Anda di halaman 1dari 15

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

“Karakteristik Perkembangan Kemandirian dan Karier serta


Implikasinya dalam Pendidikan”

OLEH :

KELOMPOK : IV

ANGGOTA : RAY ARDIANSYAH (A1L1 17 018)

WA ODE SARMINE IRU (A1L1 17 026)

WA ODE SARTIFA (A1L1 17 027)

ANNA JUMRAJ PURNAMA (A1L1 17 029)

FITRAH WAHYUNI (A1L1 17 035)

MUH. RESKY ANUGRAH (A1L1 17 037)

SULISTINA SAPUTRI (A1L1 17 043)

FAHRUL SYAWAL (A1L1 17 047)

LA ODE AHO (A1L1 17 050)

MELATI SUKMA (A1L1 17 053)

ANDRAYSNO (A1C4 14 060)

JURUSAN : PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Potensi Sumberdaya Perikanan ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
mata kuliah Wawasan Kemaritiman karena telah membimbing kami sehinnga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai potensi sumberdaya
perikanan di Indonesia. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.

Kendari, Maret 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................

A. Latar Belakang.....................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................
C. Manfaat................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................

A. Pengertian Kemandirian dan Karier......................................................


B. Karakteristik Kemandirian Peserta Didik dan Implikasinya dalam
Pendidikan......................................................................................
C. Faktor yang Dapat Mempengaruhi Perkembangan Kemandirian
Peserta Didik..................................................................................
D. Karakteristik Fase Perkembangan Karier Peserta Didik dan Iplikasinya
dalam Pendidikan.........................................................................
E. Faktor yang Dapat Mempengaruhi Perkembanan Karier Peserta
Didik..............................................................................................

BAB III PENUTUP................................................................................

A. Kesmpulan........................................................................................
B. Saran..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis,


progresif dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir
hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan-perubahan yang dialami
individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya. Sedangkan menurut
Dr. Aminah Soepalarto, SpS Perkembangan adalah yang berlangsungsejak
konsepsi, lahir dan sesudahnya, dmana badan, otak, kemampuan dan tingkah
laku padamasa usia dini, anak-anak dan dewasa menjadi lebih kompleks dan
berlanjut dengan kematangan sepanjang hidup. Dari dua defenisi tersebut apat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa perkembangan merupakan sebuah proses
progresif kehidupan individu menuj kematangan hidupnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “kemandirian” bersal dari kata


mandiri berarti keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain,
dan karir berarti keahlian (hobi dan sebagainya) yang diamalkan dalam
masyarakat atau dijadikan sumber kehidupan atau kemajuan dalam kehidupan,
perkembangan dan kmajuandalam pekerjaan, atau jabatan. Setelah kita
mengetahui defnisi dari pengalan kata pertumbuhan, kemandirian, dan karier,
maka mudah bagi kita untuk mengetahui definisi dari “karakteristik
perkembangan kemandirian dan karier; anak-anak, anak,remaja, dan dewasa”
yaitu prosesprogresif menuju kematangan seorang individu dalam menjalani
hidup dengan usaha dirinyasendiri dan kemampuannya dalam menganbil peran
dalam kehidupan dimasyarakat dalam fe anak-anak, anak, remaja dan dewasa
serta orientsinya di masa depan.

Dari pengertian keandirian dan karier, maka perkembangan kemandirian


dan karier fase anak-anak, anak, remaja, dan dewasa dapat dimaknai sebagai
proses progresif menuju mematangan seseorang individu dalam menjalani hidup

2
dengan usaha dirinya sendiri dan kemampuanya dalam mengambil peran dalam
kehidupan dimasyarakat dalam fase anak-anak, anak, remaa, dan dewasa seta
orientasinya di masa depan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penyusun merumuskan beberapa


masalah sebagai berikut.

1. Jelaskan pengertian kemandirian dan karier ?


2. Bagaimana perkembangan kemandirian dan karier peserta didik serta
implikasinya dalam pendidikan ?
3. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian dan karier peserta
didik ?

C. Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari rumusan masalah diatas adalah


sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui pengertian kemandirian dan karier.


2. Untuk mengetahui perkembangan kemandirian an karier peserta didik
serta impliksinya dalam pendidikan.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian dan
karier peserta didk.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kemandirian dan Karier

Menurut Chaplin (2002), otonomi atau kemandirian adalah kebebasan


individu manusia untuk memilih menjadi kesatuan yang bisa memerintah,
menguasai, dan menentukan dirinya sendiri. Sedangkan menurut Erikson
menyatakan kemandirian adalah usaha untuk melepaskan diri dari orang tua
dengan maksud untuk menemukan dirinya melalui proses mencari identitas
ego yaitu merupakan perkembangan searah individualitas yang mantap dan
berdiri sendiri. Kemandirian biasanya ditandai dengan kemampuan
menentukan nasib sendiri, kreatif, dan inisiatif, mengatur tingkah laku,
bertanggung jawab, mampu menahan diri, dan lain-lain. kemandirian
merupaka suatu sikap otonomi dimana peserta didik secara relative bebas dari
pengaruh penilaian, pendapat dan keyakinan orang lain. Secara singkat dapat
disimpulkan bahwa kemandirian mengandung pengertian :

 Suatu kondisi dimana seeorang memiiki hasrat bersaing untuk maju demi
kebaikan dirinya sendiri
 Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang
dihadapi
 Memliki kepercayaan diri dan melaksanakan tugas-tugasnya
 Bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya

Kemandirian pada masa anak-anak lebih bersifat motorik, seperti


berusaha makan sendiri, manidan berpakaian sendiri, sementara pada masa
remaja dan dewasa lbih bersifat psikologis, sepert membuat keputusan sendiri
dan kebebasan berperilaku sesuai dengan keinginannya.

Karier sering diartikan sebagai pekerjaan atau profesi seseorang yang


menghasilkan sesuatu dalam emenui kebutuhan hidup. Pekerjaan tidak serta

2
merta erupakan karier. Kata pekerjaan menunju pada setiap kegiatan yang
menghasilkan barang atau jasa, sedangkan kata karier lebih menunjuk pada
pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diakini sebagai panggilan hidup,
yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai
seluruh gaya hidupnya. Maka dari itu pemilihan karier lebih memerlukan
persiapan dan perencanaan yang matang daripada kalau sekedar medapatkan
pekerjaan yang sifatnya sementara waktu. Meingat betapa pentingnyamasalah
karier dalam kehidupan manusia, maka sejak dini anak perlu dipersiapkan
dan dibantu untuk merncanan hari depan yang lebih cerah,dengan cara
memberikan pendidikan dan bimbingan karier yang berkelanjutan.

B. Karakteristik Kemandirian Peserta Didik dan Implikasinya dalam


Pendidikan

Sebagai suatu dimensi psikologi yang kompeks, kemandirian alam


perkembangannya memiliki tingkatan-tingkatan. Perkembangan kemandirian
seseorang berlangsung secara bertahap sesuai dengan tingkat perkembangan
kemandirian tersebut. Menurut Lovinger (Sunaryo Kartadinata, 1988),
mengemukakan tingkatan kemandirian dan karakteristiknya yaitu :

1. Tingkat pertama, adalah tingkatan implusif dan melindungi diri.


Tingkatan ini memliki ciri-ciri sebaai berikut :
 Peduli terhaap kontrol dan keuntungan yang dpat diperoleh dari
interaksinya dengan orang lain.
 Mengikuti atusan secara spontanitik dan hedonistik
 Berfikr tidak logis dan tertegun pada cara berfikir tertentu
2. Tingkat kedua, adalah konformistik. Tingkatan ini memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
 Peduli terhadap penampilan diri dan penerimaan sosial
 Peduli akan konformitas terhadap aturan eksternal
 Bertindak dengan motif yang dangkal untk memperoleh pujian

2
 Perbedaan kelompok didasarkan pada ciri-ciri eksternal
 Takut tidak diterima kelompok
 Tidak sensitif terhadap keindividualan
 Merasa berdosa bila melanggar aturan
3. Tingkatan ketiga, adalah tingkat sadar diri. Tigkatan ini memiliki ciri-
ciri sebagai berikut :
 Mampu berfikir alternative
 Melihat harapanan berbagai kemungkinan dalam situasi
 Memikirkan cara hidup
 Penyesuaian terhadap situasi dan peranan
 Menekankan pada pentingnya pemecahan masalah
4. Tingkatan keempat, adalah tingkat sakama. Ciri-cirinya :
 Bertindak atas dasar nilai-nilai internal
 Sadar akan tanggung jawab
 Mampu melakukan kritik dan penilaian diri
 Memiliki tujuan jangka panjang
 Berfikir lebih kompleks dan atas dasar pola analisis
5. Tingkatan kelima, adalah tingkat individualistis. Ciri-cirinya :
 Peningkatan kesadaran individualistis
 Kesadaran akan konfik emosiaonal antara kemandirian dengan
ketergantungan
 Menjadi lebih toleran terhadap diri sendiri dan orang lain
 Membedakan kehidupan internal dengan keidupan luar dirinya
 Peduli akan perkembangan dan masalah-masalah sosial
6. Tingkatan keenam, adalah tingkat mandiri. Ciri-cirinya :
 Memiliki pandangan hidup sebagai suatu keseluruhan
 Cenderung bersikap realistik dan objektif terhadap diri sendiri
maupun orang lain
 Toleransi terhadap ambiguitas
 Peduli akan pemenuhan diri
 Sadar akan adanya saling ketergantungan dengan orang lain

2
 Ada keberanian untuk menyesuaikan konflik internal dan mampu
mengekspresikan perasaan dengan penuh keyakinan dan keceriaan.

Kemandrian adalah kecakapan yang berkembanga secara


rentang kehidupan individu iang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
pengalaman dan pendidikan. Oleh sebab itu, pendidikan di sekolah
perlu melakukan upaya-upaya pengembangan kemandirian peserta
didik, diantaranya :

1. Mengembangkan proses belajar yang demokratis, yang memungkinkan


anak merasa dihargai.
2. Mendorong anak untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan eputusan
dan dalam berbagai kegiatan sekolah.
3. Memberikan kebebasan kepada anak untuk mengeksplorasi lingkungan
dan mendorong rasa ingin tahu mereka.
4. Penerimaan positif tanpa syarat kelebihan dan kekurangan anak, tidak
membeda-bedakan anak yang satu dengan yang lain serta menjain
hubungan yang harmonis dan akrab dengan anak.

C. Faktor yang Dapat Mempengaruhi Perkembangan Kemandirian


Peserta Didik

Kemandrian merupakan aspek yang berkembang dalamdiri setiap


orang yang bentknya sangat beragam pada setiap orang yang berbeda
tergantung pada proses perkembangan dan proses belajar yang dialami
masing-masing orang. Ada banyak faktor-fakt yang mempengaruhi
perkembangan anak, namun ada bebera faktor yang sangat berperan banyak
dalam membentuk kemandirian anak. Faktor-faktor terbut adalah sebagai
berikut :

1. Gen atau keturunan orang tua. Orang tua yang memiliki sikap
kemandirian yang tinggi serng kali menurunkan anak yang memiliki
kemandirian juga.

2
2. Pola asuh orang tua. Orang tua yang terlalu bayak melarang atau
mengeluarkan kata “jangan” kepada anaknya tanpa disertai dengan
penjelasan yang rasioanal akan menghambat pekembangan kemandirian.
3. Sistem pendidikan di sekolah. Proses pendidikan di sekolah yang tidak
mengembangkan demokrasi pendidikan dan cenderung menekankan
indoktrinisasi tanpa armentasi akan menghambat perembangan
kemandirian remaja.
4. Sistem kehiupan di masyarakat. Sistem kehidupan masyakat yang terlalu
menekankanpentingnya hierarki struktur sosial, merasa kurang aman
atau mencekam serta kurang menghargai manifestasi pteni remaja dapat
menghabat perkembangan kemandirian remaja.

Upaya pengembangan kemandirian, sesuai dengan fase


perkembangannya dapat dilakukan melalui :

1. Pada anak-anak, seperti memberikan contoh yang positif misalnya


mengajarkan anak untuk makan sendiri, sebelum makan harus mencuci
tangan dan lain-lain.
2. Pada remaja,seperti penciptaan partisipasi dan keterlibatan remaja
secara penuh dalam keluarga, peciptaan keterbukaan komunikasi dalam
keluarga, penciptaan kebebasan pengeksplorasi lingkungan, pdan
penciptaan kehangatan interaksi dengan remaja.

D. Karakteristik Fase Perkembangan Karier Peserta Didik dan


Iplikasinya dalam Pendidikan

Menurut Ginzberg proses pemilihan karier tidak hanya terjadi sekali


saja melainkan mengalami suatu proses perkembangan yag meliputi jangka
waktu. Pada umumnya mencakup kurun waktu selama enam hingga sepuluh
tahun, yang dimulai dari sekitar usia 11 tahun dan berakhir sesudah usia 17
tahun atau awal masa dewasa. Terdapat tiga periode stsu tahapan dalam

2
proses pemilihan pekerjaan yaitu periode fantasi, tentatif, dan realstic
dengan karakteristik sebagai berikut :

1. Tahap Fantasi : 0 – 11 tahun (masa sekolah dasar)


Pada tahap ini anak mulai berfantasi mengenai cita-citanya, seperti
berperan sebagai dokter, polisi, penyanyi dan lain-lain. fantasini banyak
dipengaruhi oleh lingkungannya baik itu di lingkungan nyata atau hanya
sekedar melalui media, seperti televisi ataupun internet. Pada tahap ini
anak menenukan kariernya tanpa pertimbangan yang rasional.
2. Tahap Tentatif : 12 – 18 tahun (masa sekolah menengah)
Pada tahap tentatif anak mulai menyaari bahwa mereka memiliki minat
dan kemampuan yang berbedasatusama lain. ada yang lebihberminat
dibidang seni, sedangkan yang lain lebih berminat di bidang olahraga.
Demikian juga mereka mula sadar bahwa kemampan mereka berbeda satu
sama lain. ada yang lebih mampu di bidang matematika sementara yang
lain di bidang lain pula. Tahap tentatif dibagi menjadi 4 sub tahap, yakni :
 Sub tahap minat (11 – 12 tahun) anak cenderung melakukan
pekerjaan atau kegiatan yang hanya sesuai dengan minat dan
kesukaan mereka saja.
 Sub tahap kapasitas kemampuan (13 – 14 tahun) anak mulai
melakukan pekerjaan/kegiatan didasarkan pada kemampuan msing-
masing, disamping minat dan hobinya.
 Sub tahap nilai (15 – 16 tahun) anak sudah bisa membedakan mana
kegiatan/pekerjaan yang dihargai oleh masyarakat, dan mana yang
kurang dihargai.
 Sub tahap transisi (17 – 18 tahun) anak sudah mampu memikirkan
atau merencanakan karier mereka berdasarkan minat, kemampuan
dan nilai-nilai yang ingin diperjuangkan.
3. Tahap Realistis : 19 – 25 tahun (masa perguran tinggi)
Pada masa perguruan tinggi, remaja memasuki tahap realistis dimana
mereka sudah mengenal secara lebih baik minat-minat, kemampuan dan

2
nilai-nilai yang ingin dikejar. Mereka juga sudah lebih menyadari
berbagai bidang pekerjaan dengan segala konsekuesi dan tuntutannya
masing-masing. Oleh sebab itu, pada tahap ini seorang remaja sudah
mampu membuat perencanaan karier secara lebih rasional dan obyektif.
Adapun implikasi perkembagan dan pemilihan karier menurut
Ginzberg adalah sebagai berikut :
1. Perkembangan karier merupakan salah satu aspek dari keseluruhan
proses perkembangan individu dan pilihan yang berkalitan dengan
jatan dimasa depan. Hal ini berlangsung selaras dengan perkembangan
karier. Karen itu, imbngan karier harus direncakan dan dikelola dengan
maksud menunjang perkembangan karier individu sesuai dengan tahap
perkembangan diberbagai jenjang pendidik di sekolah.
2. Pengenalan terhadap minat dan kapasitas yang dimliki siswa dan
perangkat nilai yang dianutnya akan sangat diperlukan oeh uru
pembimbing dalam upaya pengembangan, membina, dan mengarahkan
siswa.
3. Informasi karier atau pekerjaan oleh guru pembimbin akan lebih
memungkinkan siswa untuk dapat mengenal brbaai jenis pekerjaan dan
pola karier yang dapat mereka pilih setelah menyelesaikan
pendidikannya.
4. Pilihan jabatan tidak dibuat sekali saja,namun membuat suatu
rangkaian pilihan yang berkesinambungan dan bertahap. Hal ini
bertjuan memberikan gambaran diri yang merupakan garis dasaruntuk
menyambung dan memadukan semua pilihan yang dibuat.

E. Faktor yang Dapat Mempengaruhi Perkembanan Karier Peserta


Didik

Faktor yang mempengaruhi perkembangan karier pada fase


perkembagan karier dibagi menjadi dua bagian :

2
1. Faktor Internal
 Motivasi dalam diri anak sendiri
 Kesadaran anak pada kemampuan dan minat yang dimiliki
2. Faktor Eksternal
 Keluarga
 Pendidikan sekolah
 Lingkungan sekitar, baik itu teman sebaya maupun media informasi.

2
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kemandirian adalah usaha untuk melepaskan diri dari orang tua dengan
maksud untuk menemukan dirinya melalui proses mencar identitasego yaitu
merupakan perkembangan kearah individualitas yang mantap dan berdiri
seniri. Karier meruakan pekerjaan atau profesi seseorang yang menghasilkan
sesuatu dalam memenuhi kebutuan hidup.

Dari pengertian kemandirian dan karier, maka pengertian perkembanga


kemandirian dan karier dapat dimaknai sebagai proses progresif menuju
kematangan seorang individu dengan menjalani hidup dengan usaha dirinya
sendiri dan kemampuannya dalam mengambil peran dalam kehidupan di
masyarakat dalam fase anak-anak, anak,remaja dan dewasa dan orentasinya
dimasa depan.

B. Saran

Perkembagan kemandirian seseorang baik itu anak-anak, anak,


remaja, dan dewasa harus dibangun sejak dini dengan bantuan dari
berbagai pihak. Hal ini bertujuan agar kemandirian seseorang dapat
berjalan dengn semestinya. Bgitupun dalam pembentukan karier melalui
berbagai tahap dengan perencanaan yang matang agar tercipta suatu
pekerjaan/karier yang diharapkan.

2
DAFTAR PUSTAKA

Baubara, Juliana. 2013. Perkembangan dan Pemilihan Karier Menurut


Ginzberg dan Implikasinya Terhadap Bimbingan dan Konseling.
(Jurnal).

http://jurnal.konselingindinesia.com Volume 1 Nomor 1, Februari


2013, Hlm 43-47

Chaplin, J>P> 2002. Kaus Lengkap Psikologi. (Diterjemahkan Oleh Kartini


Kartono). Jakarta: PT Radja Grafindo Persada

Newijayanto. 2011. Karakteristik Perkembangan Kemandirian. (Online).

http;//newijayanto.blogspot.com/2/011/12/karakteristik-
perkembangan-kemandirian.html

Sunaryo, Kartadinata. 1988. Profil Kemandirian dan Orientasi Timbangan


Sosial Mahasiswa serta Kaitannya dengan Perilaku Empatik dan
Orientasi Nilai Rujukan. Bandung: UPI

Vitahafyan. 2011. Pengembangan Kemandirian Peserta Didik. (Online).

http:/vitahafyan.blogspot.com/201/1/12/perkembangan-kemandirian-
peserta-didik.html.

Anda mungkin juga menyukai