Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan petunjuk-Nya sehingga makalah kami yang berjudul
“KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN (EDUKASI, ADVOKASI, NEGOSIASI,
DAN MARKETING)” dapat di selesaikan sebagaimana mestinya, meskipun
dalam bentuk yang sederhana dan masih terdapat kekurangan yang masih
memerlukan perbaikan seperlunya.

Kami menyadari bahwa penyelesaian makalah ini tidak dapat kami


selesaikan tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, patutlah kiranya kami sampaikan rasa syukur dan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang membantu. Kami mengharapkan kritik dan
saran pembaca demi kesempurnaan makalah kami untuk kedepannya. Mudah
– mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................ 1
A. Komunikasi Dalam Kehidupan......................................................3
B. Komunikasi Dalam Kehidupan Edukasi .......................................4
C. Komunikasi Dalam Kehidupan Advokasi......................................5-7
D. Komunikasi Dalam Kehidupan Negosiasi.....................................8-11
E. Komunikasi Dalam Kehidupan Marketing.....................................12
Daftar Pustaka ...............................................................................13
Soal ...............................................................................................14

Komunikasi Dalam Kehidupan (Edukasi, Advokasi,


Negosiasi dan Marketing)

2
A. Komunikasi Dalam Kehidupan
1. Pengertian
Komunikasi dalam kehidupan adalah interaksi dengan orang lain
tanpa melalui batas tertentu, memudahkan kita mengumpulkan dan
menyebarkan informasi.
Fungsi komunikasi juga memiliki sisi negatif dan positif, yaitu:

Sisi positif dari komukasi dalam kehidupan adalah:

1. Memberikan informasi (Public Information) kepada masyarakat. Dengan


adanya komunikasi dapat mempermudah atau memberikan informasi kepada
masyarakat yaitu dengan memberikan informasi secara benar dan akurat
dengan informasi yang diberikan tidak salah atau tidak berupa opini.
2. Mendidik masyarakat (Public Education). Dengan adanya komunikasi
dapat juga berfungsi mendidik masyarakat yaitu dengan menciptakan hal-hal
yang baru dan menyediakan teknologi yang canggih sehingga masyarakat
belajar dari adanya perkembangan teknologi komunikasi agar masyarakat tidak
canggung dengan teknologi yang baru.
3. Menghibur masyarakat(Public Entertainment). Dengan adanya
komunikasi masyarakat dapat mempunyai hiburan dari berbagai negara,
misalnya kita dapat mengakses atau mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh
artis yang kita sukai.

Sisi negatif dari komunikasi dalam kehidupan adalah:

3
1. Jika kita tidak dapat berkomunikasi dengan baik, kita tidak dapat
berkomunikasi dengan orang lain secara baik. Karena komunikasi merupakan
hal yang terpenting dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kurangnya interaksi antara orang yang 1 dengan orang yang lain.
Karena komunikasi dalam kehidupan sehari-hari tidak berjalan dengan baik.
3. Dengan adanya teknologi komunikasi orang-orang akan berperilaku
individual.Karena mereka menggangap bahwa dengan canggihnya teknologi
zaman sekarang. Seseorang lebih cenderung hidup menyendiri dan kurang
suka bergaul dengan orang lain yang menyebabkan orang menjadi tidak berani
berinteraksi dengan orang lain.

B. Komunikasi Dalam Kehidupan (Edukasi)


1.   Pengertian Edukasi Kesehatan
 Menurut Ross (1998) dalam (Afiatin, 2007), pendidikan yang berusaha
mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku, lebih penting dibandingkan hanya
sekedar memberikan informasi tanpa disertai usaha pembentukan sikap dan
perubahan perilaku nyata.
 Haloran (1970) menyatakan bahwa interaksi dengan tatap muka langsung
antara pihak penerima pesan dean pihak penyampai pesan merupakan
intervensi dua arah yang lebih memungkinka untuk menghasilkan perubahan.
Dengan demikian peningkatan pengetahuan yang bertujuan untuk mengubah
sikap akan lebih efektif jika disampaikan dengan cara tatap muka langsung.

Upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan


dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberikan informasi,
meberikan kesadaran, dan sebagainya, melalui kegiatan yang disebut
pendidikan atau penyuluhan kesehatan. Memang dampak yang timbul dari cara
ini terhadap perubahan perilaku masyarakat memakan waktu yang lama,
dibanding dengan cara koersi. Namun demikian bila perilaku tersebut berhasil
diadopsi masyarakat, maka akan langgeng, bahkan selama hidup dilakukan.

4
Dalam rangka pembinaan dan peningkatan perilaku kesehatan masyarakat,
tampaknya pendekatan edukasi (pendidikan kesehatan) lebih tepat
dibandingkan dengan pendekatan koersi. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan
kesehatan adaalah suatu bentuk intervensi atau upaya yang ditujukan kepada
perilaku, agar perilaku tersebut kondusif untuk kesehatan. Dengan perkataan
lain pendidikan kesehatan mengupayakan perilaku individu, kelompok, atau
masyarakat mempunyai pengaruh positf terhadap pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan.

Contoh kumunikasi Edukasi dalam bidang Gizi

 Penyuluhan gizi tentang Gizi kepada masyarakat.Melalui bidang ini


kita bisa berinteraksi langsung ke pada masyarakat untuk
memberitahukan tentang gizi. Misalnya kita datang ke pemukiman
warga yang kurang gizi, dan disitu la kita sebagai ahli gizi mendata
masyarakat yang kurang gizi terutama pada anak-anak dan setelah
mendata nya kita memberikan solusi yang cocok untuk mereka dan
cara kita berkomunikasi kepada mereka pun harus dengan baik.

C. Komunikasi Dalam Kehidupan (Advokasi)


1. Pengertian
Advokasi adalah pendekatan kepada seseorang atau badan / organisasi
yang diduga mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau
kelancaran pelaksanaan suatu kegiatan.
Menurut ahli retorika ( Foss and Foss, et al : 1980) advokasi diartikan
sebagai upaya persuasi yang mencakup kegiatan : penyadaran, rasionalisasi,
argumentasi dan rekomendasi tindak lanjut mengenai sesuatu hal.
Menurut Hopkins (1990) advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi
kebijakan publik melalui bermacam-macam bentuk komunikasi persuasif. Dari
beberapa catatan tersebut dapat disimpulkan secara ringkas, bahwa advokasi
adalah upaya atau proses untuk memperoleh komitmen yang dilakukan secara
persuasif dengan menggunakan informasi yang akurat dan tepat.

5
Advokasi adalah suatu kegiatan untuk memperoleh komitmen politik,
dukungan kebijakan, penerimaan sosial, dan dukungan sistem dari para
pembuat keputusan atau pejabat pembuat kebijakan (WHO, 1989).

2. METODE DAN TEKNIK ADVOKASI


Metode atau cara dan tehnik advokasi, antara lain:
1.      Lobi Politik (political lobying)
Lobi adalah bincang-bincang secara informal dengan para pejabat untuk
menginformasikan dan membahas masalah dan program kesehatan yang
dilaksanakan
2.      Serminar / Presentasi
Seminar / presentasi yang di hadiri oleh para pejabat lintas program dan
sektoral. Petugas kesehatan menyajikan maslah kesehatan diwilayah kerjanya,
lengkap dengan data dan ilustrasi yang menarik, serta rencana program
pemecahannya. Kemudian dibahas bersama-sama, yang akhirnya dharafkan
memproleh komitmen dan dukungan terhadap program yang akan
dilaksanakan tersebut.
3.      Media
Advokasi media (media advocacy)adalah melakukan kegiatan advokasi dengan
mengumpulkan media, khususnya media massa.
4.      Perkumpulan (asosiasi) Peminat
Asosiasi atau perkumpulan orang-orang yang mempunyai minat atau interes
terhadap permaslahan tertentu atau perkumpulan profesi, juga merupakan
bentuk advokasi.

3. Argumentasi Untuk Advokasi

6
Secara sederhana, advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan para
penentu kebijakan atau para pembuat keputusan sedemikian rupa sehingga
mereka memberikan dukungan baik kebijakan, fasilitas dan dana terhadap
program yang ditawakan.
Meyakinkan para pejabat terhadap pentingnya program kesehatan
tidaklah mudah, memerlukan argumentasi – argumentasi yang kuat. Dengan
kata lain, berhasil tidaknya advokasi bergantung pada kuat atau tidaknya kita
menyiapkan argumentasi. Dibawah ini ada beberapa hal yang dapat
memperkuat argumen dalam melakukan kegiatan advokasi, antara lain:

a. Kredibilitas (Creadible)
Kredibilitas (Creadible) adalah suatu sifat pada seseorang atau institusi
yang menyebabkan orang atau pihak lain mempercayainya atau meyakininya.
Orang yang akan melalukan advokasi (petugas kesehatan) harus Creadible.
Seseorang itu Creadible apabila mempunyai 3 sifat, yakni:
1) Capability (kapabilitas), yakni mempunyai kemampuan tentang bidangnya.
2) Autority ( otoritas), yakni adanya otoritas atau wewenang yang dimiliki
seseorang berdasarkan aturan organisasi yang bersangutan.
3) Integrity (integritas), adalah komitmen seseorang tehadap jabatan atau
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
b. Layak (Feasible)
Artinya program yang diajukan tersebut baik secara tehnik, politik, maupun
ekonomi dimungkinkan atau layak. Secara tehnik layak (feasible) artinya
program tersebut dapat dilaksanakan. Artinya dari segi petugas yang akan
melaksanakan program tersebut, mempunyai kemampuan yang baik atau
cukup.
c. Relevan (Relevant)
Artinya program yang yang diajukan tersebut tidak mencakup 2 kriteria,
yakni : memenuhi kebutuhan masyarakat dan benar-benar memecahkan
masalah yang dirasakan masyarakat.

d. Penting dan Mendesak (Urgent)

7
Artinya program yang diajukan harus mempunyai urgensi yang tinggi: harus
segera dilaksanakan dan kalau tidak segera dilaksanakan akan menimbulkan
masalah.

Contoh komunikasi Advokasi dalam bidang Gizi


 Sebagai ahli gizi komunikasi ini sangat di perlukan,karena komunikasi
advokasi ini kita harus bisa mendekatkan diri kepada pasien kita
dengan cara kita sendiri tetapi dengan cara yang baik dan sopan,
misalnya cara dalam penyampai tentang gizi kepada para pasien
yang kita hadapi.Kita harus bisa membuat pasien tersebut nyaman
kepada kita dengan cara terlebih dahulu kita berbincang-bincang
sebelum kita masuk ke dalam pembicaraan tentang gizi yang ingin
kita sampaikan.

D. Komunikasi Dalam Kehidupan (Negosiasi)


1. Pengertian
Negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk
memberi atau menerima guna mencapai  kesepakatan antar pihak yang satu
dengan pihak yang lain.
Keinginan yang telah kita susun rapih dalam suatu proyek kegiatan/
program  yang akan dilaksanakan baik itu pada skala kecil maupun  besar,
dengan memerlukan pihak lain dalam mensukseskan proyek kegiatan/ program
tersebut  ditentukan berhasil atau tidaknya dengan  proses negosiasi. Jikalau
negosiasi kita kurang baik maka respon yang diterima pihak lain kepada kita
ataupun program kita itu kurang pula, yang lebih jelek  lagi jikalau mereka
berpikiran buruk terhadap program kita serta semua yang menjadi ruang
lingkup kegiatan di luar program kita. Para pengusaha besar di amerika
menempatkan negosiasi pada tingkat pertama, mereka berani membayar

8
mahal kepada karyawannya yang dapat bernegosiasi dengan baik. Karena
begitu pentingnya negosiasi, maka  kita sebaiknya mencoba menerapkan
negosiasi ini menjadi faktor terpenting dalam setiap kegiatan,  serta
mengkonsentrasikannya, selain dari itu diperlukan kesiapan dan langkah-
langkah awal untuk menjadi negosiator yang baik.
Setiap orang bisa menjadi negosiator yang baik, walaupun tidak bisa
dihindari adanya anggapan faktor bakat pada individu tertentu. Materi yang
digunakan menuju negosiator yang baik adalah komunikasi, atau yang lebih
populer lagi yaitu komunikasi efektif.
Dalam pembahasan ini lebih banyak ditujukan kepada lawan bicara dengan
teman, untuk yang lainnya perlu dianalisa terlebih dahulu latar belakangnya.
Dibedakan kondisi dan situasi serta bentuk komunikasinya.

2. Bentuk - Bentuk Negosiasi

1. Negosiasi secara langsung artinya berhadapan langsung dengan kita.


2. Negosiasi tidak langsung, misalnya dengan melalui telepon.

3. Cara Komunikasi dalam Negosiasi

Bagaimana cara komunikasi dalam negosiasi yang baik sehingga


kesepakatan bisa diambil dengan saling menguntungkan? Setidaknya itu
adalah bentuk pertanyaan yang hinggap di benak kita manakala kita dituntut
melaksanakan sebuah proses negosiasi. Sebagaimana dijelaskan dalam
beberapa teori negosiasi, ini memang akan menjadi sebuah tantangan
tersendiri. Dibutuhkan keterampilan yang baik agar tujuan dari negosiasi
tercapai. Komunikasi, merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan
dari proses tersebut.

9
Berikut ini adalah cara-cara komunikasi yang bisa diterapkan pada saat
kita akan melaksanakan negosiasi. Harapannya, negosiasi yang berlangsung
bisa memberikan manfaat yang sama-sama menguntungkan bagi setiap pihak.
Lebih dari itu, dengan komunikasi yang efektif maka proses negosiasi juga tidak
akan berjalan terlalu lama. Ini akan sangat bermanfaat terutama terkait dengan
efektivitas waktu yang ada.

Simak beberapa cara yang bisa diterapkan berikut ini:


1. Fokus Kepada Klien
Negosiasi hendaknya memiliki fokus yang lebih terhadap klien. Manakala
proses ini tidak berjalan dengan baik, maka negosiasi bisa saja tidak tercapai.
Berfokus kepada klien memiliki makna bahwa kita harus mengerti apa yang
menjadi kebutuhan klien. Setidaknya, dengan demikian maka kita akan bisa
menyusun strategi kembali dengan lebih baik sehingga klien tidak merasa
dirugikan. Terlalu banyak menggunakan kata “untuk saya” ada baiknya
dihindari. Bentuk kata “untuk Anda” akan terdengar lebih berfokus kepada klien.

2. Menggunakan Simpati
Beberapa penjelasan mengenai komunikasi sosial menurut para ahli
menjelaskan bahwa simpati digunakan sebagai cara komunikasi dalam
negosiasi yang cukup bagus. Simpati memiliki pengertian bahwa kita
memahami keadaan klien seperti apa. Untuk menunjukkan sikap simpati, kita
bisa menggunakan kata-kata seperti “saya mengerti kondisi Anda” atau “saya
ikut merasakan apa yang Anda rasakan”. Sikap simpati ini apabila diterapkan
dalam negosiasi akan menciptakan kesempatan agar orang yang diajak
negosiasi menjadi lebih terbuka.
3. Menggali Informasi Penting
Menggali informasi penting merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan.
Pertanyaan yang diberikan kepada klien ada baiknya adalah pertanyaan
terbuka. Pertanyaan terbuka memungkinkan klien untuk menjelaskan apa yang

10
menjadi keinginannya secara lebih rinci. Sebagai contoh, kita bisa
menggunakan pertanyaan “bagaimana perasaan Anda?”. Klien bisa
menceritakan lebih detail informasi yang akan diberikan. Ini akan berbeda bila
kita hanya menanyakan pertanyaan tertutup seperti “apakah Anda senang jika
keputusan ini kita ambil?”. Pertanyaan semacam itu hanya akan dijawab
dengan ya atau tidak saja tanpa penjelasan lebih rinci.
4. Bersikap Profesional
Sikap profesional juga harus dijaga supaya proses negosiasi berjalan dengan
baik. Untuk menampilkannya, kita bisa menggunakan bahasa-bahasa formal
yang bisa dipahami dengan baik. Hindari menggunakan kata-kata yang sulit
dimengerti klien. Kata-kata yang sifatnya formal akan lebih disegani sehingga
proses negosiasi bisa berlangsung dengan baik. Kita bisa mempelajari tentang
tipe negosiator dalam komunikasi bisnis sehingga kita bisa tahu sikap apa saja
yang perlu diterapkan

5. Menggunakan Rasional
Pastikan pula pada saat kita akan berpendapat, kita menggunakan rasional
yang baik. Andaikata klien memiliki suatu argumen, maka kita tidak serta merta
menyanggahnya tanpa mencerna baik-baik apa yang telah disampaikan klien.
Kita bisa menggunakan rasional pada saat berkomunikasi sehingga klien bisa
menerima penjelasan dengan lebih masuk akal. Perhatikan pula etika
komunikasi pada saat melakukan negosiasi.
6. Menjadi Pendengar yang Baik
Menjadi pendengar yang baik juga merupakan contoh bentuk komunikasi yang
bisa digunakan dalam proses negosiasi. Kita tidak perlu banyak berkata-kata.
Yang dibutuhkan hanyalah mendengarkan penjelasan klien dengan seksama.
Ini adalah cara berkomunikasi dengan baik yang bisa dicoba.
7. Memberikan Umpan Balik
Memberikan umpan balik penting sebagai teknik komunikasi efektif, terutama
setelah klien mengakhiri penjelasannya. Umpan balik bisa diberikan melalui
beberapa teknik. Apabila kita setuju, kita bisa dengan tegas berkata “saya
sependapat”. Apabila kita kurang setuju, maka kita bisa membuat bahasa yang

11
diperhalus seperti “argumen Anda luar biasa. Saya memiliki cara pandang yang
sama tetapi dengan teknik lain”.
8. Menjaga Sikap Bijaksana
Sikap bijaksana bisa ditampilkan pada saat berkomunikasi dengan tidak
gegabah dalam menanggapi sesuatu. Kembali, kemampuan untuk memandang
permasalahan dari banyak sisi dibutuhkan di sini. Ini bisa menjadi cara
komunikasi dalam negosiasi yang cukup efektif untuk diterapkan.
Demikian penjelasan terkait beberapa cara komunikasi dalam negosiasi yang
bisa diterapkan agar mampu melakukan negosiasi terutama dalam urusan
mencapai kesepakatan dua belah pihak.

Contoh komunikasi Negosiasi secara langsung dalam bidang Gizi


 Komunikasi negosiasi secara langsung maksud nya berhadapan
langsung dengan kita, seperti kita penyuluhan gizi kepada
masyarakat atau pasien kita sendiri yang datang kepada kita sendiri.

Contoh komunikasi Negosiasi tidak langsung dalam bidang Gizi


 Komunikasi negosiasi tidak langsung maksudnya tidak berhadapan
langsung misalnya melalui telpon, jika ada pasien kita yang tidak
dapat hadir untuk bertemu dengan kita sebagai ahli gizi secara
langsung, pasien bisa berhubungan melalu telpon agar pasien
mendapatkan menu diet dari kita ahli gizi. Dan kita pun harus
melayani pasien kita dengan baik walaupun tidak bertemu secara
langsung.

12
E. Komunikasi Dalam Kehidupan (Marketing)
1. Pengertian
Merupakan hubungan antar individu-individu, individu-kelompok,
kelompok-kelompok yang terdapat sebuah informasi yang harus diketahui oleh
individu atau kelompok lainnya karena komunikasi merupakan proses
pertukaran infirmasi dan arti. Komunikasi dalam ilmu marketing itu sangat
berperan dalam kehidupan sehari-hari.Dan komunikasi merupakan suatu
proses berhubungan antar anggota dalam organisasi.
Komunikasi dalam ilmu marketing ini diperlukan dalam perusahaan atau
organisasi karena komunikasi ini berperan penting dalam kemajuan dan
perkembangan seebuah perusahaan atau organisasi.
Beberapa bentuk dari komunikasi ilmu marketing, yaitu seperti
komunikasi secara lisan atau tulisan dan komunikasi secara verbal dan non
verbal.

Dalam membentuk komunikasi ilmu marketing yang efektif perlu


diperhatikan bahwa :
 Komunikasi tersebut harus bersifat manusiawi
 Memanfaatkan teknologi untuk berkomunikasi dengan baik
 Komunikasi juga disesuaikan dengan keadaan si penerima
 Informasi yang disampaikan juga harus secara ringkas dan jelas

Contoh komunikasi Marketing dalam bidang Gizi


 Komunikasi marketing itu tentang cara penyampaian informasi
kepada pasien atau masyarakat. Contohnya dalam kehidupan sehari-
hari kita harus bisa menyampaikan informasi tentang kesehatan dan
terutama tentang gizi kepada orang di sekitar kita terutama pada
pasien kita.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://www.ut.ac.id/html/suplemen/adbi4433/adbi4433a/hal4.htm

http://sondis.blogspot.com/2013/03/strategi-daAn-komunikasi-pemasaran.html

http://deeyoonaa.blogspot.com/2012/05/makalah-strategi-pemasaran-dalam.html

http://deeyoonaa.blogspot.com/2012/05/makalah-strategi-pemasaran-dalam.html

http://retyscrvisni.blogspot.com/2012/03/strategi-komunikasi-dan-promosi.html

http://cesarina.mhs.narotama.ac.id/2013/04/03/contoh-kasus-manajemen-strategi/

14
15

Anda mungkin juga menyukai