Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

DI PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Memasuki era persaingan bebas saat ini, diperlukan suatu strategi
pengembangan bidang ilmu kebumian dalam pembangunan yang
berkesinambungan secara terus-menerus dan diaplikasikan dalam berbagai
bidang. Dengan diperlukannya penguasaan terhadap aspek kebumian yang
diaplikasikan dan juga penyiapan sumber daya manusia yang ada, diharapkan
akan menghasilkan manusia Indonesia yang berkualitas.
Jurusan Teknik Geologi merupakan salah satu jurusan yang ada di
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS) Yogyakarta. Dalam Jurusan
Teknik Geologi - STTNAS Yogyakarta, terdapat tiga jenis bidang minat pilihan
yang dipelajari oleh mahasiswa.
Bidang minat itu adalah :
1. Bidang Minat Mineral
2. Bidang Minat Energi (Migas dan Panas Bumi)
dimana setiap mahasiswa diperbolehkan mengambil setiap mata kuliah yang ada
di tiap-tiap bidang minat.
Dikarenakan kemajuan ilmu kebumiankhususnya untuk bidang Energi
berkembang pesat maka sebagai konsekuensinya dituntut suatu masyarakat yang
siap dan mampu menyikapi kemajuan tersebut. Hal ini perlu diperhatikan
sehingga nantinya bangsa Indonesia tidak hanya sebagai penonton di Negeri
sendiri dengan sumber daya alam dan energi sedemikian rupa.
Di sini sumber daya manusia Indonesia khususnya yang berkepentingan
dalam pembangunan dan aplikasi ilmu kebumian diharapkan mampu terlibat lebih
jauh, baik melalui penelitian, eksperimen-eksperimen, ataupun dengan
memberikan iklim yang kondusif bagi berkembangnya di dunia energi.
Diharapkan melalui usaha-usaha tersebut nantinya kreatifitas dan inovasi akan
muncul dan mampu memberi nilai tambah bagi bangsa dan negara.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL ”STTNAS” 11


PROPOSAL KERJA PRAKTEK
DI PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG

Kerja praktek di lapangan secara langsung merupakan sarana bagi


mahasiswa untuk memahami bagaimana ilmu yang selama ini didapat di bangku
kuliah diaplikasikan di industri dan mampu menganalisa sistem untuk mencari
alternatif proses pemecahan masalah yang ada dengan lebih efisien, serta sebagai
langkah awal untuk membentuk etos kerja dan profesionalisme sebelum terlibat
dalam dunia kerja.
Oleh karena itu, harapan kami semoga kerja praktik ini dapat memberikan
manfaat bagi berbagai pihak terkait baik kontrol industri maupun kami sebagai
mahasiswa itu sendiri dalam menghasilkan tenaga kerja profesional di bidangnya

BAB II

DASAR PEMIKIRAN DAN LANDASAN HUKUM


2.1 Dasar Pemikiran
Mahasiswa adalah aset bangsa yang sangat berharga bagi pembangunan, dimana
menyimpan potensi daya manusia yang sangat besar. Potensi ini bila tidak digali
lebih dalam akan menjadi kurang bermakna, sementara pembangunan membutuhkan
manusia yang paripurna. Sehingga pengembangan sumber daya manusia menjadi
suatu kebutuhan yang mendesak.
Pendidikan-pendidikan dan latihan-latihan yang merupakan salah satu usaha
pengembangan sumber daya manusia tidak cukup hanya dilakukan dengan
pendekatan-pendekatan empiris dan simulasi yang ada di media-media pendidikan
formal, akan tetapi sangat memerlukan kontak langsung dengan lapangan yang
secara nyata akan dihadapi dalam dunia industri.
Isu besar dalam dunia pendidikan kita, khususnya jenjang perguruan tinggi,
adalah menjadi lokomotif penggerak pembangunan yang didasarkan pada wawasan
keunggulan bangsa yang dicirikan dari kemampuan profesionalisme seorang
individu.Sementara kita tahu profesionalisme terbentuk dari integritas pengetahuan,
kepribadian dan ketrampilan. Pengetahuan (knowledge) yang didapat dari

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL ”STTNAS” 11


PROPOSAL KERJA PRAKTEK
DI PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG

penguasaan IPTEK melalui pendidikan formal, sementara kepribadian (attitude)


diperoleh melalui pendidikan non formal. Namun yang penting adalah ketrampilan
(skill) yang tidak bisa tidak harus diperoleh dengan terjung langsung ke lapangan,
karena skill terbentuk berkaitan dengan pengalaman mempraktekan pengetahuan di
lapangan.
Kerja Praktek merupakan salah satu kegiatan pemahaman dan pengenalan
tentang kondisi di lapangan yang harus sedini mungkin diketahui oleh mahasiswa.
Selain itu Kerja Praktek digunakan sebagai media komunikasi yang memungkinkan
dilaksanakannya pertukaran informasi antara mahasiswa dan lembaga perguruan
tinggi serta kalangan industri.

2.2 Dasar Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktik


Dasar Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktik mengacu kepada :
 Pasal 13 ayat 1-3 dan pasal 27 butir E Peraturan Pemerintah Indonesia No.60
tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
BAB III
TUJUAN

Sesuai dengan tujuan pendidikan Strata I Jurusan Teknik, Program Studi


Teknik Geologi Sekolah Tinggi Teknologi Nasional yaitu untuk menghasilkan
lulusan yang diharapkan mempunyai pemahaman tentang sistem di bidang
keenergian, adapun tujuan dari kerja praktik, antara lain:

3.1 Tujuan Kerja Praktik


Dengan mengikuti kegiatan kerja praktik di PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1
DIENG, mahasiswa diharapkan dapat mencapai tujuan-tujuan berikut :

3.1.1 Tujuan Umum


 Menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan profesional yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL ”STTNAS” 11


PROPOSAL KERJA PRAKTEK
DI PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG

 Sebagai sarana berlatih berkomunikasi mahasiswa dengan masyarakat


industri

3.1.2 Tujuan Khusus


 Membangun pengalaman nyata berkarya di Industri
 Mendekatkan kepentingan antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
 Meningkatkan kualitas proses pendidikan yang menuju profesionalisasi.
 Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses belajar.
 Mengembangkan hubungan baik antara Institusi Pendidikan dengan
Industri.
 Mendapatkan wawasan dan pengalaman nyata mengenai perkembangan
teknologi untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis.
3.2 Manfaat Kerja Praktik
3.2.1 Bagi Peserta Kerja Praktik
 Dapat memahami atau mengetahui berbagai aspek perusahaan seperti:
aspek teknik, aspek pemasaran, organisasi, ekonomi, persediaan dan
sebagainya.
 Memperoleh kesempatan berlatih bekerja dilapangan
 Membandingkan teori-teori yang diperoleh dibangku perkuliahan
 Untuk memahami cara melaksanakan penelitian untuk karya ilmiah
 Dapat mengumpulkan data dari lapangan guna penyusunan tugas akhir

3.2.3 Bagi Institusi Pendidikan


 Sebagai salah satu alat evaluasi terhadap kurikulum yang berlaku.
 Sebagai masukan, guna pengembangan kurikulum yang sesuai atau
sepadan dengan kebutuhan lapangan kerja.

BAB IV

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL ”STTNAS” 11


PROPOSAL KERJA PRAKTEK
DI PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG

PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Kerja Praktik dan Bidang Pembahasan


Objek kerja praktik yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa kali ini adalah PT. GEO

DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG, dan bidang pembahasan dengan judul yaitu
“Tinjauan Sistem Panas Bumi Dan Peranan Survey Geologi Pada Lapangan
Panasbumi Pt. Geo Dipa Energi Unit I Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah”.

Ket: * Judul Bisa Dikonsultasikan Lebih Lanjut Dengan Pihak PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG.

4.2 Waktu Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan Kerja Praktek direncanakan dari tanggal 1- 30 April 2018 .
Kegiatan yang akan dilaksanakan selama melakukan Kerja Praktek, meliputi Studi
Literatur, Pengumpulan Data, Pengolahan dan Analisis Data, Penyusunan dan
Penulisan Laporan, serta Pengesahan Laporan yang dilakukan oleh perusahaan
ataupun pembimbing lapangan. Tahapan Studi Literatur dilakukan secara terus-
menerus selama pelaksanaan Kerja Praktek dengan tujuan untuk memantapkan
konsep serta untuk mendapat pembanding antara teori dan kenyataan di lapangan
guna pengolahan serta analisis data yang lebih akurat.

Berikut ini rencana kegiatan yang akan dilakukan selama melaksanakan Kerja
Praktek di lingkungan perusahaan :

Minggu Ke
Jenis Kegiatan
I II III IV
Pengenalan Lokasi Penelitian kerja di
PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1
DIENG
Menjalankan tugas yang diberikan PT.
GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL ”STTNAS” 11


PROPOSAL KERJA PRAKTEK
DI PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG

DIENG

Rencana kegiatan diatas dapat berubah dengan menyesuaikan terhadap tugas


yang diberikan oleh PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG . kepada
penulis. Pada dasarnya, rencana diatas merupakan suatu gambaran kasar
pencapaian target Kerja Praktek yang akan dilaksanakan sehingga pelaksanaan
Kerja Praktek diharapkan dapat berlangsung secara optimal dan efisien dalam
skala ruang dan waktu.

4.3 Peserta
Yang akan menjadi peserta kegiatan Kerja Praktek adalah Mahasiswa
Program Studi Teknik Geologi, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta,
yang berjumlah 3 orang (Curriculum Vitae terlampir), yaitu:
1. Ardian Bagus ( 410014
2. Maria Kolumba Mali ( 410014211 )
3. Edi Pramono ( 410014284 )
4.4 Laporan Kerja Praktik
Segala sesuatu yang diamati maupun dikerjakan oleh mahasiswa selama kerja
praktik. Sesuai dengan tuntutan yang diterapkan oleh Sekolah Tinggi Teknologi
Nasional ”STTNas” dan ketentuan yang berlaku di PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO)
UNIT 1 DIENG, mahasiswa diharuskan membuat laporan kerja praktik sebagai
bentuk timbal balik pertanggung jawaban penulis terhadap PT. GEO DIPA ENERGY

( PERSERO) UNIT 1 DIENG. Setelah pelaksanaan kerja praktik, dengan disertai Surat
Keterangan Hasil Kerja Praktik dari PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG .

Pembuatan laporan ini merupakan syarat mutlak nilai mata kuliah kerja praktik di
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional”STTNas”.

BAB V

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL ”STTNAS” 11


PROPOSAL KERJA PRAKTEK
DI PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG

DASAR TEORI

1.1 Energi Panas Bumi (Geothermal Energy)


Secara singkat geothermal didefinisikan sebagai panas yang berasal dari dalam
bumi. Energi panas bumi, adalah energi panas yang tersimpan dalam batuan di bawah
permukaan bumi danfluida yang terkandung didalamnya. Panas bumi menghasilkan
energi yang bersih (dari polusi) dan berkesinambungan atau dapat diperbarui. Sumber
daya energi panas bumi dapat ditemukan pada air dan batuan panas di dekat
permukaan bumi hingga beberapa kilometer di bawah permukaan. Bahkan jauh lebih
dalam lagi hingga mencapai sumber panas yang ekstrim dari batuan yang mencair
atau magma. Untuk menangkap panas bumi tersebut harus dilakukan pemboran
sumur seperti yang dilakukan pada sumur produksi minyakbumi.Sumur tersebut
menangkap air tanah yang terpanaskan, kemudian uap dan air panas dipisahkan. Uap
air panas dibersihkan dan dialirkan untuk memutar turbin. Air panas yang telah
dipisahkan dimasukkan kembali ke dalam reservoir melalui sumur injeksi yang dapat
membantu untuk menimbulkan lagi sumber uap.
Tenaga panas bumi adalah listrik yang dihasilkan dari panas bumi.Panas bumi
dapat menghasilkan listrik yang reliabel dan hampir tidak mengeluarkan gas rumah
kaca. Panas bumi sebagaimana didefinisikan dalam Undang-undang Nomor 27 Tahun
2003 tentang Panas bumi, adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air
panas, uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik
semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi dan untuk
pemanfaatannya diperlukan proses penambangan. Panas bumi mengalir secara
kontinyu dari dalam bumi menuju ke permukaan yang manifestasinya dapat berupa:
gunung berapi, mata air pan

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL ”STTNAS” 11


PROPOSAL KERJA PRAKTEK
DI PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG

Gambar 1.Model Sistem Panas Bumi (Sumber: White, 1967)

1.2 Energi Panas Bumi di Indonesia dan Potensinya

Terjadinya sumber energi panasbumi diIndonesia serta karakteristiknya


dijelaskan oleh Budihardi (1998) sebagai berikut.Ada tiga lempengan yang
berinteraksi di Indonesia, yaitu lempeng Pasifik, lempeng India‐Australia dan
lempeng Eurasia.Tumbukan yang terjadi antara ketiga lempeng tektonik tersebut
telah memberikan peranan yang sangat penting bagi terbentuknya sumber energi
panas bumi di Indonesia.
Sistim panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistimhidrothermal
yang mempunyai temperatur tinggi (>2250 C), hanya beberapa diantaranya yang
mempunyai temperature sedang (150‐2250 C).Pada dasarnya sistim panas bumi jenis
hidrothermal terbentuk sebagai hasil perpindahan panas dari suatu sumber panas ke
sekelilingnya yang terjadi secara konduksi dan secara konveksi.Perpindahan panas
secara konduksi terjadi melalui batuan, sedangkan perpindahan panassecara konveksi
terjadi karena adanya kontak antara air dengansuatu sumber panas. Perpindahan
panas secara konveksi pada dasarnya terjadi karena gaya apung (bouyancy). Air
karena gayagravitasi selalu mempunyai kecenderungan untuk bergerak kebawah,
akan tetapi apabila air tersebut kontak dengan suatu sumber panas maka akan terjadi
perpindahan panas sehingga temperatur air menjadi lebih tinggi dan air menjadi lebih
ringan. Keadaan ini menyebabkan air yang lebih panas bergerak ke atas dan air yang
lebih dingin bergerak turun ke bawah, sehingga terjadi sirkulasi air atau arus
konveksi.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL ”STTNAS” 11


PROPOSAL KERJA PRAKTEK
DI PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG

Dari hasil survey dilaporkan bahwa di Indonesiaterdapat 217 prospek


panasbumi , yaitu di sepanjang jalur vulkanik mulai dari bagian Barat Sumatera, terus
ke Pulau Jawa, Bali, Nusatenggara dan kemudian membelok ke arah utara melalui
Maluku dan Sulawesi (Nenny, Saptadji, 2000).
Survey yang dilakukan selanjutnya telah berhasil menemukan beberapa
daerah prospek baru sehingga jumlahnya meningkat menjadi 256 prospek, yaitu 84
prospek di Sumatera, 76 prospek di Jawa, 51 prospek di Sulawesi, 21 prospek di
Nusatenggara, 3 prospek di Irian, 15 prospek di Maluku dan 5 prospek di
Kalimantan.Sistim panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistim
hidrothermal yang mempunyai temperatur tinggi (>2250 C), hanya beberapa
diantaranya yang mempunyai temperatur sedang (150‐2250 C) (Nenny, Saptadji,
2000).

Terjadinya sumber energi panasbumi diIndonesia serta karakteristiknya


dijelaskan oleh Budihardi (1998) sebagaiberikut.Ada tiga lempengan
yangberinteraksi di Indonesia, yaitu lempeng Pasifik, lempeng India‐Australia dan
lempeng Eurasia.Tumbukan yang terjadi antara ketiga lempeng tektonik tersebut
telah memberikan peranan yang sangat penting bagi terbentuknya sumber energy
panas bumi di Indonesia.Tumbukan antara lempeng India‐Australia di sebelah selatan
dan lempeng Eurasia di sebelah utara mengasilkan zona penunjaman (subduksi) di
kedalaman 160 ‐ 210 km di bawah Pulau Jawa‐Nusatenggara dan di kedalaman
sekitar 100 km (Rocks et. al, 1982) di bawah Pulau Sumatera. Hal ini menyebabkan
proses magmatisasi di bawah Pulau Sumatera lebih dangkal dibandingkan dengan di
bawah Pulau Jawa atau Nusatenggara. Karena perbedaan kedalaman jenis magma
yang dihasilkannya berbeda. Pada kedalaman yang lebih besar jenis magma yang
dihasilkan akan lebih bersifat basa dan lebih cair dengan kandungan gas magmatic
yang lebih tinggi sehingga menghasilkan erupsi gunung api yang lebih kuat yang
pada akhirnya akan menghasilkan endapan vulkanik yang lebih tebal dan terhampar

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL ”STTNAS” 11


PROPOSAL KERJA PRAKTEK
DI PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG

luas.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL ”STTNAS” 11


PROPOSAL KERJA PRAKTEK
DI PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG

JENIS-JENIS SISTEM GEOTHERMAL

1. Direct Dry Steam

2. Separated Steam

3. Single Flash Steam

4. Double Flash Steam

5. Multi Flash Steam

6. Brine/Freon Binary Cycle

7. Combined Cycle

8. Well Head Generating Unit

1. Siklus Uap Kering (Direct Dry Steam Cycle)

Pembangkit listrik geothermal dengan tipe dry steam mengambil uap dari
bawah tanah.Uap tersebut dialirkan ke dalam sistem pemipaan secara
langsung dari bawah tanah ke turbin di suatu pembangkit.PLTP sistem dry
steam mengambil sumber uap panas dari bawah permukaan.Sistem ini dipakai
jika fluida yang dikeluarkan melalui sumur produksi berupa fasa uap. Uap
tersebut yang langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin dan kemudian
turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan
memutar generator untuk menghasilkan energi listrik.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL ”STTNAS” 11


PROPOSAL KERJA PRAKTEK
DI PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG

2. Siklus Uap Hasil Pemisahan (Separated Steam Cycle)

Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala sumur sebagai campuran fluida dua fasa
(fasa uap dan fasa cair) maka terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida.
Hal ini dimungkinkan dengan melewatkan fluida ke dalam separator, sehingga fasa uap
akan terpisahkan dari fasa cairnya. Fraksi uap yang dihasilkan dari separator inilah yang
kemudian dialirkan ke turbin.Oleh karena uap yang digunakan adalah hasil pemisahan
maka, sistem konversi energi ini dinamakan Siklus uap hasil pemisahan.

3. Siklus Uap Hasil Pemisahan dan Penguapan (Double Flash Steam)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL ”STTNAS” 12


PROPOSAL KERJA PRAKTEK
DI PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG

Pada system ini digunkan dua pemisahan fluida yang separator dan flasher dan digunakan
komposisi 2 turbin yang disusun tandem seperti diperlihatkan pad gambar di bawah ini.
PLTP sistem Flash Steam merupakan PLTP yang paling umum digunakan. Pembangkit
jenis ini memanfaatkan reservoir panas bumi yang berisi air dengan temperatur lebih
besar dari 82°C.Air yang sangat panas ini dialirkan ke atas melalui pipa sumur produksi
dengan tekanannya sendiri. Karena mengalir keatas, tekanannya menurun dan beberapa
bagian dari air menjadi uap. Uap ini kemudian dipisahkan dari air dan dialirkan untuk
memutar turbin. Sisa air dan uap yang terkondensasi kemudian disuntikkan kembali
melalui sumur injeksi kedalam reservoir, yang memungkinkan sumber energi ini
berkesinambungan dan terbaru.

Tipe pembangkit geothermal flash steam adalah yang paling banyak digunakan. Mereka
menggunakan reservoir air panas dengan temperatur lebih dari 182°C. Air super panas ini
mengalir naik melalui sumur hasil pengeboran akibat tekanan yang ditimbulkannya
sendiri.Ketika bergerak naik, tekanannya mulai turun dan sebagiannya mendidih menjadi
uap.Uap tersebut kemudian dipisahkan dari air dan digunakan untuk menggerakkan turbin
dan generator.Air yang tersisa serta uap yang mengalami kondensasi diinjeksikan kembali
ke dalam reservoir untuk kembali dipanaskan dan menjadi energi yang
berkesinambungan.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL ”STTNAS” 13


PROPOSAL KERJA PRAKTEK
DI PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG

4. Siklus Uap Hasil Pemisahan dan Penguapan dengan Dua Turbin Terpisah
(Flashing Multi Flash Steam)

Sistem siklus konversi energi ini mirip dengan sistem double flash, bedanya adalah kedua
turbin yang berbeda tekanan disusun secara terpisah (Gambar 4.5), Uap dengan tekanan
dan temperatur tinggi yang mengandung air dipisahkan di separator agar diperoleh uap
kering yang digunakan untuk menggerakkan high pressure turbin. Turbin akan mengubah
energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator sehingga
dihasilkan energi listrik. Air hasil pemisahan dari separator temperatur dan tekanannya
akan lebih rendah dari kondisi fluida di kepala sumur. Air ini dialirkan ke flasher agar
menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan dialirkan ke low pressure turbin sementara air
sisanya dibawa ke condenser.
5. Binary Cycle

Pembangkit listrik geothermal tipe binary cycle bekerja dengan memanfaatkan air panas
yang bersuhu 107°— 182°C.Panas yang dimiliki air digunakan untuk mendidihkan suatu
cairan tertentu yang biasanya terbuat dari bahan organik dengan titik didih rendah.
PLTP sistem Binary Cycle dioperasikan dengan air pada temperatur lebih rendah yaitu
antara 107°-182°C. Pembangkit ini menggunakan panas dari air panas untuk
mendidihkan fluida kerja yang biasanya senyawa organik (misalnya iso-butana) yang
mempunyai titik didih rendah. Fluida kerja ini diuapkan dengan heat exchanger yang
kemudian uap tersebut digunakan untuk memutar turbin. Air kemudian disuntikkan
kembali kedalam reservoir melalui sumur injeksi untuk dipanaskan kembali. Pada seluruh
proses dalam sistem ini air dan fluida kerja terpisah, sehingga hanya sedikit atau tidak ada
emisi udara

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL ”STTNAS” 13


PROPOSAL KERJA PRAKTEK
DI PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG

6. Combined Cycle

Untuk meningkatkan efesiensi pemanfaatan energy panas bumi di beberapa industry


mulai digunkan system pembangkit listrik dengan siklus kombinasi.Fluida panas bumi
dari sumur dipisahkan fasa-fasanya dalam separator.Uap dari separator dialirkan ke PLTP
(turbin ke I), dan setelah itu sebelum fluida di injeksikan ke dalam reservoir, fluida
digunakan untuk memanaskan fluida organic yang mempunyai titik didih rendah.Uap dari
fluida organic tersebut kemudian digunkan untuk menggerakkan turbin (turbin ke II).

7. Well Head Generating Unit

Ada dua jenis ―Well Head Generating Unit‖ yaitu : Back Pressure turbine atau
turbine tanpa kondensor (Atmospheric exhaust). Turbin ini tidak dilengkapi dengan
kondensor. Uap dari sumur atau uap dari separator dialirkan langsung ke turbin dan
setelah digunkan untuk membangkitkan listrik langsung dilepas ke atmosfer. Turbin yang
dilengkapi dengan kondensor (condensing unit). Turbin ini dilengkapi dengan kondensor.
Uap keluaran dari turbin di ubah menjadi kondensat di dalam kondensor.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL ”STTNAS” 13


PROPOSAL KERJA PRAKTEK
DI PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG

Cairan kerja tersebut diuapkan di dalam heat exchanger dan digunakan untuk
memutar turbin.Air panas yang sudah mengalami penurunan suhu, diinjeksikan kembali
ke bawah tanah untuk dipanaskan kembali. Dalam pembangkit tipe ini, air dan cairan
kerja dipisahkan selama proses.

Sistem Hidrothermal

Sistem panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistim hidrothermal yang


mempunyai temperatur tinggi (>225oC), hanya beberapa diantaranya yang mempunyai
temperature sedang (150‐225oC).Pada dasarnya sistim panas bumi jenis hidrothermal
terbentuk sebagai hasil perpindahan panas dari suatu sumber panas ke sekelilingnya yang
terjadi secara konduksi dan secara konveksi.Perpindahan panas secara konduksi terjadi
melalui batuan, sedangkan perpindahan panas secara konveksi terjadi karena adanya kontak
antara air dengan suatu sumber panas. Perpindahan panas secara konveksi padadasarnya
terjadi karena gaya apung (bouyancy). Air karena gayagravitasi selalu mempunyai
kecenderungan untuk bergerak kebawah, akan tetapi apabila air tersebut kontak dengan suatu
sumber panas maka akan terjadi perpindahan panas sehingga temperatur air menjadi lebih
tinggi dan air menjadi lebih ringan. Keadaan ini menyebabkan air yang lebih panas bergerak
ke atas dan air yang lebih dingin bergerak turun ke bawah, sehingga terjadi sirkulasi air atau
arus konveksi.

Adanya suatu sistim hidrothermal di bawah permukaan sering kali ditunjukkan oleh
adanya manifestasi panasbumi di permukaan (geothermal surface manifestation), seperti mata
air panas, kubangan lumpur panas (mud pools), geyser dan manifestasi panasbumi lainnya,
dimana beberapa diantaranya, yaitu mata air panas, kolam air panas sering dimanfaatkan oleh
masyarakat setempat untuk mandi, berendam, mencuci, masak dll. Manifestasi panasbumi di
permukaan diperkirakan terjadi karena adanya perambatan panas dari bawah permukaan atau
karena adanya rekahanrekahan yang memungkinkan fluida panasbumi (uap dan air panas)
mengalir ke permukaan.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL ”STTNAS” 13


PROPOSAL KERJA PRAKTEK
DI PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG

Berdasarkan pada jenis fluida produksi dan jenis kandungan fluida utamanya, sistim
hidrotermal dibedakan menjadi dua, yaitu sistim satu fasa atau sistim dua fasa.Sistim dua fasa
dapat merupakan sistem dominasi air atau sistem dominasi uap. Sistem dominasi uap
merupakan sistem yang sangat jarang dijumpai dimana reservoir panas buminya mempunyai
kandungan fasa uap yang lebih dominan dibandingkan dengan fasa airnya. Rekahan
umumnya terisi oleh uap dan pori‐pori batuan masih menyimpan air. Reservoir air panasnya
umumnya terletak jauh di kedalaman di bawah reservoir dominasi uapnya. Sistem dominasi
air merupakan sistim panas bumi yang umum terdapat di dunia dimana reservoirnya
mempunyai kandungan air yang sangat dominan walaupun ―boiling‖ sering terjadi pada
bagian atas reservoir membentuk lapisan penudung uap yang mempunyai temperatur dan
tekanan tinggi.

Fluida Panas Bumi Untuk Pembangkit Listrik

Fluida panas bumi bertemperatur tinggi (>2250 C) telah lama digunakan di beberapa
negara untuk pembangkit listrik, namun beberapa tahun terakhir ini perkembangan teknologi
telah memungkinkan digunakannya fluida panas bumi bertemperatur sedang (150-2250 C)
untuk pembangkit listrik.
Selain temperatur, faktor-faktor lain yang biasanya dipertimbangkan dalam memutuskan
apakah suatu sumberdaya panasbumi tepat untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik
adalah sebagai berikut :
Sumberdaya mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampu
memproduksikan uap untuk jangka waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 25-30 tahun.
Sumberdaya panas bumi memproduksikan fluida yang mempunyai Ph hampir netral agar laju
korosinya relatif rendah, sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi. Selain itu
hendaknya kecenderungan fluida membentuk scale relatif rendah.
Reservoirnya tidak terlalu dalam, biasanya tidak lebih dari 3 km.
Sumberdaya panasbumi terdapat di daerah yang relatif tidak sulit dicapai.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL ”STTNAS” 13


PROPOSAL KERJA PRAKTEK
DI PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG

Sumberdaya panas bumi terletak di daerah dengan kemungkinan terjadinya erupsi


hidrothermal relatif rendah. Diproduksikannya fluida panasbumi dapat meningkatkan
kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal.

Bagaimana Mencari Sumber Panas Bumi?

Seperti halnya pencarian bahan tambang yang lain, untuk sampai kepada tahap
produksi perlu dilakukan survei atau eksplorasi. Cara untuk memperoleh sumber panas bumi
adalah dengan eksplorasi yang harus dilakukan dalam beberapa tahap. Tahapan survei
eksplorasi sumber panas bumi adalah seperti berikut:

 Survei pendahuluan dengan interpretasi dan analisa foto udara dan citra satelit

 Kajian kegunungapian atau studi volkanologi

 Pemetaan geologi dan struktur geologi

 Survei geokimia

 Survei geofisika

 Pemboran eksplorasi

Faktor penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi tenaga listrik dari energi
panas bumi adalah besarnya gradien geotermal serta besarnya panas yang dihasilkan.
Semakin besar gradien geotermal maka akan semakin dangkal sumur produksi yang
dibutuhkan.Semakin tinggi temperatur yang dapat ditangkap sampai ke permukaan akan
semakin mengurangi beaya produksi di permukaan. Oleh karena itu untuk lebih megetahui
tentang tahapan – tahapan dalam eksplorasi panas bumi, kami bermaksud untuk mengikuti

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL ”STTNAS” 13


PROPOSAL KERJA PRAKTEK
DI PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG

kerja praktek di PT. Geo Dipa Energi Unit I Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Selain itu
nantinya akan berguna dan bermanfaat dalam dunia kerja.

BAB VI
PENUTUP

Demikian proposal “Kerja Praktik” ini kami buat sebagai pelengkap permohonan
kerja praktik dengan tujuan menyelesaikan tugas akhir dengan harapan semoga proposal
ini dapat diterima dan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah kami buat, karena
kami akan berusaha sebaik-baiknya sesuai dengan sumber daya yang ada. Kami
mengharapkan diberikannya kesempatan kepada kami untuk mendapatkan pengetahuan
dan wawasan dengan kerja praktik di perusahaan yang Bapak / Ibu pimpin.
Kami mengharapkan bantuan dan dorongan serta peran serta dari berbagai pihak
untuk terlaksananya kegiatan ini sesuai dengan yang diharapkan, karena kami juga
menyadari tanpa peran serta dari semua pihak, kegiatan ini tidak akan berjalan lancar.
Demikian proposal pengajuan kerja praktik ini, besar harapan kami untuk diijinkan
melaksanakan kerja praktik di perusahaan yang Bapak pimpin. Dan selama kerja praktik
mahasiswa akan patuh terhadap peraturan-peraturan yang telah diterapkan di perusahaan.
Atas segala perhatian dan kesempatan yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan Bimbingan, Rahmat serta Ridho-Nya
kepada kita semua.

CURRICULUM VITAE

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL ”STTNAS” 13


PROPOSAL KERJA PRAKTEK
DI PT. GEO DIPA ENERGY ( PERSERO) UNIT 1 DIENG

Nama                                 : Maria Kolumba Mali


Tempat/Tanggal lahir            : Wolowona, 20 Mei 1996      
Jenis kelamin                        : Perempuan
Status                                   : Belum Menikah
Agama                                  : Katolik
Kewarganegaraan                 : Indonesia
Alamat                                  : Jl. Babarsari, Komplek Yadara Blok 4 No. 16, Sleman,
Yogyakarta
Hp                                        : 085219905317
Email                                     : mariageologi@gmail.com

PENDIDIKAN
1.     TK. Santa Agnes Ende
2. SDK Santa Teresia Ende 3 2008
3.      SMPK Frateran Ndao Ende lulus tahun 2011
4.      SMAK Frateran Ndao Ende lulus tahun 2014
5.      Semester VII Teknik Geologi, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

PENGALAMAN ORGANISASI
1. Ketua puteri Pramuka SMAK Frateran Ndao Ende periode 2012 – 2013.
2. Bendehara 2, GLADIBUMI Himpunan mahasiswa teknik geologi STTNAS Yogyakarta
Tahun 2015.
3. Koordinator PUTERI “ BUMI “ Himpunan mahasiswa teknik geologi STTNAS
Yogyakarta periode 2014/2015.
4. Bendehara Himpunan mahasiswa teknik geologi STTNAS Yogyakarta Tahun
2016/2017.

Anda mungkin juga menyukai