METODE PENULISAN
A. Desain Penulisan
Metode penulisan Karya Tulis Ilmiah yang digunakan oleh penulis adalah
studi kasus yaitu dapat didefinisikan sebagai metode yang diterapkan untuk
memahami individu kasus secara lebih mendalam dengan dipraktekkan secara
integratif dan komprehensif. Hal tersebut dilakukan agar penulis dapat
mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai individu yang diteliti,
berikut masalah yang dihadapi supaya dapat terselesaikan dan membuat diri
individu tersebut berkembang lebih baik (Susilo Rahardjo & Gudnanto, 2011).
Karya Tulis Ilmiah ini berbentuk studi kasus yang menggambarkan
Pemenuhan Kebutuhan Cairan Pada Bayi dengan Hiperbilirubinemia meliputi
tahap pengkajian keperawatan, menentukan diagnosa keperawatan, menyusun
rencana keperawatan, implementasi keperawatan, serta evaluasi keperawatan.
B. Subjek Penulisan
Subjek dalam studi kasus ini adalah 2 klien pasien bayi baru lahir dengan
ikterus. Teknik sampling yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah
adalah teknik purposive sampling, yaitu artinya penulis memilih subyek
pasien sesuai dikehendaki sesuai dengan tujuan dan masalah dalam penulisan,
dan dengan disertai dengan kriteria inklusi sebagai berikut :
1. Bayi sudah ditegakkan diagnosa medis Hiperbilirubinemia.
2. Bayi dirawat dalam inkubator.
3. Mendapat terapi sinar fluorescent (sinar biru / blue light).
4. Orang tua anak yang menyetujui anaknya menjadi responden.
31
32
D. Definisi Operasional
Asuhan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan meliputi pemenuhan
kebutuhan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang diberikan langsung
pada klien. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah Asuhan Keperawatan
Pemenuhan Kebutuhan Cairan Pada Bayi dengan Hiperbilirubinemia. Asuhan
keperawatan ini diberikan kepada bayi yang mengalami gangguan pemenuhan
kebutuhan cairan.
Pemenuhan kebutuhan cairan adalah satu metoda keperawatan yang
memenuhi kebutuhan cairan klien dengan salah satu caranya yaitu dengan
memberikan intake kebutuhan cairan (ASI) lebih sering pada pasien bayi
dengan tanda – tanda kekurangan cairan seperti mukosa bibir kering, bibir
pecah – pecah, tidak buang air kecil selama lebih dari 6 jam dan elastisitas
kulit berkurang > dari 2 detikserta keseimbangan cairan pada bayi baru lahir
dapat diketahui dengan cara yaitu mengamati Intake dan Output cairan pada
bayi. Pemberian ASI dapat dilakukan dengan cara yaitu menetek secara
langsung apabila memungkinkan bagi ibu dan bayi, apabila tidak
memungkinkan (prematuritas ataupun sakit ) anjurkan ibu untuk memerah
ASI dan memberikannya melalui slang nasogastrik tube (NGT ). Sebagai
indikator penilaian adalah kecukupan jumlah cairan dengan berbagai cara
pemberian (ASI maupun terapi medis) dan jumlah cairan yang dikeluarkan
melalui urine, feses serta kejadiaan saat muntah.
Bayi dengan Hiperbilirubinemia adalah salah satu masalah kesehatan pada
bayi yang terjadi saat bayi baru lahir, yang dapat ditandai dengan peningkatan
kadar serum bilirubin didalam darah diatas 5 mg/dL. Hiperbilirubinemia pada
bayi digunakan untuk menggambarkan istilah pewarnaan kuning atau dapat
33
disebut dengan ikterus pada bagian tubuh bayi pada kulit, sclera, dan mukosa
bayi. Fototerapi merupakan terapi sinar biru yang dapat mengubah bentuk dan
struktur bilirubin yang kemudian akan dapat diekskresikan melalui feses,
sehingga kadar bilirubin dalam tubuh keluar melalui feses. Durasi dalam
fototerapi ditentukan oleh penurunan nilai total serum billirubin sampai
mencapai nilai yang diharapkan, namun hasil terbaik dalam penurunan kadar
bilirubin terjadi dalam 24 sampai 48 jam pertama terapi. Serta, penggunaan
fototerapi pula dapat menyebabkan peningkatan aliran empedu dan peristaltik
(proses pencernaan) yang dapat meningkatkan frekuensi defekasi sehingga
pengeluaran bilirubin yang cepat ini dapat mengakibatkan kehilangan cairan
pada tubuh sang bayi melalui evaporasi.
G. Instrumen Penulisan
Instrumen adalah alat – alat yang dilakukan untuk pengumpulan data
(Notoatmodjo, 2010). Dimana dalam pengumpulan data, penulis
menggunakan alat sebagai berikut :
1. Format asuhan keperawatan anak
2. Alat tulis (penggaris, penghapus, pensil ballpoint, serta buku)
3. Laptop
4. Printer
5. Alat Perlindungan Diri (APD), meliputi masker dan handscoon.
H. Penyajian Data
Setelah penulis melakukan pengolahan data dan didapatkan hasil
penulisan, maka data data hasil studi kasus disajikan dalam bentuk teks
(terstruktur) atau narasi dan dapat juga disertai dengan cuplikan ungkapan
verbal dari subyek yang menjadi kelolaan yang dimana subyek tersebut
merupakan data pendukungnya. Kerahasiaan dari pasien harus dijamin dengan
cara mengaburkan identitas dari pasien.
I. Analisa Data
Analisa data merupakan tahap pertengahan dan merupakan serangkaian
proses dalam sebuah penulisan yang sangat penting. Hasil dari penulisan harus
melalui proses analisis terlebih dahulu supaya dapat dipertanggung jawabkan.
Analisa data dimulai dengan cara mengumpulkan hasil data dari wawancara
dan observasi secara langsung yaitu pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
diagnostik, lalu kemudian menentukan prioritas masalah serta menentukan
diagnosa keperawatan dilanjutkan dengan menyusun rencana keperawatan
untuk mengatasi masalah pada klien. Kemudian dilakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan waktu rencana yang telah dibuat dan mengevaluasi
37
J. Etika Penelitan
Etika penulisan yang dimaksudkan disini adalah agar tidak terjadinya
suatu benturan antar nilai yang dianut oleh penulis dan yang diteliti atau untuk
menghindari eksploitasi dan manipulasi yang berdampak merugikan bagi
salah satu pihak (Herdiansyah, 2012). Etika penulisan yang mendasari dari
penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah :
1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi klien)
Penulis memberikan lembar persetujuan kepada responden yang
terkait. Kemudian penulis memberikan informasi yang adekuat terkait
tujuan dari asuhan keperawatan ang akan dilakukan dan memberikan
sejumlah informasi terkait dengan hak dan kewajiban responden.
Dilanjutkan dengan penulis akan memberikan kesempatan kepada
responden untuk mengambil keputusan apakah bersedia atau tidaknya
responden untuk menolak maupun berpartisipasi secara sukarela.
2. Anonimity (tanpa nama)
Penulis akan dan wajib menjamin serta menjaga kerahasiaan dari
reponden dan cara mencantumkan inisial pada laporan kasus.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Penulis akan dan wajib menjamin serta menjaga kerahasiaan dari
hasil laporan kasus baik informasi maupun masalah – masalah yang
ada lainnya. Seperti data terkait informasi responden disimpan didalam
laptop pribadi milik penulis. Hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan sebagai hasil dari penulisan. Kemudian data yang
ditampilkan bersifat umum dan data akan dimusnahkan setelah satu
tahun penulisan selesai.