OLEH :
KELOMPOK : IV
KENDARI
2018
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Potensi Sumberdaya Perikanan ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
mata kuliah Wawasan Kemaritiman karena telah membimbing kami sehinnga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai potensi sumberdaya
perikanan di Indonesia. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................
C. Manfaat................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................
A. Kesmpulan........................................................................................
B. Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
dengan usaha dirinya sendiri dan kemampuanya dalam mengambil peran dalam
kehidupan dimasyarakat dalam fase anak-anak, anak, remaa, dan dewasa seta
orientasinya di masa depan.
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Suatu kondisi dimana seeorang memiiki hasrat bersaing untuk maju demi
kebaikan dirinya sendiri
Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang
dihadapi
Memliki kepercayaan diri dan melaksanakan tugas-tugasnya
Bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya
2
merta erupakan karier. Kata pekerjaan menunju pada setiap kegiatan yang
menghasilkan barang atau jasa, sedangkan kata karier lebih menunjuk pada
pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diakini sebagai panggilan hidup,
yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai
seluruh gaya hidupnya. Maka dari itu pemilihan karier lebih memerlukan
persiapan dan perencanaan yang matang daripada kalau sekedar medapatkan
pekerjaan yang sifatnya sementara waktu. Meingat betapa pentingnyamasalah
karier dalam kehidupan manusia, maka sejak dini anak perlu dipersiapkan
dan dibantu untuk merncanan hari depan yang lebih cerah,dengan cara
memberikan pendidikan dan bimbingan karier yang berkelanjutan.
2
Perbedaan kelompok didasarkan pada ciri-ciri eksternal
Takut tidak diterima kelompok
Tidak sensitif terhadap keindividualan
Merasa berdosa bila melanggar aturan
3. Tingkatan ketiga, adalah tingkat sadar diri. Tigkatan ini memiliki ciri-
ciri sebagai berikut :
Mampu berfikir alternative
Melihat harapanan berbagai kemungkinan dalam situasi
Memikirkan cara hidup
Penyesuaian terhadap situasi dan peranan
Menekankan pada pentingnya pemecahan masalah
4. Tingkatan keempat, adalah tingkat sakama. Ciri-cirinya :
Bertindak atas dasar nilai-nilai internal
Sadar akan tanggung jawab
Mampu melakukan kritik dan penilaian diri
Memiliki tujuan jangka panjang
Berfikir lebih kompleks dan atas dasar pola analisis
5. Tingkatan kelima, adalah tingkat individualistis. Ciri-cirinya :
Peningkatan kesadaran individualistis
Kesadaran akan konfik emosiaonal antara kemandirian dengan
ketergantungan
Menjadi lebih toleran terhadap diri sendiri dan orang lain
Membedakan kehidupan internal dengan keidupan luar dirinya
Peduli akan perkembangan dan masalah-masalah sosial
6. Tingkatan keenam, adalah tingkat mandiri. Ciri-cirinya :
Memiliki pandangan hidup sebagai suatu keseluruhan
Cenderung bersikap realistik dan objektif terhadap diri sendiri
maupun orang lain
Toleransi terhadap ambiguitas
Peduli akan pemenuhan diri
Sadar akan adanya saling ketergantungan dengan orang lain
2
Ada keberanian untuk menyesuaikan konflik internal dan mampu
mengekspresikan perasaan dengan penuh keyakinan dan keceriaan.
1. Gen atau keturunan orang tua. Orang tua yang memiliki sikap
kemandirian yang tinggi serng kali menurunkan anak yang memiliki
kemandirian juga.
2
2. Pola asuh orang tua. Orang tua yang terlalu bayak melarang atau
mengeluarkan kata “jangan” kepada anaknya tanpa disertai dengan
penjelasan yang rasioanal akan menghambat pekembangan kemandirian.
3. Sistem pendidikan di sekolah. Proses pendidikan di sekolah yang tidak
mengembangkan demokrasi pendidikan dan cenderung menekankan
indoktrinisasi tanpa armentasi akan menghambat perembangan
kemandirian remaja.
4. Sistem kehiupan di masyarakat. Sistem kehidupan masyakat yang terlalu
menekankanpentingnya hierarki struktur sosial, merasa kurang aman
atau mencekam serta kurang menghargai manifestasi pteni remaja dapat
menghabat perkembangan kemandirian remaja.
2
proses pemilihan pekerjaan yaitu periode fantasi, tentatif, dan realstic
dengan karakteristik sebagai berikut :
2
nilai-nilai yang ingin dikejar. Mereka juga sudah lebih menyadari
berbagai bidang pekerjaan dengan segala konsekuesi dan tuntutannya
masing-masing. Oleh sebab itu, pada tahap ini seorang remaja sudah
mampu membuat perencanaan karier secara lebih rasional dan obyektif.
Adapun implikasi perkembagan dan pemilihan karier menurut
Ginzberg adalah sebagai berikut :
1. Perkembangan karier merupakan salah satu aspek dari keseluruhan
proses perkembangan individu dan pilihan yang berkalitan dengan
jatan dimasa depan. Hal ini berlangsung selaras dengan perkembangan
karier. Karen itu, imbngan karier harus direncakan dan dikelola dengan
maksud menunjang perkembangan karier individu sesuai dengan tahap
perkembangan diberbagai jenjang pendidik di sekolah.
2. Pengenalan terhadap minat dan kapasitas yang dimliki siswa dan
perangkat nilai yang dianutnya akan sangat diperlukan oeh uru
pembimbing dalam upaya pengembangan, membina, dan mengarahkan
siswa.
3. Informasi karier atau pekerjaan oleh guru pembimbin akan lebih
memungkinkan siswa untuk dapat mengenal brbaai jenis pekerjaan dan
pola karier yang dapat mereka pilih setelah menyelesaikan
pendidikannya.
4. Pilihan jabatan tidak dibuat sekali saja,namun membuat suatu
rangkaian pilihan yang berkesinambungan dan bertahap. Hal ini
bertjuan memberikan gambaran diri yang merupakan garis dasaruntuk
menyambung dan memadukan semua pilihan yang dibuat.
2
1. Faktor Internal
Motivasi dalam diri anak sendiri
Kesadaran anak pada kemampuan dan minat yang dimiliki
2. Faktor Eksternal
Keluarga
Pendidikan sekolah
Lingkungan sekitar, baik itu teman sebaya maupun media informasi.
2
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemandirian adalah usaha untuk melepaskan diri dari orang tua dengan
maksud untuk menemukan dirinya melalui proses mencar identitasego yaitu
merupakan perkembangan kearah individualitas yang mantap dan berdiri
seniri. Karier meruakan pekerjaan atau profesi seseorang yang menghasilkan
sesuatu dalam memenuhi kebutuan hidup.
B. Saran
2
DAFTAR PUSTAKA
http;//newijayanto.blogspot.com/2/011/12/karakteristik-
perkembangan-kemandirian.html
http:/vitahafyan.blogspot.com/201/1/12/perkembangan-kemandirian-
peserta-didik.html.