Oleh:
Cempaka, S. Ked
NIM. 18309123
Pembimbing :
Maret, 2020
Pasien dengan kelainan ginjal yang akan menjalani pembedahan harus dilakukan
evaluasi berupa:
- Kondisi comorbid
- Derajat keparahan
- Komplikasi
Tujuan Preoperatif
diabetes yang menjalani pembedahan noncardiac dengan MAP lebih besar dari 110
ACEI dan ARA merupakan antihipertensi yang sering digunakan pada pasien
CKD, dan juga sering mempengaruhi hipotensi intraoperative saat induksi anastesi
general. Tidak menggunakan ACEI ataupun ARA selama 10 jam sebelum
CPD selama 7-10 hari sebelum pembedahan juga bermanfaat untuk mengurangi
penyakit ginjal, dan juga penilaian apakah penyakit ginjal yang terjadi membutuhkan
hemodialisis, obat-obat yang dapat menurunkan fungsi ginjal, perlu dinilai juga
apakah penyakit ginjal dalam keadaan stabil, mengalami perbaikan, atau perburukan.
Perioperatif
dopamine-1 reseptor antagonis yang dapat digunakan untuk hipertensi emergensi dan
gangguan fungsi ginjal berupa anuria dan oliguria. Gangguan fungsi ginjal ini
diperkirakan terjadi ± 10% dan kasus-kasus yang bedah dan gangguan ini dikenal
sebagai Gagal Ginjal. Gagal ginjal adalah suatu penurunan fungsi ginjal yang ditandai
dengan berkurangnya produksi urine sampai kurang dari 400 ml/24 jam disertai
perubahan biokimia didalam plasma dan urine. Gagal ginjal disebut akut = GGA
(Acute Renal Failure) oleh karena perubahan tersebut terjadi baru beberapa jam atau
beberapa hari. Sedangkan yang disebut kronis = GGK (Chronic Renal Failure) oleh
karena perubahan itu terjadi beberapa bulan atau beberapa tahun. Acute on chronic
renal failure adalah episode akut ditandai dengan bertambah turunnya Filtrasi
Glomeruli (Glomerulus Filtration Rate) pada penderita GGK yang pada mulanya
dalam keadaan stabil. Secara garis besar fungsi ginjal adalah: filtrasi, reabsorbsi,
Risiko gagal ginjal berkaitan dengan factor yang mudah diidentifikasi yaitu
faktor pre operatif, faktor post operatif, faktor medis, faktor surgical. Pasien post
operatif yang dirawat secara intensif, beberapa factor penting yang diduga penyebab
penurunan fungsi ginjal yang paling sering adalah hipovolemi, sepsis, dan obat-
obatan nefrotoksik.
Pendekatan terhadap Oliguria Pasca-bedah
Berkurangnya volume urine 400 ml/hari atau < 30ml/jam untuk 3 jam
berturut-turut adalah tidak normal. Ini bisa menjadi pertanda buruk akan terjadinya
gagal ginjal. Penderita pasca bedah yang mengalami hipovolemia yang berkelanjutan
− Nilai sirkulasi. dengan monitoring frekwensi nadi, turgor kulit dan tekanan darah
− Perhatikan irama jantung. Oliguria dan gagal ginjal bisa terjadi sekunder terhadap
gagal jantung
− Cari tanda-tanda infeksi luka, infeksi paru, septikemia (biakan darah), urine.
− Pikirkan komplikasi mayor dari pembedahan itu sendiri, kebocoran anastomosis
dasar yang menjadi indikasi pembedahan, jika tindakan pembedahan, bukan operasi
ginjal, (misalnya hernia) yang menderita GGK, sebaiknya kondisi pasien dalam
keadaan terkontrol dengan nilai serum ureum ≤ 150 mg/dl dan serum kreatinin < 7
DAFTAR PUSTAKA
Sefer S, et al. Perioperative management of patients with chronic renal failure. Acta.
2004; 43:397-415.
Jones DR. Surgery in the patient with renal dysfunction. Anesthesiology Clin. 2009.
Putri YS, Yadi DF. Blok aksilar pada pasein pseudoaneurisma pada antebrakii
sinistra yang disertai gagal ginjal terminal. JAM. 2014; 2(1).