Sikap dan kemampuan profesional lulusan keperawatan ditumbuhkan dan dibina melalui berbagai bentuk pengalaman belajar antara lain melalui pengalaman belajar praktik (Nursalam). Mahasiswa keperawatan harus dipersiapkan untuk memasuki lingkungan praktik klinis dan siap untuk merawat pasien (casey et al., 2011). Pembelajaran klinik sebaiknya dipersiapkan dengan baik karena transisi dari pembelajaran akademik ke pembelajaran praktik, penyesuaian peran dan realitas bagi mahasiswa (Casey 2017). Pendidikan tenanga kesehatan bertujuan untuk menghasilkan lulusan yag memiliki keterampilan khusus, dalam kurikulum pendidikan kesehatan memuat 80% maksimal kurikulum inti dan minimal 20% kurikulum institusi. Pogram pendidikan tenaga kesehatan terbagi 40% materi teori dan 60% materi praktik, pembelajaran praktikum memegang peran penting untuk pencapaian kompetensi dalam kurikulum (pusdiknakes, 2009). Pembelajaran laboratorium memiliki kelebihan antara lain mahasiswa dapat berlatih keterampilan dengan cara trial and error sampai mahasiswa tersebut terampil dan beberapa keteampilan yang membutuhkan proses yang panjang dapat di bagi menjadi beberapa tahap sehingga dapat di latih tahap demi tahap (Musiana, 2015). Metode yang dapat dilakukan untuk menilai kesiapan praktik klinik mahasiswa yaitu melalui OSCE (Objective Structural Clinical Examination). OSCE secara signifikan dapat meningkatkan kesiapan mahasiswa dalam praktik klinis dan dapat meningkatkan peran professional mahasiswa (farahat et al., 2014). (Wani dalam ) menyatakan bahwa OSCE adalah metode penilaian yang objektif , terstruktur dan tidak bias sehingga OSCE merupakan cara yang efektif untuk digunakan sebagai metode penilaian. Nilai osce di fkep------. Nilai Osce dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya