FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2020 BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mendapatkan pelayanan kesehastan, konsumen mempunyai keinginan untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas dari tenaga kesehatan yang profesional. Situasi yang nyata di pelayanan kesehatan masih banyak keluhan yang di rasakan oleh konsumen terhadap sikap dan keterampilan tenaga kesehastan ( Nur, 2018). Perguruan tinggi berperan penting untuk meningkatkank kualitas dan mutu pada lulusannya. Peningkatan mutu perguruan tingi tidak lepas dari tridarma perguruan tinggi yang tertera pada UU nomer 12 pasal 1 ayat 9 tahun 2012 yang berisi penyelenggaran pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Perguruan tinggi terutama pada jurusan keperawatan, membina sikap dan kemampuan profesional lulusannya melalui berbagai bentuk pengalaman belajar, diantaranya melalui pembelajran di kelas dengan penyampai teori – teori dan melalui pengalaman belajar praktik di laboratorium (Nursalam, 2015). Mahasiswa keperawatan harus dipersiapkan untuk memasuki lingkungan praktik klinis dan siap untuk merawat pasien (casey et al., 2011). Pembelajaran klinik sebaiknya dipersiapkan dengan baik karena transisi dari pembelajaran akademik ke pembelajaran praktik laboraorium memerlukan penyesuaian peran dan realitas bagi mahasiswa (Casey 2017). Laboratorium yang memiliki fasilitsa menyerupai rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan, menjadi hal yang sangat penting di perguruan tinggi jurusan keperawatan. Laboratorium yang ideal akan menggambarkan tempat untuk mempraktekkan teori sebelum mahasiswa menangani pasien secara langsung. (Gudayu, et. al., 2015). Pengamatan tim Standard Operasional Precedures (SOP), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menunjukkan bahwa kualitas laboratorium di Perguruan Tinggi masih belum optimal, yaitu kondisi peralatan laboratorium yang kurang mendapat perhatian, jarang digunakan, penerapan Standard Operasional Procedure (SOP) yang belum dimaksimalkan, serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum dimanfaatkan secara maksimal (Melati, et al, 2011; Lukum dan Paratama, 2015). Fakultas Keperawatan Universitas Jember terus berupaya memperbaiki aspek - aspek yang dapat membantu meningkatkan mutu lulusannya. Mahasiswa keperawatan diharapkan dapat memberikan pelayanan yang profesional, hal ini memerlukan pembenaha dan pengembangan pendidikan keperawatan yang memiliki landasan wawasan keilmuan, orientasi pendidikan serta kerangka konsep pendidikan. (Nursalam, 2015). Pendidikan tenaga kesehatan bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan khusus, dalam kurikulum pendidikan kesehatan memuat 80% maksimal kurikulum inti dan minimal 20% kurikulum institusi. Pogram pendidikan tenaga kesehatan terbagi 40% materi teori dan 60% materi praktik, pembelajaran praktikum memegang peran penting untuk pencapaian kompetensi dalam kurikulum (pusdiknakes, 2009). Pembelajaran laboratorium memiliki kelebihan antara lain mahasiswa dapat berlatih keterampilan dengan cara trial and error sampai mahasiswa tersebut terampil dan beberapa keteampilan yang membutuhkan proses yang panjang dapat di bagi menjadi beberapa tahap sehingga dapat di latih tahap demi tahap (Musiana, 2015). Dari pebelajaran praktikum hasil yang di inginkan mahasiswa mendapatkan kepuasan dalam pembelajaran praktik di laboratorium dan kompetensi yang di harapkan. Dari persenase di atas dapat dikeahui bahwa pembelajaran praktikum sangat penting, jika fasilitas dalam laboratorium kurang memadai dapat mempengaruhi kompetensi yang diharapkan dan kepuasan mahasiswa dalam melakukan praktik pembelajaran di laboratorium.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah kepuasan mahasiswa terhadap praktikum di Fakultas Keperawatan
? 1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui kepuasan mahasiswa terhadap praktikum di fakultas keperawatan ?
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain :
a. Mengidentifikasi karakteristik mahasiswa Fakultas Keperawatan
b. Mengidentifikasi kepuasan mahasiswa terhadap praktikum di fakultas keperawatan.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat bagi Peneliti manfaat bagi peneliti adalah sebagai sarana pembelajaran dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan mengenai kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran praktikum di Fakultas Keperawatan 1.4.2 Manfaat bagi Instansi Pendidikan Keperawatan Manfaat bagi instansi pendidikan keperawatan yaitu sebagai sumber informasi dan referensi untuk evaluasi tentang kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran praktikum di Fakultas Keperawatan. 1.4.3 Manfaat bagi Profesi Keperawatan Hasil bagi profesi keperawatan yaitu sebagai referensi untuk menambah informasi berkaitan dengan kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran praktikum di Fakultas Keperawatan. 1.4.4 Manfaat Bagi Masyarakat Manfaat bagi masyarakat yaitu bisa meningkatkan pengetahuan dan wawasan, terutama bagi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Fakultas Keperawatan.
1.5 Keaslian Penelitian
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepuasan Mahasiswa 2.1.1 Pengertian Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa lain “satis” (artinya cukup baik, memadai) dan “facio” yang artinya melakukan atau membuat. Kepuasan bisa diartikan sebagai “upaya pemenuhan sesuatu” atau membuat sesuatu yang memadai (Tjiptono dalam bab 2). Kepuasan asal katanya adalah puas yang berarti merasa senang, lega, kenyang dan sebagainya karena sudah merasa cukup atau terpenuhi hasrat hatinya (Suharno dan Retnoningsih dalam bab 2) 2.1.2 Indikator Kepuasan Mahasiswa 2.2