kafekepo.com/apa-peran-protein-lonjakan-pada-virus-sars-cov-2/
March 18,
2020
Upaya pengembangan vaksin intens saat ini sedang berlangsung, dengan banyak
program yang berfokus pada priming sistem kekebalan terhadap protein spesifik pada
permukaan SARS-CoV-2, yang dikenal sebagai protein lonjakan (spike protein). Proyeksi
protein ini yang menonjol dari permukaan virus membuatnya tampak seperti mahkota
dan telah ditemukan membantu menyusup ke sel manusia .
Selama infeksi, protein lonjakan bertindak sebagai kunci, mengikat reseptor pada sel
manusia dalam proses yang diaktifkan oleh enzim yang ada pada sel inang. Proses yang
dimediasi enzim ini “membuka” sel dan memungkinkan virus untuk masuk, di mana
kemudian membajak mesin sel untuk bereplikasi.
1/3
Watch Video At: https://youtu.be/I0TmBsHaGmI
Peneliti lain percaya bahwa situs aktivasi furin khusus ini juga dapat mempengaruhi
stabilitas virus, patogenisitas dan cara penularan, memungkinkan penyebaran infeksi
yang cepat di antara individu.
Reseptor pada sel manusia yang dilampirkan protein lonjakan disebut angiotensin-
converting enzyme 2 (ACE2), dengan perlekatan ini difasilitasi oleh situs aktivasi furin
protein lonjakan. Pengikatan SARS-CoV-2 dengan reseptor ini setidaknya sepuluh kali
lebih kuat dari virus SARS lainnya, yang mungkin merupakan faktor penting yang
mempengaruhi tingkat penularan COVID-19. Sebagai alternatif untuk vaksin yang
menargetkan protein lonjakan, para ilmuwan memperkirakan bahwa strategi terapi lain
juga bisa efektif, seperti memblokir ACE2 sementara untuk mencegah masuknya virus.
Saat ini, protein spike SARS-CoV-2 sedang banyak digunakan sebagai antigen target
dalam pengembangan vaksin. Ini berfungsi sebagai pengidentifikasi molekul unik
bahwa sistem kekebalan tubuh akan “mengingat” untuk melawan infeksi COVID-19. Pada
saat yang sama, para ilmuwan seperti Gary Whittaker, seorang ahli virologi di Cornell
University, terus menggali seluk-beluk tentang bagaimana protein lonjakan menginfeksi
2/3
sel manusia dengan sangat baik. Dengan menghapus atau memodifikasi situs spesifik
pada protein, tim peneliti mempelajari bagaimana urutan protein terkait dengan
infektivitas virus. Memahami peran protein lonjakan dalam konteks pandemi COVID-19
bukanlah hal yang mudah, mengingat begitu banyak yang belum ditemukan tentang
biologi virus yang baru muncul ini. Menurut Whittaker, “Coronavirus tidak dapat
diprediksi, dan hipotesis yang baik sering berubah menjadi salah.”
3/3