Anda di halaman 1dari 10

BAB 1 PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan, kekerasan
terhadap anak selalu meningkat setiap tahun. KPAI mencatat ada 4.855 kasus
kekerasan terhadap anak pada tahun 2018, bertambah 306 kasus dibanding tahun
2017 yang tercatat sebanyak 4.579 kasus.

Terry E. Lawson, psikiater anak membagi kekerasan anak menjadi 4


(empat) macam, yaitu emotional abuse, verbal abuse, physical abuse dan sexual
abuse. Verbal abuse, terjadi ketika Ibu, mengetahui anaknya meminta perhatian,
menyuruh anak itu untuk “diam” atau “jangan menangis”. Anak mulai berbicara
dan Ibu terus menggunakan kekerasan verbal seperti, “kamu bodoh”, “kamu
cerewet”, “kamu kurang ajar”, dan seterusnya (Solihin, 2004). Kekerasan
merupakan tindakan yang disengaja yang mengakibatkan cidera fisik atau tekanan
mental (Carpenito, 2009). Definisi kekerasan anak menurut Campbell dan
Humphrey adalah “setiap tindakan yang mencelakakan/ dapat mencelakakan
kesehatan dan kesejahteraan anak yang dilakukan oleh orang yang seharusnya
bertanggung jawab terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak tersebut” (Yani,
S.A. 2008).

Dalam kehidupan sehari-hari, orang tua tanpa sadar pernah melakukan


kekerasan terhadap anak. Salah satu bentuk kekerasan tersebut adalah kekerasan
menggunkana kata-kata yang melukai perasaan anak. Kata-kata yang diucapkan
cenderung bermakna jnegatif kepada anak, melecehkan kemampuan anak,
menganggap anak sebagai sumber kesialan yang dialami orang tua, dan
memberikan kesan bahwa anak tidak diharapkan oleh orang tua. Dampak dari
kata-kata negatif yang diucapkan orang tua kepada anak akan memiliki pengaruh
buruk terhadap kehidupan saat ini maupun di masa yang akan datang. Kekerasan
verbal yang dilakukan orang tua akan membuat anak menumbuhkan trautama atau
sakit hati, sehingga membuat dia berpikir seperti yang sering diucapkan oleh
orang tuanya. Jika orang tua mengatakan anak bodoh atau tidak berbakat, maka
dia akan menganggap dirinya demikian.

Walaupun dampak yang dialami tidak terjadi secara langsung, anak yang
mengalami kekerasan verbal secara perlahan-lahan akan mengalami dampak-
dampak psikologis sebagai berikut : Anak menjadi agresif, memiliki emosi yang
tidak stabil, tidak peka terhadap perasaan oran lain, mengganggu perkembangan
secara mental, hubungan sosial terganggu, kepribadian sociopath, antisocial
personality disorder, hingga menyebabkan bunuh diri.

Rumah yang seharusnya menjadi tempat berlindung dan tempat teraman


bagi anak, tidak lagi menjadi nyaman karna verbal abuse yang terjadi di dalam
rumah. Cara berpikir orang tua yang masih menganggap anak wajib menuruti
keinginan orang tua, cenderung memaksa dan menghukum jika anak tidak
melakukan seperti yang diinginkan oleh orang tua. Hal tersebut yang menjadikan
alasan orang tua untuk melakukan kekerasan kepada anak. Stress, isolasi sosial,
pengangguran, kemiskinan, isolasi sosial, lingkungan yang krisis ekonomi,
kurangannya pengetahuan orang tua untuk mendidik anak ikut berkontribusi
menjadi penyebab orang tua melakukan kekerasan secara verbal kepada anak.

Verbal abuse masih dianggap sebagai hal yang lazim dalam masyarakat,
namun hal tersebut memiliki dampat negatif bagi anak, seperti : anak tidak
memiliki kepercayaan diri dalam menempatkan diri dalam lingkungan, anak
memiliki emosi yang tidak stabil, menjadi agresif, kurang peka terhadap perasaan
orang lain, depresi yang berlebihan hingga menyebabkan anak memiliki keinginan
untuk bunuh diri.

Banyak kebutuhan orang tua yang masih bisa ditunda untuk dipenuhi,
tetapi tidak untuk anak, karena saat itulah tulang-tulang mereka terbentuk, darah
mereka sedang dibuat serta pikiran dan perasaan mereka sedang berkembang.
Bagi anak tidak ada kata “besok”, yang ada hanyalah “hari ini” atau “sekarang
juga” (Gabriela Mistrel, 1972). Oleh sebab itu orang tua harus lebih
mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh anak, bukan semena-mena
menjadikan anak seperti yang diinginkan orang tua tanpa ada komunikasi dan
diskusi terlebih dahulu.

Berdasarkan realita tersebut maka penulis mengangkat iklan layanan


masyarakat ini untuk mengingatkan masyarakat di kota Semarang tentang dampak
buruk Verbal abuse terhadap anak, supaya orang tua lebih memikirkan kesehatan
psikologis anak dengan tidak melakukan kekerasan secara verbal kepada anak
yang sedang dalam pertumbuhan dan perkembangan

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana cara mengingatkan masyarakat di kota Semarang tentang
dampak buruk yang ditimbulkan akibat kekerasan verbal terhadap anak dalam
masa tumbuh kembangnya melalui iklan layanan masyarakat(ILM)?

1.3 Tujuan Perancangan


Tujuan perancangan iklan layanan masyarakat ini adalah untuk
mengingatkan masyarakat kota Semarang tentang dampak buruk yang timbul
akibat kekerasan verbal terhadap anak dalam masa tumbuh kembangnya.

1.4 Manfaat Perancangan


1.4.1 Penulis : Karya ilmiah yang dibuat penulis akan membuat penulis
mengetahui bagaimana membuat iklan layanan masyarakat yang baik supaya bisa
mneyampaikan tujuan iklan dengan baik dan tepat sasaran.
1.4.2 Masyarakat : Agar masyarakat di kota Semarang sadar tentang dampak
buruk yang diterima anak dibawah umur karena kekerasan verbal
1.4.3 DP3A Kota Semarang : Membantu instansi terkait untuk berkampanye
dampak buruk kekerasan verbal terhadap anak, sehingga Pemerintah lebih peduli
tentang isu sosial verbal abuse kepada anak.
1.5 Batasan Masalah
Iklan layanan masyarakat ini diperuntukan untuk wilayah kota Semarang
dengan target audience usia 19-40 tahun pria maupun wanita.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tinjauan Teori
2.1.1 Teori seputar masalah yang dikaji
a. Verbal abuse
Kekerasan verbal menurut teori Patricia Evans adalah bahwa salah satu
dari bentuk kekerasan verbal adalah meneror. Meneror anak terjadi ketika
orang tua menyerang anak dengan cara membentak dan melampiaskan
amarah kepada anak. Hal ini dapat menciptakan iklim ketakutan bagi anak
(Potter, 2010).

Kekerasan verbal adalah kekerasan terhadap perasaan menggunakan kata-


kata dengan kata-kata yang kasar tanpa menyentuh fisiknya. Kata-kata
yang memfitnah, kata-kata yang mengancam, menakutkan, menghina, atau
membesar-besarkan kesalahan orang lain (Sutikno, 2010).

b. Psikologi anak
Teori Santrock yang menjelaskan di dalam bukunya bahwa kemampuan
anak pada usia 3 sampai 4 tahun dalam memperhatikan stimulus
meningkat secara dramatis. Anak pada usia ini lebih memperhatikan
sesuatu yang mencolok dan kemudian akan menirunya (Santrock, 2011).

teori yang dikemukakan penelitian terdahulu yang disusun oleh Munawati


bahwa semua tindakan kepada anak, direkam dalam alam bawah sadar
mereka dan dibawa sampai masa dewasa. Anak yang mendapatkan
perilaku kejam dari orang tuanya menjadi agresif dan setelah menjadi
orang tua akan memiliki karakter sama dengan yang orang tua didikan
(Munawati, 2011).
teori yang dikemukakan oleh Ericson bahwa perkembangan anak usia
antara 3 dan 4 tahun adalah anak mulai mengembangkan inisiatif pada saat
mencoba hal-hal baru (Potter, 2005).

c. Alam bawah sadar anak


Dampak jangka panjang yang terjadi dari kekerasan verbal pada anak
adalah menimbulkan rantai kekerasan pada keluarga. Hasil tersebut sesuai
dengan hasil penelitian terkait yang sudah dilakukan oleh Munawati, yaitu
akibat lain dalam jangka panjang yaitu anak yang mendapatkan kekerasan
verbal dapat melakukan hal yang sama kelak kemudian hari terhadap anak-
anaknya saat mereka menjadi orang tua. Hal ini terjadi karena esensinya
anak-anak merupakan peniru ulung (Munawati, 2011).

2.1.2 Teori ILM


a. Definisi ILM
Iklan layanan masyarakat biasanya dimuat atas permintaan pemerintah
atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk menggalang solidaritas
masyarakat atas suatu masalah. Misalnya masalah keter:ban, lalu lintas,
program pemerintah dan lain-lain. (Kasali 1992 :121).

Penger:an iklan layanan masyarakat adalah jenis iklan yang bersifat non-
profit. Jadi iklan ini :dak mencari keuntungan akibat pemasangan kepada
khalayak. (Liliweri 1992:32).

ILM adalah pengumuman tentang berbagai pelayanan masyarakat, 7dak


disebarluaskan melalui pembelian ruang dan waktu serta se7ap kegiatan
pelayanan masyarakat dilaksanakan oleh suatu kegiatan non-profit/ 7dak
mengejar keuntungan. (Susanto 1976: 203).
Menurut penulis, iklan layanan masyarakat (ILM) adalah adalah iklan
yang bertujuan untuk menyampaikan informasi persuasif atau mendidik
khalayak yang bersifat sosial agar masyarakat dapat bertambah
pengetahuannya, bertambah kesadaran dan sikapnya, serta merubah
perilakunya setelah mengerti Iklan Layanan Masyarakat.

2.1.1 Teori lain yang relevan


a. Desain
Desain merupakan pemecahan masalah dengan satu target yang jelas.
(Archer, 1965).
Desain merupakan temuan unsur fisik yang paling objekAf. (Alexander,
1963).
Desain adalah Andakan dan inisiaAf untuk mengubah karya manusia.
(Jones, 1970).

Kesimpulan penulis menurut pendapat ahli diatas, desain adalah proses


merancang sesuatu yang dimulai berdasarkan suatu permasalahan yang
ada dan mencari data-data sebagai dasar membuat rancangan dan hasil
akhirnya dapat memecahkan permasalahan yang ada untuk masyarakat
sekitar.

b. Warna
Warna termasuk salah satu unsur keindahan dalam seni dan desain selain
unsur–unsur visual yang lain (Sulasmi Darma Prawira, 1989.)

Warna secara fisik dan psikologis. Warna secara fisik adalah sifat cahaya
yang dipancarkan, sedangkan secara psikologis sebagai bagian dari
pengalaman indera penglihatan. (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2005: 9)

Warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan
oleh benda–benda yang dikenai cahaya tersebut. (Ali Nugraha, 2008: 34)
Dari ketiga pendapat ahli dapat penulis simpulkan bahwa warna adalah
salah satu unsur pada suatu benda yang disinari dan kemudian dipantulkan
ke indera penglihatan manusia

c. Tipografi
Menurut (Rustan, 2010) tipografi memiliki makna sebagai sebuah disiplin
yang berkenaan dengan huruf. Tipografi dalam bidang yang dimaksud ini
yaitu huruf yang telah tersusun di dalam sebuah urutan alfabet merupakan
suatu media yang penting dalam bidang komunikasi visual. Fungsi huruf
lainnya adalah sebagai figur informatif, figur identifikasi dan simbol,
menurut (Kertamuktin,2011) berdasarkan kegunaannya/fungsinya selain
display type dan text type.

2.2 Perancangan Relevan

No Nama Pengarang Judul

1. Mukhamad Nazil Perancangan ILM Tentang Dampak Kekerasan


Nurun (2016) Fisik dan Psikis Pada Anak Dalam Lingkungan
Keluarga Di Kota Semarang Pada Anak Di Kota
Semarang

2. Laurensia Monica, Perancangan Kampanye Penanggulangan


Wibowo Tamsir, Kekerasan Verbal dan Dampaknya Terhadap Anak
Rika Febriani Usia 7-12 Tahun
(2016)

Perancangan ILM Tentang Dampak Kekerasan Fisik dan Psikis Pada Anak
Dalam Lingkungan Keluarga Di Kota Semarang Pada Anak Di Kota Semarang
yang dirancang oleh Mukhamad Nazil Nurun merupakan perancangan ILM yang
mampu membuat orang tua berpikir berulang kali untuk melakukan kekerasan
fisik kepada anak, karena dapat menimbulkan pengaruh buruk terhadap psikologis
anak dimasa sekarang dan kedepannya nanti.
Perancangan Kampanye Penanggulangan Kekerasan Verbal dan
Dampaknya Terhadap Anak Usia 7-12 Tahun merupakan iklan ILM yang disusun
dengan tujuan memeberikan solusi untuk menjembatani orang tua untuk lebih
berkomunikasi, berinteraksi dan memahami anak sehingga ekspektasi orang tua
dapat disesuaikan dengan kemampuan anak dan kekerasan verbal dapat terhindari.
Begitu pula sebaliknya, anak menjadi berani untuk mengutarakan perasaannya
terhadap orang tua sehingga kehangatan antar anggota keluarga dapat tercapai.

2.3 Kerangka Pemikiran

Anda mungkin juga menyukai