Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Keperawatan Paliatif

“ASUHAN
KEPERAWATAN PADA PASIEN
MENJELANG AJAL PENGKAJIAN-
PERENCANAAN”

Disusun Oleh :

Kelompok 4

1. Raniah Dafira Hasnah


(1814901003)
2. Nora Yusnita (1814901002)
3. Putri Kurnia Sari (1814901005)
4. Elda Maysari (1814901012)
5. Siti Marifatun Khasanah (1814901019)
6. Sabiq Rafi A (1814901022)

Dosen :Yuliati Amperaningsih.,S.KM.,M.Kes.

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN D4 KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2019/2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,taufiq


dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini

1
dengan judul “ASKEP PADA PASIEN MENJELANG AJAL”. Terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian tugas ini.
Semoga dengan terselesaikannya tugas ini kami berharap ini dapat membantu dan
menambah wawasan bagi para pembaca.

Kami menyadari bahwa tugas ini kurang sempurna. Oleh karena itu,
dengan senang hati kami senantiasa menerima kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca.

Bandar Lampung,10 September 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... 1
KATA PENGANTAR.................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................... 3

2
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................... 4
B. Rumusan Masalah..................................................................... 5
C. Tujuan....................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................
A. Pengkajian ............................................................................... 6
B. Diagnosa .................................................................................. 8
C. Intervensi keperatwatan ........................................................... 8
BAB III PENUTUP.....................................................................................
A. Kesimpulan............................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

3
Menjelang Ajal adalah peristiwa dari pengalaman manusia yang bersifat
universal dan unik secara individual. Hidup adalah serangkaian kehilangan
dan pencapaian. Seorang anak yang mulai berjalan mencapai
kemandiriannya dengan mobilitas. Seorang lansia dengan perubahan
visual dan pendengaran mungkin kehilangan keterandalan dirinya.
Kematian suatu bagian kehidupan yang takdapat dihindari dan bagian
yang paling sulit untuk diterima. Setiap orang meninggal dengan unit dan
oleh karenanya harus dirawat secara unit; karena itu perawat harus
mengembangkan dan mempertahankan hubungan kebutuhan-perseptif
positif dengan pasien dan keluarga yang akan memungkinkan pasien
meninggal dalam keadaan nyaman dan dengan terhormat.
Perawat adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu,
keluarga, dan masyarakat sehingga mereka dapat mencapai,
mempertahankan, atau memulihkan kesehatan yang optimal dan kualitas
hidup dari lahir sampai mati.Peran perawat sangat komprehensif dalam
menangani pasien karena peran perawat adalah membimbing rohani pasien
yang merupakan bagian integral dari bentuk pelayanan kesehatan dalam
upaya memenuhi kebutuhan biologis-psikologis-sosiologis-spritual (APA,
1992 ), karena pada dasarnya setiap diri manusia terdapat kebutuhan dasar
spiritual ( Basic spiritual needs, Dadang Hawari, 1999 ).Pentingnya
bimbingan spiritual dalam kesehatan telah menjadi ketetapan WHO yang
menyatakan bahwa aspek agama (spiritual) merupakan salah satu unsur
dari pengertian kesehataan seutuhnya (WHO, 1984).Oleh karena itu
dibutuhkan perawat untuk memenuhi kebutuhan spritual pasien. Karena
peran perawat yang komprehensif tersebut pasien senantiasa mendudukan
perawat dalam tugas mulia mengantarkan pasien diakhir hayatnya,
sehingga perawat dapat bertindak sebagai fasilisator (memfasilitasi) agar
pasien tetap melakukan yang terbaik seoptimal mungkin sesuai dengan
kondisinya.
B. Rumusan masalah

4
1. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien menjelang ajal ?
C. Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang asuhan
keperawatan pada pasien menjelang ajal.

BAB II

PEMBAHASAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL

5
A. Pengkajian Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Berisi tentang penyakit yang diderita klien pada saat sekarang
2. Riwayat kesehatan dahulu
Berisi tentang keadaan klien apakah klien pernah masuk rumah sakit
dengan penyakit yang sama
3. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah anggota keluarga pernah menderita penyakit yang sama
dengan klien
4. Head To Toe
Perubahan fisik saat kematian mendekat:
a. Pasien kurang rensponsif
b. Fungsi tubuh melamban
c. Pasien berkemih dan defekasi secara tidak sengaja
d. Rahang cendrung jatuh
e. Pernafasan tidak teratur dan dangkal
f. Sirkulasi melambat dan ektremitas dingin, nadi cepat dan
melemah.
g. Kulit pucat
h. Mata memelalak dan tidak ada respon terhadap cahaya
5. Faktor yang perlu dikaji
a. Faktor Fisik
Pada kondisi menjelang ajal klien dihadapkan pada berbagai
masalah pada fisik. Gejala fisik yang ditunjukan antara lain perubahan
pada penglihatan, pendengaran, nutrisi, cairan, eliminasi, kulit, tanda-tanda
vital, mobilisasi, nyeri. Perawat harus mampu mengenali perubahan fisik
yang terjadi pada klien, klien mungkin mengalami berbagai gejala selama
berbulan-bulansebelum terjadi kematian. Perawat harus respek terhadap
perubahan fisik yang terjadi pada klien terminal karena hal tersebut
menimbulkan ketidaknyamanan dan penurunan kemampuan klien dalam
pemeliharaan diri.
b. Faktor Psikologis
Perawat harus peka dan mengenali kecemasan yang terjadi pada
pasien terminal, harus bisa mengenali ekspresi wajah yang ditunjukan

6
apakah sedih, depresi, atau marah. Problem psikologis lain yang muncul
pada pasien antara lain ketergantungan, kehilangan harga diri dan harapan.
Perawat harus mengenali tahap-tahap menjelang ajal.
c. Faktor Sosial
Perawat harus mengkaji bagaimana interaksi pasien selama
menjelang ajal, karena pada kondisi ini pasien cenderung menarik diri,
mudah tersinggung, tidak ingin berkomunikasi, dan sering bertanya
tentang kondisi penyakitnya. Ketidakyakinan dan keputusasaan sering
membawa pada perilaku isolasi. Perawat harus bisa mengenali tanda klien
mengisolasi diri, sehingga klien dapat memberikan dukungan social bisa
dari teman dekat, kerabat/keluarga terdekat untuk selalu menemani klien.
d. Faktor Spiritual
Perawat harus mengkaji bagaimana keyakinan klien akan proses
kematian, bagaimana sikap pasien menghadapi saat-saat terakhirnya.
Apakah semakin mendekatkan diri pada Tuhan ataukah semakin berontak
akan keadaannya. Perawat juga harus mengetahui disaat- saat seperti ini
apakah pasien mengharapkan kehadiran tokoh agama untuk menemani
disaat-saat terakhirnya.
Konsep dan Prinsip Etika, Norma, Budaya dalam Pengkajian
Pasien Terminal
Nilai, sikap, keyakinan, dan kebiasaan adalah aspek cultural/budaya yang
mempengaruhi reaksi klien menjelang ajal. Latar belakang budaya
mempengaruhi individu dan keluarga mengekspresikan berduka dan
menghadapi kematian/menjelang ajal. Perawat tidak boleh
menyamaratakan setiap kondisi pasien terminal berdasarkan etika, norma,
dan budaya, sehingga reaksi menghakimi harus dihindari.
Keyakinan spiritual mencakup praktek ibadah, ritual harus diberi
dukungan. Perawat harus mampu memberikan ketenangan melalui
keyakinan-keyakinan spiritual. Perawat harus sensitif terhadap kebutuhan

7
ritual pasien yang akan menghadapi kematian, sehingga kebutuhan
spiritual klien menjelang kematian dapat terpenuhi.

B. Diagnosa
1. Ansietas (ketakutan individu , keluarga ) yang berhubungan diperkirakan
dengan situasi yang tidak dikenal, sifat dan kondisi yang tidak dapat
diperkirakan takut akan ancaman kematian.

2. Berduka yang behubungan dengan penyakit terminal dan kematian yang


dihadapi, penurunan fungsi perubahan konsep diri dan menarik diri dari
orang lain
3. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan
kehidupan takut akan hasil (kematian) dan lingkunagnnya penuh stres
(tempat perawatan)
4. Resiko terhadap distres spiritual yang berhubungan dengan perpisahan dari
system pendukung keagamaan, ketidak mampuan diri dalam menghadapi
ancaman kematian
5. Keputusasaan berhubungan dengan stres jangka panjang, penurunan
kondisi fisiologis, kehilangan kepercayaan pada ketakutan spritual.
6. Ketidakberdayaan berhubungan dengan program perawatan atau
pengobatan jangka panjang, lingkungan tidak mendukung perawatan atau
pengobatan.

C. Intervensi keperawatan (perencanaan)


1. Diagnosa pertama
Ansietas (ketakutan individu , keluarga ) yang berhubungan
diperkirakan dengan situasi yang tidak dikenal, sifat dan kondisi yang
tidak dapat diperkirakan takut akan ancaman kematian.

Intervensi Rasional
1. Bantu klien mengurangi Klien yang cemas mempunyai
ansietasnya penyempitan lapang persepsi dengan

8
 Berikan kepastian dan penurunan masalah. Menjebak
kenyamanan kemampuan untuk belajar. Ansietas
 Tunjukan perasaan cenderung untuk memperburuk
tentang pemahaman masalah. Menjebak klien pada
empati jangan lingkaran peningkatan ansietas tegang,
menghindari pertanyaan emosinal dan nyeri fisik
 Dorong klien untuk
mengungkapkan setiap
ketakutan permasalahan
yang berhubungan
dengan pengobatannya
 Identifikasi dan dukung
mekanisme koping
efektif
2. Kaji tingkat ansietas klien Beberapa rasa takut diddasari oleh
 Merencanakan informasi yang tidak akurat dan dapat
penyuluhan dihilangkan dengan memebri informasi
bila
tingkatannya rendah atauyang akurat. Klien dengan ansietas
sedang berat atau parah tidak menyerap
pelajaran.
3. Dorong klien dan keluarga untuk Pengungkapan memungkinkan untuk
mengungkapkan ketakutan saling berbagi dan memberikan
 Ketakutan mereka kesempatan untuk memperbaiki
konsep yang tidak benar.
4. Berikan klien dan keluarga Menghargai klien untuk koping efektif
kesempatan penguatan koping dapat menuatkan respon koping positif
positif akan datang.

2. Diagnosa kedua

Berduka yang behubungan dengan penyakit terminal dan kematian


yang dihadapi, penurunan fungsi perubahan konsep diri dan menarik
diri dari orang lain
Intervensi Rasional
1. Berikan kesempatan pada Penegtahuan bahwa tidak ada lagi
klien dan keluarga untuk pengobatan yang dibutuhkan dan
mengungkapkan bahwa kematian sedang menanti
perasaan. Didiskusikan dapat menyebabkan dan

9
kehilangan secara menimbulkan perasaaan ketidak
terbuka, dan gali makna berdayaan, marah dan kesedihan
pribadi dari kehilangan. yang dalam dan respon berduka
Jelaskan bahwa berduka lainnya.diskusi terbuka dan jujur
adalah reaksi yang umum dapat membantu klien dan
dan sehat. anggota keluarga dapat menerima
dan mengatasi situasi dan respon
mereka terhadap situasi tersebut.
2. Berikan dorongan Strategi koping positif membantu
penggunaan strategi penerimaan dan pemecahan
koping positif yang masalah
terbukti yang
memberikan keberhasilan
pada masa lalu
3. Berikan dorongan pada Memfokuskan pada atribut yang
klien untuk mengeresikan positif meningkatkan penerimaan
atribut diri yang positif diri dan penerimaan keematian
yang terjadi
4. Bantu klien mengatakan Proses berduka, proses berkabung
dan menerima kematian adaptif tidak dapat dimulai sampai
yang akan terjadi, jawab kematian yang akan terjadi
semua pertanyaan dengan diterima.
jujur
5. Tingkatkan harapan Penelitian menunjukan bahwa
dengan perawatan penuh klien sakit terminal paling
perhatian. Menghilangkan menghargai tindakan keperawatan
ketidak nyamanan dan berikut:
dukungan. a. Membantu berdandan
b. Mendukung fungsi
kemadirian
c. Memberikan obat nyeri

10
saat diperlukan
d. Meningkatkan
kenyamanan fisik

3. Diagnosa ketiga

Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan


kehidupan takut akan hasil (kematian) dan lingkunagnnya penuh stres
(tempat perawatan)
Intervensi Rasional
1. Luangkan waktu bersama Kontak yang sering dan
keluarga atau orang mengominikasikan sikap
terdekat klien dan perhatian dan peduli dapat
tunjukan pengertian yang mwmbantu mengurangi
empati kecemasan dan meningkatkan
pembelajaran
2. Izinkan klien atau orang Saling berbagi emungkinkan
terdekat untuk perwat untuk mrngintifikasi
mengepresikan perasaan, ketakutan dan kekawatiran
ketakutan, dan kemudian merencanakan
kekawatiran intervensi untuk mengatasi
3. Jelaskan lingkungan dan Informasi ini dapat mengurangi
peralatan ICU risiko ansietas
4. Jelaskan tindakan Untuk mengetahui perkembangan
keperawatan dan kondiosi setelah operasi
kemajuan postoperasi
yang dipikirkan dan
berikan informasi
sepesifik tentang
kemajuan klien
5. Anjurkan untuk sering Kunjungan dan partisipasi dapat
berkunjung dan meningkatkan interaksi keluarga
berpatisipasi dalam berkelanjutan
tindakan keperawatan
6. Konsul dengan atau Keluarga dengan masalah
berikan rujukan kesumber masalah seperti kebutuhan
komunitas dan sumber financial. Koping yang tidak
lainnya. berhasil atau konflik yang tidak
selesai memerlukan sumber
sumber tambahan untuk
membantu mempertahankan

11
fungsi keluarga

4. Diagnosa keempat

Resiko terhadap distres spiritual yang berhubungan dengan perpisahan


dari system pendukung keagamaan, ketidak mampuan diri dalam
menghadapi ancaman kematian
Intervensi Rasional
1. Gali apakah klien Bagi klien yang mendapatkan
menginginkan untuk nilai tinggi pada do,a atau
melaksanakan praktek atau praktek spiritual lainnya ,
ritual keagamaan atau praktek ini dapat memberikan
spiritual yang diinginkan arti dan tujuan dan dapat menjadi
bila yang memberi sumber kenyamanan dan
kesemptan pada klien kekuatan
untuk melakukannya
2. Ekspesikan pengertrian Menunjukkan sikap tak menilai
dan penerimaan anda dapat membantu mengurangi
tentang pentingnya kesulitan klien dalam
keyakinan dan praktik mengekspresikan keyakinan dan
religius atau spiritual klien prakteknya
3. Berikan prifasi dan Privasi dan ketenangan
ketenangan untuk ritual memberikan lingkungan yang
spiritual sesuai kebutuhan memudahkan refresi dan
klien dapat dilaksanakan perenungan
4. Bila anda menginginkan Perawat meskipun yang tidak
tawarkan untuk berdo,a menganut agama atau keyakinan
bersama klien lainnya atau yang sama dengan klien dapat
membaca buku ke membantu klien memenuhi
agamaan kebutuhan spritualnya
5. Tawarkan untuk Tindakan ini dapat membantu
menghubungkan pemimpin klien mempertahankan ikatan
religius atau rohaniwan spiritual dan mempraktikkan
rumah sakit untuk ritual yang penting ( Carson
mengatur kunjungan. 1989 )
Jelaskan ketidak setiaan
pelayanan ( kapel dan injil
RS )

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menjelang ajal adalah proses ketika individu semakin mendekati
akhir hayatnya atau disebut proses kematian. Kematian adalah
suatu pengalaman tersendiri, dimana setiap individu akan
mengalami atau menghadapinya seorang diri, sesuatu yang tidak
dapat dihindari, dan merupakan suatu kehilangan.
Tahap-tahap Menjelang Ajal, yaitu :Menolak (Denial), Marah
(Anger), Menawar (Bargaining), Kemurungan (Depresi), dan
Menerima atau Pasrah (Acceptance). Tipe-tipe Perjalanan
Menjelang Kematian: Kematian yang pasti dengan waktu yang
diketahui, Kematian yang pasti dengan waktu tidak bisa diketahui,
Kematian yang belum pasti, dan Kemungkinan mati dan sembuh
yang tidak tentu.Tanda-tanda Klinis Menjelang Kematian, ditandai
:Relaksasi otot muka , Kesulitan dalam berbicara, Penurunan
kegiatan traktus gastrointestinal, dan Gerakan tubuh yang
terbatas.Ciri-ciri menjelang ajal adalah Pasien kurang rensponsif,
Fungsi tubuh melambat, Pasien berkemih dan defekasi secara tidak
sengaja, Rahang cenderung jatuh, Pernafasan tidak teratur dan
dangkal, Sirkulasi melambat dan ektremitas dingin, nadi cepat dan
melemah, Kulit pucat, Mata memelalak dan tidak ada respon
terhadap cahaya, Suhu tubuh rendah/ badan terasa dingin,
Kelemahan otot, Gelisah, Suka Bicara, Merasa sedih, Tidak
menerima keadaan.

13
DAFTAR PUSTAKA
Qoni,komang.”ASKAP PADA PASIEN MENJELANG AJAL
“https://xomankoni.wordpress.com/2013/01/04/askep-pada-
pasien-menjelang-ajal/.10-09-2019.
Amaliyah,tuti.”askep pada psien menjelang
ajal”https://prezi.com/3yne4zzlkkg8/asuhan-keperawatan-
menjelang-kematian/.10-09-2019.
Maulana,rizal.”askep pada pasien menjelang
ajal”.https://www.scribd.com/doc/311172768/Asuhan-
Keperawatan-Pada-Pasien-Menjelang-Ajal.10-09-2019.

14

Anda mungkin juga menyukai