Anda di halaman 1dari 4

PERSALINAN

A. Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui
jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (sinopsis obstetri).
Persalinan normal adalah proses di mana bayi, plasenta dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa
disertai adanya penyulit ( APN,2008 ).

B. Faktor esensial
1. Jalan lahir (Passage).
a. Bagian keras : tulang – tulang panggul.
b. Bagian lunak : Otot-otot, jaringan-jaringan dan ligamen-ligamen.
2. Janin (Passenger).
a. Letak janin (situs).
b. Besar janin.
c. Presentasi janin (presentation).
d. Posisi janin (position).
e. Sikap janin (habitus).
3. Tenaga (Power)
a. His (kontraksi uterus).
b. Kontraksi otot-otot perut.
c. Kontraksi diafragma.
d. Aksi dari ligamentum.

C. Proses persalinan
Terdiri dari 4 kala, yaitu :
1. Kala I (Kala Pembukaan)
Dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm).
Klinisnya dapat dinyatakan partus di mulai bila timbul his dan wanita
tersebut mengeluarkan lendir bercampur darah (bloody show). Lendir
tersebut berasal dari lendir kanalis servikalis karena serviks mulai
membuka atau mendatar, sedangkan darahnya berasal dari pembuluh-
pembuluh kapiler yang berada di sekitar kanalis servikalis itu pecah karena
pergeseran-pergeseran ketika serviks membuka.
Kala I di bagi menjadi :
a. Fase Laten : Berlangsung 7-8 jam, pembukaan serviks terjadi sangat
lambat sampai pembukaan 3cm.
b. Fase Aktif : Pembukaan serviks dari 4-10cm, berlangsung selama 6 jam
dan dibagi atas 3 subfase, yaitu :
1) Periode akselarasi : Dalam waktu 2 jam pembukaan 4cm.
2) Periode dilatasi : selama 2 jam, pembukaan berlangsung cepat
menjadi 9cm.
3) Periode deselarasi : Pembukaan berlangsung lambat, dalam waktu 2
jam pembukaan menjadi 10cm (lengkap).
Periode-periode tersebut dijumpai pada primigravida. Pada
multigravida pun terjadi, akan tetapi fase laten dan fase aktif terjadi lebih
pendek.
Mekanisme membukanya serviks berbeda antara pada primigravida dan
multigravida. Pada primigravida terjadi pendataran serviks lebih dahulu,
baru kemudian membuka. Pada multigravida pendataran dan pembukaan
serviks bisa terjadi dalam saat yang sama.
Kala I selesai apabila pembukaan serviks uteri telah lengkap. Pada
primigravida kala I berlangsung kira-kira 13 jam sedangkan pada
multigravida kira-kira 7 jam.

2. Kala II (Kala Pengeluaran Bayi)


Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih
lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang
panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang
secara reflek menimbulkan rasa mengedan, karena tekanan pada rektum,
ibu merasa seperti mau buang air besar, dengan tanda anus membuka.
Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan
perineum meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin, akan lahirlah
kepala diikuti oleh seluruh badan janin.
Kala II (kala pengeluaran janin) pada primi 1½-2 jam sedangkan pada
multi ½-1 jam. Mekanisme kala II (kala pengeluaran janin) pada presentasi
kepala :
a. Engagement : Peristiwa masuknya kepala ke dalam panggul.
b. Flexion (keadaan menekuk) : Menempelnya dagu di dada janin,
dibutuhkan agar kepala lewat panggul dengan diameter terkecil.
c. Descent : Penurunan kepala janin lebih lanjut terjadi karena adanya
his dan penipisan segmen bawah rahim dan kontraksi otot perut, faktor
lain yang mempengaruhi : bentuk dan ukuran panggul serta besar dan
posisi kepala.
d. Internal rotation (putaran paksi dalam) : Usaha penyesuian kepala
janin terhadap bidang-bidang panggul. Sehingga titik putar
(hipomoklion) berada di bawah tulang kemaluan (simfisis pubis).
Oksiput akan memutar ke depan atau ke belakang (sebagian kecil)
sehingga sutura sagitalis dalam posisi anteroposterior. Putar paksi
dalam selesai apabila bagian terendah janin telah mencapai spina
iskiadika. Artinya kepala telah engaged.
e. Ekstensi : Terjadi setelah kepala menyembul dari introitus dengan
oksiput di bawah simpisis. Sehingga berturut-turut lahir ubun-ubun
besar, dahi, muka dan dagu, selanjutnya diikuti oleh persalinan
belakang kepala sehingga seluruh kepala janin dapat lahir.
f. Eksternal rotation (putaran paksi luar) : Terjadi setelah kepala bayi
lahir yaitu menyesuaikan diri dengan punggung bayi. Yang mulai
dengan bahu depan (dekat tulang kemaluan ibu).

3. Kala III (Kala Pengeluaran Uri)


Waktu pelepasan dan pengeluaran plasenta. Setelah bayi lahir, kontaksi
rahim istirahat sebentar. Uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi
pusat dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2x sebelumnya. Beberapa saat
kemudian, timbul his pelepasan pengeluaran uri. Tanda – tanda pelepasan
plasenta yaitu : uterus menjadi bundar, uterus terdorong ke atas (karena
plasenta dilepas ke segmen bawah rahim), tali pusat bertambah panjang
dan terjadi perdarahan.
Dalam waktu 1-5 menit seluruh plasenta terlepas, terdorong ke dalam
vagina dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas
simpisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30
menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran
darah kira-kira 100-300cc. Bentuk pelepasan plasenta yaitu :
a. Secara Schultze : Mulai dari pertengahan, sehingga plasenta lahir
diikuti pengeluaran darah yang banyak dan tiba-tiba.
b. Secara Duncan : Dari daerah tepi sehingga terjadi perdarahan yang
mengalir dan diikuti oleh pelepasan plasenta
Untuk membuktikan plasenta telah lepas dapat dilakukan pemeriksaan :
a. Perasat Kustner : Tali pusat dikencangkan, tangan di atas simfisis,
bila tali pusat masuk kembali, bearti plasenta belum lepas.
b. Perasat Klein : Pasien disuruh mengejan, sehingga tali pusat ikut
turun atau memanjang, bila mengejan dihentikan dapat terjadi :
1) Tali pusat tertarik kembali, berarti plasenta belum lepas.
2) Tali pusat tetap ditempat berarti plasenta sudah lepas.
c. Perasat Strassman : Tali pusat dikencangkan dan rahim diketok-
ketok, bila getaranya sampai pada tali pusat berarti plasenta belum
lepas.

4. Kala IV (Kala Pengawasan)


Kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi dan uri lahir untuk
mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan postpartum.
Catatan penilaian selama kala IV antara lain :
a. Kontraksi uterus.
b. Tinggi fundus.
c. Tanda-tanda vital.
d. Jumlah urine/kandung kemih.
e. Jumlah darah keluar.
Tanda-tanda bahaya postpartum yaitu :
a. Demam.
b. Perdarahan aktif.
c. Keluar banyak bekuan darah.
d. Bau busuk dari vagina.
e. Pusing.
f. Lemas luar biasa.
g. Nyeri panggul/abdomen yang lebih hebat dari nyeri kontraksi biasa.

Anda mungkin juga menyukai