Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PATOLOGI KLINIK

“PEMERIKSAAN HEMATOLOGI LENGKAP”

Oleh : Devi Nurdianti


NIM : 20160811014030

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
1. Apa Itu Pemeriksaan Hematologi Lengkap
Hematologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari kondisi normal dan
patologis darah yang meliputi struktur darah, komponen darah, fungsi darah dan pembuluh
darah. pemeriksaan Hematologi lengkap yaitu pemeriksaan darah lengkap yang dilakukan untuk
mengetahui keadaan darah dan komponen-komponennya seperti sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit), trombosit dan plasma.

2. Sampel Yang Digunakan Untuk Pemeriksaan Hematologi Lengkap


Tes hematologi atau cek darah ini membutuhkan darah yang dijadikan sampel utama
dalam pemeriksaan ini. Sebaiknya darah diambil pada waktu dan kondisi yang relatif sama
untuk meminimalisasi  perubahan pada sirkulasi darah, misalnya lokasi pengambilan, waktu
pengambilan, serta kondisi  pasien (puasa, makan). Cara pengambilan spesimen juga perlu
diperhatikan, misalnya tidak menekan lokasi pengambilan darah kapiler, tidak mengambil darah
kapiler tetesan pertama, serta  penggunaan antikoagulan (EDTA, sitrat) untuk mencegah
terbentuknya clot.

3. Tujuan dan Manfaat Pemeriksaan Hematologi Lengkap


Pemeriksaan hematologi lengkap diperlukan untuk mengetahui kondisi kesehatan
seseorang secara menyeluruh dan mendeteksi adanya gangguan kesehatan tertentu seperti
infeksi, leukemia, dan anemia. Pemeriksaan hematologi lengkap terdiri dari pemeriksaan darah
lengkap, dan hitung jenis di mana pemeriksaan ini dikerjakan untuk menunjang diagnosis
penyakit. Tes hematologi lengkap juga sering dilakukan guna memantau kondisi pasien setelah
menjalani pengobatan.
 Tujuan pemeriksaan hematologi lengkap :
a. Mendeteksi kelainan hematologi (anemia atau leukemia) di mana diduga ada kelainan
jumlah dan fungsi dari sel-sel darah.
b. Mendeteksi penyakit pendarahan yang menunjukkan kelainan faal hemostasis.
c. Membantu diagnosis penyakit infeksi dengan melihat kenaikan atau penurunan jumlah
leukosit serta hitung jenisnya.
d. Mengetahui kelainan sistemik pada hati dan ginjal yang dapat mempengaruhi sel darah
baik bentuk atau fungsinya.

Banyak orang beranggapan bahwa pemeriksaan hemoglobin (Hb) saja sudah cukup untuk
mendeteksi adanya kemunculan hematologi, sistemik, infeksi dan pendarahan, namun tenyata
periksaan Hb saja tidaklah cukup karena pemeriksaan Hb hanya menentukan konsentrasi Hb
pada komponen darah.

 Peran penting tes hematologi untuk kesehatan :


 Mengevaluasi kesehatan secara menyeluruh. Kemungkinan adanya gangguan atau
penyakit yang dapat dideteksi melalui peningkatan atau pun penurunan kadar sel darah
yang terlihat pada hasil tes.
 Mendiagnosis penyebab gangguan kesehatan, terutama apabila seseorang mengalami
gejala tertentu seperti demam, kelelahan, lemas, bengkak, atau perdarahan.
 Memantau perkembangan kesehatan seseorang yang sudah didiagnosis mengalami
penyakit yang memengaruhi kadar sel darah.
 Mendiagnosis penyebab gangguan kesehatan, terutama jika seseorang mengalami gejala
tertentu seperti demam, kelelahan, lemas, bengkak, dan perdarahan.
 Memantau perkembangan kesehatan seseorang yang sudah didiagnosis mengalami
penyakit yang memengaruhi kadar sel darah.
 Memantau penanganan penyakit, terutama yang memengaruhi kadar sel darah dan
memerlukan tes hematologi secara teratur.

4. Parameter Pemeriksaan Hematologi Lengkap


Pemeriksaan Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan, yaitu
a. Hemoglobin
b. Hematokrit
c. Leukosit (White Blood Cell / WBC)
d. Trombosit (platelet)
e. Eritrosit (Red Blood Cell / RBC)
f. Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC)
g. Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR)
h. Hitung Jenis Leukosit (Diff Count)
i. Platelet Disribution Width (PDW)
j. Red Cell Distribution Width (RDW)
 
a. Hemoglobin
 Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media
transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari
jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat
darah berwarna merah.
 Harga normal atau tidaknya kadar hemoglobin seseorang kita harus memperhatikan faktor
umur, walaupun hal ini berbeda-beda di tiap laboratorium klinik, yaitu :
1. Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl
2. Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
3. Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl
4. Anak anak : 11-13 gram/dl
5. Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
6. Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
7. Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
8. Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl
 Interpretasi Hasil
 Hb rendah (<10 gram/dL) biasanya dikaitkan dengan anemia defisiensi besi. Sebab lainnya dari
rendahnya Hb antara lain pendarahan berat, hemolisis, leukemia leukemik, lupus eritematosus
sistemik, dan diet vegetarian ketat (vegan). Dari obat-obatan: obat antikanker, asam asetilsalisilat,
rifampisin, primakuin, dan sulfonamid. Ambang bahaya adalah Hb < 5 gram/dL.
 Hb tinggi (>18 gram/dL) berkaitan dengan luka bakar, gagal jantung, COPD (bronkitis kronik
dengan cor pulmonale), dehidrasi / diare, eritrositosis, polisitemia vera, dan pada penduduk
pegunungan tinggi yang normal. Dari obat-obatan: metildopa dan gentamisin.
 Tujuan : Pemeriksaan hemoglobin dilakukan untuk mendeteksi adanya anemiadan
penyakit ginjal. Peningkatan hemoglobin dapat menunjukan indikasi adanya dehidrasi,
penyakit paru-paru obstruksi menahun, gagal jantung kongestif dan lain-lain.
 Bahan Pemeriksaan : Darah kapiler atau darah vena dan darah tepi.

b. Hematokrit
Hematokrit merupakan ukuran yang menentukan banyaknya jumlah sel darah merah
dalam 100 ml darah yang dinyatakan dalam persen (%). Hematokrit merupakan pemeriksaan
yang dilakukan bersama dengan pemeriksaan Hb dan eritrosit yang digunakan untuk menentukan
keadaan anemia, kehilangan darah, anemia hemolitik, polisitemia. Nilai normal hematokrit:
 pria berkisar 40,7% - 50,3%
 wanita berkisar 36,1% - 44,3%.
Seperti telah ditulis di atas, bahwa kadar hemoglobin berbanding lurus dengan kadar
hematokrit, sehingga peningkatan dan penurunan hematokrit terjadi pada penyakit-penyakit yang
sama.
 Interpretasi Hasil
 Ht tinggi (> 55%) dapat ditemukan pada berbagai kasus yang menyebabkan kenaikan
Hb; antara lain penyakit DBD, penyakit Addison, luka bakar, dehidrasi / diare,
diabetes melitus, dan polisitemia. Ambang bahaya adalah Ht >60%.
 Ht rendah (< 30%) dapat ditemukan pada anemia, sirosis hati, gagal jantung,
perlemakan hati, hemolisis, pneumonia, dan overhidrasi. Ambang bahaya adalah Ht
<15%.

c. Leukosit
Leukosit merupakan komponen darah yang berperanan dalam memerangi infeksi yang
disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun proses metabolik toksin, dll. Nilai normal leukosit
berkisar 4.000 - 10.000 sel/mm3 darah. Penurunan kadar leukosit bisa ditemukan pada kasus
penyakit akibat infeksi virus, penyakit sumsum tulang, dll, sedangkan peningkatannya bisa
ditemukan pada penyakit infeksi bakteri, penyakit inflamasi kronis, perdarahan akut, leukemia,
gagal ginjal, dll.
 Interpretasi Hasil
Segala macam infeksi menyebabkan leukosit naik; baik infeksi bakteri, virus, parasit, dan
sebagainya. Kondisi lain yang dapat menyebabkan leukositosis yaitu:
 Anemia hemolitik
 Sirosis hati dengan nekrosis
 Stres emosional dan fisik (termasuk trauma dan habis berolahraga)
 Keracunan berbagai macam zat
 Obat: allopurinol, atropin sulfat, barbiturat, eritromisin, streptomisin, dan sulfonamide.

Leukosit rendah (disebut juga leukopenia) dapat disebabkan oleh agranulositosis, anemia
aplastik, AIDS, infeksi atau sepsis hebat, infeksi virus (misalnya dengue), keracunan kimiawi,
dan postkemoterapi. Penyebab dari segi obat antara lain antiepilepsi, sulfonamid, kina,
kloramfenikol, diuretik, arsenik (terapi leishmaniasis), dan beberapa antibiotik lainnya.

d. Trombosit
Trombosit merupakan bagian dari sel darah yang berfungsi membantu dalam proses
pembekuan darah dan menjaga integritas vaskuler. Beberapa kelainan dalam morfologi trombosit
antara lain giant platelet (trombosit besar) dan platelet clumping (trombosit bergerombol).
Nilai normal trombosit berkisar antara 150.000 - 400.000 sel/mm3 darah.
 Trombosit yang tinggi disebut trombositosis dapat ditemukan pada penyakit keganasan,
sirosis, polisitemia, ibu hamil, habis berolahraga, penyakit imunologis, pemakaian
kontrasepsi oral, dan penyakit jantung. Biasanya trombositosis tidak berbahaya, kecuali
jika >1.000.000 sel/mm3 dan sebagian orang biasanya tidak ada keluhan.
 Trombosit yang rendah disebut trombositopenia, ini bisa ditemukan pada kasus demam
berdarah (DBD), Idiopatik Trombositopenia Purpura (ITP), supresi sumsum tulang, dll.
Nilai ambang bahaya pada <30.000 sel/mm3 .
e. Eritrosit
Eritrosit atau sel darah merah merupakan komponen darah yang paling banyak, dan
berfungsi sebagai pengangkut / pembawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh
tubuh dan membawa kardondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.
Nilai normal eritrosit pada pria berkisar 4,7 juta - 6,1 juta sel/ mm3 darah, sedangkan pada
wanita berkisar 4,2 juta - 5,4 juta sel/mm3 darah.Eritrosit yang tinggi bisa ditemukan pada kasus
hemokonsentrasi, PPOK (penyakit paru obstruksif kronik), gagal jantung kongestif, perokok,
preeklamsi, dll, sedangkan eritrosit yang rendah bisa ditemukan pada anemia, leukemia,
hipertiroid, penyakit sistemik seperti kanker dan lupus, dll.

f. Indeks Eritrosit
Biasanya digunakan untuk membantu mendiagnosis penyebab anemia (Suatu kondisi di
mana ada terlalu sedikit sel darah merah). Indeks/nilai yang biasanya dipakai antara lain :
 MCV (Mean Corpuscular Volume) atau Volume Eritrosit Rata-rata (VER), yaitu volume
rata-rata sebuah eritrosit yang dinyatakan dengan femtoliter (fl).
Hematokrit
MCV = x 10
Eritrosit
Nilai normal = 82-92 fl

 MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin) atau Hemoglobin Eritrosit Rata-Rata (HER),


yaitu banyaknya hemoglobin per eritrosit disebut dengan pikogram (pg).
Hemoglobin
MCH = x 10
Eritrosit
Nilai normal = 27-31 pg

 MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration) atau Konsentrasi Hemoglobin


Eritrosit Rata-rata (KHER), yaitu kadar hemoglobin yang didapat per eritrosit, dinyatakan
dengan persen (%) (satuan yang lebih tepat adalah “gr/dl”).
Hemoglobin
MCHC = x 100
Hematokrit
Nilai normal = 32-37 g/dl

g. Laju Endap Darah


Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah kecepatan
sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam. LED
merupakan uji yang tidak spesifik. LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi akut,
infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid,
malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan).
International Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) merekomendasikan
untuk menggunakan metode Westergreen dalam pemeriksaan LED, hal ini dikarenakan panjang
pipet Westergreen bisa dua kali panjang pipet Wintrobe sehingga hasil LED yang sangat tinggi
masih terdeteksi. Nilai normal LED pada metode Westergreen :
 Laki-laki : 0 – 15 mm/jam
 Perempuan : 0 – 20 mm/jam

 Interpretasi Hasil
 LED yang meningkat menandakan adanya infeksi atau inflamasi, penyakit imunologis,
gangguan nyeri, anemia hemolitik, dan penyakit keganasan.
 LED yang sangat rendah menandakan gagal jantung dan poikilositosis.

h. Hitung Jenis Leukosit


Hitung jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis leukosit.
Terdapat lima jenis leukosit, yang masing-masingnya memiliki fungsi yang khusus dalam
melawan patogen. Sel-sel itu adalah neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil. Hasil
hitung jenis leukosit memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi dan proses
penyakit. Hitung jenis leukosit hanya menunjukkan jumlah relatif dari masing-masing jenis sel.
Untuk mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis sel maka nilai relatif (%) dikalikan
jumlah leukosit total dan hasilnya dinyatakan dalam sel/μl.
 Nilai normal untuk setiap sel :
 Basophil : 0-1% (absolut 20-100 sel/mm3).
 Eosinofil : 1-3% (absolut 50-300 sel/mm3).
 Netrofil : 55-70% (absolut 2500-7000 sel/mm3).
 Limfosit : 20-40% (absolut 1750-3500 sel/mm3).
 Monosit : 2-8% (absolut 200-600 sel/mm3).
Daftar Pustaka

https://www.scribd.com/doc/289633275/PEMERIKSAAN-DARAH-LENGKAP-pdf. Di akses
pada 24 Februari 2019.

https://www.yumpu.com/id/document/view/46438395/pemeriksaan-darah-lengkappdf. Di akses
pada 24 Februari 2019.

Anda mungkin juga menyukai