Anda di halaman 1dari 12

KATAPENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena


berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini
sebagai pemenuhan tugas mini riset pada mata kuliah teori peluang.
Harapan penulis agar laporan ini dapat bermanfaat untuk para
mahasiswa strata dua maupun strata satu, bagi guru, masyarakat, pembaca,
penulis, serta para peneliti terkhusus dalam Pemodelan Matematika
Segala kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis
nanti berguna untuk penulisan-penulisan berikutnya.Atas perhatiannya,
penulis ucapkan terimakasih.

Medan,24 Novermber 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Materipada mata pelajaran matematika tersusun secara hierarki mulai dari
materi pelajaran matematika di SD, SMP, SMA, sampai ke Perguruan Tinggi.
Sehingga pastilah ada kaitan antara suatu materi dengan materi selanjutnya.
Dengan kata lain, pada pembelajaran matematika, pada topik tertentu, siswa harus
memiliki dan menguasai materi prasyarat untuk bisa memahami dengan baik
materi tingkat selanjutnya yang berkaitan dengan materi prasyarat tersebut.
Pemodelan Matematika sebagai materi yang terdapat di Perguruan Tinggi
juga tentunya memiliki kaitan dengan mata pelajaran matematika yang diajarkan
di bangku sekolah, baik di SMP maupun SMA. Materi-materi matematika yang
berkaitan dengan pemodelan yang sudah diajarkan kepada siswa sebelumnya di
SMP maupun SMA menjadi materi prasyarat yang digunakan dalam memahami
dan menguasai materi Pemodelan.
Untuk itu perlu dilakukan pengkajian mengenai materi-materi pelajaran
matematika di sekolah untuk kemudian mengkaitkannya dengan materi-materi
yang dipelajari pada mata kuliah Pemodelan Matematika
Peluang sebagai materi yang diajarkan di bangku sekolah memiliki kaitang
yaang erat pada topik Teori Keputusan. Pada teori keputusan, kita memutuskan
untuk memilih suatu kejadian dengan peluang yang paling besar (paling
menguntungkan). Materi ini dalam kehidupan sehari-hari berkaitan erat dengan
perjudian.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana kaitan materi peluang yang diajarkan di SMP dengan materi
pemodelan dengan teori keputusan pada materi pemodelan matematika di
perguruan tinggi?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui
kaitan materi peluang yang diajarkan di SMP dengan materi pemodelan dengan
teori keputusan pada materi pemodelan matematika di perguruan tinggi

D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
1. Membantu mengingat kembali konsep-konsep materi matematika di SMP
dan SMA yang berkaitan dengan materi mata kuliah pemodelan
matematika.
2. Melatih kemampuan koneksi matematika dalam mengaitkan konsep materi
matematika di SMP dan SMA dengan materi mata kuliah pemodelan
matematika.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Materi Pelajaran Matematika yang Berkaitan Dengan Materi


Pemodelan Dengan Teori Keputusan pada Mata Kuliah Pemodelan

Ada materi pelajaran matematika yang berkaitan dengan materi teori


keputusan pada materi kuliah Pemodelan Matematika. Berikut pemaparannya:

1. Materi Peluang
Berikut rangkuman materi peluang pada pelajaran matematika SMP kelas
9
 Ruang sampel adalah himpunan semua hasil percobaanyang mungkin
terjadi. Titik sampel adalah anggotaruang sampel. Kejadian adalah
himpunan bagian dariruang sampel
 Hasil percobaan dapat ditentukan dengan cara; (a)mendaftar semua hasil
kejadian yang mungkin terjadi,(b) membuat diagram pohon, dan (d)
denganmenggunakan diagram Cartesius.
 Sifat perhitungan dasar. Jika suatu kejadian A dapatterjadi dalam p
cara, dan untuk masing-masing pcara tersebut, kejadian B dapat terjadi
dalam r cara,maka kejadian A dan B dapat terjadi, secaraberkelanjutan
dalam p x r cara.
 Pada percobaan pelemparan mata uang sebanyak n kali.Misalkan kejadian
muncul angka (A) muncul sebanyakp kali, dan muncul gambar (G)
sebanyak q kali.Frekuensi nisbi (relatif) muncul angka adalah ,
danfrekuensi relatif muncul gambar adalah .
 Misalkan suatu percobaan dengan setiap hasil memilikikesempatan sama
untuk terjadi, peluang suatu kejadianadalah rasio cacah anggota kejadian
dengan cacah ruangsampel.
 Kepastian adalah kejadian dengan peluang 1.
 Kemustahilan adalah kejadian dengan peluang 0.
Kaitan materi Peluang pada Teori Keputusan di Mata Kuliah Pemdelan
Menentukan Peluang Suatu Kejadian

banyak kejadian
Peluang suatukejadian=
total kejadian

Frank ( 2003 : ) menjelaskan peluang suatu kejadian dengan contoh berikut:


Misalkan Anda memutar dadu sekali. Jika Anda memunculkan jumlah 7
anda menang. Jika Anda memunculkan selain itu, Anda kalah. Biayanya $1 untuk
bermain. Jika Anda menang, Anda mendapatkan $1 Anda kembali dan tambahan
$5. Jika tidak, Anda kehilangan $1. Jika Anda membuat taruhan ini 100 kali
sepanjang malam, berapa banyak yang Anda harapkan akan menang? Atau kalah?
Untuk menjawab pertanyaan seperti itu, kita membutuhkan dua konsep:
probabilitas suatu kejadian dan nilai harapan. Kita akan menggunakan frekuensi
dari probabilitas suatu peristiwa. Probabilitas jumlah 7 dari dua dadu adalah
jumlah cara kita bisa memunculkan 7 dibagi dengan jumlah total hasil yang
mungkin. yaitu,

banyak kejadian
Probabilitas suatukejadian=
total kejadian

Tentu saja peluang pelemparan jumlah 7 harus sama atau lebih besar dari 0 dan
lebih kecil atau sama dengan 1. Dan jumlah seluruh peluang harus sama dengan 1.
Ditunjukkan dengan:

Jadi, kita memerlukan penghitungan titik sampel pelemparan dua dadu kemudian
menentukan berapa banyak yang jumlahnya 7. Suatu pohon akan membantu
menunjukkan kemunculan yang diharapkan. Pada pelempara pertama, angka-
angka yang mungkin muncul adalah 1,2,3,4,5 dan 6. Yang kedua juga seperti itu.
Mari kita lihat diagram pohon berikut:

Kita dapat melihat titik yang mungkin muncul pada tabel:

Dadu 2
1 2 3 4 5 6
Dadu1 1 2 3 4 5 6 7
2 3 4 5 6 7 8
3 4 5 6 7 8 9
4 5 6 7 8 9 10
5 6 7 8 9 10 11
6 7 8 9 10 11 12

Kita dapat melihat ada 36 titik sampel. Namun ada 6 yang menunjukkan
jumlah 7. Maka peluang kemunculan jumlah 7 adalah:

Jadi, dalam jangka panjang, Anda akan mengharapkan sekitar 1/6 pelemparan
akan menunjukkan jumlah mata 7.
Jika diperhatikan, hal yang dipaparkan Frank dalam bukunya, sama
dengan yang terdapat pada buku mata pelajaran matematika di sekolah.
Perbedaannya terlihat dalam penulisan notasi penulisan nilai peluang
2. Menentukan Nilai Harapan
Frank menyatakan nilai harapan dalam rata-rata berbobot, seperti berikut:
Rata-rata berbobot

Jika Anda memiliki 2 nilai kuis, 80 dan 100, Anda akan menambahkan
dua angka itu dan bagi dengan 2, dan diperoleh rata-rata 90. Jika setelah 5 kuis
Anda memiliki tiga nilai 80 dan dua nilai 100,

Biasanya aanda akan menjumlahkan kemudian membagi 5 hasilnya,

Kemudian kita dapati

3 2
Rata-rata ber bobot = ( 80 ) + (100)
5 5

Dalam bentuk ini, kita memiliki dua hasil 80 dan 100, masing-masing dikalikan
dengan bobot, 3/5 dan 2/5. Hal ini serupa dengan definisi nilai yang diharapkan.

Misalkan sebuah permainan memiliki hasil a1,a2, ..., Masing-masing dengan hadiahw1,
w2,..., Wndan a. Terkait Peluang p1, p2, ..., pndimana p1+ p2+ ...+ pn= 1 dan 0 ≤ Pi≤ 1,
Kemudian jumlahnya:
E = w1p1+w2 p2+ ...+wn pn
Adalah nilai yang diharapkan dari permainan.

3. Diagram Pohon
Jika pada pelajaran matematika materi peluang di SMP diagram pohon
hanya sebatas membantu siswa menentukan kejadian-kejadian apa saja yang
mungkin muncul dalam suatu percobaan, di materi teori keputusan, diagram
pohon berubah fungsi menjadi pohon keputusan.
Pada pohon keputusan, tidak hanya terlihat kejadian apa saja yang
mungkin muncul, tetapi dengan pohon keputusan ini kita mencari tahu peluang
dari setiap kejadian, dan mengambil keputusan berdasarkan peluang yang lebih
besar.
Pohon keputusan sering digunakan untuk menampilkan dan menganalisa
pilihan yang mungkin bagi pengambil keputusan. Pohon keputusan sangat
informatif saat urutan keputusan harus dibuat. Notasi yang akan kita gunakan
ditunjukkan pada gambar 1-3

Gambar 1 Sebuah simpul keputusan dengan cabang keputusan untuk


setiap tindakan alternatif (strategi).
Gambar 2 Sebuah simpul ketidakpastian yang menyatakan kemungkinan dengan
cabang hasil untuk setiap kemungkinan yang dapat terjadi pada
simpul ketidakpastian tersebut.

Gambar 3 Sebuah simpul terminal dengan cabang konsekuensi yang


menunjukkan hasil

Cara memberikan keputusan dengan diagram pohon dikenal dengan metode fold
back
Gambar 5 Metode fold-back: dimulai dengan simpul keputusan akhir,
mengevaluasi nilai yang diharapkan dari simpul ketidakpastian di sepanjang setiap
cabang keputusan (course of action). Kemudian, untuk setiap simpul keputusan,
pilih nilai maksimum yang diharapkan untuk setiap tindakan yang dikeluarkan
dari simpul keputusan tersebut.

BAB III
KESIMPULAN
1. Materi Peluang yang diajarkan pada siswa kelas IX SMP merupakan materi
prasyarat untuk mempelajari materi pemodelan dengan teori keputusan pada
mata kuliah Pemodelan Matematika
2. Kaitan materi peluang dengan materi pemodelan dengan teori keputusan
dapat terlihat dari :
 Penentuan Peluang Suatu Kejadian
 Menentukan Nilai Harapan Suatu Kejadian
 Penggunaan Diagram Pohon

DAFTAR PUSTAKA
Giordano, F. (2014). A First Course in Mathematical Modeling, Fifth edition.
USA: Brooks/Cole
Sulaiman, R. (2008). Contextual Teaching and Learning Matematika: Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4/R.Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai