Anda di halaman 1dari 25

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NN.T DENGAN DIAGNOSA MIOMA UTERI DIRUANG TERTAI RSUD.PROF
DR MARGONO SOEKARDJO

Disusun Oleh :

Wisnu widhaswara 19
Jimi illham Dika 19
Musrifatun Ni’mah 19
Fitri Isnawati 19
Ika Puspita D 19

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU


KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAHUN 2019
I. Identitas diri klien
Nama : Nn. D
Umur : 25 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Karyawan
Tanggal masuk RS : 14 Maret 2020
Sumber informasi : Poli
Keluarga terdekat yang dapat segera dihubungi (orang tua, wali, suami, istri dll):
Orang tua
Tanggal, jam pengkajian: 16 maret 2020 jam 08.00

II. Status kesehatan saat ini


1. Alasan kunjungan/ keluhan utama : Pasien mengeluh nyeri didaerah
perut dan punggung bawah, nyeri skala 6, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri memberat
saat bergerak dan beraktifits dan berkurang saat istirahat.
2. Factor pencetus : mioma uteri
3. Lamanya keluhan : ± 2 bulan
4. Timbulnya keluhan : ( V ) bertahap
( ) mendadak
5. Factor yang memperberat : Nyeri bertambah saat bergerak dan
duduk terlalu lama
6. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Sendiri : berbaring dan istirahat
Oleh orang lain :-
Diagnosa medik : Mioma Uteri dari tanggal 4 Januari 2020
………………………….. tanggal ……………………………
………………………….. tanggal…………………………….
………………………….. tanggal…………………………….
7. Riwayat penyakit sekarang : pasien datang kepoli pada hari Sabtu, 14 Maret
2020 mengeluh nyeri didaerah perut dan punggung bawah, nyeri skala 6, nyeri seperti
ditusuk-tusuk, nyeri memberat saat bergerak dan beraktifits dan berkurang saat
istirahat. Pasien mengeluhkan belum BAB selama 6 hari. Pasien merasa tidak nyaman
dibagian perut.

III. Riwayat keluarga Genogram

th
25

IV. Riwayat kesehatan yang lalu


1. Riwayat kesehatan yang pernah dialami : Pasien mengalami menorgia selama 3 bulan
ini dan frekuensi menstruasi tidak teratur. Haid terakhir pada tanggal 5 Maret 2020 dengan
frekuensi 10 hari. Pasien mengatakan jika menstruasi merasakan nyeri yang
sangat hebat terkadang sampai tidak sadarkan diri. Pasien mengatakan sebelum sakit
sering mengkonsumsi makanan instan dan minuman kemasan. Pada tahun 2019 pasien
pernah dirawat dirumah sakit dengan diagnosa Typoid.
2. Alergi : pasien tidak mempunyai alergi
Tipe: - Reaksi: - Tindakan:-
3. Imunisasi : Riwayat imunisasi lengkap
4. Kebiasaan : merokok/kopi/obat/alcohol/lain;lain: -
5. Obat-obatan :-
V. Pemeriksaan fisik dan keluhan fisik yang dialamin Keadaan umum
Kesadaran : Composmentis GCS: E4V5M6
Vital sign
TD : 110/80mmHg
N : 81x/menit
RR : 21x/menit
S : 36,3 C
KEPALA
Bentuk : mesocepal, tidak ada benjolan, rambut bersih
Keluhan yang berhubungan : pusing/sakit kepala: -
MATA
Ukuran pupil : kanan 3 mm kiri 3 mm
Ukuran akomodasi :-
Bentuk : bulat
Konjungtiva : an anemis
Fungsi penglihatan : baik
Dua bentuk : simetris
Tanda-tanda radang : tidak ada
Pemeriksaan mata terakhir : pasien tidak pernah periksa mata
Operasi : pasien tidak ada riwayat operasi mata
Kacamata : pasien tidak menggunakan kacamata
Lensa kontak : pasien tidak menggunakan lensa kontak
HIDUNG
Reaksi alergi : pasien tidak ada alergi

Pernah mengalami flu : pasien pernah mengalami flu


Bagaimana frekuensinya dalam setahun: frekuensi flu dalam setahun sebanyak 4 kali
Sinus : tidak ada perdarahan: tidak ada
MULUT TENGGOROKAN
Gigi geligi :
Kesulitan/gangguan berbicara : tidak ada
Kesulitan menelan : tidak ada
Pemeriksaan gigi terakhir : pasien melakukan pemeriksaan gigi terakhir tahun lalu
PERNAFASAN
Suara paru : vesikuler
Pola napas : teratur
Bentuk : pasien tidak batuk
Spuntum : tidak ada spuntum
Nyeri : tidak ada nyeri
Kemampuan melakukan aktivitas : terbatas karena pasien merasakan nyeri diperut dan
pinggang
Bentuk darah : tidak ada
Rontgen foto terakhir : 14/3/20 hasil: CTR<50%,, COR tak membesar, tak
tampak infiltrate nodul. bentuk dan letak jantung normal, tak nampak bercak maupun
nodul pada kedua paru.
USG : Uterus tampak gambaran whorl like kesan di
cervix posterior ukuran 9,2 x 7,8 cm, mioma uteri
SIRKULASI
Nadi perifer : teraba
CRT : < 2 detik
Distensi vena jugularis : tidak ada
Suara jantung : lubdub
Suara jantung tambahan : tidak ada
Irama jantung : reguler
Nyeri : tidak ada
Edema : tidak ada
Palpitasi : tidak ada
Baal : tidak ada baal/mati rasa
Perubahan warna : tidak ada
Clubbing : tidak terlihat
Keadaan ekstremitas : baik

NUTRISI

BB : 65kg
Status gizi : baik
Jenis diet :-
Nafsu makan : pasien nafsu makan berkurang selama sakit
Rasa mual : tidak ada
Muntah : tidak ada
Intake : pasien mengatakan minum air putih 4 s.d 5 gelas dalam sehari
ELIMINASI
BAB
Pola rutin : BAB 1x dalam sehari
Penggunaan pencahar : pasien menggunakan obat pencahar (flet enema)
Colostomy/ileostomy : tidak ada riwayat colostomy/ileostomy
Konstipasi/obstipasi : pasien mengalami konstipasi sudah 6 hari
Diare : tidak mengalami diare
BAK
Pola rutin : 5-6 kali.hari
Inkontinensia : tidak mengalami inkontinensia
Infeksi : tidak ada infeksi
Hematuria : tidak mengalami hematuri
Kateter : pasien tidak terpasang kateter
Urin output : ±1500 ml/hari dengan warna bening dan bau khas
REPRODUKSI
Reproduksi: G0P0A0
No. Gg. Proses Lama Tempat Masalah Masala Keadaa
ana Kehamila persalina persalina persalina persalina h bayi n anak
k n n n n n saat ini
Pemeriksaan payudara : tidak pernah, keluhan payudara: tidak ada
Pemeriksaan genetalia : tidak pernah, keluhan genetalia: tidak ada
Usia menarche : 15 tahun
Siklus menstruasi : tidak teratur, karakteristik menstruasi: darah
berwarna merah kental, kecoklatan, konsistensi sedikit kental, bau khas, saat menstruasi
banyak keluar darah menggumpal.
Sejak kapan terdiagnosa : 2020
Sudah dilakukan apa : belum ada
Pengaruh perbedaan terhadap kehidupan seksualitas: pasien tidak pernah melakukan
hubungan seksual
Pemeriksaan papsmear terakhir : tidak pernah melakukan pemeriksaan papsmear
Hasil : tidak ada
Keputihan : pasien megalami keputihan kadang berwarna
kuning, berbau, terjadi sebelum dan sesudah menstruasi.
NEUROLOGIS
Tingkat kesadaran : composmentis GCS: E4V5M6
Disorientasi : pasien tidak mengalami disorientasi
Tingkah laku : normal
Riwayat epilepsy/kejang : tidak ada
Reflek : baik
Kekuatan menggenggam : kuat

MUSCULOSKELETAL

Kekuatan otot :5 5

5 5
Pergerakan ekstremitas : baik
Nyeri : tidak mengalami nyeri
Kekakuan : tidak ada
Pola latihan gerak : bebas
KULIT
Warna : coklat
Integritas : baik
Turgor : kulit elastis

VI. Kesehatan lingkungan


Kebersihan : baik
Bahaya : tidak ada
Polusi : polusi masih jarang karena rumah pasien berada
dipedesaan

VII. Psikososial
1. Pola piker dan persepsi
a. Alat bantu yang digunakan ( -) kacamata
( -) alat bantu
b. Kesulitan yang dialami (√) sering pusing
(-) menurunnya sensitifitas terhadap sakit
(-) menurunnya sensitifitas terhadap panas/dingin
(-) membaca/menulis

2. Persepsi diri
Hal yang sangat dipikirkan saat ini : pasien hanya ingin sehat seperti sediakala
Harapan setelah menjalani perawatan : ingin cepat sehat dan beraktivitas tanpa ada
hambatan
Perubahan yang dirasa sakit : bagian perut dan punggung bawah terasa
nyeri

3. Suasana hati : pasien merasa cemas terhadap penyakit yang dideritanya


4. Hubungan/komunikasi a. Bicara
(V) jelas
(V) relevan
(V) mampu mengekspresikan
(V) mampu mengerti orang lain

b. Tempat tinggal (-) sendiri


(V) bersama orang tua Kehidupan keluarga
- Adat istiadat yang dianut : Jawa
- Pembuatan keputusan dalam keluarga : Orang tua
- Pola komunikasi : baik
- Keuangan : tidak ada masalah
(V) memadai
(- ) kurang
Kesulitan dalam keluarga
(-) hubungan dengan orang lain
(-) hubungan dengan sanak saudara
(-) hubungan perkawinan

5. Kebiasaan seksual
a. Gangguan hubungan seksual disebabkan kondisi sebagai berikut:
(-) fertilitas (-) menstruasi
(-) libido (-) kehamilan
(-) ereksi (-) alat kontrasepsi
b. Pemahaman terhadao fungsi seksual : pasien belum pernah melakukan
hubungan seksual
c. Masalah kebiasaan seksual yang dialami : tidak ada
6. Pertahanan koping Pengambilan keputusan
(V) sendiri
(V) dibantu dengan orang lain, sebutkan: orang tua
Yang disukai tentang diri sendiri : ramah dan penyabar
Yang ingin diubah dari kehidupannya : menjadi manusia yang mampu bermanfaat
baik untuk dirinya ataupun orang lain
Yang dilakukan jika stress
( ) Pemecahan masalah
(V) makan
(V) tidur
( ) makan obat
( ) cari pertolongan
( ) lain-lain:
Apa yang dilakukan perawat agar anda nyaman dana aman: perawat memberikan
motivasi dengan cara pendekatan secara psikologis, pendekatan emosional dan
memberikan support menjalani pengobatan.
7. System nilai kepercayaan
Siapa apa sumber kekuatan : Allah SWT
Apakah Tuhan, Agama, kepercayaan itu penting untuk anda: penting, karena
Tuhan yang memberi kesehatan, senantiasa memberi jalan dan pertolongan

8. Tingkat perkembangan Usia 25 tahun

Obat-obatan yang digunakan:


No Hari/tanggal Nama obat Dosis instruksi Waktu pemberian
1 16.17/3/2020 Nacl 20 tpm Pagi, sore
2 16.17/3/2020 Ranitidin 2x1gr Pagi,sore
2 16.17/3/2020 Ketorolac 3x 30mg Pagi, sore, malam
3 16/3/2020 Fleet enema 133ml Pagi
4 17/3/2020 Dulcolax tab 1 tablet Malam
5 17/3/2020 Dulcolax supp 10 mg Malam

Hasil pemeriksaan penunjang


1. Laboratorium
Darah lengkap Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 11,8 g/dL 11.7-15.5
Leukosit 11790 (H) /uL 3600-11000
Hematokrit 36 % 35-47
Eritrosit 4,89 10”6/uL 3,8-5,2
Trombosit 354000 /Ul 150000-440000
MCV 73,4 (L) Fl 80-100
MCH 24,1 (L) Pg/cell 26-34
MCHC 32,9 % 32-36
RDW 24,5 (H) % 11.5-14.5
MTV 10,6 Fl 9,4-12,3
Basofil 0,3 % 0-1
Eosinofil 2,4 % 2-4
Batang 0,7 (L) % 3-5
Segmen 71,9 (H) % 50-70
Limfosit 18,0 (L) % 25-40
Monosit 6,7 % 2-8
Neotrofil 72,6 (H) % 50,0-70,0

2. Radiologi
No Tanggal periksa Jenis pemeriksaan Hasil
1 Sabtu,14-03-2020 USG Uterus tampak gambaran whorl like
kesan diservik posterior ukuran
9.2x7.8 cm => Mioma uteri
2 Ahad, 15-03-2020 X-Foto Thorak PA Trachea ditengah
Erect COR : CTR <50%, bentuk dan letak
jantung norml
Pulmo : corakan vaskuler normal,
tak tampak bercak maupun nodul
pada kedua lapangan paru, tampak
fibrotik line lapangan bawah paru
kiri.
Hemidiafragma kanan setinggi
kosta 8 posterior.
Sinus kostofrenikus kanan kiri
lancip.
Tak tampak lesi litik, sklerotik
maupun destruktif pada kosta,
klavikula, maupun skapula yang
terlihat.
Kesan : COR tak membesar, tak
tampak infiltrat maupun nodul,
fibrosis dilapangan bawah paru kiri.
ANALISA DATA
DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS: mengeluh nyeri didaerah Nyeri Kronis Agen cedera biologis
perut dan punggung bawah,
nyeri skala 6, nyeri seperti
ditusuk-tusuk, nyeri memberat
saat bergerak dan beraktifits dan
berkurang saat istirahat
P : Nyeri karena mioma uteri
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Perut dan punggung bawah
S:6
T : terus menerus, bertambah
saat bergerak/beraktifitas

DO: pasien tampak memegangi


perut dan punggungnya
Pasien tampak menahan nyeri
Pasien nampak meringis
Pasien tampak mengeluarkan
keringat
TD : 110/80mmHg
N : 81x/menit
RR : 21x/menit
S : 36,3 C

DS: pasien mengatakan takut Anxietas Ancaman pada status terkini


dengan penyakitnya tidak
kunjung sembuh.
Keluarga mengatakan cemas
dengan kondisi pasien saat ini.
DO:
Terjadi perubahan pola tidur
Pasien tampak cemas.
Pasien tampak tegang
Pasien tampak keluar keringat,
terkadang keluar keringat dingin
DS: pasien mengatakan susah Konstipasi Prolaps rectum
BAB sudah 3 hari dan rasa tidak
nyaman pada perut.
DO: perut terasa keras.
Perut asites

DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS


1. Nyeri kronis berhubungan dengan agen cedera biologis
2. Konstipasi berhubungan dengan prolaps rectum
3. Anxietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini
INTERVENSI KEPERAWATAN

No DX NOC NIC

1 Setelah dilakukan tindakan O:


keperawatan selama 2x24
jam  Lakukan pengekajian secara komprehensif
diharapkan nyeri berkurang, dengan yang meliputi lokasi, karakteristik, durasi,
kriteria hasil: frekuensi, intensitas dan factor pencetus.

Indicator A T  Kaji ulang factor yang

Sikap protektif 2 5 menghilangkan/meningkatkan nyeri

Skala nyeri 2 5 N:

Gelisah 2 5  bantu pasien mendapatkan posisi yang

Keterangan nyaman
1. Meningkat  Ajarkan teknik relaksasi non farmakologis
2. Cukup meningkat (terapi relaksasi benson dengan
3. Sedang pendekatan spiritualitas QS. Al-anbiyaa:35
4. Cukup menurun s.d 40, QS. Asy-Syuura : 30 s.d 40)
5. menurun E:
 Edukasi keluarga terkait dengan tindakan
C:
 Kolaborasi pemberian analgetik ketorolac
3x30mg

2 Setelah dilakukan tindakan O:


keperawatan selama 2x24
jam  Monitor tanda dan gejala konstipasi
diharapkan pasien tidak mengalami  Monitor bising usus
konstipasi, dengan kriteria hasil: N:

Indicator A T  Dukung peningkatan asupan

Pola eliminasi 3 5 E:

Kemudahan BAB 2 5  Instruksikan pasien/keluarga pada diet


Pengeluaran feses 2 5 tinggi serat
tanpa bantuan C:

Keterangan
1. sangat terganggu  Kolaborasi pemberian enema, dulcolac tab
2. banyak terganggu & sup
3. cukup terganggu
4. sedikit terganggu
5. tidak terganggu

3 Setelah dilakukan tindakan O:


keperawatan selama 2x24 jam  Observasi tingkah laku yang menunjukan
diharapkan pasien tidak cemas lagi, tingkat ansietas.
dengan kriteria hasil:  Dorong pasien untuk mengungkapkan
Indicator A T perasaan ketakutan
Tidak dapat 3 5 N:
beristirahat  Berikan pendekatan yang menenangkan
Wajah tegang 2 5  Berikan support kepada pasien
Perasan gelisah 3 5 E:
Rasa cemas yang 3 5  Jelaskan semua prosedur dan apa yang
disampaikan secara dirasakan selama prosedur
lisan C:
Gangguan tidur 2 5  Kolaborasi dengan keluarga untuk
Keterangan mengurangi kecemasan
1. berat
2. cukup berat
3. sedang
4. ringan
5. tidak ada
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No DX TGL/JAM IMPLEMENTASI RESPON TTD


1 16/3/2020  Melakukan pengekajian  Pasien mengatakan Ni’mah
08.00 secara komprehensif yang masih nyeri dipeurtnya Ika
meliputi lokasi, karakteristik,  Pasien nampak Wisnu
durasi, frekuensi, intensitas memegangi perut dan
dan factor pencetus. menyangga punggung
08.10  Membantu pasien menggunakan bantal
mendapatkan posisi yang  P : Nyeri karena
nyaman mioma uteri
08.30  Mengajarkan teknik relaksasi  Q : Seperti ditusuk-
non farmakologis (terapi tusuk
relaksasi benson dengan  R : daerah perut dan
pendekatan spiritualitas QS. punggung bawah
08.40 Al-anbiyaa:35 s.d 40, QS.  S:6
Asy-Syuura : 30 s.d 40)  T : Terus menerus
 Mengedukasi keluarga terkait
dengan tindakan
08.50  Mengkolaborasikan
pemberian analgetik ketorolac
3x30mg
09.00
3. 16/3/2020  Mejelaskan semua prosedur  Pasien mengatakan Nikmah
10.00 dan apa yang dirasakan takut jika tidak Ika
selama prosedur sembuh
10.20  Mengobservasi tingkah laku  Keluarga mengatakan
yang menunjukan tingkat merasa cemas dengan
ansietas. keadaan pasien
10.37 sekarang
 Pasien nampak tegang
 Mendorong pasien untuk  Terjadi perubahan
10.45 mengungkapkan perasaan pola tidur
ketakutan  Pasien tidak bisa tidur
11.30  Memberikan pendekatan yang  Berkeringat
menenangkan
12.30  Memberikan support kepada
pasien
 Kolaborasi dengan keluarga
untuk mengurangi kecemasan
2. 16/3/2020  Monitor tanda dan gejala  Pasien mengatakan Jimy
15.00 konstipasi sudah 6 hari tidak bisa Fitri
 Monitor bising usus BAB
 Dukung peningkatan asupan  Auskultasi bising usus
16.00  Instruksikan pasien/keluarga 17 kali/menit
pada diet tinggi serat  Pasien mengatakan
 Kolaborasi pemberian enema, perut terasa penuh
19.00 dulcolac tab & sup  Pasien mengatakan
tidak nyaman diperut
 Perut kembung
1. 17/3/2020  Mengkaji ulang factor yang  Pasien merasa lebih Nikmah
07.30 menghilangkan/meningkatkan nyaman Ika
nyeri  Pasien merasa lebih Wisnu
08.00  Membantu pasien tenang
mendapatkan posisi yang  Pasien nampak rileks
nyaman  P : Nyeri karena
10.02  Mengajarkan teknik relaksasi mioma uteri
non farmakologis (terapi  Q : Seperti ditusuk-
relaksasi benson dengan tusuk
pendekatan spiritualitas QS.  R : Perut dan
punggung bawah
Al-anbiyaa:35 s.d 40, QS.  S:4
10.30 Asy-Syuura : 30 s.d 40)  T : Hilang timbul
 Mengedukasi keluarga terkait TD : 100/70mmHg
09.00 dengan tindakan N : 80x/menit
 Mengkolaborasikan RR : 20x/menit
pemberian analgetik ketorolac S : 36 C
3x30mg
3. 17/3/2020  Mendorong pasien untuk  Pasien mengatakan Ika
10.00 mengungkapkan perasaan semalam bisa tidur Ni’mah
ketakutan  Pasien mengatakan
10.20  Memberikan pendekatan yang hatinya lebih dingin
menenangkan  Pasien nampak lebih
10.30  Memberikan support kepada tenang
pasien  Cemas berkurang
11.00  Kolaborasi dengan keluarga  Pasien koopertif
untuk mengurangi kecemasan  Keluarga kooperatif
2. 17/3/2020  Monitor tanda dan gejala  Pasien mengatakan Jimy
konstipasi tadi pagi BAB tapi Fitri
 Monitor bising usus sedikit sedikit
 Dukung peningkatan asupan  Pasien mengatakan
 Instruksikan pasien/keluarga BAB kecil – kecil
pada diet tinggi serat seperti kotoran
 Kolaborasi pemberian enema, kambing
dulcolac tab & sup  Auskultasi bising usus
13 kali/menit
 Pasien kooperatif
EVALUASI LEPERAWATAN

No dx TGL/JAM EVALUASI TTD


1 16/3/2020 S : Pasien mengatakan nyeri di bagian perut dan Ika
punggung bawah.
P : Nyeri karena mioma uteri
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri diperut dan pinggang
S : nyeri skala 6
T : terus menerus

O : pasien tampak merinngis


Pasien nampak menahan nyeri
Pasien tampak mengganjal punggung dengan bantal
Pasien tampak mengatur pernapasan

A:
Indicator A T C
Sikap protektif 2 5 2
Skala nyeri 2 5 2
Gelisah 2 5 2

P : Lanjutkan intervensi
- lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- terapi relaksasi benson dengan pendekatan spiritualitas QS. Al-
anbiyaa:35 s.d 40, QS. Asy-Syuura : 30 s.d 40
- kolaborasi pemberian analgetik ketorolac 3x30mg
2 16/3/2020 S : pasien mengatakan sudah 6 hari tidak bisa BAB Fitri
O : perut teraba keras, auskultasi bising usus 15
kali/menit

A:
Indicator A T C
Pola eliminasi 3 5 3
Kemudahan BAB 2 5 2
Pengeluaran feses 2 5 2
tanpa bantuan

P : Lanjutkan intervensi
- monitor tanda dan gejala konstipasi
- kolaborasi pemberian obat Flet enema

3 16/3/2020 S : Pasien mengatakan takut jika tidak sembuh Nikmah


Keluarga mengatakan merasa cemas dengan
keadaan pasien sekarang

O : Pasien nampak tegang


Terjadi perubahan pola tidur
Pasien tidak bisa tidur
Berkeringat

A:
Indicator A T C
Tidak dapat 3 5 3
beristirahat
Wajah tegang 2 5 2
Perasan gelisah 3 5 3
Rasa cemas yang 3 5 3
disampaikan secara
lisan
Gangguan tidur 2 5 3

P : Lanjutkan intervensi
- observasi tingkah laku yang menunjukan
anxietas
- dorong pasien mengungkapkan perasaan
1. 17/3/2020 S : Pasien merasa lebih nyaman Ika
Pasien merasa lebih tenang
P : Nyeri karena mioma uteri
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Perut dan punggung bawah
S:4
T : Hilang timbul

O : Pasien nampak rileks


Pasien nampak lebih tenang
Pasien nampak lebih bisa mengontrol nyeri
TD : 100/70mmHg
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
S : 36 C

A:
Indicator A T C
Sikap protektif 2 5 3
Skala nyeri 2 5 3
Gelisah 2 5 4

P : Lanjutkan intervensi
- terapi relaksasi benson dengan pendekatan
spiritualitas QS. Al-anbiyaa:35 s.d 40, QS.
Asy-Syuura : 30 s.d 40

2. 17/3/2020 S : pasien mengatakan setela di masukan obat Jimy


pencaar suda bisa BAB
Pasien mengatakan tadi pagi BAB tapi sedikit
sedikit
Pasien mengatakan BAB kecil – kecil seperti
kotoran kambing

O:
Auskultasi bising usus 13 kali/menit
Pasien kooperatif

A:
Indicator A T C
Pola eliminasi 3 5 4
Kemudahan BAB 2 5 4
Pengeluaran feses 2 5 4
tanpa bantuan

P : Lanjutkan intervensi
- monitor tanda dan gejala konstipasi

3. 17/3/2020 S : Pasien mengatakan semalam bisa tidur Wisnu


Pasien mengatakan hatinya lebih dingin
O : pasien tampak berbaring
Pasien nampak lebih tenang
Cemas berkurang
Pasien koopertif
Keluarga kooperatif

A:
Indicator A T C
Tidak dapat 3 5 4
beristirahat
Wajah tegang 2 5 3
Perasan gelisah 3 5 4
Rasa cemas yang 3 5 4
disampaikan secara
lisan
Gangguan tidur 2 5 3

P : Lanjutkan intervensi
- observasi tingkah laku yang menunjukan ansietas
- dorong pasien mengungkapkan perasaan
- memonitor vital sign

Anda mungkin juga menyukai