Segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan petunjuk-Nya sehingga makalah kami yang berjudul
“KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN (EDUKASI, ADVOKASI, NEGOSIASI,
DAN MARKETING)” dapat di selesaikan sebagaimana mestinya, meskipun
dalam bentuk yang sederhana dan masih terdapat kekurangan yang masih
memerlukan perbaikan seperlunya.
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................ 1
A. Komunikasi Dalam Kehidupan......................................................3
B. Komunikasi Dalam Kehidupan Edukasi .......................................4
C. Komunikasi Dalam Kehidupan Advokasi......................................5-7
D. Komunikasi Dalam Kehidupan Negosiasi.....................................8-11
E. Komunikasi Dalam Kehidupan Marketing.....................................12
Daftar Pustaka ...............................................................................13
Soal ...............................................................................................14
2
A. Komunikasi Dalam Kehidupan
1. Pengertian
Komunikasi dalam kehidupan adalah interaksi dengan orang lain
tanpa melalui batas tertentu, memudahkan kita mengumpulkan dan
menyebarkan informasi.
Fungsi komunikasi juga memiliki sisi negatif dan positif, yaitu:
3
1. Jika kita tidak dapat berkomunikasi dengan baik, kita tidak dapat
berkomunikasi dengan orang lain secara baik. Karena komunikasi merupakan
hal yang terpenting dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kurangnya interaksi antara orang yang 1 dengan orang yang lain.
Karena komunikasi dalam kehidupan sehari-hari tidak berjalan dengan baik.
3. Dengan adanya teknologi komunikasi orang-orang akan berperilaku
individual.Karena mereka menggangap bahwa dengan canggihnya teknologi
zaman sekarang. Seseorang lebih cenderung hidup menyendiri dan kurang
suka bergaul dengan orang lain yang menyebabkan orang menjadi tidak berani
berinteraksi dengan orang lain.
4
Dalam rangka pembinaan dan peningkatan perilaku kesehatan masyarakat,
tampaknya pendekatan edukasi (pendidikan kesehatan) lebih tepat
dibandingkan dengan pendekatan koersi. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan
kesehatan adaalah suatu bentuk intervensi atau upaya yang ditujukan kepada
perilaku, agar perilaku tersebut kondusif untuk kesehatan. Dengan perkataan
lain pendidikan kesehatan mengupayakan perilaku individu, kelompok, atau
masyarakat mempunyai pengaruh positf terhadap pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan.
5
Advokasi adalah suatu kegiatan untuk memperoleh komitmen politik,
dukungan kebijakan, penerimaan sosial, dan dukungan sistem dari para
pembuat keputusan atau pejabat pembuat kebijakan (WHO, 1989).
6
Secara sederhana, advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan para
penentu kebijakan atau para pembuat keputusan sedemikian rupa sehingga
mereka memberikan dukungan baik kebijakan, fasilitas dan dana terhadap
program yang ditawakan.
Meyakinkan para pejabat terhadap pentingnya program kesehatan
tidaklah mudah, memerlukan argumentasi – argumentasi yang kuat. Dengan
kata lain, berhasil tidaknya advokasi bergantung pada kuat atau tidaknya kita
menyiapkan argumentasi. Dibawah ini ada beberapa hal yang dapat
memperkuat argumen dalam melakukan kegiatan advokasi, antara lain:
a. Kredibilitas (Creadible)
Kredibilitas (Creadible) adalah suatu sifat pada seseorang atau institusi
yang menyebabkan orang atau pihak lain mempercayainya atau meyakininya.
Orang yang akan melalukan advokasi (petugas kesehatan) harus Creadible.
Seseorang itu Creadible apabila mempunyai 3 sifat, yakni:
1) Capability (kapabilitas), yakni mempunyai kemampuan tentang bidangnya.
2) Autority ( otoritas), yakni adanya otoritas atau wewenang yang dimiliki
seseorang berdasarkan aturan organisasi yang bersangutan.
3) Integrity (integritas), adalah komitmen seseorang tehadap jabatan atau
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
b. Layak (Feasible)
Artinya program yang diajukan tersebut baik secara tehnik, politik, maupun
ekonomi dimungkinkan atau layak. Secara tehnik layak (feasible) artinya
program tersebut dapat dilaksanakan. Artinya dari segi petugas yang akan
melaksanakan program tersebut, mempunyai kemampuan yang baik atau
cukup.
c. Relevan (Relevant)
Artinya program yang yang diajukan tersebut tidak mencakup 2 kriteria,
yakni : memenuhi kebutuhan masyarakat dan benar-benar memecahkan
masalah yang dirasakan masyarakat.
7
Artinya program yang diajukan harus mempunyai urgensi yang tinggi: harus
segera dilaksanakan dan kalau tidak segera dilaksanakan akan menimbulkan
masalah.
8
mahal kepada karyawannya yang dapat bernegosiasi dengan baik. Karena
begitu pentingnya negosiasi, maka kita sebaiknya mencoba menerapkan
negosiasi ini menjadi faktor terpenting dalam setiap kegiatan, serta
mengkonsentrasikannya, selain dari itu diperlukan kesiapan dan langkah-
langkah awal untuk menjadi negosiator yang baik.
Setiap orang bisa menjadi negosiator yang baik, walaupun tidak bisa
dihindari adanya anggapan faktor bakat pada individu tertentu. Materi yang
digunakan menuju negosiator yang baik adalah komunikasi, atau yang lebih
populer lagi yaitu komunikasi efektif.
Dalam pembahasan ini lebih banyak ditujukan kepada lawan bicara dengan
teman, untuk yang lainnya perlu dianalisa terlebih dahulu latar belakangnya.
Dibedakan kondisi dan situasi serta bentuk komunikasinya.
9
Berikut ini adalah cara-cara komunikasi yang bisa diterapkan pada saat
kita akan melaksanakan negosiasi. Harapannya, negosiasi yang berlangsung
bisa memberikan manfaat yang sama-sama menguntungkan bagi setiap pihak.
Lebih dari itu, dengan komunikasi yang efektif maka proses negosiasi juga tidak
akan berjalan terlalu lama. Ini akan sangat bermanfaat terutama terkait dengan
efektivitas waktu yang ada.
2. Menggunakan Simpati
Beberapa penjelasan mengenai komunikasi sosial menurut para ahli
menjelaskan bahwa simpati digunakan sebagai cara komunikasi dalam
negosiasi yang cukup bagus. Simpati memiliki pengertian bahwa kita
memahami keadaan klien seperti apa. Untuk menunjukkan sikap simpati, kita
bisa menggunakan kata-kata seperti “saya mengerti kondisi Anda” atau “saya
ikut merasakan apa yang Anda rasakan”. Sikap simpati ini apabila diterapkan
dalam negosiasi akan menciptakan kesempatan agar orang yang diajak
negosiasi menjadi lebih terbuka.
3. Menggali Informasi Penting
Menggali informasi penting merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan.
Pertanyaan yang diberikan kepada klien ada baiknya adalah pertanyaan
terbuka. Pertanyaan terbuka memungkinkan klien untuk menjelaskan apa yang
10
menjadi keinginannya secara lebih rinci. Sebagai contoh, kita bisa
menggunakan pertanyaan “bagaimana perasaan Anda?”. Klien bisa
menceritakan lebih detail informasi yang akan diberikan. Ini akan berbeda bila
kita hanya menanyakan pertanyaan tertutup seperti “apakah Anda senang jika
keputusan ini kita ambil?”. Pertanyaan semacam itu hanya akan dijawab
dengan ya atau tidak saja tanpa penjelasan lebih rinci.
4. Bersikap Profesional
Sikap profesional juga harus dijaga supaya proses negosiasi berjalan dengan
baik. Untuk menampilkannya, kita bisa menggunakan bahasa-bahasa formal
yang bisa dipahami dengan baik. Hindari menggunakan kata-kata yang sulit
dimengerti klien. Kata-kata yang sifatnya formal akan lebih disegani sehingga
proses negosiasi bisa berlangsung dengan baik. Kita bisa mempelajari tentang
tipe negosiator dalam komunikasi bisnis sehingga kita bisa tahu sikap apa saja
yang perlu diterapkan
5. Menggunakan Rasional
Pastikan pula pada saat kita akan berpendapat, kita menggunakan rasional
yang baik. Andaikata klien memiliki suatu argumen, maka kita tidak serta merta
menyanggahnya tanpa mencerna baik-baik apa yang telah disampaikan klien.
Kita bisa menggunakan rasional pada saat berkomunikasi sehingga klien bisa
menerima penjelasan dengan lebih masuk akal. Perhatikan pula etika
komunikasi pada saat melakukan negosiasi.
6. Menjadi Pendengar yang Baik
Menjadi pendengar yang baik juga merupakan contoh bentuk komunikasi yang
bisa digunakan dalam proses negosiasi. Kita tidak perlu banyak berkata-kata.
Yang dibutuhkan hanyalah mendengarkan penjelasan klien dengan seksama.
Ini adalah cara berkomunikasi dengan baik yang bisa dicoba.
7. Memberikan Umpan Balik
Memberikan umpan balik penting sebagai teknik komunikasi efektif, terutama
setelah klien mengakhiri penjelasannya. Umpan balik bisa diberikan melalui
beberapa teknik. Apabila kita setuju, kita bisa dengan tegas berkata “saya
sependapat”. Apabila kita kurang setuju, maka kita bisa membuat bahasa yang
11
diperhalus seperti “argumen Anda luar biasa. Saya memiliki cara pandang yang
sama tetapi dengan teknik lain”.
8. Menjaga Sikap Bijaksana
Sikap bijaksana bisa ditampilkan pada saat berkomunikasi dengan tidak
gegabah dalam menanggapi sesuatu. Kembali, kemampuan untuk memandang
permasalahan dari banyak sisi dibutuhkan di sini. Ini bisa menjadi cara
komunikasi dalam negosiasi yang cukup efektif untuk diterapkan.
Demikian penjelasan terkait beberapa cara komunikasi dalam negosiasi yang
bisa diterapkan agar mampu melakukan negosiasi terutama dalam urusan
mencapai kesepakatan dua belah pihak.
12
E. Komunikasi Dalam Kehidupan (Marketing)
1. Pengertian
Merupakan hubungan antar individu-individu, individu-kelompok,
kelompok-kelompok yang terdapat sebuah informasi yang harus diketahui oleh
individu atau kelompok lainnya karena komunikasi merupakan proses
pertukaran infirmasi dan arti. Komunikasi dalam ilmu marketing itu sangat
berperan dalam kehidupan sehari-hari.Dan komunikasi merupakan suatu
proses berhubungan antar anggota dalam organisasi.
Komunikasi dalam ilmu marketing ini diperlukan dalam perusahaan atau
organisasi karena komunikasi ini berperan penting dalam kemajuan dan
perkembangan seebuah perusahaan atau organisasi.
Beberapa bentuk dari komunikasi ilmu marketing, yaitu seperti
komunikasi secara lisan atau tulisan dan komunikasi secara verbal dan non
verbal.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/adbi4433/adbi4433a/hal4.htm
http://sondis.blogspot.com/2013/03/strategi-daAn-komunikasi-pemasaran.html
http://deeyoonaa.blogspot.com/2012/05/makalah-strategi-pemasaran-dalam.html
http://deeyoonaa.blogspot.com/2012/05/makalah-strategi-pemasaran-dalam.html
http://retyscrvisni.blogspot.com/2012/03/strategi-komunikasi-dan-promosi.html
http://cesarina.mhs.narotama.ac.id/2013/04/03/contoh-kasus-manajemen-strategi/
14
15