DISPEPSIA
A. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )
Setelah mendapat penyuluhan kesehatan tentang Dispepsia diharapkan
keluarga Ny. J memahami Tentang Penyakit Dispepsia.
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )
Setelah mendapat penyuluhan kesehatan selama 30 menit, keluarga Ny. J
Serta anggota keluarga nya diharapkan dapat :
a. Menyebutkan kembali apa pengertian Dispepsia?
b. Menyebutkan kembali apa penyebab Dispepsia ?
c. Menyebutkan Tanda dan gejala pada Dispepsia?
d. Memahami upaya pencegahan Dispepsia?
e. Memahami komplikasi Dispepsia?
B. MATERI
a. Pengertian Dispepsia
b. Penyebab Dispepsia
c. Tanda dan gejala pada Dispepsia
d. Upaya pencegahan Dispepsia
e. Komplikasi Dispepsia
C. METODE,ALAT BANTU DAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
2. Alat Bantu
Leaflet (terlampir)
3. Kegiatan Belajar Mengajar
No Tahapan KegiatanKBM Kegiatan Waktu
Sasaran
D. SUMBER
1. Corwin, J. Elizabeth. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
2. Djojoningrat, D. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Dispepsia
Fungsional. 5th ed. Jakarta: EGC.
3. Grace, Pierce A & Borley. 2006. Ilmu Bedah. Ed.3. Jakarta: Erlangga.
4. Mansjoer, Arief. 2010. Kapita Selekta Kedokteran, ed.4. Jakarta: Media
Aesculapius.
5. Rani, A. A & Jacobus, A. 2011. Buku Ajar Gastroenterologi. In: Ilmu
Penyakit Dalam FKUI. 1 st Ed. Jakarta Pusat: Interna Publishing
E. EVALUASI
Disusun oleh:
DISPEPSIA
A. Pengertian
Dispepsia berasal dari bahasa yunani yaitu duis baddan peptein to
digest yang berarti gangguan pencernaan (Rani, 2011). Menurut Grace &
Borley (2006), dispepsia merupakan perasaan tidak nyaman atau nyeri pada
abdomen bagian atas atau dada bagian bawah. Salah cerna (indigestion)
mungkin digunakan oleh pasien untuk menggambarkan dispepsia, gejala
regurgitasiatau flatus.
Menurut Djojodiningrat (2009), Dispepsia umumnya terjadi karena
terdapat suatu masalah pada bagian lambung dan duodenum. Keluhan
refluks gastroesofageal berupa panas di dada (heartburn) dan regurgitasi
asam lambung, tidak lagi dimasukkan ke dalam sindrom dispepsia tetapi
langsung dimasukkan dalam alur atau algoritme dari penyakit
gastroesofageal refluks disease(GERD). Hal ini disebabkan oleh sensitivitas
dan spesivitas dari keluhan tersebut yang tinggi untuk adanya proses refluks
gastroesofageal.
B. Penyebab
Dispepsia sering terjadi karena ulkus lambung dan penyakitacid
reflux. Hal ini menyebabkan nyeri di dada. Beberapa perubahan yang terjadi
pada saluran cerna atau akibat proses penuaan, terutama pada ketahanan
mukosa lambung (Wibawa,2006 dalam ). Kadar lambung lansia biasanaya
mengalami penurunan hingga 85%. Beberapa obat-obatan seperti obat anti-
inflammatory, dapat menyebabkan dispepsia. Terkadang penyebab
dispepsia belum dapat ditemukan. Batasan dispepsia terbagi atas dua yaitu
(Elizabeth, 2009) :
1. Dispepsia Organik, bila telah diketahui adanya kelainan organik sebagai
penyebabnya.
2. Dispepsia non organik, atau dispepsia fungsional, atau dispepsia non
ulkus, bila tidak jelas penyebabnya.
Penyebab dispepsia secara rinci adalah :
1. Menelan udara (aerofagi)
2. Regugitasi (alir balik, refluks) asam dari lambung
3. Iritasi lambung (gastritis)
4. Ulkus gastrikum atau ulkus duodenalis
5. Kanker Lambung
6. Peradangan kandung empedu (kolesistitis)
7. Intoleransi laktosa (ketidakmampuan mencerna susu produknya)
8. Kelainan gerakan usus
9. Stress psikologis, kecemasan, atau depresi
10. Infeksi helicobacter pylori
D. Komplikasi
Adapun dispepsia apabila tidak diobati, maka akan menimbulkan
komplikasi sebagai berikut (Mansjoer, 2010):
1. perdarahan
2. kanker lambung
3. muntah darah
4. ulkus peptikum
E. Pencegahan
Pola makan yang normal dan teratur, pilih makanan yang seimbang dengan
kebutuhan dan jadwal makan yang teratur, sebaiknya tidak
mengkomsumsi makanan yang berkadar asam tinggi, cabai, alkohol, dan
pantang rokok, bila harus makan obat karena sesuatu penyakit, misalnya
sakit kepala, gunakan obat secara wajar dan tidak mengganggu fungsi
lambung (Mansjoer, 2010).