Anda di halaman 1dari 1

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sikap dan kemampuan profesional lulusan keperawatan ditumbuhkan dan dibina melalui
berbagai bentuk pengalaman belajar antara lain melalui pengalaman belajar praktik
(Nursalam). Mahasiswa keperawatan harus dipersiapkan untuk memasuki lingkungan praktik
klinis dan siap untuk merawat pasien (casey et al., 2011). Pembelajaran klinik sebaiknya
dipersiapkan dengan baik karena transisi dari pembelajaran akademik ke pembelajaran
praktik, penyesuaian peran dan realitas bagi mahasiswa (Casey 2017).
Pendidikan tenanga kesehatan bertujuan untuk menghasilkan lulusan yag memiliki
keterampilan khusus, dalam kurikulum pendidikan kesehatan memuat 80% maksimal
kurikulum inti dan minimal 20% kurikulum institusi. Pogram pendidikan tenaga kesehatan
terbagi 40% materi teori dan 60% materi praktik, pembelajaran praktikum memegang peran
penting untuk pencapaian kompetensi dalam kurikulum (pusdiknakes, 2009). Pembelajaran
laboratorium memiliki kelebihan antara lain mahasiswa dapat berlatih keterampilan dengan
cara trial and error sampai mahasiswa tersebut terampil dan beberapa keteampilan yang
membutuhkan proses yang panjang dapat di bagi menjadi beberapa tahap sehingga dapat di
latih tahap demi tahap (Musiana, 2015).
Metode yang dapat dilakukan untuk menilai kesiapan praktik klinik mahasiswa yaitu
melalui OSCE (Objective Structural Clinical Examination). OSCE secara signifikan dapat
meningkatkan kesiapan mahasiswa dalam praktik klinis dan dapat meningkatkan peran
professional mahasiswa (farahat et al., 2014). (Wani dalam ) menyatakan bahwa OSCE
adalah metode penilaian yang objektif , terstruktur dan tidak bias sehingga OSCE merupakan
cara yang efektif untuk digunakan sebagai metode penilaian.
Nilai osce di fkep------. Nilai Osce dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya

Persepsi menurut para ahli

Anda mungkin juga menyukai