Anda di halaman 1dari 4

Hambatan yang cukup berat  untuk mewujudkan kearah tersebut adalah masalah kerukunan

nasional, termasuk di dalamnya  hubungan antar  agama dan kerukunan hidup umat beragama.
Akhir-akhir ini, nilai-nilai kerukunan yang dijaga dengan baik oleh masyarakat mulai terkikis,
mengalami degradasi, semboyan bhineka tunggal ika sudah mulai luntur dalam pemahaman dan
pengamalan masyrakat. Ini bisa dilihat berbagai konflik yang terjadi diberbagai daerah seperti kasus
Poso, Ambon, Sampang yang mengatas namakan agama atau kondisi social  yang berlindung dibalik
symbol agama.  Konflik-konflik yang mengatas namakan agama ini bahkan menimbulkan  terjadinya
disintegrasi  (perpecahan) bangsa. Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang taat dengan hukum dan
undang-undang, sebagai masyarakat yang mempunyai agama, tentu harus berperan dalam menjaga
keutuhaan berbangsa dan bernegara, menjaga keharmonisan berkehidupan dan bermasyarakat,
berpartisipasi dalam menjaga kerukunan umat beragama, dimana kita berada dan kapan saja
waktunya. Keharmonisan dalam komunikasi antar sesama penganut agama adalah tujuan dari
kerukunan beragama, agar terciptakan masyarakat yang bebas dari ancaman, kekerasan hingga
konflik agama. Adapun solusi untuk menghadapinya, adalah dengan melakukan Dialog Antar
Pemeluk Agama dan menanamkan Sikap Optimis terhadap tujuan untuk mencapai kerukunan antar
umat beragama.

Jadi toleransi antar umat beragama berarti suatu sikap manusia sebagai umat yang beragama dan
mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan menghargai manusia yang beragama lain. dimana
penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya.
kemanusiaan berarti kesesuaian dengan hakikat manusia. Arti kemanusiaan dalam sila kedua
mengandung makna : kesesuaian sifat – sifat dan keadaan negara dengan hakikat (abstrak) manusia. 
Isi arti sila – sila pancasila adalah suatu kesatuan bulat dan utuh. Oleh karena itu sila kemanusiaan
yang adil dan beradab adalah dijiwa dan didasari oleh sila ‘ Ketuhanan yang Maha Esa ’, dan
mendasari sila Persatuan Indonesia karena persatuan tersebut maka sila ‘ Kemausiaan yang adil dan
beradab ’ senantiasa terkandung didalamnya keempat sila yang lainnya. Maka sila kedua
megandung cita – cita kemanusiaan yang lengkap yang bersumber pada hakikat manusia.
Adapun makna sila ke dua  antaralain :

-       Mengembangkan sikap tenggang rasa


-       Saling mencintai sesama manusia
-       Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
-       Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
-       Tidak semena-mena terhadap orang lain
-       Berani membela kebenaran dan keadilan
-       Mampu melakukan yang baik demi kebenaran
-       Menjaga kepercayaan orang
-       Ramah dalam bermasyarakat

           Sila ke-dua Pancasila ini mengandung makna warga Negara Indonesia mengakui
adanya manusia yang bermartabat (bermartabat adalah manusia yang memiliki
kedudukan, dan derajat yang lebih tiinggi dan harus dipertahankan dengan kehidupan
yang layak), memperlakukan manusia secara adil dan beradab di mana manusia memiliki
daya cipta, rasa, karsa, niat dan keinginan sehingga jelas adanya perbedaan antara
manusia dan hewan.
Jadi sila kedua ini menghendaki warga Negara untuk menghormati kedudukan
setiap manusia dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, setiap manusia berhak
mempunyai kehidupan yang layak dan bertindak jujur serta menggunakan norma sopan
santun dalam pergaulan sesama manusia.

Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Kedua :


   a.     Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa
membedakan.
   b.     Mengembangkan sikap tenggang rasa.
   c.      Menyadari bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
   d.     Memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya.
 memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya
 mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda-
bedakan
 mengembangkan sikap tenggang rasa dan tidak semena-mena tehadap orang lain
 gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
 Mengakui persamaan derajat antara sesama manusia 
 Senang melakukan kegiatan yang sifatnya kemanusiaan

 Memiliki sikap dan perilaku berani dalam membela kebenaran dan keadilan
 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
 Menghormati orang lain 
 Tidak bersikap diskriminatif terhadap orang lain

2.1 Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Contoh nya dengan Menentang keras human trafficking atau perdagangan manusia.

2.2 Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
Keberagaman suku bangsa yang ada di Indonesia tidak menjadikan hak yang dimiliki
oleh suatu suku atau agama tertentu berbeda dengan suku atau agama yang lainnya seperti
salah satu contohnya adalah tiap orang memiliki peluang yang sama untuk menjadi PNS
atau jenjang karirnya setelah menjadi PNS tanpa memandang suku, agama, ras atau yang
lainnya melainkan kinerja kerja dari tiap individu tersebut.

2.3 Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.


Artinya setiap manusia dilarang saling menyakiti , harus bisa saling menghargai
perbedaan yang ada agar tercipta kerukunan, jika hal ini dilakukan tidak akan tercipta
keributan perang perang saudara, atau perang antar suku yang masih suka terjadi di
Indonesia.

2.4 Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.


Mau berbaur dengan yag lainnya memupuk sikap tenggan rasa, dengan mengikiti kerja
bakti RT sudah termaksud pengamalan dari butir sila kedua ini.

2.5 Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.


Contohnya ketika kita menjadi seorang atasan, walaupun kita memiliki jabatan yang lebih
tinggi, kita tidak boleh menginjak injak bawahan kita mungkin dengan hinaan, atau
tindakan yang kurang ber peri kemanusiaan.
2.6 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Hidup dengan norma norma kemanusiaan, saling menghargai, menhormati dan tidak
memmandang perbedaan, suku ras agama termaksud perbuatan menjunjung nilai
kemanusiaan.

2.7 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.


Contohnya melakukan kegiatan, atau acara acara bakti sosial, memberikan bantuan
kepada panti panti asuhan sebagai bentuk kemanusiaan peduli akan sesama.

2.8 Berani membela kebenaran dan keadilan.


Dengan tidak menutup nutupi sutau tindak kejahatan misalnya, ketika kita tahu seorang
bertindak kejahatan kita siap untuk menjasi saksi dipengadilan, hal ini sudah dapat
diartikan sebagai membela kebenaran dan keadilan.

2.9 Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
Artinya rasa kemanusiaan harus tumbuh di dalam diri sendiri juga, jangan terus mau
menjadi bangsa yang dijajah, kita harus merasa bahwa kita Bangsa Indonesia adalah
manusia ciptaan Tuhan sama seperti yang lainnya, kita manusia seperti yanglainnya, kita
Bangsa Indonesia, kita harus bisa berbuat sesuatu untuk Dunia. Dengan memiliki prestasi
dalam bidangnya kita telah menunjukan bahwa kita bangsa Indonesia adalah bagian dari
seluruh umat manusia.

2.10 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk tetap hidup, karena
itu sebagai bangsa Indonesia kita harus dapat bekerjasama dengan bangsa lain, salah satu
contohnya nya dengan tergabungnya Indonesia dalam organisasi PBB dan menjalin
hubungan diplomatik dengan negara negara lain.

Anda mungkin juga menyukai