin gerinda dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan
menggunakan batu gerinda yang dikhususkan untuk memotong.
3) Mesin Gerinda Duduk
Fungsi utama mesin gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi
dapat juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya, seperti mengasah pisau
dapur, golok, kampak, arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya. Selain
untuk mengasah, gerinda duduk dapat juga untuk membentuk atau membuat
perkakas baru, seperti membuat pisau khusus untuk meraut bambu, membuat
suku cadang mesin jahit, membuat obeng, atau alat bantu lainnya untuk
reparasi turbin dan mesin lainnya.
4) Mesin Gerinda Lurus
Fungsi utama mesin gerinda lurus adalah untuk membuat profil atau ukiran
pada suatu permukaan benda. Biasanya Gerinda lurus memiliki batu gerinda
yang kecil sehingga sangat fleksibel pada saat melakukan pengukiran pada
permukaan suatu komponen.
Page | 14
Akibat dari seringnya pekerjaan menggerinda, terkadang pekerja kurang
memperhatikan bahaya-bahaya dan hal-hal lain yang harus diterapkan dalam
pengerjaan dengan menggunakan gerinda tersebut. Baik itu yang berhubungan dengan
proses menggerinda maupun faktor alat yang layak digunakan untuk menjaga
keselamatan kerja. Banyak kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh kesalahan
penggunaan mesin gerinda, dari kecelakaan ringan sampai dengan kecelakaan yang
berat bahkan meninggal (Fatality).
Page | 15
jangan sekali-kali meletakkan benda yang akan digerinda di atas permukaan
yang licin.
7. Pastikan lokasi kerja aman dari bahan mudah terbakar seperti, thinner, Grease,
oil.
Hal-hal lain yang juga harus diperhatikan pada saat melakukan penggerindaan adalah:
1. Posisi badan harus dalam posisi aman untuk melakukan pekerjaan.
2. Jangan memberikan tekanan yang berlebih terhadap batu gerinda untuk
menghindari pecahnya batu akibat tekanan yang dipaksakan.
3. Perkecil bagian batu gerinda yang kontak langsung dengan benda kerja /
material yang digerinda atau dipotong.
4. Pastikan socket kabel power dicabut dari supply power pada saat penggantian
batu gerinda. Dan jangan meninggalkan mesin gerinda dalam kondisi masih
terhubung dengan power supply.
Page | 16
Jagalah kabel listrik mesin gerinda dari panas, minyak dan ujung yang tajam
Pastikan hubungan listrik dan tekan tombol off saat gerinda tidak digunakan, atau
sebelum diperbaiki, atau dibersihkan atau penggantian aksesoris.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas ada beberapa hal yang dapat dijadikan kesimpulan,yaitu :
Page | 17
Hot Job atau Pekerjaan panas adalah setiap pekerjaan yang menggunakan atau
menghasilkan api terbuka. Pekerjaan panas ini memiliki potensi bahaya ledakan, atau
kebakaran, tersengat listrik, atau gangguan kesehatan dari gas yang dihasilkan yang
akibatnya bisa fatal.
Jenis-jenis hot job diantaranya adalah welding/pengelasan, cutting/pemotongan, dan
grinding/penggerindaan.
Macam-macam welding diantaranya adalah pengelasan gas, pengelasan busur listrik,
pengelasan resistansi listrik, pengelasan fase padat, dan pengelasan termokimia.
Terdapat prosedur khusus yang harus dilakukan sebelum memulai pekerjaan welding
dan harus memperhatikan hal-hal penting lain agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
APD untuk welding diantaranya pakaian khusus las, sarung tangan las, sepatu las,
helm las, dan masker las.
Cutting dapat dibagi menjadi 2 yaitu laser cutting dan metal cutting
Fungsi grinding diantaranya mengasah alat agar tajam, menghaluskan dan meratakan
permukaan benda kerja, menghilangkan sisi tajam benda kerja, dan sebagainya.
Jenis-jenis mesin grinding diantaranya mesin gerinda permukaan, mesin gerinda
tangan, mesin gerinda duduk, mesin gerinda lurus.
Dalam proses grinding juga harus memperhatikan hal-hal tertentu dan mengikuti
prosedur kusus yang seesuai dengan standar K3.
Page | 18
Page | 19