Anda di halaman 1dari 18

KOMUNIKASI

KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN MASALAH FISIK dan


GANGGUAN JIWA

DI SUSUN OLEH :

1. DICKY BAGUS SAPUTRO : 191440106


2. NURUL FUADAH : 191440126
3. MEGA SARI : 191440120
4. GETTI PRATIWI : 191440111
5. YUNIVIA DIAN HERMALA : 191440140

DOSEN PENGAMPU : NURHAYATI, M.Kes

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES PANGKAL PINANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama allah swt yang maha pengasih lagi maha
penyayang . kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah komunikasi tentang
“Komunikasi Pada Pasien Dengan Masalah Fisik dan Gangguan Jiwa”.
Makalah  ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah  berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah komunikasi tentang
“Komunikasi Pada Pasien Dengan Masalah Fisik dan Gangguan Jiwa” ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Pangkal pinang, 04 Maret 2020

Penyusun

KOMUNIKASI 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................5
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................6
2.1 Pengertian Komunikasi.................................................................6
2.2 Perkembangan Komunikasi.........................................................7
2.3 Tujuan Komunikasi........................................................................9
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi........................10
2.5 Model Komunikasi.........................................................................14
2.6 Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik............................15
BAB III PENUTUP.........................................................................................17
3.1 Kesimpulan.....................................................................................17
3.2 Saran...............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................18

KOMUNIKASI 3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti
dalam hubungan antar manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi
menjadi lebih bermakna karena merupakan metoda utama dalam
mengimplementasikan proses keperawatan. Pengalaman ilmu untuk
menolong sesama memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian
sosial yang besar (Abdalati, 1989).
Untuk itu perawat memerlukan kemampuan khusus dan
kepedulian sosial yang mencakup ketrampilan intelektual, tehnical dan
interpersonal yang tercermin dalam perilaku “caring” atau kasih sayang
/ cinta (Johnson, 1989) dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Perawat yang memiliki ketrampilan berkomunikasi secara
terapeutik tidak saja akan mudah menjalin hubungan rasa percaya
dengan klien, mencegah terjadinya masalah legal, memberikan
kepuasan profesional dalam pelayanan keperawatan dan
meningkatkan citra profesi keperawatan serta citra rumah sakit, tetapi
yang paling penting adalah mengamalkan ilmunya untuk memberikan
pertolongan terhadap sesama manusia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari komunikasi itu ?
2. Bagaimana perkembangan komunikasi ?
3. Apa saja tujuan dari komunikasi ?
4. Apa saja model komunikasi ?
5. Bagaimana strategi komunikasi terapeutik ?

KOMUNIKASI 4
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi
2. Untuk mengetahui perkembangan komunikasi
3. Untuk mengetahui tujuan komunikasi
4. Untuk mengetahui model komunikasi
5. Untuk mengetahui strategi komunikasi terapeutik

KOMUNIKASI 5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau


Communis yang berartisamaataumenjadikan milik bersama. Kalau kita
berkomunikasi dengan orang lain, berartikita berusaha agarapa yang
disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.

Beberapa definisi komunikasi adalah:

Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang


mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak
yang terlibat dalam kegiatan komunikasi(Astrid). Komunikasi adalah
kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi
tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G). Komunikasi adalah
sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke
orang lain (Davis, 1981). Komunikasi adalah berusaha untuk
mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram,W). Komunikasi
adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada
orang lain, komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT,
Lembaga Administrasi). Komunikasi (communicare, latin) artinya
berbicara atau menyampaikan pesan, informasi, pikiran, perasaan
yang dilakukan seseorang kepada yang lain dengan mengharapkan
jawaban, tanggapan, dari orang lain (Hohenberg : 1978).

KOMUNIKASI 6
Pengertian Komunikasi Terapeutik

Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama antara


perawat klien yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah klien
yang mempengaruhi perilaku pasien. Hubungan perawat klien yang
terapeutik adalah pengalaman belajar bersama dan pengalaman
dengan menggunakan berbagai tekhnik komunikasi agar perilaku klien
berubah ke arah positif seoptimal mungkin. Untuk melaksanakan
komunikasi terapeutik yang efektif perawat harus mempunyai
keterampilan yang cukup dan memahami tentang dirinya.

2.2 Perkembangan Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator


ke komunikan melalui media yang berfungsi untuk memberi tahu,
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik itu secara langsung
maupun tidak langsung. Forsdale (1918) mengatakan dalam sebuah
kalimat “communication is the process by which a system is
established, maintained and altered by means of shared signal that
operate according to rules” yaitu Komunikasi adalah suatu proses
dimana suatu sistem dapat dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan
tujuan sinyal yang dikirim dan diterima sesuai aturan. Komunikasi
sudah ada sejak zaman dulu bahkan sejak manusia lahir komunikasi
telah ada pada diri manusia. Pada zaman dahulu manusia masih
cenderung tidak mampu mengungkapkan apa yang dipikirkannya
kedalam tulisan, namun usaha- usaha mereka dalam berkomunikasi
dapat dilihat dari pendirian tempat tinggal yang dipilih dekat dengan
aliran air agar memudahkan mereka berkomunikasi dengan dunia luar
menggunakan rakit,perahu, dan sampan. Komunikasi pun
berkembang dengan menggunakan simbol-simbol seperti

KOMUNIKASI 7
menggunakan asap dari pembakaran, batu yang disusun dan bahkan
berteriak dari satu bukit ke bukit yang lain.

Seiring berjalannya waktu dan perkembangan komunikasi, teknik


pengiriman pesan pun mulai beragam, mulai dari penempatan orang-
orang bersuara nyaring dan keras di sebuah menara yang tinggi,
hingga adanya suatu pelayanan yang menyampaikan pesan
menggunakan kuda sebagai alat transportasi. Pada tahun 1837 di
kerajaan Inggris Samuel Morse menciptakan sebuah alat yang disebut
telegrap. Telegrap ini memiliki kemampuan transmisi informasi yang
cepat, dan memastikan kerahasiaan kode dan perlindungan. Kerajaan
inggris memiliki keunggulan teknologi yang luar biasa sejak Marconi
Wireless Telegraph Company Great Britain mendominasi lalu lintas
global telegrap dan memiliki monopoli di bursa telegrap internasional.
Pada saat itu ada 5 kantor berita internasional yang memiliki peran
pnting dalam aliran berita dunia yaitu, Reuters, AP, UPI, AFP, dan
TASS AP.

Sekitar abad ke 19 komunikasi kembali berkembang dengan


adanya radio. Negara negara yang mulai memahami pentingnya
memperluas komunikasi mulai sadar dan melakukan inovasi berupa
strategi komunikasi melalui radio. Pada tahu 1901 salah satu
pengguna awal radio adalah para maritim yang menggunakan radio
untuk mengirimkan pesan telegrap termasuk Angkata Laut Jepang
yang memata- matai armada Rusia saat perang Tsushima. Pada
tahun 1902 negara-negara Barat adalah yang pertama memahami
adanya implikasi strategi komunikasi radio setelah transmisi suara
pertama manusia. Ada dua jenis siaran radio nasional berbeda yang
muncul di Amerika Serikat Radio Act of 1927 mengabadikan statusnya
sebagai perusahaan kemersial didanai oleh iklan. Sementara British
Broadcasting Corporating (BBC) didirikan pada tahun 1927 sebagai
lembaga nirlaba, memonopoli penyiaran publik, menyediakan model
untuk beberapa negara eropa dan persemakmuran yang lain.

KOMUNIKASI 8
Dibentuknya The Federal Radio Commission untuk membawa
perubahan tatanan gelombang udara dan dua tahun setelah Perang
Dunia II berakhir tahun 1947. Saat Perang Dunia II penyiaran radio
menjadi media propaganda dua sisi yakni blok barat (Amerika) dan
blok timur (Uni soviet). Program-progam yang disiarkan mengandung
unsur provokatif terhadap pemerintah komunis. Propaganda dingin
dimulai dari negara-negara pinggiran ditimur. Namun dengan tegas
Asia menekankan bahwa mereka tidak termasuk dalam blok manapun
yang biasa disebut gerakan non blok.
Sejak zaman dahulu manusia terus beradaptasi dan berkembang
dengan cara berkomunikasi. Mulai dari penggunaan simbol dan kode,
hingga saat ini dengan adanya media massa dan jaringan internet
yang semakin memudahkan manusia dalam berkomunikasi yang tidak
terbatas dalam ruang maupun waktu.\

2.3 Tujuan Komunikasi

1. Supaya yang kita sampaikan dapat mengerti, sebagai komunikator


kita harus menjelaskan kepada komunikan (penerima) dengan
sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengerti dan
mengakui apa yang kita maksud.

2. Memahami orang lain. Kita sebagai komunikator harus mengerti


benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkan
kemauannya.

3. Supaya gagasan dapat diterima orang lain. Kita berusaha agar


gagasan kita dapat diterima orang lain dengan pendekatan
persuasive bukan memaksakan kehendak.

4. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu,


menggerakan sesuatu itu dapat bermacam-macam, mungkin
berupa kegiatan. Kegiatan dimaksud di sini adalah kegiatan yang
lebih banyak mendorong, namun yang penting harus diingat

KOMUNIKASI 9
adalah bagaimana cara baik untuk melakukan (Widjaja, 200:66-
67).

Tujuan Komunikasi Terapeutik

1. Membantu klien untuk memperjelas dan mengurangi beban


perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk
mengubah situasi yang ada bila klien pecaya pada hal yang
diperlukan.
2. Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan
yang efektif dan    mempertahankan kekuatan egonya.
3. Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri.

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi

1. Pengetahuan

Tingkat pengetahuan seseorang menjadi faktor utama


dalam komunikasi. Seseorang dapat menyampaikan pesan
dengan mudah apabila ia memiliki pengetahuan yang luas.
Seorang komunikator yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi, ia
akan lebih mudah memilih kata-kata (diksi) untuk menyampaikan
informasi baik verbal maupun non verbal kepada komunikan. Hal
ini berlaku juga untuk seorang komunikan. Seorang komunikan
dapat merespon atau menginterpretasikan informasi yang
diberikan komunikator dengan baik apabila ia memiliki
pengetahuan. Misalnya seorang akademisi tidak mungkin
menggunakan kata-kata yang intelektual apabila ia menghadapi
seorang yang pendidikannya lebih rendah darinya. Hal tersebut
justru menjadi penghambat dalam proses komunikasi.

KOMUNIKASI 10
2. Perkembangan

Perkembangan memiliki dua aspek, yaitu:

 Pertumbuhan manusia

Pertumbuhan dapat mempengaruhi pola pikir manusia.


Bagaimana komunikan menyikapi informasi yang diberikan
komunikator dan bagaimana komunikator menyampaikan informasi
kepada komunikan. Setiap orang memiliki cara masing-masing untuk
menyampaikan informasi agar dapat mencapai tujuan yang
diinginkan. Misalnya cara menyampaikan informasi kepada anak
balita dengan remaja tentu saja berbeda. Ada cara-cara tersendiri
yang dapat kita sesuaikan dengan pola pikir yang sesuai dengan
pertumbuhannya.

 Keterampilan menguasai bahasa

Keterampilan dalam berbahasa ini merupakan salah satu faktor


yang sangat terkait dengan pertumbuhan. Misalnya jika kita
menghadapi remaja maka kita lebih baik mengetahui bahasa-bahasa
yang digunakan dalam kesehariannya atau disebut dengan bahasa
gaul. Dengan demikian kita dapat menjalin komunikasi dengan baik.
Begitu pula dengan bayi, bayi memiliki keterampilan bahasa hanya
dengan isyarat (non verbal) seperti menangis jika sakit, haus, atau
lapar.

3. Persepsi

Persepsi  adalah suatu cara seseorang dalam menggambarkan


atau menafsirkan informasi yang diolah menjadi sebuah pandangan.
Pembentukan persepsi ini terjadi berdasarkan pengalaman, harapan,
dan perhatian. Proses pemahaman manusia terhadap suatu

KOMUNIKASI 11
rangsangan atau stimulus ini dapat memiliki padangan yang berbeda-
beda. Selain dapat menjadi pengaruh baik, persepsi juga dapat menjadi
penghambat untuk komunikasi.

Misalnya ada dua orang yang sedang berbicara mengenai “behel”.


Seorang berprofesi sebagai dokter gigi dan seorang lagi berprofesi
sebagai pekerja bangunan. Maka mereka memiliki persepsi yang
berbeda tentang “behel”. Si dokter gigi berpersepsi bahwa “behel”
adalah alat yang digunakan untuk merapikan struktur gigi, sedangkan si
pekerja bangunan memiliki persepsi bahwa “behel” adalah besi yang
digunakan untuk membuat bangunan.

4. Peran dan hubungan

Peran dan hubungan memiliki pengaruh dari proses komunikasi


tergantung dari materi atau permasalahan yang ingin dibicarakan
termasuk cara menyampaikan informasi atau teknik komunikasi.
Komunikator yang belum menjalin hubungan dekat dengan komunikan
maka akan terjadi komunikasi secara formal.

Misalnya, dua orang yang bertemu di sekolah baru. Maka mereka


melakukan komunikasi secara formal baik dalam materi maupun teknik
bicaranya. Jika komunikator telah menjalin hubungan dekat dengan
komunikan maka materi dan teknik bicara dalam komunikasi dilakukan
secara non formal. Misalnya ketika kita berbicara kepada sahabat atau
keluarga. Biasanya kita lebih terbuka dan tidak formal bahkan lebih
memiliki keragaman dalam berbicara.

5. Lingkungan

Lingkungan interaksi memiliki pengaruh dalam komunikasi.


Lingkungan yang nyaman dan kondusif biasanya dapat berpengaruh

KOMUNIKASI 12
baik terhadap proses komunikasi. Adapun faktor yang mempengaruhi
lingkungan adalah sebagai berikut.

 Nilai dan budaya/ adat

Nilai dan budaya/ adat menjadi kacamata yang dijadikan tolak


ukur untuk komunikasi (pantas atau tidak pantas) agar komunikasi
terjalin dengan baik. Sebelum berbicara dengan orang lain, lebih
baik kita mengetahui bagaimana latar belakang budaya/ adat yang
mereka anut. Misalnya orang batak yang terbiasa dengan suara
keras dan intonasi yang tinggi. Sedangkan orang jawa terbiasa
dengan bahasa yang halus dengan intonasi yang rendah.

 Stimulus Eksternal

Stimulus eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi


komunikasi dari luar. Misalnya kebisingan suara dapat
mempengaruhi respon yang kurang baik karena adanya penurunan
indera pendengaran, sehingga dapat menjadi penghambat dalam
proses komunikasi.

 Jarak

Jarak antara komunikator dan komunikan mempengaruhi


komunikasi. Jika komunikator dan komunikan berjarak cukup jauh
maka komunikator akan sulit menciptakan komunikasi yang baik
kepada komunikan. Namun di zaman yang sudah modern ini
memiliki alternatif lain untuk menciptakan komunikasi yang baik,
yaitu komunikator dan komunikan dapat menggunakan komunikasi
secara lisan, tulisan, atau media lainnya. Tetapi masih ada
beberapa gangguan atau hambatan yang terjadi ketika memiliki
komunkasi jarak jauh.

KOMUNIKASI 13
6. Emosi

Emosi adalah reaksi seseorang dalam menghadapi suatu kejadian


tertentu. Emosi terkadang tidak dapat dikendalikan oleh diri sendiri.
Sehingga emosi juga mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri
bahkan emosi dapat menjadi hambatan.

7. Kondisi fisik

Kondisi fisik mempunyai peranan yang penting untuk


berkomunikasi. Semua indera memiliki fungsi-fungsi yang digunakan
dalam kelangsungan komunikasi.

8. Jenis kelamin

Laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan dalam


berkomunikasi dapat dilihat dari gaya berbicara dan interpretasi.
Menurut Tannen, kaum perempuan menggunakan teknik komunikasi
untuk mencari konfirmasi, meminimalkan keintiman. Sementara kaum
laki-laki lebih menunjukkan independensi dan status dalam
kelompoknya.

Demikian penjelasan terkait apa saja faktor yang mempengaruhi


komunikasi menjadi sebuah komunikasi yang efektif. Semoga dengan
adanya artikel ini dapat membantu membangun sebuah komunikasi
efisien dan pesan tersampaikan kepada komunikan.

2.5 Model Komunikasi

1. Model Komunikasi Aristoteles


Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam
bukunya Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika
terdapat 3 unsur utama :

KOMUNIKASI 14
1. Pembicara, yaitu orang yang menyampaikan pesan
2. Apa yang akan dibicarakan (menyangkut Pesan nya itu sendiri)
3. Penerima, orang yang menerima pesan tersebut.

2. Model Komunikasi David K.Berlo


Dalam model komunikasi David K.Berlo, diketahui bahwa
komunikasi terdiri dari 4 Proses Utama yaitu SMRC (Source,
Message, Channel, dan Receiver) lalu ditambah 3 Proses sekunder,
yaitu Feedback, Efek, dan Lingkungan.

Source (Sumber), Sumber adalah seseorang yang memberikan


pesan atau dalam komunikasi dapat disebut sebagai komunikator.
Walaupun sumber biasanya melibatkan individu, namun dalam hal ini
sumberjuga melibatkan banyak individu. Misalnya, dalam organisasi,
Partai, atau lembaga tertentu. Sumber juga sering dikatakan sebagai
source, sender, atau encode.

Message (Pesan), pesan adalah isi dari komunikasi yang


memiliki nilai dan disampaikan oleh seseorang (komunikator). Pesan
bersifat menghibur, informatif, edukatif, persuasif, dan juga bisa
bersifat propaganda. Pesan disampaikan melalui 2 cara, yaitu Verbal
dan Nonverbal. Bisa melalui tatap muka atau melalui sebuah media
komunikasi. Pesan bisa dikatakan sebagai Message, Content, atau
Information

2.6 Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik

1. Bertanya
2. Mendengarkan
3. Mengulang
4. Klarifikasi
5. Refleksi

KOMUNIKASI 15
6. Memfokuskan
7. Diam
8. Memberi informasi
9. Menyimpulkan
10. Ekplorasi
11. Membagi persepsi
12. Mengidentifikasikan tema
13. Humor
14. Memberikan pujian

KOMUNIKASI 16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

  Kemampuan menerapkan teknik komunikasi terapeutik


memerlukan latihan dan kepekaan serta ketajaman perasaan, karena
komunikasi terjadi tidak dalam kemampuan tetapi dalam dimensi nilai,
waktu dan ruang yang turut mempengaruhi keberhasilan komunikasi
yang terlihat melalui dampak terapeutiknya bagi klien dan juga
kepuasan bagi perawat.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat
memahami bahwa pentingnya komunikasi dalam kehidupan kita
sehari – hari terutama dalam proses pembangunan dan dalam proses
keperawatan dan diharapkan juga bagi pembaca agar dapat
menggunakan bahasa yang sesuai dalam pergaulan sehari – hari,
khususnya bagi pembaca yang berprofesi sebagai seorang perawat
atau tenaga medis lainnya agar dapat berkomunikasi yang baik
dengan pasien guna untuk menjalin kersama dengan pasien dalam
melakukan proses keperawatan yang bertujuan untuk kesehatan
pasien serta berkomunikasi dengan baik terhadap rekan kerja dan
siapapun yang terdapat di tempat kita bekerja.

KOMUNIKASI 17
DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi.Cetakan  2004


Koentjoro. 1989. Konsep Pengenalan Diri dalam AMT. Makalah. Dalam
Modul Pelatihan AMT. Jurusan Psikolog
JURNAL

KOMUNIKASI 18

Anda mungkin juga menyukai