Anda di halaman 1dari 2

#1: kekalahan pertama

Western Senior High School, sebuah SMA di California Barat. Sama seperti sekolah lainnya, pagi
merupakan waktu yang sibuk. Terlebih jika kau hanya memiliki waktu 10 menit sebelum kelas dimulai.

Ares Stafford tidak berlari seperti yang dilakukan beberapa siswa lainnya. Ares sudah memperhitungkan
semuanya dengan baik. Sepuluh menit merupakan waktu yang cukup baginya untuk mengambil buku
matematika di loker lalu masuk ke kelas sebelum Mr Alister masuk. Sebenarnya, Ares menolak terlihat
bodoh. Masuk ke kelas dengan napas yang tidak beraturan dan keringat untuk mengejar kelas adalah
definisi bodoh bagi Ares. Lagipula, Mr Alister sudah cukup tua. Dia membutuhkan waktu lebih 2 menit
dari jadwal seharusnya.

"Hey, sob! Kau berjalan seperti presiden saja! Mr Alister masih menyeramkan walaupun sudah tua!"
Ujar laki-laki di sampingnya.

Caesar menepuk bahu Ares. Bukannya tersinggung, Ares justru tersenyum sinis.

"Kau harus bercermin! Kau saja tidak berlari seperti anak lainnya!"

Caesar tersenyum. "Ayolah! Kita berdua tau Mr Alister pasti akan terlambat dua menit"

Ares mengangguk. Caesar adalah salah satu teman Ares. Teman yang paling setia untuk Ares yang keras
kepala, ambisius dan bahkan menyebalkan. Berbeda dengan Ares, Caesar Berkeley adalah tipe laki-laki
hangat yang membuat perempuan meleleh. Caesar tidak seperti Ares yang gila menjadi nomor satu. Dia
menyukai ketenangan, puisi dan buku. Untungnya, Caesar bukan tipe laki-laki kutu buku yang dicaci
semua orang. Sayangnya, Caesar adalah prince charming yang membuatmu rela memberikan apa saja.

Ares dan Caesar memasuki ruangan kelas. Beberapa siswi berbisik dan mereka memutuskan untuk
mengabaikan hal itu. Jika Ares menyukai Caesar dan otaknya, Caesar justru menyukai Ares karena sifat
tenangnya. Bagi mereka berdua, kehadiran satu sama lain bukan merupakan hambatan.

"Bagaimana besok?" Tanya Caesar .

"Tentu saja aku akan menang. Aku akan menjadi ketua perwakilan siswa. Memang siapa lagi yang lebih
pantas?" Tanya Ares angkuh.

Caesar tertawa geli. "Apa kau gila? Kau hampir mengikuti semua klub di sekolah ini. Ya, tentu saja
kecuali dance. Apa kau tidak berniat masuk ke klub dance?"

Ares mendelik kesal. Ia tau Caesar sedang mengejeknya! Caesar tertawa geli melihat ekspresi kesal Ares.

"Bro, aku hanya bercanda! Jangan dianggap serius" ujar Caesar geli.

Ares memutar matanya jengah. Dua menit kemudian, seperti yang mereka prediksikan, Mr Alister
memasuki kelas tepat saat si telat Bobby memasuki ruangan. Mr Alister berdeham dan semua orang tau,
Bobby akan menemui Mr Alister di ruangannya siang ini.
*****

Keesokan harinya, Ares berjalan dengan percaya diri menyusuri koridor Western menuju aula. Semua
orang sudah mempersiapkan pemilihan hari ini. Well, meskipun tidak semua orang peduli dengan
pemilihan konyol yang menyebalkan. Pada umumnya, wakil siswa Western bukan sesuatu yang diminati
para siswa dan siswi Western. Menjadi pesuruh dan dekat dengan guru bukan hal yang mudah
dilakukan. Tapi, semuanya tau Ares Stafford. Laki-laki yang selalu memegang juara itu hampir seperti
robot! Dia terlalu sempurna dan tanpa celah sedikitpun.

Ares menguasai semuanya. Olahraga, seni bahkan pelajaran. Hanya satu yang tidak bisa ia lakukan,
dance. Lagipula, itu bukan hal yang besar bagi Ares.

Bagi mereka yang mengenal Ares, mereka tau ia adalah perwujudan dari kedua orangtuanya. Ares
adalah campuran kedua orangtuanya secara fisik maupun sifat. Tubuh tinggi dari ayahnya, rambut hitam
dari ibunya, warna bola mata kecoklatan mirip ibunya dan masih banyak lagi. Dari segi sifat? Ares
mewarisi keras kepala ibunya, sifat ambisius ibunya, dan karisma dari ayahnya. Kedua orang tua Ares
memiliki kepintaran di atas rata-rata. Bahkan, banyak yang bilang ibunya jatuh cinta pada ayahnya
karena ayahnya adalah satu-satunya laki-laki yang berhasil mengalahkan ibunya dari segi kepintaran.

Memasuki aula, Ares mendengar keributan. James kesulitan membuat diam semua orang. Sistem di
western memang cukup mengerikan. Siapa yang akan mendengarmu jika kau bukanlah siapa-siapa?
James, adalah siswa teladan lainnya yang menjadi kesayangan guru. Sayangnya, hanya sebatas itu.

Setelah Ares memasuki ruangan, anehnya aula mulai berangsur sunyi. Ares hanya melirik ke sekeliling
aula. Di sampingnya, berdiri seorang perempuan. Lily Johnson. Perempuan British yang selalu menjadi
nomor dua setelah Ares. Ares heran kenapa Lily mau repot-repot mencalonkan diri?

"Kau gugup kawan?" Bisik Caesar entah darimana.

Ares mengangkat alisnya tersinggung. "Aku? Gugup?"

Caesar tertawa renyah melihat ekspresi Ares. Caesar adalah wakil Ares di tim basket. Jadi, ya, Caesar
masuk ke dalam daftar siswa atas Western. Meskipun sistem siswa atas dan bawah adalah hal yang
konyol menurut Ares.

"Lawanmu tangguh juga. Aku dengar dia selalu memenangkan olimpiade fisika" ujar Caesar lagi.

Caesar memiliki rambut berwarna coklat tua dan mata biru. Ya, Caesar sama tampannya dengan Ares.
Tidak heran hampir semua orang mengenal mereka berdua.

"Aku juga selalu memenangkan olimpiade matematika" jawab Ares bangga.

Anda mungkin juga menyukai