Anda di halaman 1dari 11

89

Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 3 No. 3, Januari 2014, hlm. 89-99

PENERAPAN PROGRAM EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)


(STUDI KASUS DI SMA NEGERI 1 GRESIK)

Fitri Ning Tyas 091714033


Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
E-mail: fitri.ningtyas92@yahoo.com

Desi Nurhikmahyanti
Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
E-mail: desilecturer@gmail.com

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk menggambarkan implementasi program Evaluasi Diri
Sekolah (EDS) di SMA Negeri 1 Gresik. (2) Untuk menggambarkan kendala dan tantangan dalam
penerapan program EDS di SMA Negeri 1 Gresik. (3) Untuk menggambarkan dampak penerapan
program EDS bagi pengembangan SMA Negeri 1 Gresik. Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah
(1) Implementasi program EDS di SMA Negeri 1 Gresik, (2) Kendala dan tantangan dalam penerapan
program EDS di SMA Negeri 1 Gresik, (3) Dampak penerapan program EDS bagi pengembangan
SMA Negeri 1 Gresik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif
deskriptif dan rancangan penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah (1) wawancara mendalam, (2) observasi partisipan, (3) studi dokumentasi. Teknik
untuk keabsahan data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian ini adalah proses penerapan program
EDS di SMA Negeri 1 Gresik, diantaranya yaitu: (1) perencanaan atau persiapan, (2) pengumpulan
informasi, (3) pengorganisasian dan analisis data, (4) pelaporan. Faktor pendorong EDS secara internal
adalah (1) SDM; (2) koordinasi antar stakeholder; (3) komunikasi antar warga sekolah, secara eksternal
dukungan dari Dinas dan motivasi dari LPMP. Faktor penghambat EDS secara internal adalah (1)
kejenuhan akan instrumen; (2) kurangnya pemahaman guru; (3) waktu yang singkat, secara eksternal
adalah (1) perubahan sistem dan instrumen EDS dan (2) banyaknya pertanyaan pada instrumen.
Dampak penerapan EDS ini antara lain (a) mempermudah sekolah dalam pembuatan RKS/RKAS dan
(b) mempermudah sekolah untuk mengidentifikasi kekurangan, kelebihan akan kinerja sekolah.
Manfaat EDS adalah sekolah dapat memiliki data dasar guna pengembangan dan peningkatan mutu di
masa yang akan datang.

Kata Kunci : penerapan evaluasi diri sekolah

Abstract: The purpose of this research are (1) for describe implementation of school self evaluation
program at SMA Negeri 1 Gresik, (2) for describe the constrait and challenge in the implementation of
school self evaluation program at SMA Negeri 1 Gresik, (3) for describe the impact from the
implementation of school self evaluation program for SMA Negeri 1 Gresik’s development. The focus
of research in this study are (1) the implementation of school self evaluation program at SMA Negeri 1
Gresik, (2) constrait and challenge in the implementation of school self evaluation program at SMA
Negeri 1 Gresik, (3) impact the implementation of school self evaluation program for SMA Negeri 1
Gresik’s development. In this study, researcher use qualitative descriptive research methods and use
study case design. Data collection techniques used in the study are (1) in-depth interview, (2)
participant observation, (3) documentation study. Techniques for the validity of the data use
triangulation of data. Result of this research is the process of school self evaluation program’s
application are (1) planning or preparation, (2) collecting of information, (3) organizing and analyzing
information, (4) reporting evaluation. Booster element of school self evaluation program internally are
(1) human resources, (2) stakeholder’s coordinator, (3) school community’s communication; externally
is (1) endorsement from education office and motivation from LPMP. Renstor element of school self
evaluation program internally are (1) saturation of the instrument, (2) understanding teacher, (3) short
time; externally is (1) changes in the system and instruments and (2) many question on the instrument.
The impact from school self evaluation program’s application is make school easier for identify the
excess and shortage of school performance. The benefit of school self evaluation program’s application
is school can have basic data for school’s development and improving the quality of school in the
future.

Keywords : application , school self evaluation


90

PENDAHULUAN secara bertahap dan merupakan sasaran antara


Sekolah yang merupakan pelaksana menuju pemenuhan SNP.
pendidikan secara formal berpeluang untuk Kementerian Pendidikan dan
mengatur proses pendidikan sesuai dengan Kebudayaan (Kemdikbud) telah menunjukkan
potensi lingkungan yang ada baik dari komitmen dalam meningkatkan mutu
perencanaan, pelaksanaan, monitoring serta pendidikan di sekolah-sekolah di Indonesia
pengambilan keputusan kebijakan. Tetapi melalui Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
segala macam pengelolaan pendidikan yang (SPMP) sesuai dengan Permendiknas No. 63
dibuat tetap harus mengacu pada kebijakan tahun 2009 yang mengharuskan “terbangunnya
pusat yaitu sesuai dengan Standar Nasional budaya mutu pendidikan” serta “terpetakannya
Pendidikan (SNP) mulai dari standar kelulusan, mutu pendidikan yang rinci pada satuan
isi, proses, sarana prasarana, pendidik dan pendidikan”.
tenaga pendidik, pengelolaan, pembiayaan, Sistem penjaminan mutu pendidikan
hingga standar penilaian. Ini sesuai dengan (SPMP) didefinisikan sebagai kegiatan
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun sistemik dan terpadu oleh satuan atau program
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pendidikan, penyelenggara pendidikan,
(SNP), Standar nasional pendidikan adalah pemerintah daerah, Pemerintah, dan
kriteria minimal tentang sistem pendidikan di masyarakat untuk melaksanakan upaya
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan peningkatkan mutu pendidikan secara
Republik Indonesia berfungsi sebagai dasar berkesinambungan. Penjaminan mutu
bagi perencanaan, pelaksanaan, dan pendidikan dimaksudkan untuk memastikan
pengawasan pendidikan pada setiap satuan bahwa setiap satuan pendidikan berusaha
pendidikan dalam rangka mewujudkan memenuhi SPM dan SNP, dan apabila SNP
pendidikan nasional yang bermutu. telah tercapai maka satuan pendidikan tersebut
Mengingat bahwa kondisi satuan akan terus meningkatkan mutu untuk
pendidikan pada saat ini masih sangat beragam, melampaui atau di atas SNP. Standar mutu
dan sebagian besar masih di bawah SNP, maka pendidikan di atas SNP dapat berupa: (a)
perlu dicari strategi untuk mencapai SNP Standar mutu yang berbasis keunggulan lokal;
secara bertahap. Upaya ini dilakukan dengan dan (b) Standar mutu mengadaptasi standar
menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) internasional tertentu.
yang merupakan tingkat layanan minimal yang Salah satu komponen utama program
harus dipenuhi oleh setiap satuan pendidikan. SPMP adalah evaluasi diri sekolah (EDS). EDS
Apabila SPM Pendidikan telah tercapai maka dbawah naungan Kementerian Pendidikan
indikator tingkat mutu layanan akan dinaikkan Nasional dan Kebudayaan melalui Badan
dari waktu ke waktu hingga pada akhirnya Pengembangan Sumber Daya Manusia
mencapai tingkatan yang ditetapkan dalam Pendidikan dan Kebudayaan-Penjaminan Mutu
SNP. Oleh karena itu SPM Pendidikan dapat Pendidikan (BPSDMPK-PMP). Dengan
diartikan sebagai strategi untuk mencapai SNP program ini sekolah diminta untuk secara
internal melakukan evaluasi sendiri kinerja
91

sekolah berdasarkan SPM dan SNP. Pada masih belum mampu mencapai SNP. Tingkat 3
kegiatan Evaluasi diri ini dari semua unsur ditujukan untuk mengukur capaian SNP, dan
yang terlibat di sekolah sehingga bukan hanya tingkat yang paling tinggi, Tlngkat 4,
kepala sekolah saja yang terlibat tapi juga para mengukur capaian sekolah/madrasah yang
guru, komite sekolah, wakil orang tua peserta sudah melampai SNP; misalnya pada sekolah-
didik serta mendapat bimbingan dari Pengawas sekolah yang sudah menjadi Sekolah Bertaraf
sekolah. Internasional (SBI).
EDS merupakan evaluasi internal yang Di negara Inggris, EDS disebut dengan
yang dilaksanakan oleh semua pihak atau SSSE (Supported School Self-Evaluation).
pendiri pendidikan (stakeholders) di sekolah Program ini sudah cukup lama diterapkan
untuk mengetahui secara menyeluruh kinerja sebagai instrumen utama untuk dasar
sekolah dilihat dari pencapaian SPM dan 8 penyusunan program peningkatan mutu
SNP dan mengetahui kekuatan serta pendidikan. Pengisian instrumen ini
kelemahannya secara signifikan sehingga akan dilaksanakan secara berkala oleh Kepala
diperoleh masukan untuk membuat Rencana sekolah bersama Komite sekolah dengan
Pengembangan Sekolah (RPS) dan Rencana diverifikasi oleh Pengawas sekolah yang
Kegiatan Sekolah (RKS) dalam upaya bertugas membina sekolah tersebut. SSSE ini
peningkatan mutu pendidikan yang sangat mendorong peningkatan pencapaian
berkelanjutan. standar pendidikan di sekolah.
EDS juga merupakan instrumen utama Di Indonesia, penerapan EDS
dalam implementasi tahapan SPMP. Secara sebenarnya bukan hanya dilakukan oleh
singkat, tahapan SPMP dimulai dari (1) sekolah bersama Komite sekolahnya saja dalam
pengumpulan data, (2) analisis data, (3) Tim Pengembang Sekolah (TPS), namun juga
pelaporan/pemetaan, (4) penyusunan didukung oleh Pengawas Sekolah yang lebih
rekomendasi, dan (5) upaya pelaksanaan berfungsi sebagai verifikator dan validator
rekomendasi dalam bentuk program terhadap hasil penilaian yang dilakukan oleh
peningkatan mutu pendidikan. Dalam sekolah bersama komitenya. Pengawas juga
implementasi Tahap 1 SPMP, EDS menjadi merupakan salah satu anggota TPS. Dengan
alat untuk pengumpulan data tentang capaian 8 keterlibatan Pengawas sekolah, diharapkan
(delapan) Standar Nasional Pendidikan (SNP) hasil pengumpulan data EDS yang diperoleh
oleh sekolah. Jadi, secara garis besar, EDS benar-benar valid memetakan kondisi
terdiri dari 8 (delapan) bagian sesuai dengan pencapaian sekolah terhadap SNP atau SPM
masing-masing SNP. Namun, dalam 4 (empat) dengan seobjektif mungkin, yang kemudian
tingkatan capaian yang ditentukan dalam EDS, menjadi landasan pengembangan program
Tingkat 1 dan 2 masih mengukur capaian satuan pendidikan dalam bentuk sebuah
sekolah/madrasah untuk Standar Pelayanan dokumen perencanaan di satuan pendidikan
Minimal (SPM) pendidikan, seperti yang yaitu rencana kegiatan sekolah (RKS).
ditentukan dalam Permendiknas Nomor 15 Pelaksanaan EDS ini cukup penting
Tahun 2010, bagi sekolah/madrasah yang dikarenakan belum ada alat yang secara akurat
92

dapat menggambarkan bagaimana kinerja suatu mampu mencapai tahapan 2 yang dimana
sekolah secara keseluruhan yang diukur dari 8 sudah memenuhi SPM tetapi perlu peningkatan
SNP dan SPM. Evaluasi di sekolah sebenarnya dan pengembangan yang lebih baik lagi agar
sudah sering dilakukan namun masih bersifat memenuhi 8 SNP. Selain SMA Negeri 1 Gresik
eksternal sehingga program EDS ini sebagai salah satu sekolah favorit di Kab.
diharapkan sebagai cerminan sekolah dalam Gresik, pada tahun pertama dilaksanakannya
memperbaiki dan meningkatkan kinerja program EDS yaitu pada tahun 2010,
sekolah. Program EDS ini dilaksanakan setiap Kemdikbud melibatkan 10.000 sekolah dan
setahun sekali setelah akhir tahun dengan SMA Negeri 1 Gresik termasuk di dalam
melibatkan seluruh komponen sekolah serta 10.000 sekolah yang dipilih untuk pertama kali
diawasi oleh pengawas sekolah. EDS ini juga melaksanakan program EDS. Serta salah satu
merupakan bagian dari usaha pengembangan tenaga pendidik SMA 1 Gresik termasuk dalam
karakter khususnya tentang kedisiplinan dan tim pencetus program EDS tersebut di Kab.
kejujuran karena perlu adanya kejujuran dan Gresik. Kendala dalam pelaksanaan program
keterbukaan dari perangkat sekolah dalam EDS ini seperti yang dikatakan salah satu
mengisi instrumen EDS tersebut. penanggung jawab program EDS di SMA
SMA Negeri 1 Gresik, yang Negeri 1 Gresik ini mengatakan, bahwa dalam
beralamatkan di Jl. Arif Rahman Hakim no 1 pelaksanaannya, sekolah tidak mengalami
Gresik yang sudah terakreditasi A telah kendala yang signifikan. Hanya masalah
melaksanakan program Evaluasi Diri Sekolah sosialisasi pelaksanaan program EDS ini yang
(EDS) mulai dari tahun 2010 . Hasil EDS terkadang agak membingungkan karena setiap
digunakan oleh pihak sekolah untuk membuat tahun mengalami perubahan format
rencana kegiatan sekolah dalam upaya pelaksanaannya.
pengembangan sekolah kearah yang lebih baik. Penelitian ini diharapkan dapat
Sampai saat ini terus melakukan upaya memberikan informasi kepada masyarakat
peningkatan mutu sekolah dan secara tentang apa itu program EDS. Dan juga dalam
berkesinambungan menata serta berupaya penelitian, para instansi atau lembaga
mengembangkan berbagai sektor unggul untuk pendidikan dan sekolah dapat membantu
menjadi andalan sekolah. Dengan program berjalannya pelaksanaan EDS ini agar dapat
EDS, SMA Negeri 1 Gresik dapat mengetahui mencapai standar nilai pendidikan yang ada.
bidang apa yang menjadi prioritas untuk Oleh sebab itu, saya sebagai penulis memilih
diperbaiki dan dikembangkan. judul “ Penerapan Program Evaluasi Diri
Berdasarkan observasi awal yang Sekolah (EDS) di SMA Negeri 1 Gresik”
dilakukan peneliti, hasil EDS pada tahun 2012 Masalah dalam penelitian ini
SMA Negeri 1 Gresik mencapai rating rata-rata mengenai, bagaimana proses dan pelaksanaan
1,96. Dan pada tahun 2013 ini hasil EDS SMA Evaluasi Diri Sekolah di SMA Negeri 1
Negeri 1 Gresik mengalami peningkatan yaitu Gresik dan Kabupaten Gresik merupakan
mencapai rating rata-rata 1,98. Ini daerah piloting yang lebih maju daripada
menunjukkan bahwa SMA Negeri 1 Gresik daerah-daerah lainnya yang telah
93

mengalokasikan dana terbesar untuk melalui proses politik untuk suatu arah
meningkatkan kompetensi para pengawas dan tindakan, program, serta rencana-rencana
pengembang sekolah dalam melaksanakan tertentu dalam menyelenggarakan pendidikan.
evaluasi diri sekolah (EDS). Selanjutnya Tolok ukur keberhasilan suatu kebijakan
masalah tersebut menjadi sebuah fokus berada pada tahap implementasi atau
masalah yaitu sebagai berikut: pelaksanaannya. Keberhasilan implementasi
1. Implementasi program EDS di SMA suatu program atau kebijakan menurut
Negeri 1 Gresik. Agustino (2008: 139) dapat diukur atau dilihat
2. Kendala dan tantangan dalam penerapan dari proses dan pencapaian tujuan hasil akhir
program EDS di SMA Negeri 1 Gresik. (output). Hal ini tidak jauh berbeda dengan apa
3. Dampak penerapan program EDS bagi yang diutarakan oleh Merrile Grindle (dalam
pengembangan SMA Negeri 1 Gresik. Agustino, 2008: 139) sebagai berikut:
Menurut Agustino (2008: 138) Studi “Pengukuran keberhasilan
Implementasi merupakan suatu kajian implementasi dapat dilihat dari
mengenai studi kebijakan yang mengarah pada prosesnya, dengan mempertanyakan
proses pelaksanaan dari suatu kebijakan. apakah pelaksanakan program
Dalam praktiknya implementasi kebijakan sesuai dengan yang telah ditentukan
merupakan suatu proses yang begitu kompleks yaitu melihat pada action program
bahkan tidak jarang bermuatan politis dengan dari individual projects dan yang
adanya intervensi berbagai kepentingan. Untuk kedua apakah tujuan program
itu, melukiskan kerumitan dalam proses tersebut tercapai.”
implementasi tersebut dapat dilihat pada Menurut Panduan Evaluasi Diri
pernyataan yang dikemukakan Van Meter dan Sekolah (2013:16) Evaluasi secara umum
Van Horn (Agustino, 2008:139) merupakan suatu proses pengumpulan serta
mendefinisikan implementasi kebijakan, pemrosesan data dan informasi yang akan
sebagai: digunakan sebagai dasar pengambilan
“Tindakan-tindakan yang dilakukan keputusan, pengelolaan dan pengembangan
baik oleh individu-individu atau sekolah. . Menurut Sanders dan Sullins
pejabat-pejabat atau kelompok- (2006:12) Proses evaluasi melibatkan dua
kelompok pemerintah atau swasta tindakan dasar: (1) pengumpulan informasi
yang diarahkan pada tercapainya sehingga keputusan akan informasi dapat
tujuan-tujuan yang telah digariskan didukung dan (2) menerapkan kriteria
dalam keputusan kebijaksanaan.” informasi yang tersedia untuk mencapai suatu
Arif Rohman (2009: 129) keputusan yang benar.
mengungkapkan kebijakan pendidikan
METODE PENELITIAN
merupakan keputusan berupa pedoman
Pendekatan yang digunakan dalam
bertindak baik yang bersifat sederhana maupun
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
kompleks, baik umum maupun khusus, baik
dengan rancangan studi kasus. Data dan
terperinci maupun longgar yang dirumuskan
94

sumber data pada penelitian ini diperoleh dari kelemahan sekolah dan mengidentifikasi
data dari hasil wawancara kepada informan, kinerja sekolah dalam pencapaiannya
dan data-data lainnya berupa dokumentasi terhadap 8 SNP. Hal ini sejalan dengan apa
arsip-arsip serta foto-foto yang menunjang data yang ditulis pada Panduan Evaluasi Diri
utama. Teknik pengumpulan data pada Sekolah (2013:16). Evaluasi diri
penelitian ini menggunakan observasi merupakan: Evaluasi diri merupakan upaya
partisipan, wawancara dan studi dokumentasi. sekolah untuk mengetahui gambaran
Teknik analisis data kualitatif ini dilakukan mengenai kinerja dan keadaan dirinya
secara wawancara. Aktivitas dalam analisis data melalui pengkajian dan analisis yang
pada penelitian ini adalah koleksi data, reduksi dilakukan oleh sekolah sendiri berkenaan
data, penyajian data, dan yang terakhir adalah dengan kekuatan, kelemahan, peluang,
simpulan. Pengecekan keabsahan data tantangan, kendala, bahkan ancaman.
merupakan pembuktian bahwa apa yang telah Kemudian Sanders dan Sullins (2006:1)
dialami oleh peneliti sesuai dengan apa menyatakan “program evaluation is the
yang sesungguhnya ada. Untuk mengetahui process of systematically determining the
keabsahan data peneliti menggunakan beberapa quality of a program and how it can be
teknik, yaitu uji kredibilitas yang dengan improved” yang artinya evaluasi program
memperpanjang masa penelitian (observasi), adalah proses sistematis menentukan
meningkatkan ketekunan berarti melakukan kualitas suatu program dan bagaimana cara
pengamatan, triangulasi sumber dan teknik. untuk meningkatkannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN Ada beberapa proses atau tahapan
A. Implementasi program Evaluasi Diri dalam penerapan EDS di SMA Negeri 1
Sekolah (EDS) di SMA Negeri 1 Gresik. Gresik ini. Pertama, pelatihan pengisian
Dalam temuan peneliti, instrumen EDS yang dilakukan oleh Dinas
implementasi program EDS di SMA Negeri Pendidikan dan Kebudayaan ke seluruh
1 Gresik ini awalnya guna memenuhi sekolah kemudian sekolah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No mensosialisasikan kepada seluruh warga
63 Tahun 2009 tentang SPMP yang sekolahnya. Kedua, pengumpulan data atau
mengharuskan “terbangunnya budaya mutu informasi yang berupa instrumen dan telah
pendidikan” serta “terpetakannya mutu diisi oleh para responden. Ketiga,
pendidikan yang rinci pada satuan pengorganisasian atau analisis data-data
pendidikan”. EDS ini merupakan salah satu atau informasi tersebut. Keempat, pelaporan
komponen penting SPMP karena melalui hasil evaluasi tadi.
EDS ini sekolah dapat mengevaluasi kinerja Ini sejalan dengan apa yang
sekolah secara internal oleh komponen dikemukakan oleh Sanders dan Sullins
sekolah itu sendiri. (2006:19), proses evaluasi sekolah melalui
Dalam pengertiannya, program (1) getting started atau persiapan, pada
EDS ini merupakan suatu proses yang dasarnya tahap awalnya adalah
menganalisis secara internal kelebihan dan mengklarifikasi tujuan dari evaluasi,
95

mengklarifikasi apa saja yang harus keputusan, keterlibatan masyarakat, dewan


dievaluasi dan mengidentifikasi pertanyaan pembentukan kebijakan; (5) Hasil dari
yang harus dijawab; (2) collecting instruksi.
information atau pengumpulan informasi Berdasarkan temuan penelitian,
melibatkan identifikasi sumber-sumber penulis berpendapat untuk langkah kedepan
informasi untuk setiap pertanyaan evaluasi, pelaksanaan program EDS adalah: (a)
memilih metode evaluasi yang tepat dan persiapan dan perencanaan pelaksanaan
penentuan jadwal pengumpulan; (3) EDS lebih dimatangkan lagi sehingga
organizing and analyzing information atau permasalahan yang akan muncul bisa
pengorganisasian dan menganalisis diminimalisir, (b) pada tahap sosialisasi
informasi, ini menafsirkan makna dan lebih diintensifkan agar seluruh komponen
implikasi dari hasil evaluasi; dan (4) sekolah lebih memahami tentang
reporting evaluation atau pelaporan bagaimana proses EDS itu berjalan dan
evaluasi, poin penting dalam pelaporan ini tidak terjadi salah paham, (c) memperbaiki
adalah tindak lanjut untuk melihat hasil kesalahan-kesalahan yang terjadi selama
evaluasi dijabarkan dalam rencana dan proses EDS berlangsung, (d) me-review
tindakan yang tepat. kembali pelaksanaan program EDS untuk
Instrumen EDS merupakan alat mengidentifikasi kekurangan serta
utama yang akan dipakai dalam EDS untuk kesalahan agar tidak terulang kembali.
memperoleh serangkaian informasi tentang B. Kendala dan tantangan dalam penerapan
seluruh kinerja sekolah dan mengacu pada program EDS di SMA Negeri 1 Gresik.
ketentuan-ketentuan dalam SPM dan SNP. Dalam temuan penelitian tantangan
Dengan demikian maka Instrumen EDS dan kendala dalam penerapan EDS di SMA
dituliskan berdasarkan kedelapan Standar Negeri 1 Gresik meliputi faktor pendukung
dalam SNP yang berisi tentang standar isi, dan faktor penghambat yang mempengaruhi
proses, kompetensi lulusan, pendidik dan berjalannya proses EDS tersebut. Untuk
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, faktor pendukung terjadinya pelaksanaan
pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian. EDS di SMA Negeri 1 Gresik antara lain
Sejalan dengan apa yang adanya koordinasi yang baik antar
dikemukakan oleh Sanders dan Sullins stakeholder, hubungan kerjasama dan rasa
(2006:5) berikut fungsi sekolah yang kekeluargaan yang tinggi antar warga
mungkin dinilai atau dievaluasi: (1) sekolah, motivasi yang cukup besar dari
Kebutuhan program; (2) Kebutuhan seluruh komponen sekolah dan antusiasme
individu; (3) Sumber daya; (4) Proses atau warga sekolah.
strategi yang terdiri dari desain kurikulum, Ini sejalan dengan yang
proses kelas, bahan pengajaran, pemantauan dikemukakan oleh George C. Edward III
kemajuan murid, motivasi belajar, (Agustino, 2008:149) yang menjelaskan
efektivitas guru, lingkungan belajar, bahwa terdapat empat variable yang sangat
pengembangan staf, pengambilan menentukan keberhasilan implementasi
96

suatu program atau kebijakan, yaitu: (1) guru-guru saat pengisian instrumen, (c)
komunikasi, (2) sumber daya, (3) disposisi, memotivasi guru supaya bersemangat
(4) struktur birokrasi. dalam mengisi instrumen EDS.
Untuk faktor pendukung koordinasi C. Dampak penerapan program EDS bagi
yang baik antar pemangku sekolah dan pengembangan SMA Negeri 1 Gresik.
hubungan kerjasama dan rasa kekeluargaan Dalam temuan penelitian tentang
yang tinggi antar warga sekolah sejalan dampak penerapan program EDS bagi
dengan teori implementasi dari George C. pengembangan SMA Negeri 1 Gresik
Edward III poin pertama yaitu komunikasi. antara lain mempermudah dalam penetapan
Sedangkan faktor antusiasme warga sekolah RKS/RKAS, memudahkan untuk
sejalan dengan teori George C. Edward III mengidentifikasi kelemahan serta kelebihan
poin kedua yaitu sumberdaya. suatu sekolah, dapat meningkatkan kinerja
Keberhasilan implementasi atau sekolah sesuai dengan 8 SNP, dapat
pelaksanaan suatu program seperi program merencanakan program pengembangan
EDS dapat diukur dari beberapa faktor. sekolah berikutnya dan bagi Dinas
Menurut Agustino (2008: 139) dapat diukur Pendidikan dan Kebudayaan, EDS ini
atau dilihat dari proses dan pencapaian sangat membantu dalam mengidentifikasi
tujuan hasil akhir (output). Hal ini tidak keberhasilan sekolah dalam pencapaiannya
jauh berbeda dengan apa yang diutarakan berdasarkan SPM dan 8 SNP.
oleh Merrile Grindle (Agustino, 2008: 139) Ini sejalan dengan apa yang
sebagai berikut: Pengukuran keberhasilan diungkapkan oleh Sanders dan Sullins
implementasi dapat dilihat dari prosesnya, dalam bukunya yang berjudul Evaluating
dengan mempertanyakan apakah School Program (2006:3) manfaat dari
pelaksanakan program sesuai dengan yang evaluasi sekolah adalah: As a result of
telah ditentukan yaitu melihat pada action sound program evaluation, benefits that can
program dari individual projects dan yang accrue to students might include
kedua apakah tujuan program tersebut improvement of educational practices and
tercapai. procedures or development of support
Sedangkan faktor penghambatnya materials to eliminate curricular
antara lain: kurangnya pemahaman guru, weaknesses. benefits to teachers might
banyaknya pertanyaan pada instrumen, include recognition and support for
kejenuhan yang dialami para responden teachers associated with a good program or
dalam pengisian instrumen, serta waktu help in choosing the best curriculum
untuk mengisi instrumen sangat singkat. materials. benefits to principals might
Berdasarkan temuan penelitian, include direction in setting priorities for
untuk mengatasi beberapa hambatan di atas school improvement or the identification
perlu dilakukan: (a) mengintensifkan and justification of needs for new
sosialisasi kepada guru-guru, (b) melakukan programs.
pendampingan dan pendekatan kepada
97

Artinya hasil evaluasi program dapat proses, pengembangan RPP, silabus dan
bermanfaat bagi seluruh warga sekolah. proses pembelajaran yang bermutu. (c)
Manfaat yang dapat dinikmati oleh siswa Standar kompetensi lulusan, peningkatan
adalah perbaikan praktik dan prosedur atau siswa memperoleh pengalaman belajar agar
pengembangan bahan bantuan pendidikan mendapatkan pengetahuan untuk
untuk mengurangi kelemahan kurikulum. melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
Manfaat bagi guru adalah pengakuan dan lebih tinggi. (d) Standar PTK (Pendidik dan
dukungan bagi para guru yang terkait Tenaga Kependidikan), meningkatkan
dengan program yang baik atau membantu jumlah guru yang memiliki sertifikat
dalam memilih materi kurikulum terbaik. kompetensi dan mempertahankan jumlah
Manfaat bagi kepala sekolah adalah guru yang mempunyai kualifikasi minimal.
mengarahkan dalam menetapkan prioritas (e) Standar sarpras, peningkatan bangunan
untuk perbaikan sekolah atau identifikasi sesuai ketentuan SNP dan peningkatan
dan justifikasi kebutuhan untuk program kelengkapan laboratorium, ruang guru dan
baru yang selanjutnya. ruang kelas. (f) Standar pengelolaan,
Berdasarkan temuan penelitian, mempertahankan sekolah memiliki
dapat kita jabarkan beberapa dampak dokumen RKS/RKAS (Rencana Kegiatan
penerapan program EDS antara lain (a) Sekolah/Rencana Kegiatan Anggaran
mempermudah sekolah dalam pembuatan Sekolah) dan mempertahankan sosialisasi
RKS/RKAS dan (b) mempermudah sekolah visi, misi dan tujuan sekolah kepada semua
untuk mengidentifikasi kekurangan, warga sekolah. (g) Standar pembiayaan,
kelebihan akan kinerja sekolah, kekuatan peningkatan partisipasi masyarakat dalam
yang dimiliki sekolah untuk dikembangkan rapat penetapan besaran pembiayaan yang
serta tantangan yang akan dihadapi sekolah. ditanggung orang tua murid dan (h) Standar
Manfaat yang dapat diambil antara lain (a) penilaian, mempertahankan hasil penilaian
sekolah dapat memiliki data dasar guna digunakan untuk memperbaiki proses
pengembangan dan peningkatan mutu di belajar mengajar.
masa yang akan datang, (b) hasil EDS
dipergunakan sekolah untuk mendorong PENUTUP
sekolah memperbaiki dan meningkatkan Simpulan
mutu serta kinerja sekolah dan (c) dapat Berdasarkan temuan penelitian yang
mengidentifikasi jenis dukungan yang telah dipaparkan di bab sebelumnya, peneliti
dibutuhkan oleh sekolah. Dan tindak lanjut dapat menarik simpulan sebagai berikut:
hasil EDS untuk pengembangan sekolah di 1. Proses pelaksanaan diantaranya yaitu: (1)
masa datang antara lain sebagai berikut: (a) perencanaan atau persiapan, (2)
berdasarkan Standar isi, pengembangan pengumpulan informasi, (3)
kurikulum yang melibatkan guru, komite pengorganisasian dan analisis data, (4)
sekolah, kepala sekolah, konselor, dan pelaporan.
pihak-pihak yang terkait. (b) Standar
98

2. Faktor pendorong pelaksanaan EDS secara kepala sekolah diharap ikut terjun langsung
internal adalah (1) SDM; (2) koordinasi mengawasi proses EDS tersebut.
antar stakeholder; (3) komunikasi dan rasa 2. TPS atau Tim EDS
kekeluargaan antar warga sekolah, secara Tim EDS diharapkan lebih
eksternal adalah dukungan dari Dinas mengkoordinasi seluruh komponen sekolah
Pendidikan dan Kebudayaan dan motivasi yang terlibat dalam proses EDS dan lebih
dari LPMP. Faktor penghambat secara mengintensifkan sosialisasi EDS kepada
internal adalah (1) kejenuhan terhadap seluruh warga sekolah agar dapat
instrumen EDS; (2) singkatnya waktu; (3) meminimalisir kesalahan yang terjadi saat
kurangnya pemahaman guru, secara pelaksanaan EDS. Serta diharapkan
ekternal adalah (1) perubahan sistem dan mengevaluasi kerja tim setelah program
instrumen EDS dan (2) banyaknya terlaksana.
pertanyaan pada instrumen. 3. Pengawas Sekolah
3. Dampak EDS antara lain (a) mempermudah Pengawas sekolah diharapkan lebih
sekolah dalam pembuatan RKS/RKAS dan sering datang ke sekolah untuk mengawasi
(b) mempermudah sekolah untuk proses berjalannya program EDS dan
mengidentifikasi kekurangan, kelebihan diharapkan lebih membangun interaksi dan
akan kinerja sekolah, kekuatan yang komunikasi yang baik dengan para
dimiliki sekolah untuk dikembangkan serta pemangku sekolah agar proses EDS
tantangan yang akan dihadapi sekolah. berjalan dengan lancar.
manfaat EDS antara lain (a) sekolah dapat 4. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
memiliki data dasar guna pengembangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
dan peningkatan mutu di masa yang akan diharapkan lebih intensif dalam
datang, (b) hasil EDS dipergunakan sekolah memberikan sosialisasi kepada sekolah,
untuk mendorong sekolah memperbaiki dan bersifat terbuka dan membantu saat sekolah
meningkatkan mutu serta kinerja sekolah. mengalami kesulitan dalam proses EDS
Tindak lanjut sekolah berdasarkan hasil serta lebih meningkatkan komunikasi
EDS adalah perbaikan, peningkatan dan dengan sekolah agar tidak terjadi miss-
pengembangan kinerja sekolah sesuai 8 communication.
SNP. 5. LPMP
Saran Untuk LPMP diharapkan lebih
Saran yang dapat dikemukakan oleh komunikatif dan lebih memotivasi para
peneliti setelah melakukan penelitian ini pengawas dan kepala sekolah saat
kepada: memberikan sosialisasi pengisian instrumen
1. Kepala SMA Negeri 1 Gresik EDS dan selalu mengevaluasi kembali
Kepala sekolah diharapkan lebih setelah selesai melakukan sosialisasi agar
memotivasi para komponen sekolah untuk meminimalisir kesalahan.
mensukseskan pelaksanaan program EDS 6. Peneliti Lain
dan selain mengawasi serta mengatur,
99

Untuk peneliti lain diharapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003.


Tentang Sistem Pendidikan Nasional..
penelitian ini menjadi bahan referensi dan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007.
informasi dalam melakukan penelitian Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional.
dibidang yang sama yaitu Evaluasi Program
Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional
Pendidikan dan Analisis Kebijakan. Dan Nomor 63 Tahun 2009. Tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
semoga penelitian ini dijadikan bahan
Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional
pustaka dalam mengerjakan laporan dan Nomor 16 Tahun 2007. Tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan
peneliti berharap agar mengembangkan
Kompetensi Guru.
penelitian yang relevan dengan penelitian Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional
Nomor 27 Tahun 2008. Tentang
ini.
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Konselor.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR PUSTAKA
Nomor 54 tahun 2013. Tentang
Agustino, Leo. 2008. Dasar-Dasar Kebijakan Standar Kompetensi Lulusan.
Publik. Bandung: Alfabeta. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Arikunto, Suharsimi dan Safrudin, Cepi. 2010. Nomor 32 Tahun 2013. Tentang
Evaluasi Program Pendidikan Perubahan atas Peraturan
Pedoman Teoretis Praktis Bagi Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan; Tentang Standar Nasional
Edisi Kedua. Jakarta: PT. Bumi Pendidikan.
Aksara. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur 24 tahun 2007. Tentang Standar
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Sarana dan Prasarana Untuk Satuan
Jakarta: PT Rineka Cipta. Pendidikan Dasar dan Menengah.
Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers. 19 tahun 2007. Tentang Standar
Moleong, Lexy. 2005. Metodologi Penelitian Pengelolaan Pendidikan Untuk Satuan
Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT Pendidikan Dasar dan Menengah.
Remaja Rosdakarya.
Rohman, Arif. 2009. Politik Ideologi
Pendidikan. Yogyakarta: LaksBang
Mediatama.

Sanders, James R dan Sullins, Carolyn D.


2006. Evaluating School Programs An
Educator’s Guide; Third Edition.
California: Corwin Press.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Tilaar, H.A.R dan Nugroho, Riant. 2008.
Kebijakan Pendidikan: Pengantar
Untuk Memahami Kebijakan
Pendidikan dan Kebijakan Pendidikan
Sebagai Kebijakan Publik.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tim Penyusun. Panduan Evaluasi Diri Sekolah


untuk Penjaminan Mutu Pendidikan.
Badan Pengembangan SDM
Pendidikan dan Kebudayaan;
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai