Anda di halaman 1dari 3

DIALOG KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN PASIEN

                         

Fase Prainteraksi ( nurul puadah)

Pada Rumah sakit  X di kamar Y terdapat seorang pasien yang bernama Getti umur 21
tahun dimana ia sekarang sedang menempuh pendidikan tinggi di salah satu Universitas
swasta yang berada di daerah Z, di rumah sakit tersebut ia ditemani oleh ibunya bernama
Siska wati, ayahnya bernama rio dan saudara laki2nya bernama lianda , dimana Getti
tersebut sedang menjalani perawatan luka pasca kecelakaan, disana dia dirawat oleh perawat
Nurhidayanti dan perawat Dini friska

Fase Orientasi

Pagi hari pukul 07.30 .. (nurul puadah)

Perawat nurhidayanti     : “Selamat pagi... bapak, ibuk(tersenyum)

keluarga pasien {lianda, siska, rio : “ ia selamat pagi mbak..”(tersenyum) 

Perawat    nurhidayanti  : “ Permisi ibu bapak.. apa betul ibu, bapak ini,


keluarga dari pasien atas nama sdr Getti..

Keluarga ibu   : “Iya benar, saya ibu dari Sdr Geti ”

Perawat nurhidayant : baik lah buk perkenalkan saya perawat nurhidayanti


dan disebelah saya perawat dini bu

Perawatdini : emmm iya bu disini kami berdua akan memeriksa


sdr getti bu, sebelumnya apakah sdr geti sering
mengeluh sesuatu buk, pak

 Keluarga bapak   :”selama saya disini anak saya tidak mengeluhkan


sesuatu di saya, mungkin lebih jelasnya lagi mbak
bisa langsung meriksa keadaan anak saya.

Ibuk : sayarasa tidak embak

Rio : iya saya juga tidak

 Perawat    dini : “ohh, baaik lah pak buk klaw begitu kami akan
langsung memeriksa keadaan anak bapak ibu
sekarang.

Keluarga   bapak :”ia silahkan”

Kedua perawat {dini } : baik lah trimakasih pak buk


[tersenyum}

 Perawat nurhidayanti      : Permisi  “ selamat pagi Mbak ..”(tersenyum)

 Pasien         : “ ia selamat pagi mbak ..”(tersenyum)

 Perawat  nurhidayanti    : “ perkenalkan Mbak nama saya nurhidayanti dan disebelah


saya embak dini , kami adalah perawat yang akan merawan
embak geti, mulai pagi ini kami akan merawat mbak dari
pukul 07.00 sampai 14.00 siang. Kalau boleh saya tau nama
Mbak siapa? Dan senangnya dipanggil apa Mbak ?”

 Pasien                    : “ iya salam kenal juga Mbak, nama saya getti , Mbak sekalian
bisa panggil  saya dengan  panggilan mbak geti saja .”

 Perawat   dini   : “baik mbk getti, bagaimana keadaan mbk geti sekarang? Apa
yang mbak geti rasakan ?“

 Pasien                   : “sejak kecelakaan kemarin luka dibagian lutut saya masih


agak sedikit nyeri mbak.”(menyentuh lutut dan merenung)

 Perawat    nurhidayanti    : “mm..” (menganggukkan kepala) ”iya mbak geti itu memang


efek dari luka yang mbak geti alami,karena pada luka mbak
geti terjadi respon peradangan.

 Pasien         : “apa itu berbahaya mbak?.”(sedikit cemas)

 Perawat    nurhidayanti  : “tidak mbak tidak, peradangan itu merupakan gejala yang


menguntungkan dan  merupakan pertahanan tubuh yang
bekerja untuk menetralisir dan menghancurkan agen
pencedera dalam persiapan penyembuhan luka.Jadi mbak geti
tidak usah begitu khawatir.”(menjelaskan)

 Pasien         : “ohhh..begitu.”(sedikit lega)

perawat dini : iya embak geti, jadi embak geti tidak usah kahawatir, emm
embak geti selain nyeri embak geti ada merasakan hal yang
lain embak.

Pasien : emm saya merasa agak mual embak, agak tidak enak di perut
saya , kenapa y embak

Perawat dini : emm soal itu disebapkan syok embak saat kecelakaan sehiga
menimbulkan perasaan tidak nyaman embak geti

Perawat nurhidayanti : iya embak geti, tpi embak geti tidak usah khawatir embak
geti cukup beristirahat maka rasanya akan menghilang

 Perawat   dini   : “iya mbak geti, baiklah kami permisi dulu, silakan mbak geti
beristirahat kembali, nanti kami akan datang lagi sekitar jam
08.00 siang untuk melakukan tindakan perawatan
luka,mengganti perban yang mebalut luka mbak geti dengan
yang baru,tidak lama mbak geti kira-kira 5menit dan kita
melakukannya disini saja, apakah mbak geti bersedia?.”

 Pasien          : “iya mbak.”(menganggukkan kepala)

Perawat  dini    :”mbak geti tenang saja,kerahasiaan tentang apa yang mbak


geti alami juga tetap saya jaga,“

 Pasien          : iya mbak,terima kasih(merasa lega)

 Perawat nurhidayanti       : baiklah “apabila mbak geti memerlukan bantuan kami silakan


mbak panggil saya atau embak dini , kami permisi dulu ya
mbak”(tersenyum)

 Pasien         : “iya, embak .”(tersenyum)

Keluarga  lianda   : (Masuk menghampiri pasien) “menanyakan keadaan


anaknya”( bagai mana embak)

Geti : alhamdulilah baik

Ayah ibu rio dan siska : alhamdulilah sambil tersenyum

BERSAMMBUNG

Anda mungkin juga menyukai