Anda di halaman 1dari 4

RESUME

BESARAN DAN PENGUKURAN FISIKA

Besaran adalah sifat-sifat benda atau kejadian yang kita ukur dan dapat
dinyatakan dengan angka. Dalam besaran dibedakan menjadi dua, yaitu besaran
pokok dan besaran turunan.

A. Besaran Pokok yaitu besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu.
Dalam besaran pokok terdapat istilah dimensi, yaitu suatu besaran yang
menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok. Besaran pokok
terdiri dari :

No Besaran Satuan Lambang Dimensi

1. Panjang Meter m L

2. Massa Kilogram kg M

3. Waktu Sekon s T

4. Kuat arus listrik Ampere A I

5. Suhu Kelvin K O

6. Intensitas cahaya Kandela cd J

7. Jumlah mol Mole mol N

B. Besaran Turunan yaitu besaran yang satuannya diturunkan dari besaran


pokok. Contoh : gaya, energi, daya, frekuensi, beda potensial dan lain-lain.

Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran standar.


Angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disbut angka penting, angka penting
terdiri dari :

 Angka taksiran : angka yang didapat dari menaksir (angka diragukan


yang terletak paling belakang).

 Angka pasti : semua angka yang terdapat di depan angka taksiran.

Aturan dalam angka penting :


1. Semua angka bukan nol adalah angka penting. Misal 845,7 (4 angka penting).

2. Angka nol yang terletak diantara angka bukan nol. Misal 76,005 (5 angka
penting).

3. Angka nol yang terletak sebelum angka bukan nol bukan angka penting. Misal
0,11 (2 angka penting).

4. Angka nol yang terletak setelah angka bukan nol :

o Jika desimal maka termasuk angka penting. Misal 6,100 (4 angka penting).

o Jika bukan desimal maka bukan angka penting. Misal 310 (2 angka
penting).

Banyak angka penting dapat menunjukkan ketelitian alat yang digunakan


untuk mengukur, diantaranya :

 Mistar : memiliki ketelitian 0,05 cm.

 Jangka sorong : ketelitian 0,1 mm, ketidakpastian (x) ½ x ketelitian


alat yaitu 0,05 mm.

 Mikrometer skrup : ketelitian 0,01 mm, ketidakpastian (x) ½ x


ketelitian alat yaitu 0,005 mm.

Ketidakpastian dalamhasil pengukuran ini muncul dari berbagai sumber,


misalnya dari batas ketelitian masing-masing alat dan kemampuan kita dalam
membaca hasil yang ditunjukkan oleh alat ukur yang dipakai. Pada dasarnya,
dalam suatu pengukuran terdapat dua jenis kesalahan, yaitu kesalahan sistematis
dan kesalahan random (acak). Sebelum membahas kedua jenis kesalahan ini, akan
dibahas lebih dulu sumber-sumber kesalahan.

1. Kesalan alami
Biasanya suatu pengukuran dilakukan di lingkungan yang tidak dapat
dikontrol. Efek suhu, grafitasi bumi, tekanan atmosfer, angin pada alat ukur
akan menimbulkan kesalahn-kesalahan pada hasil pengukuran.

2. Kesalahan alat
Pengukuran baik yang dilakukan dengan alat ukur yang sederhana maupun alat
ukur yang canggih, tetap saja memungkinkan terjadinya kesalahan, misalnya
karena ketidaksempurnaan pembuatan alat ukurnya di pabrik atau kesalahan
kalibrasi.

3. Kesalahan manusia
Karena manusia secara langsung terlibat dalam pengukuran dan cukup banyak
unsur subjektif dalam diri manusia, maka kesalahan yang diakibatkan oleh
manusia sangat mungkin terjadi dalam pengukuran. Contohnya adalah
kesalahan paralaks, yaitu kesalahan baca yang terjadi karena kita tidak tepat
mengarahkan pandangan mata kita ke objek yang diamati .

4. Kesalahan hitung
Misalnya tentang jumlah angka penting yang berbeda-beda dari beberapa hasil
pengukuran, kesalahan pembulatan hasil pengukuran, dan penggunaan faktor
konversi satuan.

Adapaun pengertian dari kesalahan sistematis yaitu kesalahan-kesalahan


yang secara umum berkaitan dengan kesalahan pengaturan alat, kalibrasi alat
ukur, atau pengaruh lingkungan tempat pengukuran dilakukan. Sedangkan
kesalahan random (acak) yaitu kesalahan yang disebabkan oleh
ketidaksempurnaan manusia dan alat, seperti halnya ketidakpastian dalam
menentukan pengaruh lingkungan terhadap pengukuran.

Besaran-besaran fisika secara umum juga dapat dikelompokkan menjadi


dua jenis,yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar adalah besaran
yang memiliki nilai saja, sedangkan besaran vektor adalah besaran yang selain
memiliki nilai juga memiliki arah.

Contoh :

Besaran Skalar Besaran Vektor

 Jarak  Perpindahan

 Laju  Kecepatan

 Perlajuan  Percepatan

 Massa  Berat

 Energi  Gaya

 Waktu  Impuls

 Massa jenis  Momentum


1. Penjumlahan Vektor

Metode jajaran genjang


B
F2 R Resultan kedua vektor membentuk sudut
adalah :
R = F12+ F22+2F1 F2 cos 
 

F1 A
 Dua buah vektor searah,  = 0, maka R = F1 + F2

 Dua buah vektor tegak lurus,  = 900, maka R = = F12+ F22

2. Hasil kali Vektor

a. Perkalian skalar (dot product) adalah vektor kali vektor hasilnya skalar.

 a . b = a b cos 

 i.i=j.j=k.k=1

 i.j=j.k=k.i=0

b. perkalian vektor (cross product) adalah vektor kali vektor hasilnya vektor

 a x b = a bsin 

 ixi=jxj=kxk=0

 i x j = k, j x k = i, k .i = j

Anda mungkin juga menyukai