Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi sektor publik ialah sebuah proses untuk mengumpulkan, mencatat, mengklasifikasikan,
menganalisis serta membuat laporan transaksi keuangan untuk sebuah organisasi publik yang
menyediakan informasi keuangan bagi pihak yang membutuhkannya untuk digunakan saat
pengambikan sebuah keputusan.

Tujuan Akuntansi Sektor Publik

Adapun tujuan akuntansi sektor publik diantaranya yaitu:

Management Control

Tujuannya untuk memberikan informasi yang dibutuhkan untuk mengelola suatu organisasi dengan
cepat, tepat, efisien serta ekonomis atas operasi dan penggunaan sumber daya yang
dipercayakan/dianggarkan untuk sebuah organisasi.

Accountability

Tujuan ini hampir sama dengan management control yaitu memberikan informasi yang berguna untuk
menager sektor publik yang digunakan untuk melaporkan pelaksanaan tanggung jawab
daya/bidang/divisi yang berada di bawah wewenangnya. Selain itu juga untuk melaporkan kegiatan
kepada publik atas operasi pemerintah serta penggunaan dana/anggaran publik.

Perkembangan Akuntansi Sektor Publik

Bagaimana perkembangan akuntansi sektor publik di indonesia / sejarah dan perkembangan akuntansi
sektor publik di indonesia ?

Salah satu faktor pendorong perkembangan akuntansi sektor publik di indonesia adalah adanya
pengaruh reformasi 1998 terhadap perkembangan akuntansi sektor publik di indonesia yang memicu
lahirnya konsep reformasi akuntansi sektor publik di Indonesia secara total. Dampaknya adalah sebagai
berikut :

 Perubahan Orientasi Politik


 Perubahan Persepsi Kebutuhan Dasar
 Perubahan Fokus Area Pengembangan
 Perubahan Orientasi Ekonomi
 Perubahan Indikator Kejujuran Pemerintah

Dari 5 perubahan di atas kemudian secara tidak langsung berimbas pada perubahan pandangan
masyarakat akan akuntasi sektor publik yaitu :
 Masyarakat menuntut sistem pemerintahan yang bersih (Good Government) dan penegakkan
akuntanbilitas publik di sektor publik karena kerap kali menjadi sarang inefisiensi, sarang
pemborosan, sumber kebocoran, dan institusi yang selalu merugi.
 Masyarakat menuntut akan kejujuran profesi akuntansi berupa (Kompetensi dan Independensi)
 Masyarakat menuntut kesejahteraan masyarakat (Program Pembangunan)
 Periodisasi perkembangan akuntansi sektor publik di indonesia tahun 2000-an

Sistem pengelolaan keuangan pemda (UU No. 25/1999 – UU No.33/2004). Hal pokok yang dibahas
antara lain adalah :

 Reformasi sistem akuntansi: Dari Basis Kas ke Basis Akrual


 Reformasi sistem manajemen keuangan daerah dari manajemen tradisional ke NMP
 Reformasi sistem penganggaran dari anggaran tradisional (line budgeting, program budgeting)
ke Anggaran berbasis kinerja (performance budgeting – planning, programming, and budgeting
system; zero based budgeting).
 Reformasi sistem pemeriksaan dari pengendalian dan pemeriksaan keuangan ke pengendalian
dan pemeriksaan keuangan serta pemeriksaan kinerja.

Perkembangan sistem akuntansi sektor publik di Indonesia lainnya adalah adanya perubahan mendasar
dalam pengelolaan anggaran Negara (PP.No.105/2000 dan Kepmendagri No. 29/2002 mengenai
akuntabilitas dan transfaransi). 6 hal pokok yang dibahas yaitu :

 Perubahan sistem akuntansi keuangan pemerintah


 Pengendalian dan audit keuangan ke pengendalian dan audit keuangan serta audit kinerja
 Vertical accountability ke Horizontal Accountability
 Lebih menerapkan konsep value for money
 Traditional budgeting ke performance budgeting
 Penerapan konsep pertanggungjawaban

Akuntansi Keuangan Sektor Publik dan Laporan Keuangan sektor Publik

Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh sektor swasta,
misalnya tugas untuk menghasilkan beberapa jenis pelayanan publik, seperti layanan komunikasi ,
penarikan pajak , pendidikan transportasi publik, dan sebagainya. Akan tetapi untuk tugas tertentu
keberadaaan sektor publik tidak dapat tergantikantikan oleh sektor swasta , misalnya fungsi birokrasi
pemerintahan . sebagai konsekuensinya , akuntansi sektor publik dalam beberapa hal berbeda dengan
akuntansi sektor swasta. Saat ini akuntansi sektor publik di Indonesia memiliki perkembangann yang
cukup berarti , salah satunya di tandai dengan lahirnya peraturan perudang - undangan yang mengatur
tentang penerapan akuntansi sektor publik khusus di pemerintahan. Perkembangan akuntansi sektor
publik meliputi bidang konsentrasi :
1. Akuntansi keuangan (financial accounting)

2. Akuntansi manajemen (management accounting)

3. Pemeriksaan (auditing)

Perkembangan akuntansi keuangan sektor publik khususnya di pemerintahan di tandai dengan adanya
standar akuntansi pemerintahan (SAP)

Akuntansi Sektor Publik dan Good Governance

Pengertian governance dapat diartikan sebagai cara mengelola urusan-urusan public. World Bank
memberikan definisi governance sebagai berikut “ the way state power is used in managing economic
and social resource for development of society”. Sementara itu United Nation Development Program
(UNDP) mendefinisikan Governance sebagai “the exercise of political, economic, and administrative
authority to manage a nation`s affair at all levels”.

Dalam hal ini World Bank lebih menenakankan pada cara pemerintah mengelola sumber daya social dan
ekonomi untuk kepentingan pembangunan masyarakat sedangkan UNDP lebih menekankan aspek
ekonomi, politik dan administrative dalam pengelolaan Negara.

Political governance mengacu pada proses pembuatan kebijakan (policy/ strategy formulation).
Economic governance mengacu pada proses pembuatan keputusan di bidang ekonomi yang berimplikasi
pada masalah pemerataan, penurunan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup. Administrative
governance mengacu pada system implementasi kebijakan.

Jika mengacu pada program World Bank dan UNDP, orientasi pembangunan sektor publik adalah untuk
menciptakan good governance. Pengertian Good governance sering diartikan sebagai tata kelola
pemerintahan yang baik. Sementara itu World Bank mendefinisikan Good Governance sebagai suatu
penyelenggaraan manejemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab sejalan dengan prinsip
demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi
baik secara politik maupun administatif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and
political framework bagi tumbuhnya aktifitas usaha.

Akuntabilitas Publik

Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah untuk memberikan


pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang
menjadi tanggungjawabnya kepada pihak yang memberikan amanah.

Karakteristik Good Governance menurut UNDP, yaitu:

1) Participation merupakan keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan baik secara


langsung maupun tidak langsung melalui lembaga perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya.
Partisipasi tersebut dibangun atas dasar kebebasan berasosiasi dan berbicara serta berpartisipasi secara
konstruktif.
2) Rule of law merupakan kerangka hukum yang adil dan dilaksanakan tanpa pandang bulu.

3) Transparency dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi. Informasi yang berkaitan
dengan kepentingan public secara langsung dapat diperoleh yang membutuhkan.

4) Responsiveness meerupakan lembaga-lembaga publik harus cepat dan tanggap dalam melayani
stakeholders.

5) Consensus orientation berada pada kepentingan masyarakat yang lebih luas.

6) Equity merupakan setiap masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh
kesejahteraan dan keadilan.

7) Efficiency and effectiveness adalah pengelolaan sumber daya public harus dilakukan secara
berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif).

8) Accountability merupakan pertanggungjawaban kepada public atas setiap aktifitas yang dilakukan.

9) Strategic vision merupakan penyelenggara pemerintahan dan masyarakat harus memiliki visi jauh
ke depan.

Dari sembilan karakter tersebut, paling tidak terdapat 3 hal yang dapat diperankan oleh akuntansi sector
public yaitu penciptaan transparansi, akuntabilitas public dan value for money (economy, efficieny dan
effectiveness).

Fenomena perkembangan sektor publik dapat diamati dengan makin menguatnya tuntunan
pelaksanaan akuntabilitas publik. Tuntunan akuntabilitas sektor publik terkait dengan perlunya
dilakukan transparansi dan pemberian informasi kepada publik dalam rangka pemenuhan hak-hak
publik. Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah untuk memberikan
pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang
menjadi tanggungjawabnya kepada pihak yang memberikan amanah.

Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal (vertical accountability), dan
akuntabilitas horizontal (horizontal accountability).

Vertical accountability adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih
tinggi, misalnya pertanggungjawaban unit-unit kerja (dinas) kepada pemerintah daerah, kemudian
pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, pemerintah pusat kepada MPR.

Horizontal accountability adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

Tuntunan akuntabilitas publik lebih menekankan pada akuntabilitas horisontal, tidak hanya akuntabilitas
vertikal.

Akuntabilitas merupakan konsep yang lebih luas dari stewardship. Stewardship mengacu pada
pengelolaan atas suatu aktivitas secara ekonomis dan efisien tanpa dibebani kewajiban untuk
melaporkan, sedangkan accountability mengacu pada pertanggungjawaban oleh seorang steward
kepada pemberi tanggung jawab.

Akuntabilitas publik yang dilakukan organisasi sektor publik terdiri atas empat dimensi akuntabilitas
yang mesti dipenuhi organisasi sektor publik (Ellwood, 1993).

Accountability for probity and legality, akuntabilitas kejujuran dan hukum. Akuntabilitas hukum terkait
dengan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang diterapkan.

Process accountability, akuntabilitas proses. Akuntabilitas proses terkait dengan apakah prosedur yang
digunakan dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem informasi
akuntansi, sistem informasi manajemen, dan prosedur administrasi. Akuntabilitas ini diterjemahkan
melalui pemberian pelayanan publik yang cepat, responsif, dan murah biaya. Pengawasan dan
pemeriksaan dapat dilakukan terhadap akuntabilitas proses, untuk dapat menghindari kolusi, korupsi
dan nepotisme.

Program accountability, akuntabilitas program, untuk pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan
dapat tercapai, dan apakah ada alternatif program lain yang memberikan hasil maksimal dengan biaya
minimal.

Policy accountability, akuntabilitas kebijakan, terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah atas


kebijakan yang diambil terhadap DPR/DPRD dan masyarakat luas.

Anda mungkin juga menyukai